Inilah 10+ Alasan Kenapa Santri Layak Dijadikan Calon Suami Sekolahnesia

Inilah 10+ Alasan Kenapa Santri Layak Dijadikan Calon Suami

Santri Layak Dijadikan Calon Suami – Santri adalah sebutan untuk lelaki yang menimba ilmu di sebuah Pondok Pesantren. Tidak seperti pendidikan formal lainnya, mereka yang “nyantri” di Pesantren ini lebih banyak fokus dengan ilmu agama. Para santri ini akan tinggal di Pesantren untuk waktu yang cukup lama, guna memperdalam pengetahuan dan kemampuan ilmu agama Islam.

Selama menjadi santri, terdapat banyak aturan dan pengalaman yang tentunya tidak mudah untuk dilalui. Tempaan dari para Kyai kepada para santri terkadang dirasakan cukup berat. Hal ini semata-mata untuk mendidik para santri agar menjadi orang yang berguna dan kuat menjalani kehidupan. Banyak yang berpikir bahwa inilah alasan kenapa santri layak dijadikan calon suami.

Alasan Santri adalah Calon Suami dan Imam yang Baik

Segala macam cobaan dan pelajaran akan didapatkan selama “nyantri”. Di Pondok Pesantren ini, akan diajarkan banyak hal tentang kemandirian, kesederhanaan, dan juga kekuatan iman. Bagi yang sedang mencari pendamping hidup, para santri ini bisa Kamu masukkan dalam pertimbangan calon suami. Beberapa alasan kenapa memilih santri antara lain sebagai berikut.

1. Orang yang Serius, Tanpa Pacaran Langsung Menikah

Orang Yang Serius, Tanpa Pacaran Langsung Menikah

Salah satu peraturan utama di Pondok Pesantren adalah dilarang pacaran. Para santri tidak diperkenankan memiliki hubungan yang belum sah dengan lawan jenis. Dari peraturan ini, menjadikan para santri taat akan aturan tersebut bahkan setelah selesai nyantri. Para santri hanya akan menjalin hubungan yang sah yaitu pernikahan ketika sudah menemukan orang yang tepat.

Sifat ini sangat bagus untuk para wanita, selain mendapatkan pasangan yang tidak suka PHP juga mendapat pasangan dengan iman yang kuat. Kamu tidak akan menjalin hubungan yang belum resmi dan yang tidak pasti. Para santri ini akan langsung melamar dan menikahi Kamu ketika sudah merasa cocok. Biasanya mereka tidak membutuhkan waktu lama untuk menetapkan pernikahan.

2. Paham Tentang Agama

Paham Tentang Agama

Pondok Pesantren juga memberikan pelajaran seperti di sekolah formal. Contohnya adalah matematika, IPS, IPA, sejarah, dan lainnya. Walaupun porsi untuk ilmu agama memang lebih banyak. Setiap harinya para santri akan berhadapan dengan ilmu agama yang harus mereka kuasai. Tentu saja, ini akan menjadi satu keuntungan untukmu sebagai pasangannya.

Menjadi seorang santri belum tentu setelahnya harus menjadi ustadz. Lulus dari Pondok Pesantren sama dengan lulus dari sekolah pada umumnya. Mereka bisa melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi dan menjadi apapun yang mereka mau. Jadi jangan khawatir jika menikah dengan santri harus menjadi ustadz. Banyak kok santri yang sukses menjadi pengusaha, dokter, dan lainnya.

3. Setia Membimbing Soal Agama

Setia Membimbing Soal Agama

Sebagai seorang santri yang telah banyak mempelajari ilmu agama, tentu tidak sembarangan dalam menggunakannya. Tingkat keimanan santri yang lebih tinggi dibandingkan yang lain, menjadikan mereka selalu menjunjung nilai agama dengan baik. Ketika seorang santri datang dan memintamu untuk menjadi pasangannya, yakinlah bahwa mereka serius melakukannya.

Ketika ucapan “seperangkat alat sholat” pada saat akad nikah, bukanlah sekedar ucapan biasa. Dengan ucapan itu, dia akan senantiasa menjaga dan membimbingmu untuk lebih taat kepada Allah SWT. Hal ini akan membuatmu semakin mengenal agama dengan  baik pula. Suami akan selalu mengingatkan ketika Kamu lalai dan menuntun kembali ke jalan yang benar.

4. Memiliki Sifat Disiplin

Memiliki Sifat Disiplin

Ketika menimba ilmu di Pondok Pesantren, para santri ini diajarkan untuk selalu memiliki sifat yang disiplin. Mereka terbiasa bangun sebelum subuh dan memulai hari dengan berbagai kegiatan yang produktif. Dalam urusan waktu, para santri ini juga sangat disiplin. Mereka terbiasa memanfaatkan waktu luang dengan sebaik-baiknya, misalnya mengaji, hafalan, dan lainnya.

Apabila menjadi pasanganmu, aura positif ini juga akan menular padamu. Kamu pasti bangga memiliki suami yang rajin, disiplin, dan produktif. Secara tidak langsung, Kamu juga akan mengikuti pola hidupnya. Bangun pagi sebelum subuh, melaksanakan sholat tepat waktu, mengisi waktu luang dengan kegiatan positif, dan lain sebagainya.

5. Terlihat Kuno, Tapi Romantis

Terlihat Kuno, Tapi Romantis

Peraturan lain yang diterapkan di Pondok Pesantren adalah, dilarang membawa HP atau alat komunikasi lainnya. Jadi kebayang kan kalau para santri ini tidak pernah bermain gadget seperti cowok kebanyakan. Hal ini membuat mereka tidak sebebas kita mengenal dunia maya. Para santri lebih banyak membaca Al Quran dan kitab dibandingkan bermain game atau social media.

Cara para santri untuk berkenalan kebanyakan menggunakan surat atau taaruf. Terlihat kuno memang untuk ukuran jaman sekarang. Namun jangan salah, para santri ini justru memiliki sifat romantis. Ketika Kamu marah, jangan kaget jika tiba-tiba terselip surat cinta dengan kata-kata yang indah di buku atau dibawah bantal. Walaupun kuno tapi ini romantis kok.

6. Pria yang Mandiri

Pria Yang Mandiri

Mandiri adalah sifat para santri yang sudah melekat pada dirinya. Selama di Pondok Pesantren memang selalu ditekankan hidup mandiri. Tidak boleh manja dan bergantung pada orang lain. Kemandirian ini dibentuk mulai dari usia muda dan jauh dari keluarga. Saat sudah menjadi suami, pasti mereka tidak canggung lagi untuk membantu pekerjaan rumah.

Jika kalian adalah orang yang sibuk dan harus bekerja di luar rumah, memiliki pasangan yang mandiri sangat membantu. Pekerjaan rumah seperti bersih-bersih, memasak, menyapu, dan lainnya dapat dikerjakan bersama. Bukan hanya menjadi pekerjaan istri namun menjadi tanggung jawab suami juga. Pasti Kamu bangga juga kan memiliki suami yang mandiri.

7. Orang yang Sederhana

Orang Yang Sederhana

Tinggal di Pondok Pesantren tidak seperti tinggal di hotel dengan segala fasilitasnya. Di sini, para santri harus hidup dengan kesederhanaan. Mulai dari tempat tinggal, peralatan, fasilitas, makanan, pakaian, dan lainnya. Kehidupan sederhana ini akan tetap terbawa di kehidupan pribadi nantinya. Begitu juga ketika sudah menikah dan membentuk keluarga baru.

Menikah bukan hanya menggapai kebahagian dunia, namun juga juga kebahagiaan akhirat. Hidup sederhana adalah hal yang mulia, termasuk dalam berumah tangga. Para santri ini akan senantiasa membahagiakanmu walaupun dengan cara yang sederhana. Namun jangan samakan dengan pelit, karena dua hal tersebut sangatlah berbeda.

8. Asyik Diajak Bergaul

Asyik Diajak Bergaul

Banyak yang berpikir bahwa seorang santri adalah orang yang kuper. Padahal, mereka adalah sosok yang asyik untuk diajak bergaul. Walaupun sehari-hari mereka selalu berkutat dengan ilmu agama, namun mereka adalah pribadi yang menyenangkan. Kamu tidak perlu khawatir akan merasa bosan atau tidak nyambung dengan mereka.

Santri ini adalah tipe orang yang suka diajak bicara, tentang apa saja. Apalagi jika membicarakan tentang hal-hal menarik dan terbaru saat ini. Mereka akan merespon dengan sangat antusias. Kamu bisa bercerita tentang kehidupan di luar pesantrennya, sehingga akan membuat mereka tahu tentang apa yang terjadi selama ini.

9. Santri Layak Dijadikan Calon Suami “Memiliki Banyak Teman”

Santri Layak Dijadikan Calon Suami &Quot;Memiliki Banyak Teman&Quot;

Hidup di pesantren adalah hidup dengan orang banyak, bersama para santri yang lainnya. Jumlahnya tidak hanya puluhan, bisa ratusan santri. Tentu saja hal ini menjadikannya memiliki banyak teman, bahkan seperti keluarga sendiri. Di dalam pesantren mereka harus bisa bekerjasama dan menjalin hubungan baik. Hal ini akan terus terbawa hingga keluar pesantren.

Memiliki hubungan kekeluargaan yang baik, adalah modal yang bagus ketika menikah nantinya. Kamu juga akan memiliki banyak teman dan keluarga. Keuntungannya adalah ketika kalian membutuhkan bantuan, banyak yang bersedia membantu. Misalnya ketika kalian berada di suatu daerah dan terdapat teman di pesantren dulu, bisa saja kalian mampir sekalian berkenalan. Akan menjadi hal yang menyenangkan bertemu dengan orang baru.

10. Banyak Cerita Tentang Kehidupan di Pesantren

Banyak Cerita Tentang Kehidupan Di Pesantren

Pengalaman dan cerita hidupnya selama di pesantren, akan menjadi topik pembicaraan yang tidak akan pernah membuat bosan. Jika Kamu belum mengetahui tentang pesantren, Kamu akan betah untuk berlama-lama mendengarkan ceritanya. Akan sering mendengar cerita bagaimana cara menghafal Al Quran, cerita tentang para Kyai dan gurunya, dan cerita lainnya.

Banyak pelajaran dan hal menarik yang bisa didapatkan. Dari semua pengalaman tersebut akan menambah rasa syukur dan kebahagiaan untukmu. Sang suami dengan kegigihannya dalam menuntut ilmu, dengan segala aturan yang ketat, dan keinginan kuat untuk menjadi orang yang saleh. Cerita ini akan abadi sepanjang hidup dan bisa diceritakan kembali ke anak cucu.

Tujuan menikah adalah menggapai Ridho Allah SWT agar senantiasa diberikan kebahagian dan keselamatan dunia dan akhirat. Tentunya Kamu juga harus memilih pasangan yang tepat, pasangan yang akan menuntunmu ke tujuan tersebut. Memilih santri untuk menjadi pasangan hidup adalah alasan yang tepat. Dengan segala hal yang mereka miliki, telah memenuhi kriteria suami idaman.

Inilah 10+ Alasan Kenapa Santri Layak Dijadikan Calon Suami