15+ Motif Ragam Hias Abstack, Barong Dan Lainnya (Terbaru) Sekolahnesia

15+ Motif Ragam Hias Abstack, Barong dan Lainnya (Terbaru)

Motif Ragam Hias – Ragam hias merupakan bagian dari kebudayaaan yang berkaitan dengan aspek kehidupan dan salah satu produk kebudayaan pada kurun waktu tertentu yang dihasilkan dari dinamika sosial, teknologi, ekonomi, perilaku, kepercayaan dan nilai-nilai lain yang terjadi pada masyarakat. Hal ini mengacu pada penjelasan yang diberikan oleh Nurbiyah Abu bakar dalam tulisannya yang berjudul ‘Menelusuri Jejak Perkembangan’. Ragam hias sebenarnya bukanlah hal baru, karena hal ini sudah dikenal sejak zaman prasejarah.

Biasanya, ragam hias ditampilkan sesuai dengan fungsinya pada berbagai material seperti kayu, gerabah, tembikar, batu, dinding gua, batu dan juga kain tenun. Dalam sejarahnya yang panjang, ragam hias merupakan bagian dari perkembangan kebudayaan dari sejak awal kehidupan manusia. Motif ragam hias sendiri dikenal menjadi suatu budaya visual.

Menjadi salah satu dari banyaknya bentuk karya seni rupa, ragam hias biasa difungsikan sebagai dekorasi yang bertujuan untuk memperindah suatu  bidang. Baik itu bidang dalam bentuk 2 dimensi yang berupa songket, batik, hiasan gambar atau juga bisa berupa anyaman. Selain itu, motif ragam hias juga dapat digunakan dalam bidang 3 dimensi seperti kerajinan tangan,  hiasan perabotan rumah, pahatan dalam kursi dan dalam bidang yang lainnya.

Pada umumnya ragam hias akan menghadirkan semua aspek kehidupan dan lingkungan manusia dalam bentuk simbol, mengubah realitas empirik lingkungan manusia menjadi realitas simbolik.

Motif dari ragam hias ternyata  sudah ada sejak lama bahkan sejak zaman sebelum sejarah. Keadaan lingkungan dapat mempengaruhi ragam hias. Seperti adanya alam, fauna, flora, manusia atau makhluk hidup lain di sekitarnya. Ragam hias biasanya juga di gunakan oleh para arkeolog sebagai petunjuk untuk memecahkan atau mempelajari suatu hal. Karena biasanya setiap ragam hias akan mempunyai kekhasan tersendiri di setiap zaman nya.

Motif Ragam Hias Abstrak

15+ Motif Ragam Hias Abstack, Barong Dan Lainnya (Terbaru) Sekolahnesia

Bentuk abstrak berasal dari imajinasi bebas yang terwujud menjadi bentuk yang tidak lazim atau perwujudan  bentuk-bentuk yang tidak memiliki kesamaan dari berbagai objek, baik alam atau buatan manusia. Motif dengan ragam abstrak bisa dikatakan unik. Adanya motif abstrak, bisa di katakan aneh untuk sebagian orang. Karena tidak semua orang dapat memahami dan mengenali motif ragam hias abstrak.  Dalam motif abstrak ini tidak akan ditemukan suatu objek khusus seperti objek khayalan maupun objek alam. Bahkan jika ada unsur tulisan pun tidak akan bisa terbaca sekalipun.

Motif ragam hias abstrak dapat Anda temukan pada kain bordir, kain tenun atau juga pada beberapa perkakas rumah tangga. Meskipun motif abstrak tidak menggambarkan suatu garis atau objek dan terkesan bebas, motif abstrak tetap diyakini memiliki makna dan juga filosofis tersendiri.

Motif ragam hias abstrak  sekalipun bukanlah suatu tiruan dari alam maupun bentuk yang  lain, namun  motif ini tetap menyimpan keharmonisan yang dinilai indah. Bentuk dari motif abstrak ini beragam. Seperti contoh adalah motif tumpak, motif baji dan juga motif pilin. Bentuk dari abstrak dapat berupa suatu tanda baca. Terkadang juga menyerupai bentuk huruf cina.

 

Motif Ragam Hias Barong

Motif Ragam Hias Barong

Motif ragam hias barong menjadi salah satu motif yang khas dari Pulau Dewata. Pulau Dewata memang dikenal dengan budayanya yang masih kental. Motif barong ini biasanya digunakan dalam berbagai kegiatan adat di sana.

Pada motif  barong khas dengan adanya pencampuran warna yang alami menjadikan motif ini  semakin berkualitas di pasaran. Motif ini biasanya diaplikasikan pada  kain tenun atau bisa juga ada lukisan. Anda dapat menemukan lukisan dengan motif barong menyebar di Bali dan juga pada sebagian wilayah di Jawa Timur.

Barong sendiri merupakan binatang yang terdapat pada mitologi dalam budaya Bali dan Jawa. Barong dipercaya mempunyai makna ‘ajaib’. Isitilah barong banyak terdapat di kesenian Bali dan Jawa. Yang mana wujud dari barong ini adalah bentuk gabungan dari naga, garuda, gajah dan singa yang mana pada masing-masing sosok tersebut mempunyai kekuatan serta kejayaan.

Motif Ragam Hias Bordir

Motif Ragam Hias Bordir

Motif ragam hias bordir biasanya di aplikasikan di atas sebuah kain atau bisa juga pada benda lain. Untuk membuatnya di butuhkan jarum jahit dan benang tentunya. Bisa pula dengan menambahkan pernak pernik seperti bulu burung, manik-manik, mutiara, pecahan logam atau yang lainnya.

Ragam rias bordir biasa ditemukan pada kain sulam yang digunakan untuk selendang, baju dan lain-lain. Pada taplak meja pun biasanya juga diberi hiasan dengan menggunakan motif hias bordir. Membuatnya bisa dengan cara manual atau dengan bantuan mesin bordir. Membuat bordir dengan cara manual biasa disebut dengan istilah sulam. Bahkan untuk membuat motif bordir pun dapat menggunakan komputer. Yang mana hasil dari bordir komputer akan lebih menghemat waktu dan lebih akurat.

Motif Ragam Hias Caping

Motif Ragam Hias Caping

Caping merupakan salah satu jenis motif ragam hias yang biasanya dilukis pada penutup kepala yang terbuat dari anyaman bambu dan bentuknya kerucut. Semakin berkembang, penutup kepala caping tidak hanya dibuat menggunakan anyaman bambu namun juga menggunakan daun pandan dan tumbuhan lain.

Untuk membuatan penutup kepala cping, harus memilih bahan yang tepat. Yaitu bambu yang berumur sedang. Yang tidak begitu tua dan tidak begitu muda. Hal ini akan memudahkan pengrajin untuk menghasilkan caping yang lebih sempurna.

Tidak hanya digunakan sebagai penutup kepala saja, karena caping juga bisa difungsikan sebagai hiasan. Untuk itu caping akan dihias sebaik mungkin. Dengan hal ini akan menambah nilai estetika dari caping tersebut. Caping biasanya digunakan sebagai hiasan di dinding pada cafe, rumah makan atau tempat-tempat lain yang memberikan suasana tradisional.

Motif Ragam Hias Garuda

Motif Ragam Hias Garuda

seperti halnya motif gajah, motif ragam hias garuda juga menjadi salah satu motif favorit dari kelas fauna. Tentu saja objek utama untuk motif ini adalah pada garuda. Garuda menjadi salah satu yang menjadi kepercayaan masyarakat Jawa khususnya. Garuda dianggap mempunyai keadaan yang penting.

Pada kepercayaan hindu, garuda dipercaya menjadi tunggangan dari Batara Wisnu yang mana lebih dikenal dengan Dewa Matahari. Oleh karena hal itu, garuda kemudian menjadi simbol mahkota dan kekuasaan.

Motif Ragam Hias Hewan

Motif Ragam Hias Hewan

Nama lain dari motif ragam hias hewan adalah motif fauna. Sama seperti namanya, yang menjadi objek dalam pembuatan motif ini adalah hewan. Namun sang kreator biasanya tidak kaku menggunakan hewan saja, biasanya pihak kreator akan menambahkan bumbu-bumbu lain yang mendukung motif hewan ini. Berbagai macam hewan bisa dijadikan objek. Namun yang paling sering dijumpai antara lain sapi, gajah, jerapah dan masih banyak lagi.

Pada bagian tepi, biasanya akan dikombinasikan dengan ragam motif lain seperti motif geometri. Adanya perpaduan ini akan menjadikan ragam hias hewan semakin menawan. Berbagai karya yang biasanya mengusung motif ragam hias hewan diantaranya  kain bordir, batik, anyaman, ukiran, kain sulam dan kain tenun. Beberapa daerah juga memanfaatkan adanya motif fauna ini untuk mengenalkan kearifan lokal. Seperti contoh Papua menggunakan cendrawasih, NTT menggunakan komodo, Flores menggunakan elang atau Lampung yang menggunakan gajah.

Motif Ragam Hias Nusantara

Motif Ragam Hias Nusantara

Sesuai namanya, motif ragam hias nusantara merupakan motif yang menunjukkan berbagai keragaman, keunikan, nilai tradisi dari seluruh Indonesia. Setiap daerah mempunyai ragam hias nusantara yang berbeda dan tentunya mempunyai maknanya masing-masing.

Motif nusantara biasanya diaplikasikan pada kain tenun,  ukiran kayu, anyaman, motif batik, tembikar, peralatan rumah tangga atau pahatan kayu yang berbeda-beda untuk setiap daerahnya. Perbedaan itu tentunya mempunyai makna spiritual dan filosofi pada masing-masing daerah.

Terdapat dua bentuk yang terdapat pada motif ragam hias nusantara. Stilisasi merupakan bentuk pertama yang mempunyai bentuk yang berasal dari alam, fauna, flora, geometri dan berbagai makhluk hidup tak terkecuali dengan manusia. Yang kedua yaitu bentuk motif adaptasi yang bisa diambil dari adanya pengaruh luar. Misalnya adanya pengaruh dari negara Persia, Tiongkok ataupun India.

Motif Ragam Hias Parang

Motif Ragam Hias Parang

Motif parang merupakan salah satu motif yang terkenal di Nusantara. Karena keberadaannya yang udah tercipta sejak zaman kerajaan Solo (Keraton Mataram Kartasura). Sesuai dengan asalnya, motif ini dapat dijumpai dengan mudah di daerah Solo dan sekitarnya. Kata parang berasal dari kata pereng, kata ini disesuaikan dengan pola perengan yang terdapat pada huruf ain yang disertai dengan garis diagonal menurun.

Pada motif parang akan menggunakan salah satu warna sebagai warna dominan. Misalnya saja  dengan menggunakan warna putih. Tentu saja dengan digunakannya satu warna mempunyai makna tersendiri. Filosofi dari ragam hias parang sendiri yaitu motif parang memiliki lambang estafet yang dapat dilihat dari garis menurus dari yang lebih tinggi  kepada rendah. Arti dari lambang tersebut ialah tetap terjaganya dari golongan tua  ampai golongan muda.

Arti dari bentuk garis diagonal yang terdapat pada motif parang adalah suatu penghormatan dan juga cita-cita yang luhur.  Adanya dinamika yang teratur mempunyai arti suatu kewaspadaan, kesetiaan dan ketangkasan yang akan terus berlanjut dan bersambungan.                                                     

Motif Ragam Hias Padi

Motif Ragam Hias Padi

Motif padi menjadi salah satu motif ragam hias yang berasal dari golongan flora. Tentu saja yang menjadi arsen atau objek utamanya adalah pada tanaman padi.  Motif ragam hias padi ini bertujuan untuk mengenalkan bahwa padi pada suatu daerah menjadi lumbung hidup.

Lambang padi diberi  warna hijau yang mana warna ini dibuat untuk lebih kelihatan hidup. Butir padi dibuat seolah hidup yang mana mempunyai arti padi menjadi lumbung kehidupan di daerah yang menghasilkan motif padi tersebut.  Seperti contoh daerah Karawang  yang disebut sebagai kota lumbung padi. Kota Karawang dikenal menjadi daerah yang menghasilkan padi terbesar di Indonesia.

Motif ragam hias padi biasanya diaplikasikan pada kain batik, ukiran atau kain tenun. Batik dengan motif padi yang berasal dari daerah Karawang dikenal dengan sebutan batik Karawang. Lumbung dan bulir padi pada kain mempunyai lambang bagi masyarakat Karawang sebagai lambang kemakmuran.

Motif Ragam Hias Mega Mendung

Motif Ragam Hias Mega Mendung

Ragam hias dengan motif mega mendung merupakan ciri khas dari daerah di Jawa Barat, lebih tepatnya Cirebon. Bahkan motif tersebut sudah menjadi ikon tersendiri untuk wilayah Cirebon. Motif ini merupakan salah satu dari sekian banyak motif daerah yang sangat terkenal. Bukan hanya di Indonesia, tapi  juga sudah menyebar ke kancah Internasional. Meski lebih sering ditemui pada kain batik, motif mega mendung juga dapat ditemui pada ukiran kayu, hiasan lukisan dinding  bahkan pada bed cover sekalipun.

Motif ragam hias mega mendung biasanya menggambarkan awan-awan mendung yang berkumpul dengan dihiasi cuaca mendung ataupun sejuk. Untuk pemberian warna pada motif mega mendung biasanya menggunakan gradasi dari 7 warna. Gradasi warna ini menjadikan motif mega mendung khas diantara motif lainnya.

Bukan hanya kebetulan, karena dari 7 gradasi warna tersebut mempunyai makna tersendiri. Bahwa  terdapat 7 lapis pada langit, begitu pula dengan bumi juga mempunyai 7 lapisan, dan jumlah hari selama satu minggu adaah 7. Meski motif mega mendung ini terlihat begitu sederhana, namun motif ini menyimpan makna tersendiri.

Motif Ragam Hias Geometris

Motif Ragam Hias Geometris

Motif ragam hias geometris dipercaya sudah ada sejak zaman dahulu. Oleh karena itu motif ini dianggap sebagai salah satu motif tertua. Yang mana motif ini terus dikembangkan dan dimodifikasi sesuai dengan imajinasi dan selera dari kreator. Motif geometris biasanya terdapat pada kain bordir, kain tenun, kerajinan tangan, kain sulam dan sebagainya.

Pada kain yang mempunyai motif geometris akan terlihat berbagai macam garis. Mulai dari garis lurus. Jajar genjang, spiral, garis lengkung, zig-zag, persegi panjang, trapesiym, belah ketupat dan berbagai macam garis lain yang disusun untuk membentuk motif yang kemudian disebut sebagai motif geometris.

 

Motif Ragam Hias Gajah

Motif Ragam Hias Gajah

Ragam hias motif gajah adalah salah satu motif favorit di kalangan motif fauna. Tentu saja corak utamanya adalah gajah. Motif ragam hias gajah biasanya banyak di temui di daerah Lampung. Biasanya pada motif ini akan ditambah dengan hiasan flora untuk memperindah  objek utama.

Motif gajah menjadi motif utama  dengan tujuan mengenalkan adanya kearifan lokan khususnya pada daerah Lampung. Motif ragam hias tersebut bisa dijumpai pada kain tenun, anyaman, maupun pada kain sulam.

Motif Ragam Hias Bunga

Motif Ragam Hias Bunga

Ragam hias dengan motif bunga merupakan salah satu motif Ragam hias dengan motif bunga merupakan salah satu motif  dari ragam flora dan fauna. Pada suatu daerah biasanya memiliki kekhasan dalam motif ini. Fokus untuk ragam hias flora terletak pada tumbuhan yang akan dikreasikan oleh sang kreator. Motif bunga biasanya digunakan pada kain bordir, kain tenun dan juga pada ukiran.

Ragam hias dengan motif bunga biasanya disajikan dengan warna yang epik yang mana akan membuat mata yang memandang menjadi tertarik. Visual dari motif bunga sendiri dibuat untuk keadaan natural. Ragam hias dengan motif bunga bisa dikatakan sulit untuk membuatnya. Tingkat kesulitan ini bergantung pada jenis bunga apa yang hendak di visualisasikan. Akan lebih sulit jika tidak terbiasa membuat motif ini.

Untuk membuat motif bunga, haru digambar terlebih dahulu bagaimana polanya dengan menggunakan pensil. Hal ini bertujuan untuk mempermudah proses selanjutnya. Setelah itu pola diwarnai.

Motif Ragam Hias Batik

Motif Ragam Hias Batik

Ragam hias dengan motif batik tentu saja sudah sangat familiar bagi kita. Karena motif ini udah dikenal sebagai motif yang sangat khas dengan Indonesia. Untuk bisa mendapat motif batik tentunya dibutuhkan alat yang digunakan untuk melukis. Alat yang digunakan dikenal dengan sebutan canting. Batik disebut sebagai saah satu dari sekian banyak kekayaan Indonesia yang tidak dapat ditemukan di negara lain.

Motif batik yang kita kenal tentunya sangat beragam. Motif batik biasanya sesuai dengan letak geografis dari daerah ia berasal. Terkadang motif batik juga bergantung dari adat istiadat dan ciri dari daerah tertentu. Bukan hanya itu, bahkan unsur flora dan fauna pun bisa menjadi ide motif ragam hias batik.

Pada sat helai kain batik, terdapat dua bagian. Satu bagian disebut sebagai ornamen utama. Yang mana bagian ini adalah menjelaskan makna dan jenis dari motif batik kain tersebut. Beberapa contoh ornamen utama antara lain, naga, tumbuhan, pohon hayat, garuda, meru, parang, api dan masih banyak lagi.

Pada bagian kedua merupakan ornamen tambahan yang disebut isen-isen. Isen-isen merupakan corak yang dilukis pada bagian yang tidak ditempati ornamen utama. Isen-isen dinilai lebih sulit untuk membuatnya selain karena harus menyesuaikan ukuran yang kosong  juga karena bentuknya yang terkadang rumit. Isen-isen dapat juga berupa titik maupun garis. Yang mana keduanya dapat dihubungkan menjadi suatu kembang, sisik atau yang lainnya.

Motif Ragam Hias Anyaman

Motif Ragam Hias Anyaman                                                      

Motif ragam hias anyaman, sudah menjadi salah satu motif yang banyak dikenal di kalangan masyarakat. Pada perabotan rumah tangga yang berbahan rotan, akan banyak ditemui motif semacam ini. Desain untuk motif anyaman pun sangat bervariasi. Mengingat ragam hias dengan motif anyaman ini telah lama digunakan,.

Ragam hias motif anyaman pada umumnya mempunyai dua warna. Namun bukan berarti tidak ada anyaman dengan satu warna. Untuk desain pada motif anyaman biasanya menggunakan seni jalinan geometris.

Pada aplikasinya, motif anyaman ini sering diterapkan dalam mendesain interior dan juga untuk mendesain perabotan rumah. Berbagai macam jenis dari motif anyaman diantaranya jruno kembar, lampitan, mosaik, kembang dan juga liris. Perkembangan dari motif ini sendiri sudah ada secara turun temurun. Terkadang dari satu jenis motif anyaman akan dikembangkan lagi sesuai dengan kemauan dan mengikuti perkembangan zaman.

Berbagai macam motif ragam hias dapat kita temukan di beberapa benda sekitar kita seperti kain tenun, anyaman, perabotan rumah tangga dan sebagainya. Dalam sejarahnya yang panjang, ragam hias merupakan bagian dari perkembangan kebudayaan dari sejak awal kehidupan manusia. Motif ragam hias sendiri dikenal menjadi suatu budaya visual. Motif ragam hias harus kita lestarikan keberadaannya. Karena hal ini termasuk salah satu kekayaan dari nusantara yang harus dijaga kelestariannya.

15+ Motif Ragam Hias : Abstack, Barong Dll (Super Lengkap)