Contoh Teks Drama

15 Contoh Teks Drama Lengkap (cinderella, islami, cinta)

Teks Drama Lengkap (Berbagai Tema) – Pementasan dalam sebuah drama baik di acara televisi maupun teater, keduanya selalu menggunakan panduan yang berupa teks drama. Dengan menggunakan skrip, maka para pemain drama bisa mengikuti alur cerita dan mampu menjiwai karakter yang dibawakannya. Ada banyak contoh teks drama yang dapat Anda jadikan referensi, khususnya bagi Anda yang sedang menekuni untuk berlatih menulis.

Contoh Teks Drama Danau Toba

Contoh Teks Drama Danau Toba

Berbicara tentang asal usul, maka akan sangat dekat dengan kisah yang sudah ada dan turun temurun di dalam masyarakat. Salah satunya yaitu asal mula adanya Danau Toba yaitu dimulai dari kehidupan seorang anak laki-laki yatim piatu. Ia memancing di laut dan mendapatkan seekor ikan emas, kemudian berubah menjadi seorang putri yang cantik.

Judul: Asal Usul Danau Toba
Pemain: Tuba, Putri (ikan mas), anak laki-laki

Epilog

Ada seorang pemuda yatim piatu yang sangat miskin yaitu bernama Tuba. Tuba tinggal di sebelah utara Pulau Sumatera seorang diri. Ia menjalani kehidupannya dengan bertani dan memancing di laut. Pada suatu hari, Tuba memancing di laut dan menadapatkan seekor ikan yang aneh.

Tuba: Wah, sangat besar ikan ini. Ketika Tuba berusaha melepaskan kailnya, tiba-tiba ikan tersebut berubah menjadi sosok wanita yang sangat cantik. Kemudian Tuba melakukan perbincangan dengan wanita jelmaan ikan tersebut.

Tuba: Apakah kau ikan yang barusan aku pancing?
Putri ikan: Iya betul. Aku adalah seekor ikan emas, dulunya aku dikutuk oleh dewa karena melanggar suatu aturan. Nah, jika tubuhku tersentuh tangan, maka wujud ku akan berubah seperti makhluk yang sudah menyentuh tubuhku. Karena kamu telah menyentuh ku, maka wujudku berubah sepertimu yaitu manusia.

Tuba: Oh begitu rupanya nasib mu, Berarti kamu tidak memiliki tempat tinggal?
Putri ikan : Ia hanya mengangguk dan tersenyum.
Tuba: Kalau begitu, kamu ikut aku sajalah dan tinggal di gubuk ku, kebetulan aku tinggal hanya sendirian.
Putri ikan: Kemudian berjalan mengikuti Tuba. Sejak itulah Putri ikan tinggal bersama Tuba. Tuba pun hidup bahagia, karena sangat terbantu dalam menyelesaikan pekerjaan rumahnya. Hingga pada suatu hari, Ia memiliki niat untuk meminang Putri ikan.

Tuba: Maukah kamu jadi istriku? Karena aku merasa senang jika kamu tinggal disini dan akan lebih senang jika kamu mau jadi istriku.
Putri ikan: Ia menganggukkan kepalanya. Aku mau jadi istrimu, namun bisakah abang berjanji sesuatu padaku untuk merahasiakan bahwa aku seekor ikan.

Tuba: Aku akan menjaga rahasia ini kepada siapapun. Kemudian mereka pun menikah.
Dari pernikahannya Tuba dan Putri ikan di karunia satu anak. Namun anak tersebut selalu merasa lapar dan setelah diberi makan pun tetap saja merasa lapar.

Hingga pada suatu hari dia menghabiskan makanan yang ada di meja untuk orang tuanya. Ketika ayahnya pulang dari ladang dan merasa lapar, ternyata di mejanya tidak ada makanan sedikit pun. Akhirnya Tuba tidak bisa mengontrol amarahnya hingga dia memarahi anak tersebut.

Tuba memarahi anaknya, hingga keluar kata-kata “dasar anak ikan, makanya kau tidak pernah merasa kenyang”. Setelah itu anaknya pergi dan menangis menyusul ibunya di ladang. Tuba baru sadar kalau dia telah melanggar janjinya, membuka rahasia.

Akhir cerita, Putri ikan dan anaknya pergi ke atas langit dan meninggalkan Tuba. Di tempat berdirinya sang istri Tuba dan anak laki-lakinya, tiba-tiba keluar air yang semakin lama semakin deras hingga menenggelamkan Tuba dan menjadi sebuah danau. Dari cerita itu, maka danau tersebut di beri nama Danau Toba.

Naskah Teks Drama Cinderella

Naskah Teks Drama Cinderella

Judul:Cinderella
Pemain: Cinderella, Ibu tiri, Alice, Julie

Epilog

Pada suatu hari, ada wanita cantik bernama Cinderella. Ia tinggal bersama ibu tirinya dan kedua saudara tirinya. Namun Keluarga tersebut memperlakukan Cinderella seperti pembantu.

Alice: Memanggil Cinderella…Cinderella….!
Cinderella: Iya ada apa Alice?
Alice: Bersihkan lantai sekarang juga
Julie: Oh tidak, aku lapar buatkan makanan untuk ku sekarang!
Alice dan Julie selalu saja menyuruh Cinderella untuk mengerjakan semua pekerjaan rumah dan menyiapkan segala kebutuhan kedua saudara tirinya.

Di sebuah kerjaan yang megah akan di adakan sebuah pesta untuk semua warga. Orang tuanya ingin putranya segera menikah, namun pangeran selalu menolak dengan berbagai alasan. Orang tuanya memiliki cara, agar seluruh pasukannya menyebar informasi ke semua warga untuk datang ke pesta di kerajaan.

Cinderella pun mendengar kabar itu. Ia pun sangat ingin datang ke pesta, namun apa di kata karena ibu tirinya melarangnya dan justru memberikan tugas yang sangat berat. Cinderella merasa keletihan namun tidak menyurutkan niatnya, Ia masih sangat ingin menghadiri pesta kerajaan.

Cinderella: Ibu saya telah menyelesaikan semua tugas ku.
Ibu tiri: Sekarang kamu bersihkan jendela hingga bersih.
Cinderella: Tapi bu, 3 jam yang lalu saya sudah membersihkannya.
Ibu tiri: Tidak usah banyak bicara, sekarang kerjakan lagi.

Dalam kesedihannya tiba-tiba datanglah seorang peri. Peri tersebut membantu Cinderella agar bisa datang ke pesta yang diadakan kerajaan.
Ibu peri: Jangan takut Cinderella, aku seorang peri datang kemari untuk membantumu.

Ibu peri: Lihatlah Cinderella, kamu sangat cantik. Pergilah ke pesta itu sekarang juga. Namun kamu harus ingat, kamu hanya punya waktu sampai jam 12 malam.
Julie dan Alice: Lihatlah, pangeran pasti akan berdansa denganku!

Alice: Tidak mungkin, karena aku lebih cantik darimu.
Julie dan Alice: Maukah Pangeran berdansa dengan ku?
Pangeran: Maaf, saya tidak bisa dan terimakasih untuk tawarannya.

Tiba-tiba pangeran menghampiri Cinderella yang baru datang untuk berdansa dan ia pun tidak menolaknya. Pada saat mereka berdansa, tiba-tiba lonceng berbunyi. Cinderella langsung pamit dan pulang dengan terburu-buru. Ketika Cinderella lari, maka sepatu kacanya tertinggal di istana kerajaan.

Esok harinya, pangeran dan para penjaganya mencari pemilik sepatu tersebut dari rumah ke rumah, namun belum satu pun yang pas mengenakan sepatu kaca tersebut. Sesampai di rumah Cinderella. Alice dan Julie juga mencobanya namun sepatu kaca itu terlalu kecil untuk mereka.

Ketika Cinderella yang mencoba, maka sepatu tersebut sangat pas di kaki mungilnya. Pangeran sangat bahagia pada hari itu. Akhirnya Cinderella menikah dengan pangeran dan hidup berbahagia.

Contoh Teks Drama Modern

Contoh Teks Drama Modern

Judul: Ujian Semester di Sekolah
Pemain: Adi, Banu, Sita, Dini dan Budi

Epilog

Pada suatu hari, sedang diadakan ujian semester di sekolah. Mata pelajaran yang diujikan yaitu matematika. Adi, Banu, Sita, Dini dan Budi yang duduk saling berdekatan mengadakan suatu percakapan, dikarenakan mereka kewalahan melihat soal di kertas ujian yang cukup sulit.

Banu: Din, beri tahu aku jawana soal nomor 10 dan 11!
Dini: A dan C
Sita: Jawaban no 11, 12 dan 17 apa Ban?
Banu: 11 A, 12 D, 17 aku belum.

Empat pelajar tersebut saling menyontek seperti halnya yang dilakukan pelajar lainnya. Namun berbeda dengan Budi, Ia mengerjakan soal dengan santai dan percaya diri tanpa harus menyontek.
Banu: Bud, apa kamu dah selesai?
Budi: Belum masih 5 soal lagi baru selesai.

Banu: Kasih tau jawaban soal no 17 sampai nomor 23!
Budi: Tida bisa Ban.
Banu: Kita sahabat Bud harus kerjasama.
Dini: Iya Bud, tidak ada salahnya kita kerja sama.

Budi: Kita tidak boleh bekerjasama dalam hal yang salah.
Ita: Kenapa memangnya, hanya 5 nomor saja kok.
Budi: Menyontek dan memberikan contekan merupakan perbuatan tercela dan sama-sama berdosa. Aku tidak ingin menyontek ataupun memberikan contekan kepada kalian. Aku mohon maaf.

Keempat teman budi masih saja saling menyontek dan pada akhirnya ketahuan oleh gurunya. Akhirnya mereka berempat di hukum dan di jemur di lapangan untuk menghormati Bendera sang merah putih. Setelah Budi menyelesaikan ujiannya, Ia ikut keluar dan menghampiri keempat kawan serta ikut hormat seperti sahabat-sahabatnya. Akhirnya mereka menjalani hukuman bersama dan menyadari akan kesalahannya.

Contoh Teks Drama 6 Orang

Contoh Teks Drama 6 Orang

Judul: Cerita di Sekolah
Pemain: Sherly, Rany, Ira, Neyra, Kholil, Dimas

Epilog

Di suatu sekolah ternama, ada tiga nama siswa yang memang sangat populer dan disegani oleh teman-teman yang lainnya. Mereka adalah Sherly, Rany dan Ira. Mereka terbiasa mendapatkan apapun yang diinginkannya, terutama dengan uang. Namun, ternyata ada kelompok yang kedua, mereka adalah Neyra, Kholil dan Dimas.

Mereka adalah siswa yang berprestasi di sekolahnya, namun mereka tergolong dari keluarga tidak mampu sehingga sering diremehkan oleh Sherly, Rany dan Ira. Pada jam istirahat, mereka bertiga akan pergi ke kantin, namun uang Sherly hilang.

Rany: Sher, Ir ayo kita ke kantin!
Ira: Perutku sudah terasa sangat lapar.
Sherly: (Sambil mencaricari uangnya di dalam tas) Aku juga sangat lapar. Uang aku ternyata hilang.
Rany: Berapa emangnya? Coba cari lebih teliti lagi.

Sherly: Tidak mungkin Ran, aku ingat banget tadi taruhnya disini.
Ira: Hmmmm…. Mending kita gledah semua tas di kelas ini,
Rany: Geladahnya tunggu anak-anak di dalam kelas semuanya Sher, kita tidak enak sama teman-teman.
Ira: Ya udah, mendingan kita sekarang ke kantin, biar aku yag traktir.

Setelah semua siswa masuk ke dalam kelas. Maka Rany memberikan pengumuman atas uang Sherly yang hilang.
Rany: Teman-teman ada yang lihat uang Sherly tidak ya?
Kholil: Berapa uangnya?
Sherly: 500 ribu

Kholil: Menggeleng.
Rany: Ya sudah, kita akan geledah tas kalian semua (Ririn menuju meja Dimas yang sedang membaca bukunya, di ambil tas dan menggledahnya)
Rany: Loh ini uangnya Sher, 500 ribu kan”

Dimas: (Ia langsung meletakkan bukunya) Bukan, uang itu diberikan ayah ku untuk membayar sekolah (sambil merebut uang tersebut dari Rany).
Kholil: Iya, betul. Itu uang Dimas, tadi pagi aku melihat sendiri ayahnya yang memberikan ke Dimas.
Sherly: Aku tidak menyangka!

Nurul: Kamu jangan gitu dong, Sher. Dimas belum tentu mengambil uangmu! Siapa tahu, uang itu memang benar-benar pemberian ayahnya untuk membayar sekolah.

Akhir cerita, ternyata yang mengambil uang Sherly yaitu teman terdekatnya yaitu Ira. Saat itu keluarganya sedang susah, namun Ira ingin tetap mengikuti gaya hidup seperti kedua sahabatnya. Meskipun Sherly sempat marah, akhirnya Ia mengetahui kondisi Ira dan memaafkanya. Tak lupa Sherly juga meminta maaf pada Dimas.

Contoh Teks Drama 4 Orang

Contoh Teks Drama 4 Orang

Judul: Cita-Cita
Pemain: Ari, Ayah, Ibu dan Nenek

Epilog

Kini Ari sudah kelas 3 SMA dan tidak lama lagi dia akan melanjutkan kuliah. Pada suatu sore, Ari bersama ayah, ibu dan neneknya berbincang-bincang di ruang keluarga. Mereka menanyakan keinginan Ari untuk jurusan kuliah. Namun, ternyata ayah dan ibunya memiliki keputusan sendiri dan tidak menghargai minat Ari.
Ayah: Sudah kamu pikirkan dengan matang ingin mengambil jurusan kuliah apa?
Ari: Sudah yah.
Ibu: Jadi, kamu ingin mengambil jurusan apa? (Ibu keluar sambil menghidangkan teh hangat untuk keluarga),
Ari: Ari ingin ambil jurusan seni yah.

Ayah: Apa? Kamu ingin ambil jurusan seni? Kalau sudah lulus, kamu mau kerja apa?
Ibu: Kamu harus memikirkan masa depan kamu. Jangan kuliah hanya mencari senangnya saja.
Nenek: Kenapa Ari ingin ambil jurusan seni?
Ari: Ari ingin lebih serius mengembangkan bakat Ari sebagai pelukis, nek.

Ibu: Kamu kan bisa mengembangkan bakat mu tanpa harus kuliah.
Ayah: Benar ibu nak. Ayah tidak mau membiayai kuliah kamu jika ambil jurusan seni. Ayah mau kamu ambil jurusan ekonomi.
Ari: Tapi yah?

Ibu: (Ibu sontak memotong kata-kata Ari) Sudah. Sebaiknya kamu dengar kata ayah dan ibu. Ibu ingin setelah kamu lulus bisa bekerja di kantoran. Kamu lihat, mana ada pelukis yang memiliki masa depan sejahtera.

Nenek: Ayah dan ibumu benar juga. Jadi sebaiknya Ari pikirkan lagi, jangan sampai menyesal dikemudian hari. Mengenai bakat, kamu bisa mengembangkan di luar kuliah.
Ari: Baik yah, Ari akan pikirkan lagi (sambil menunduk dan merenung).

Contoh Teks Drama Dua Orang

Contoh Teks Drama Dua Orang

Judul: Sahabat Sejati
Pemain: Dafa dan Rena

Epilog

Seperti di hari-hari biasanya, pada jam istirahat Dafa dan Rena selalu menghabiskan waktu bersama dengan memesan makanan di kantin sambil berbincang-bincang. Namun siang hari itu, sikap Rena berbeda dari biasanya. Wajahnya terlihat murung, matanya sembab dan tidak semangat. Dafa pun mendekatinya untuk mencari tahu apa yang terjadi pada sahabatnya.

Dafa: Ren, tahu tidak kenapa ikan hidup di dalam air?
Rena: Tidak tahu (dia menjawabnya dengan wajah cemberut)
Dafa: Kenapa wajahmu murung?
Rena: Ada masalah di keluargaku.
Dafa: Masalah apa? Cerita sama aku, kita kan sudah lama bersahabat.
Rena: Ini sulit. Biarkan aku sendiri dulu

Dafa: Namanya masalah pasti rumit, Ren. Sudahlah ceritakan ke aku, jangan pernah menyimpan masalah sendirian. Apa gunanya kamu memiliki sahabat, jika tidak mau berbagi?
Rena: Sudah satu minggu orang tuaku tidak akur. Mereka sering ribut di rumah hanya karena masalah
sepele.

Dafa: Memangnya ada masalah apa mereka bertengkar?
Rena: Tidak tahu, intinya mereka merasa sudah tidak cocok dan ingin menjauh.
Dafa: Sabar Ren, kamu banyak berdoa saja, agar hubungan mereka baik-baik saja.

Rena: Makasih ya Daf. Berkat kamu ku merasa ringan dengan masalah ku. Setidaknya perasaan sudah lebih lega.
Dafa: Nah gitu. Coba sekarang kamu tebak lagi. Kenapa ikan hidup di dalam air? (Dafa bertanya pada Rena sambil tersenyum untuk menghiburnya).
Rena: Mungkin memang sudah takdirnya.

Contoh Teks Drama Islami

Contoh Teks Drama Islami

Judul: Bersedekah
Pemain: Reza, Istri, orang 1, pengemis, mantan tawanan

Epilog

Dahulu keluarga Reza dikenal masyarakat sebagai keluarga yang kaya raya dan dermawan. Keluarga tersebut suka bersedekah dan membantu orang-orang yang susah. Namun keluarga Reza kini jatuh miskin, namun sifat dalam bersedekahnya tidak pernah luntur. Pada suatu hari setelah Reza melaksanakan sholat ashar, tiba-tiba Ia dihadang oleh orang tidak dikenal dan terjadi suatu percakapan.

Orang 1: Apakah Anda Tuan Reza Aprilia:
Reza: Iya benar, siapakah Anda?
Orang 1: Maaf ini adalah uang Anda.
Reza: Benarkah?

Orang 1: Iya, pada waktu itu ayah saya meminjam uang ini namun sekarang beliau sudah meninggal.
Kemudian Reza pun pulang ke rumah dengan hati yang gembira. Reza menemui istrinya dan bercerita tentang kejadian tadi.
Reza: Assamu’alaikum Wr.Wb
Istri: Waalaikumsalam Wr.Wb, Sayang membawa apa?
Reza: Membawa uang 4 ribu, tadi setelah abang shalat ashar ada seseorang menghadang ku dan mengembalikan uang yang pernah Ia pinjam dulu.
Istri: Alhamdulillah, kita bisa gunakan untuk membeli makanan.

Reza: Ini Uangnya.
Istri: Baiklah kalau begitu saya kepasar untuk membeli makanan, Assalamualaikum
Reza: Waalaikumsalam

Kemudian dia pergi ke pasar untuk mencari makanan, kemudian di perjalanan Ia bertemu dengan orang fakir yang membutuhkan kemurahan dari seseorang. Akhirnya dia memberikan uangnya 1 ribu. Kemudian uang sisanya 3 ribu digunakan untuk membeli 2 potong roti. Setelah membeli roti, sang istri lalu bergegas pulang.

Istri: Setelah sesampainya di rumah, sang istri meletakkan rotinya di atas mejamakan. Tiba-tiba ada seseorang mengetuk pintu.
Anak yatim: Adakah sedikit makanan yang bisa diberikan pada saya?
Reza: Berikanlah dia sepotong roti.

Istri: Baiklah.
Anak yatim: Terimakasih banyak, semoga Anda dan keluarga senantiasa di berkahi oleh-Nya.
Setelah anak yatim pergi, maka ada seseorang lagi mengetuk pintu. Ia adalah seorang tawanan yang kabur dan kelaparan karena sudah berapa hari tidak makan. Akhirnya roti yang tinggal satu diberikan pada orang tersebut.

Reza: Alhamdulillah, meskipun kita dalam keadaan seperti ini masih mampu bersedekah.
Istri: Alhamdulillah, ternyata di luar sana masih ada orang yang lebih susah dari kita.

Contoh Teks Drama Cerita Rakyat

Contoh Teks Drama Cerita Rakyat

Judul: Malin Kundang
Pemain: Malin Kundang, Mande dan Putri (istri Malin)

Epilog

Malin Kundang yaitu seorang anak tunggal dari seorang ibu yang bernama Mande. Karena di tanah kelahirannya mereka hidup susah, Malin Kundang memutuskan pergi kota untuk mengadu nasib dan mencari pekerjaan.

Akhirnya, Malin Kundang menjadi seorang yang sukses dan menikah dengan saudagar kaya. Ketika Ia kembali ke kampung halamannya bersama sang istri. Ia sudah tidak mengakui ibu kandungnya, kemudian Ibunya berdoa akhirnya Malin Kundang dan istrinya tersambar petir dan anehnya tubuh mereka berubah menjadi batu.

Malin: Wahai istriku, inilah dulu kampung kelahiranku. (Dari atas perahu yang Ia sandarkan sambil menunjuk ke arah daratan)
Istri: Sungguh sangat indah sekali kampung kelahiranmu Kanda.

Mande: Ia berlari dengan tertatih-tatih mendengar anak laki-lakinya sudah sukses dan kembali ke kampungnya. Ia memanggil Malin….Malin…! Kau Malin anak ku, sambil berteriak kegirangan.
Istri: Siapakah dia Kanda?

Malin: (Ia menyembunyikan wajah terkejutnya pada saat melihat ibunya berlari mendekati perahu miliknya). Kanda tidak mengenal wanita itu Dinda.
Istri: Mungkin dia hanya seorang pengemis yang ingin meminta balas kasihan dari kita Kanda.

Mande: Malin, ini ibu. Apakah kamu tidak mengenali ibu yang sudah mengandung 9 bulan dan membesarkan mu nak.
Malin: Dasar wanita tua. Jangan sekali-kali kau mengaku kalau aku ini adalah anakmu. Ibuku bukan seorang wanita tua renta seperti mu, ia sudah meninggal sejak aku masih kecil. Pergilah dari sini, jangan sampai mengotori kapal milikku.

Mande: (Mendengar kata-kata umpatan dari anak laki-lakinya ia menangis dan menahan kesedihan). Kemudian Ia menengadahkan tangan ke atas sambil berdoa kepada Tuhan. Ya Tuhan, kenapa anakku berubah seperti itu, apa salah ku? Jika memang dia bukan anakku, maka maafkan lah kesalahan pemuda itu. Namun, jika Ia adalah anakku maka hukumlah dia karena Ia telah durhaka kepada ibunya.

Tiba-tiba datang suara gemuruh dan petir pun menggelegar. Badai sangat besar itu menyambar kapal Malin Kundang dan kemudian terbalik. Sedangkan petir menyambar tubuh Malin dan Istrinya. Anehnya tubuh Malin dan istrinya tiba-tiba berubah menjadi batu. Itulah sebuah kekuatan doa dari seorang ibu. Maka, jangan sampai kita menjadi anak yang durhaka terhadap orang tua.

Contoh Teks Drama Singkat

Contoh Teks Drama Singkat

Judul Drama: Impian Masa Depan
Pemain: Doni, Lena, Arman, Fany

Epilog

Pada suatu hari, ada 4 orang sahabat berkumpul bersama sambil membicarakan tentang rencana masa depan. Mereka terlihat sangat asyik dan pembicaraannya pun semakin serius.

Doni:Jika suatu saat, kalian dihadapkan pada dua pilihan yaitu kerja di perusahaan besar namun gaji kecil atau kalian memilih bekerja di perusahaan kecil namun gaji besar. Teman-teman pilih yang mana?
Lena: Kalau aku pilih bekerja di perusahaan kecil namun gaji besar.

Arman: Aku tidak setuju. Aku memilih bekerja di perusahaan besar meskipun gaji kecil. Karena jika kita bekerja di perusahaan besar maka masa depan akan lebih terjamin nantinya.
Doni: Kalau kamu bagaimana Fan?

Fany: kalau aku yang penting melihat prospek ke depannya baik. Tidak masalah ketika perusahaan itu kecil, yang penting nantinya lebih menjanjikan.
Doni: Itu artinya kamu memilih perusahaan besar kan?
Fany: Iya betul.

Arman: Kalau kamu sendiri bagaimana Don?
Doni: Kalau aku sama dengan pilihan Fany. Kita harus lihat prospek kedepannya. Kalau gaji besar namun tidak ada jenjang karirnya, buat apa juga kan?
Arman: Iya benar Don. Paling tidak ada jenjang karirnya di masa depan.

Fany: Oke, sekarang kita semua paling tidak sudah tahu bagaimana cara memilih pekerjaan. Jadi ketika kita nanti sudah selesai menempuh pendidikan dan melamar pekerjaan, maka harus mempertimbangkan prospek ke depannya.

Contoh Teks Drama Epilog

Contoh Teks Drama Epilog

Judul Drama: Persahabatan
Pemain: Roni, Nana, Vera

Epilog

Roni, Nana dan Vera merupakan sahabat dekat semenjak di bangku SMA. Ketika masuk kuliah mereka memilih universitas dan jurusan berbeda. Roni memilih jurusan kedokteran di Ibu kota, Nana memilih jurusan psikologi di Bandung, sedangkan Vera memilih jurusan teknik di Yogyakarta. Karena kesibukannya kuliah, mereka akhirnya tidak ada komunikas.

Hingga bertahun-tahun mereka putus komunikasi. Hingga pada suatu hari, Nana berlibur ke Yogyakarta dan sengaja menemui sahabatnya yaitu Vera. Mereka menghabiskan waktu bersama di sebuah café dan secara tidak sengaja mereka bertemu dengan Roni.

Vera: Nan, kita pesan makan dulu yuk. Kamu tenang saja, menu makanan di café ini dijamin tidak mengecewakan kok.
Nana: OK, sekalian kita beristirahat sebentar. Kakiku sudah pegal-pegal setelah seharian berkeliling Malioboro.
Vera: (memanggil pelayan café dengan melambaikan tangan) Mas tolong daftar menunya, ya!

Nana: Ver, ngomong-ngomong bagaimana kuliah kamu? Skirpsinya berjalan dengan lancar kan?
Vera: Alhamdulillah semua berjalan lancar, 2 minggu yang lalu sudah ujian proposal. Bagaimana dengan kamu sendiri?

Nana: Aku baru sampai bab 3, setelah ini baru mau ujian proposal jika sudah disetujui dosen. (Tiba-tiba pelayan datang dengan membawa buku menu ke meja Nana dan Vera).
Vera: (Ketika mengambil buku menu, Ia melihat ke arah pelayan) Yah Allah, kamu Roni kan?
Kamu kerja disini? (merasa kaget dan tidak percaya)

Nana: (sambil menatap ke arah Roni dan merasa kaget) kamu benarkan Roni teman kita waktu SMA?
Roni: Nana? Vera? Ya Allah tidak menyangka kita dapat bertemu disini. (Sambil mengulurkan tangannya)
Nana: Bagaimana ceritanya kamu bisa kerja disini, Ron? Bagaimana dengan kuliahmu?

Roni: Ceritanya sangat panjang Nan, pada awalnya sih aku sudah percaya diri dan sudah diterima kuliah di jurusan kedokteran. Namun di tengah jalan, aku malah tidak serius dalam belajar dan ternyata aku takut darah. Singkat cerita, akhirnya aku keluar dari kampus.

Vera: Oh begitu ceritanya, sabar ya Ron. Siapa tahu nantinya kamu malah jadi pengusaha. Nasib seseorang kita tidak pernah tahu, yang penting kita jangan pernah menyerah dan tetap berusaha dengan cara yang terbaik.

Contoh Teks Drama Cinta

Contoh Teks Drama Cinta

Judul: Cinta yang Datang Terlambat
Pemain: Maresta, Angel, Rehan, Krisna

Epilog

Pada suatu pagi yang cerah, Angel tiba-tiba menangisi seseorang yang sudah mengisi hari-harinya dengan penuh kebahagiaan karena orang tersebut kini telah pergi. Seseorang yang dimaksud adalah sahabatnya sendiri yaitu Krisna.

Angel: Kenapa baru sekarang, aku merasa kehilangan kamu Krisna? Aku sangat menyesal dulu sering marah ke kamu. Kenapa bisa seperti ini? Dulu kita selalu melewati semua rintangan bersama, kamu selalu ada untukku dan membantu ku ketika aku menghadapi kesulitan. Krisna, aku ingin kamu kembali lagi padaku….(sambil menangis).

Maresta: Angel, kamu kenapa menangis?
Angel: Resta, tiba-tiba aku sangat merindukan Krisna, aku kangen dengan canda tawanya, kenapa Krisna pergi ke Singapura. Padahal dia sini kan banyak teman dan sahabat yang membutuhkannya.

Maresta: Angel, Krisna pergi ke Singapura hanya sebentar. Dia tidak akan selamanya menetap di sana. Lagian kamu sudah ada Rehan yang selalu ada untukmu, dia pasti bisa membahagiakan hidup kamu.
Angel: Tapi Resta, kebahagiaan yang dibuat oleh Krisna sangat berbeda dengan Rehan. Meskipun Rehan pacar aku, namun aku lebih nyaman dengan Krisna.

Kepergian Krisna membuat aku seperti kehilangan kekasih. Ketika aku sedih, ada masalah, dia selalu ada untukku. Aku sepertinya sayang sama Krisna.
Maresta: Terus kalau kamu sayang sama Krisna, Rehan mau dikemanain? Jujur ya, sebenarnya aku mencintai Rehan. Namun karena dia lebih mencintai kamu, makanya aku mengalah untuk sahabatku.

Angel: Kenapa kamu baru cerita sekarang?
Maresta: Aku tahu kamu juga suka sama Rehan semenjak di bangku SMP.
Angel: Aku memang ngefans sama dia, tapi aku tidak mencintainya.
Maresta: Kalau kamu tidak mencintainya, kenapa kamu terima cinta Rehan.

Angel: Aku merasa tidak enak sama Rehan. Dia mengutarakan perasaanya pas pesta ulang tahun ku.
Maresta: Mungkin saat ini waktu yang tepat kamu harus mengetahui yang sebenarnya. Krisna pindah ke Singapura karena dia bisa melupakanmu, karena dia sangat mencintai kamu. Tapi aku yakin, dia tak akan bisa melupakanmu.

Tiba-tiba Angel pergi meninggalkan Maresta dan menemui Rehan di Aula kampus. Angel minta putus dari Rehan karena dia lebih mencintai Krisna dan dia tahu bahwa Maresta lebih mencitai Rehan. Akhirnya Rehan menerima keputusan Angel meskipun dengan perasaan yang hancur, karena dia sangat mencintai Angel.

Namun Rehan menyadari semuanya, karena dia tahu bahwa Krisna sangat mencintai Angel. Sebelum pergi ke Singapura, Rehan tidak sengaja mendengar percakapan antara Maresta dengan Krisna. Mereka saling memaafkan dan tetap menjalin persahabatan dengan baik. Angel: Krisna, aku disini akan setia menunggumu.

Aku yakin kamu masih sangat mencintai aku. Ini hanya cinta yang datang dengan terlambat. Krisna: Di waktu yang bersamaan, ternyata Krisna di Singapura juga memikirkan hal serupa dengan apa yang dipikirkan Angel. Setelah 4 bulan aku pergi meninggalkan mu ternyata sia-sia, aku tetap tidak bisa melupakanmu. Mungkin waktunya ku harus menemuimu dan menyatakan perasaan ku yang sebenarnya.

Setelah penantian 3 bulan, Nana dan Rehan datang ke rumah menyampaikan berita bahagia bahwa Krsina akan pulang ke Indonesia sore ini. Akhirnya Angel bergegas ganti baju dan menjemputnya di bandara. Nana dengan jujur menyatakan perasaannya ke Krisna dan Krisna pun perasaannya belum berubah.

Akhirnya mereka berempat hidup bahagia, Rehan jadian sama Nana.Sedangkan Krisna dengan
Angel.

Contoh Teks Drama Cerita Rakyat Singkat

Contoh Teks Drama Cerita Rakyat Singkat

Judul: Legenda Batu Manis
Pemain: Darmi, Ibu

Epilog

Di suatu bukit yang berada jauh dari pemukiman warga, di daerah Kalimatan. Ada seorang janda miskin yang sudah tua dan tinggal bersama putrinya. Akan tetapi sayang, Ia sangat pemalas dan memiliki sifat buruk. Ia tidak pernah mau membantu ibunya yang bekerja keras banting tulang.

Gadis itu kerjaannya hanya bersolek dan mengurung diri di kamar, karena Ia tidak mau matahari merusak kulitnya. Selain itu, jika minta sesuatu sama ibunya harus dikabulkan, Ia tidak pernah memikirkan ibunya yang hidup susah.

Darmi: Ibu….(dengan nada yang sangat keras)
Ibu: Sang ibu dengan tergesa-gesa datang pada putrinya.
Darmi: Harus berapa kali saya mengingatkan! Setiap kali aku bangun tidur, ibu harus segera merapikan tempat tidur ku dengan rapi.

Kemudian siapkan lulur, air hangat untuk mandi dan membuatkan aku minuman sari buah..? (dengan ekspresi wajah marah)
Ibu: (Dengan nada pelan dan hati-hati) Kamu sudah dewasa, nak. Seharusnya bisa melakukan hal itu sendiri.

Sang ibu pergi k esawah sendirian setiap harinya untuk bekerja. Setelah ibu pulang dari sawah, maka putrinya ini langsung menghampirinya.
Ibu: Ibu pulang, nak. (dengan nada yang sangat letih)
Darmi: Lalu, upahnya mana? (sambil mencari hasil upah ibuya di kantong sang ibu dan mengambilnya)

Ibu: Jangan di ambil, nak. Uang itu akan ibu gunakan untuk belanja beras.
Darmi: Tapi bedak ku sudah habis.
Ibu: (akhirnya sang ibu pun marah) Kamu itu bisanya hanya minta, tidak pernah mau bekerja sambil memberikan uang itu kepada putrinya.

Pada keesokan harinya, ketika ibu pulang dari sawah, maka putrinya ini meminta uang lagi untuk membeli alat kecantikan lainnya. Suatu hari ibu membujuk putrinya agar mengubah kebiasaan buruknya.
Jika sewaktu-waktu Tuhan memanggil ibu dan kamu belum bisa mengurus dirimu sendiri. (Di ruang tamu ibu mengajak bicara putrinya). Kita orang miskin, kita harus bekerja agar bisa makan.

Contoh Teks Drama Heroik

Contoh Teks Drama Heroik

Judul: Melawan Penjajah
Pemain: pahlawan, warga (penduduk desa), penjajah, noni-noni belanda

Epilog

Di suatu desa yang tenang, ada beberapa penduduk yang sedang berkumpul dan berbincang-bincang. Namun tiba-tiba datang orang-orang yang terlihat asing, mereka membawa senjata. Ternyata sekelompok orang-orang tersebut adalah penjajah.

Penjajah: Hai …orang Indonesia. Negara ini akan menjadi milik kita.
Warga: Tidak..! Negara Indonesia milik kita. Kami tidak akan pernah membiarkan siapapun yang mengganggu ataupun merebutnya.

Penjajah: Kalau begitu, silahkan lindungi negara kalian, kalau mampu. Sebentar lagi kalian akan menjadi budak kami. Kemudian, penjajah tersebut menembakkan senjatanya ke setiap tempat, banyak warga yang terluka dan meninggal dunia.
Penjajah: Sudah cukup kita menyerang desa ini, mari kita pindah ke desa lain.

Warga: Beberapa warga mengalami luka karena tembakan.
Pahlawan: Ada apa ini? Kenapa kalian berlarian? Kenapa kalian banyak yang terluka?
Warga: Desa kami di serang oleh penjajah.

Pahlawan: Apa? Kita tidak boleh membiarkan hal ini, siapapun tidak boleh menjajah desa ini. Kalau begitu, marilah kita pergi. Kemudian para pahlawan dan diikuti warga pergi menemui para penjajah. Sebagian ingin menguasai negara ini, namun ada sebagian yang ingin melindunginya.

Pahlawan: Seseorang yang mengharapkan lawannya menyerah adalah seseorang yang takut dengan suatu kekalahan. Kemenangan akan ditentukan ketika perang sudah usai.
Penjajah: Baiklah, kalau begitu kita berperang… SERANG!!!
Pahlawan: Ayo maju, kita kalahkan penjajah!!!

Peperangan itu terjadi besar-besaran. Para warga ikut menyerang noni-noni belanda. Ada satu pahlawan telah gugur, namun itu tidak menyurutkan semangat para pejuang untuk melindungi negara Indonesia. Mereka tidak ingin negaranya jatuh di tangan penjajah. Itu sebagai bukti cinta tanah air mereka kepada Indonesia.

Contoh Teks Drama di Sekolah

Contoh Teks Drama Di Sekolah

Judul: Perpustakaan Sekolah
Pemain: Aprilia, Veronica dan Anggy, Bu Guru, Wantara

Epilog

Pada suatu pagi yang cerah. Aprilia dan Veronika sedang di perpustakaan membaca buku Biologi. Pasalnya, di siang hari akan diadakan ulangan mata pelajaran Biologi. Kemudian tiba-tiba datang sahabat mereka yaitu Anggi.

Anggi: April, Ver kalian berdua rajin sekali.
Aprilia: Iya lah, sebagai seorang pelajar memang tugas utama kita yaitu belajar.
Anggi: Iya sih. Oh iya, hari ini ada siswa baru lho.
Veronica: Siapakah namanya?

(Tiba-tiba terdengar bunyi bel sekolah)
Aprilia: Ayo kita masuk kelas.
Bu Guru: Selamat pagi, semuanya. Pada pagi hari ini kita kedatangan siswa baru dari Sulawesi dan nantinya akan menjadi teman kalian. Silahkan perkenakan nama mu, nak!

Wantara: Selamat pagi teman-teman. Perkenalkan, nama saya Wantara, saya berasal dari Sulawesi.
Aprilia: (berbisik dengan Veronika) Jauh sekali, dari Pulau Sulawesi dan pindah ke Bandung.
Bu Guru: Nak Wantara, silahkan duduk di belakang Veronica ya (sambil menunjuk meja kosong yang berada di belakang Veronica).

Pada jam istirahat, Wantara memilih diam dan duduk di bangkunya karena belum memiliki teman. Semua teman-temannya juga masih sungkan untuk mendekatinya. Tiba-tiba Aprilia, Veronica dan Anggi menghampirinya dan mengajak kenalan.

Setelah pulang sekolah, bu guru memanggil Aprilia, veronica dan Anggi. Beliau menanyakan perilaku Wantara di dalam kelas.
Bu GurU: Bagaimana sikap Wantara di dalam kelas? Apakah Wantara bisa berbaur dengan yang lainnya?

Veronica: Wantara anaknya baik bu, namun agak pendiam mungkin karena masih baru disini dan belum mengenal teman-teman yang lain.

Bu Guru: Oh, begitu ya? Wantara merupakan salah satu korban tsunami Sulawesi beberapa bulan lalu yang selamat. Kedua orang tuanya meninggal karena amukan ombak tsunami. Kini tinggal Ia dan adik perempuannya yang masih kelas 4 SD, sekarang sekolahnya juga pindah di kota ini.

Disini mereka tinggal bersama keluarga pamannya. Namun pamannya tadi pagi bercerita sama ibu, kalau keluarganya ini tidak mampu. Jadi tidak bisa memberikan uang saku kepada ponakan nya tersebut. Jadi Wantara suruh berhemat dan dibawakan bekal nasi agar tidak kelaparan di sekolah.

Ya sudah, ibu hanya ingin cerita begitu sama kalian. Jadilah teman yang baik untuk Wantara, agar Ia tidak merasa kesepian. Akhirnya ketiga sahabat ini terus memikirkan Wantara dan mereka memiliki ide untuk membawa bekal makan, agar bisa menikmati makan bersama.
Aprilia: Wan, bolehkah kita duduk disini dan makan bersama?

Wantara: (merasa kikuk) silahkan, boleh saja.
Setiap hari mereka berempat makan bersama. Bahkan Aprilia, Veronica dan Anggi selalu membawakan makanan cemilan buat dimakan bersama-sama. Wantara merasa bahagia dan tidak merasa kesepian.
Wantara: Terimakasih ya sahabatku. Kalian bisa menerimaku sebagai teman kalian.

Aprilia dan kawan-kawan: Kamu bicara apa Wan? Sudah sewajarnya kita bersikap begitu.
Semenjak itu, Wantara merasa memiliki keluarga baru dan Ia semakin kuat menjalani hari-harinya. Banyak teman-teman di kelas yang juga ikut membawa bekal dan pada jam istirahat mereka makan bersama-sama, suasana di kelas itu semakin menyenangkan.

Contoh Teks Drama Hari Guru

Contoh Teks Drama Guru

Judul: Terimakasih Guruku
Pemain: Kepala Sekolah: Tri Aditya
Guru Seni Budaya: Pak Ari
Guru Matematika: Bu Ainun
Murid: Toni. Mila, Aulia

Epilog

Di suatu daerah terdapat suatu sekolah yang terdiri dari beberapa guru dan siswa. Pada suatu pagi, siswa kelas xii IPA 3 sedang berada di kelas. Kemudian masuklah pak Ari, seorang guru Seni Budaya untuk mengajar di kelas itu.

Pak Ari: Selamat pagi semuanya.
Toni: (sambil menguap) Selamat pagi pak.
Pak Ari: Pagi ini, bapak akan memberikan materi untuk “Menggambar Pemandangan Alam”
Setelah 2 jam berlalu, akhirnya bunyi bel pergantian jam pelajaran. Kemudian pak Ari segera mengakhiri pembelajarannya di kelas xii IPA 3. Tiba-tiba berubah menjadi sangat ricuh di kelas tersebut.
Murid: (Diam)
Mila dan Aulia: Keluar dong pak, sudah bel.

Pak Ari: Kalian ini benar-benar siswa yang tidak bisa menghargai guru. Baiklah, saya permisi.
Di ruang guru…
Pak Ari: (mengadu dengan kepala sekolah). Pak saya benar-benar tidak tahan dengan sikap anak kelas xii IPA 3. Saya tidak sanggup lagi jadi wali kelas xii IPA 3.

Kepala Sekolah. Namun, tidak ada guru lain yang sanggup menjadi wali kelas tersebut selain bapak.
Bu Ainun: Saya siap pak.
Kepala Sekolah: Baiklah kalau begitu. Mulai besuk Anda bisa menjadi wali kela xii IPA 3.
Bu Ainun: Baik pak. Saya akan berusaha dengan maksimal semampu saya.

Kepala Sekolah: Terimakasih, Bu Ningsih.
Jam 10.25 WITA, terdengar bel bunyi masuk kelas. Bu Ningsih yang merupakan seorang guru Matematika masuk ke kelas xii IPA 3.
Bu Ningsih: Selamat pagi semuanya.

Murid: Selamat pagi bu.
Bu NIingsih: Mulai besuk, saya yang akan menjadi wali kelas ini.
Toni: Ibu jinak di kelas ini?
Mila: Ibu tidak makan orang kan?
Aulia: Ibu tidak menggigit kan?

Bu Ainun: Semuanya diam! Ibu akan membuat peraturan di kelas ini, siapa yang tidak patuh dengan peraturannya maka akan ibu kurangi nilainya. Dan jangan berharap kalian bisa lulus! Kalian paham!
Aulia: Tidak memperhatikan gurunya, bahkan ia malah asyik memperbaiki make upnya.

Bu Ainun: (melihat name tag) Aulia Prihandini, nilaimu ibu kurangi satu poin, karena tidak memperhatikan guru ketika di dalam kelas.
Aulia: (dia maju ke depan dan memegang tangan gurunya) Maaf bu, saya berjanji tidak akan mengulanginya lagi.

Bu Ainun: Membantah! Nilai akan dikurangi 3 poin!
Murid: (semua murid dikelas diam, tidak ada yang berani mengeluarkan suaranya)
Bu Ainun: Pelajaran hari ini saya akhiri. Saya permisi.

Di ruang guru, bu Ainun di panggil kepala sekolah karena salah satu siswanya yang bermasalah. Toni menantang berkelahi pak Ari seorang guru Seni Budaya. Pak Tri selaku kepala sekolah, meminta Toni dikeluarkan dari sekolah tersebut.

Namun Bu Ainun membela Toni dan berjanji akan membimbingnya, bahkan Ia berjanji kepada kepala sekolah kalau gagal dalam membimbing siswa tersebut maka Ia rela dikeluarkan dari sekolah. Dalam percakapan kepala sekolah dengan bu Ainun, ternyata ada siswa kelas xii IPA 3 yang mendengarkan pembicaraan antara bu Ainun dengan kepala sekolah.

Akhirnya mereka sadar bahwa bu Ainun sangat baik dalam membimbing mereka, bahkan karena masalah Toni, Beliau memiliki masalah dengan kepala sekolah. Ketika bel masuk, bu Ainun masuk ke dalam kelas xiii IPA 3, di kelas sangat tenang dan tiba-tiba murid-murid meminta maaf atas kesalahan mereka karena sering membantah dan membicarakan beliau di belakang.

Setelah 5 tahun kemudian, atas bimbingan bu Ainun kini semua alumni siswa xii IPA 3 semuanya sukses. Mila menjadi seorang dokter spesialis kandungan, Toni menjadi artis internasional dan Aulia menjadi seorang pengusaha sukses.

Beberapa contoh teks drama di atas bisa Anda jadikan referensi, terutama bagi yang sedang belajar menulis teks drama.

Contoh Teks Drama Lengkap (Berbagai Tema)