Properti Tari Lawung

Properti Tari Lawung (Lengkap beserta gambar dan deskripsi)

Properti Tari Lawung – Menyinggung tari pusaka dari Yogyakarta, ada yang disebut dengan Tari Lawung atau Beksan Lawung. Tari ciptaan Sultan Hamengku Buwono I ini adalah simbol latihan perang yang selain menunjukkan kebesaran raja, juga memacu semangat bela negara dan patriotisme para prajuritnya. Selain itu, tari ini juga merupakan latihan militer yang tersembunyi di masa penjajahan Belanda.

Mengapa tersembunyi? Karena Belanda melarang adanya latihan seperti ini. Mengingat tujuan diciptakannya Tari Lawung tersebut, tidak heran bila dalam gerakan-gerakannya terdapat unsur patriotik, heroik serta berkarakter maskulin. Sama seperti tari yang lainnya, tari satu ini juga menggunakan properti khusus. Adapun properti Tari Lawung ialah sebagai berikut.

Daftar Properti Dalam Tari Lawung

1. Tombak

Tombak

Properti yang pertama ialah tombak. Bahkan kata lawung yang menjadi nama dari tari tradisional satu ini juga merujuk pada tombak panjang yang ujungnya tumpul yang digunakan dalam pertunjukan.

Sebelumnya harus diketahui bahwa dalam Tari Lawung ada 16 penari dengan peran masing-masing. Dua orang penari akan berperan sebagai botoh yang nantinya akan mengadu ketangkasan prajuritnya. Empat orang lain akan berperan sebagai jajar yang merupakan prajurit muda dan termasuk pangkat yang paling rendah.

Kemudian empat orang juga akan berperan sebagai lurah yang merupakan prajurit yang sudah matang. Selanjutnya ada ploncon atau pengampil yang dimainkan oleh empat orang penari. Sementara untuk dua orang sisanya akan menjadi salaotho, yakni pelayan yang setia pada botoh.

Nah, untuk properti Tari Lawung yang pertama ini, pada awalnya akan dipegang oleh pemeran ploncon. Ploncon itu sendiri jika hendak didefinisikan sebagai perabot yang dimanfaatkan untuk meletakkan payung atau songsong, keris serta tombak dalam posisi yang tegak.

Setelah tiba waktunya, para pemeran ploncon tadi akan menyerahkan lawung atau tombak kepada lurah atau jajar untuk berlaga. Jadi, untuk yang selanjutnya, lurah atau jajar inilah yang akan mengendalikan dan beraksi menggunakan lawung tersebut.

2. Keris

Keris

Properti Tari Lawung yang lainnya ialah keris. Keris ini akan disematkan di pinggang. Namun, tidak semua penari mengenakannya. Hanya pemeran botoh, lurah dan jajar saja yang mengenakannya. Ketiga peran inipun mempunyai keris yang berbeda-beda, di mana pada pemeran botoh dan jajar akan mengenakan keris gayaman sementara penari lurah akan mengenakan keris branggah.

3. Teken

Teken

Dalam pertunjukan, klinting yang dikenakan oleh salaotho dan jajar akan berbunyi dan sesekali, para pemeran botoh atau sang pemimpin perang akan mengeluarkan suara lantang sembari mengacungkan teken. Teken ini sendiri ialah tongkat pendek dan gerakan botoh seolah seperti memberi aba-aba pada prajuritnya.

Selain menggambarkan latihan perang, dalam Tari Lawung juga tersimpan sindiran halus yang menjadi ungkapan dari rasa tidak suka sang sultan terhadap pejabat Belanda pada masa itu. Tari ini sendiri mempunyai estetika gerakan yang cenderung klasik. Namun, semangat, keberanian serta kekuatan para penarinya sangat kuat dengan karakter yang keras serta disiplin ala prajurit. semoga bermanfaat.

Properti Tari Lawung (Lengkap beserta gambar dan deskripsi)