60 Tari Tradisional Di Seluruh Wilayah Nusantara (Terlengkap) Sekolahnesia

60 Tari Tradisional Di Seluruh Wilayah Nusantara (Terlengkap)

Tari Tradisional – Keanekaragaman masyarakat tidak hanya memunculkan berbagai bahasa dan mata pencaharian. Tapi, nyatanya beragam budaya juga ikut mewarnai kekayaan Indonesia, seperti tarian tradisional. Berbagai daerah dan suku memiliki tarian yang berbeda-beda dengan fungsi yang berbeda pula. Bahkan, tarian yang berasal dari Indonesia sudah sampai ke mancanegara, dimana mereka mengakui kekayaan budaya kita.

Macam-Macam Tari Tradisional

  1. Tari Tradisional Sembah

Tari Tradisional Sembah

Tari rakyat yang satu ini berasal dari sebuah suku yang bernama suku Pepadun, yang mana suku tersebut berasal dari Lampung. Jika menilik pada masa lalu, tari sembah sering digunakan untuk menyambut raja atau ketua adat. Lalu, pada zaman sekarang ini tari sembah sudah sering ditampilkan untuk menyambut para pejabat Negara.

 

Tari sembah akan dilakukan oleh seorang perempuan, dimana nantinya dia akan menggunakan kostum adat Suku Pepadun. Pakaian yang dikenakan juga bernuansa hindu. Bagaimana tidak, pakaian tersebut memadukan rok mini transparan dan baju yang cukup terbuka.

 

  1. Tari Tradisional Gantar

Tari Tradisional Gantar

Jenis tari yang satu ini merupakan tarian khas suku Dayak, Kalimantan. Karena kemewahannya tari gantar juga sering ditampilkan untuk menyambut tamu yang datang. Selain itu, saat masa panen tiba tarian ini juga akan dipentaskan, bahkan tari gantar juga biasa ditampilkan saat tiba masa tanam.

 

Karena untuk menyambut masa tanam dan masa panen, tari gantar menggunakan properti berupa bambu, biji-bijian sampai tumbuh yang menandakan masa tanam padi telah tiba. Ada beberapa jenis tari gantar yang bisa Anda temui, yaitu senak, busai, dan rayat. Ketiga jenis tarian tersebut sebenarnya juga berasal dari suku dayak, namun kelompok yang berbeda. Kelompok tersebut adalah suku Dayak Tanjung dan Suku Dayak Benuaq.

 

  1. Tari Tradisional Kancet Ledo

Tari Tradisional Kancet Ledo

Tari yang satu ini berasal dari wilayah Kalimantan Timur. Tari kancet ledo juga biasa dengan tari gong karena iringan musiknya adalah suara gong yang mengalun. Pada dasarnya, tari kancet ledo memberikan kesan lembutnya seorang perempuan. Hal ini dikarenakan gerak tarinya yang memang sangat halus dan menarik. Maka tidak heran tari yang satu ini biasa ditampilkan dalam acar adat di daerah tersebut.

 

  1. Tari Tradisional Kancet Papatai

Tari Tradisional Kancet Papatai

Tari yang seakan mensimulasikan perang ini berasal dari Kalimantan. Bagaimana tidak, jenis tari yang satu ini memilih properti berupa tombak dan tameng seakan dalam masa peperangan, tidak lupa juga dengan pakaian perang yang digunakan. Karena merupakan tarian perang, maka cara menarinya pun harus gesit dan bersemangat.

 

Selain itu, agar lebih dramatis tari kancet papatai biasa dimainkan oleh orang dewasa yang semuanya berjenis kelamin laki-laki. Tari tradisional yang satu ini memang seringkali ditampilkan saat ada pesta adat di Kalimantan. Salah satu suku yang sering menggelar tari kancet adalah suku dari pedalaman Kalimanyat yaitu suku Kenyah.

 

  1. Tari Tradisional Kancet Lasan

Tari Tradisional Kancet Lasan

Suku dayak memang memiliki banyak budaya serta adat istiadat dan tari kancet Lasan ternyata berasal dari Suku Dayak loh. Tarian ini seakan mempertontonkan ikon dati suku Dayak yaitu Burung Enggang yang memang sudah diagungkan dari dulu. Karena menggambarkan tentang burung, maka para penari pun akan bergerak mengepakkan sayapnya seakan ingin terbang.

 

Tari kancet hanya ditampilkan pada acar-acara tertentu saja, sedangkan untuk penarinya adalah perempuan. Properti yang digunakan pada saat menari adalah kipas yang dibuat dari bulu, kipas tersebut akan digenggam di tangan kanan dan kiri penari.

 

  1. Tari Tradisional Leleng

Tari Tradisional Leleng

Lagi-lagi tari tradisional yang satu ini berasal dari Kalimantan. Tari leleng sudah biasa ditampilkan oleh penari pria maupun wanita. Dengan menggunakan batik khas Kalimantan, tari leleng dilakukan oleh seorang remaja. Selain itu, iringan tarinya menggunakan alat music khas Kalimantan serta lantunan music leleng.

 

Tari leleng biasa ditampilkan saat ada acara adat yang ternyata memiliki kisah drama tersendiri. Tari ini mengisahkan seorang gadis yang bernama Utan Along yang dijodohkan dengan seorang pemuda dengan paksaan. Karena tidak mau menikah dengan orang yang tidak dia cintai, maka kaburlah dia ke dalam hutan.

 

  1. Tari Tradisional Topeng Betawi

Tari Tradisional Topeng Betawi

Tarian tradisional yang berasal dari Betawi ini menggunakan topeng sebagai properti utamanya. Selain itu, dengan iringan Gamelan semakin menambah kesan klasik dalam tariannya. Tari topeng Betawi memang meiliki ciri khas dimana saat penari menambpilkan kebolehannya akan diselingi dengan drama pertunjukan. Kombinasi antara gamelan, tarian, dan drama merupakan perpaduan yang sangat apik.

 

Tari tradisional ini biasa ditampilkan saat acara festival atau perayaan hajatan. Oleh karena itu, tari topeng Betawi membawa kesan ceria dan meriah. Selain itu, gerakannya juga mencerminkan semangat dan gembira. Maka tidak heran tari topeng Betawi dijadikan sebagai pertunjukan yang mampu membius siapapun yang menyaksikan.

 

  1. Tari Tradisional Cokek

60 Tari Tradisional Di Seluruh Wilayah Nusantara (Terlengkap) Sekolahnesia

Tari  tradisional  yang satu ini juga berasal dari Betawi loh. Hampir sama dengan tari topeng, tari cokek juga biasa ditampilkan saat pesta adat digelar. Keselarasan gerakan dengan irama music semakin menambah kesan estetis tarian ini. Gerak tubuh seperti pinggul, tangan, dan badan terkoordinasi dengan baik.

 

Selain itu, tari cokek tiidak hanya berisi tentang budaya Betawi, tapi gerakannya juga merupakan kombinasi budaya Sunda dan China. Bahkan bukan hal baru jika tari Cokek menyelipkan berbagai gerakan silat khas Betawi.

 

  1. Tari Tradisional Lenggang Nyai

Tari Tradisional Lenggang Nyai

Masih seputar tarian yang berasal dari Betawi yang sangat unik bernama tari tradisional lenggang. Pada dasarnya, tarian ini menguak kisah seorang nyai yang bernama Dasimah. Dimana kisah ini adalah tentang seorang Nyai yang ingin mencari suami. Gerakan yang ada pada tari lenggang nyai adalah cerminan dari cuplikan kisah-kisah Nyai Dasimah saat itu.

 

Selain sebagai bentuk pentas drama yang mengisahkan kisah masa lampau, tari lenggang nyai diiringi dengan lantunan music gambang kromong. Dimana gambang kromong sendiri adalah suatu alat music tradisional dari Betawi. Tidak hanya melulu tentang budaya Betawi, tarian yang satu ini juga merupakan perpaduan budaya China.

 

  1. Tari Tradisional Jaipong

Tari Tradisional Jaipong

Jika Betawi memiliki tari Topeng, maka Sunda memiliki tari tradisional jaipong. Sebenarnya, tari yang satu ini sudah diakui keberadaannya saat abad ke-19 di Kota Karawang. Selain itu, tarian ini juga memadukan antara gong, ketuk dan juga gendang. Dengan berbagai alat yang music yang digunakan perpaduannya akan semakin mengesankan.

 

Meski sudah ada sejak beberapa abad yang lalu, namun kini tari jaipong masih populer dan dilestarikan di beberapa sanggar tari.

 

  1. Tari Tradisional Reog Ponorogo

Tari Tradisional Reog Ponorogo

Siapa yang tidak kenal dengan tari yang berasal dari daerah Ponorogo ini. Tarian yang satu ini memang dikenal dengan properti tarian yang unik. Jika biasanya tarian sangat mengandalkan gerakan dan lenggak-lenggok, maka tari reog menggunakan topeng berukuran besar yang biasa disebut dengan topeng warok. Bahkan beratnya pun bisa mencapai puluhan kilogram, padahal untuk mengangkatnya para pemain mengandalkan kekuatan gigi dan rahang.

 

Selanjutnya, tari reog juga identik dengan bulu merak. Hal ini dikarenakan topeng yang digunakan juga memiliki ornament bulu merak asli agar lebih cantik. Sampai saat ini tari reog masih menjadi sorotan beberapa kalangan dan banyak ditampilkan saat hajatan, festival, dan masih banyak lagi.

 

  1. Tari Tradisional Gambyong

Tari Tradisional Gambyong

Tari tradisional yang satuu ini berasl dari daerah Surakarta, dimana kemunculannya dikaitkan dengan seorang penari yang bernama Sri gambyong. Dikisahkan Sri Gambyong adalah seorang penari dengan paras yang cantik juga tarian yang memukau. Karena kelebihannya itulah banyak orang yang menyukai saat Sri Gambyong menari.

 

Terian yang satu ini biasa diiringi dengan alat music tradisional semacam gamelan. Selain itu, kostum yang digunakan pun berwarna hijau, kuning atau merah.

 

  1. Tari Tradisional Ronggeng

Tari Tradisional Ronggeng

Tarian ronggeng sudah begitu populer di seluruh pulau Jawa. Tari yang satu ini berasal dari Jawa Tengah yang memang disukai sebab tariannya yang khas dan menarik. Tidak hanya itu, tari ronggeng juga sering ditempilkan pada acara-acara tertentu.

 

Tari Ronggeng juga masih diajarkan di beberapa sanggar tari untuk mengenalkan budaya Indonesia agar tetap lestari. Tariannya yang lemah gemulai dengan iringan music yang mendukung membuat para penari seakan menghipnotis siapapun yang menonton.

 

  1. Tari Tradisional Kretek

Tari Tradisional Kretek

Tari yang berasal dari Kudus Jawa Tengah ini memang menggunakan kostum serta properti yang unik. Bagaimana tidak properti yang digunakan adalah nampan yang terbuat dari bambu dan diletakkan di atas kepala. Lalu, ketika menari nampan tersebut akan dibawa di tangan.

 

Tarian tradisional kretek dimaksudkan sebagai bentuk syukur kepada sang Pemberi atas hasil cengkeh masyarakat kudus yang melimpah. Oleh karena itu, tarian yang satu ini seringkali ditampilkan saat masa panen tiba.

 

  1. Tari Tradisional Bedhaya Ketawang

Tari Tradisional Bedhaya Ketawang

Jenis tari tradisional yang satu ini berasal dari Surakarta. Tarian ini ditampilkan saat masa pengangkatan kesultanan Surakarta. Tari yang dibawakan oleh 9 orang ini semuanya beranggotakan wanita.

 

Yang membuatnya menarik adalah pakaian yang digunakan oleh para penari, dimana merupakan pakaian adat asli Surakarta. Oleh karena itu, tarian ini memang sangat kental dengan adat dan budaya yang ada di daerah tersebut dan salah satu jenis tari yang harus tetap dilestarikan.

 

  1. Tari Tradisional Sekapur Sirih

Tari Tradisional Sekapur Sirih

Tari tradisional yang berasal dari Jambi ini memang sudah tersebar ke daerah Riau. Selain itu, taria yang satu ini sudah biasa ditampilkan saat ada tamu penting seperti kerabat jauh atau pejabat. Tari kapur sirih memang memiliki kesan mewah, baik dari segi tari maupun kostum yang digunakan. Maka tidak heran tari yang satu ini menjadi andalan untuk menyambut tamu.

 

Pemaknaan tari sekapur sirih sendiri adalah sebuah ungkapan rasa putih hati kepada siapapun tamu yang datang. Jumlah penarinya adalah 9 orang dimana terdiri dari 1 orang pembawa paying, 3 orang penari pria dan sisanya bertugas sebagai pengawal.

 

  1. Tari Tradisional Serimpi

Tari Tradisional Serimpi

Jenis tari tradisional yang satu ini berasal dari kesultanan mataram. Tari serimpi dulu telah banyak ditampilkan dan dipentaskan secara terbuka saat ada acara-acara tertentu. Tapi, jika kita menilik keadaan hari ini, tari serimpi sudah banyak tersebar di beberapa wilayah seperti Jawa Tengah dan Yogyakarta.

 

Tari serimpi dibawakan dengan tarian yang lembut serta halus. Selain itu, para penari akan membawakan tarian ini dengan lemah gemulai dengan koordinasi yang indah. Salah satu alasannya adalah tari serimpi memiliki makna budi pekerti, kesopanan, dan sikap lemah lembut.

 

  1. Tari Tradisional Saman Aceh

Tari Tradisional Saman Aceh

Mungkin Anda sudah tidak asing lagi dengan tari yang satu ini. Bagaimana tidak, tahun lalu tari saman ditampilkan secara megah diacara pembukaan Asian game dan berhasil menarik perhatian berbagai kalangan.  Tari saman adalah jenis tari tradisional yang berasal dari Aceh yang sudah sangat populer. Bahkan saking populernya tari yang satu ini, UNESCO telah menetapkan tari saman sebagai warisan dunia di tahun 2011.

 

Tari saman memang identik dilakukan dalam grup atau banyak orang, maka tidak heran jika jumlah penarinya bisa mencapai ribuan. Untuk menjaga keindahan dan keselarasan gerakan tari memang dibutuhkan kekompakan dan pemahaman ritme dari para penari. Lebih dari pada itu, tari saman biasa digelar untuk menyambut HBI yang mana untuk semua kalangan baik laki-laki maupun perempuan.

 

  1. Tari Tradisional Tortor

Tari Tradisional Tortor

Tarian unik dari Sumatera Utara ini menceritakan sebuah kisah yang berasal dari masa lampau. Dimana drama tersebut berkisah tentang tujuh orang bidadari yang ingin mandi di telaga, sehingga harus turun ke Bumi. Selain itu, masyarakat percaya bahwa tari tortor dapat mengusir kemudharatan di hari-hari tertentu.

 

Terlepas dari drama putri kayangan, tari tortor juga kerap kali ditampilkan pada perayaan dan festival. Teri tortor juga dianggap sebagai tarian yang mampu menghibur siapapun yang menyaksikan.

 

  1. Tari Tradisional Malemang

Tari Tradisional Malemang

Jenis tari tradisional yang satu ini memang berasal dari Bintan Riau. Pada dasarnya, tari malemang telah dikenal sejak abad ke 12 yang mana saat itu adalah masa adanya kerajaan Bentan. Jumlah penari dalam tarian ini adalah 14 orang yang seakan mementaskan kehidupan kerajaan. Bagaimana tidak, setiap penari akan diberikan peran masing-masing, seperti menjadi permaisuri, raja, putri, penyanyi, empat orang sebagai pemusik, dan sisanya akan berperan sebagai penari.

 

Saat zaman kerajaan masih Berjaya, tari Malemang seringkali dipentaskan di istana-istana, dimana penarinya adalah para dayang istana tersebut. Tapi saat ini tari malemang telah banyak dimainkan dan dipentaskan saat acara adat.

 

  1. Tari Tradisional Andun

Tari Tradisional Andun

Tari Andun berasal dari Bengkulu, tari yang satu ini biasa ditampilkan saat panen raya telah usai. Sampai sekarang, tari andun masih sering dipentaskan sebagai hiburan untuk masyarakat.

 

Tari Andun dilakukan oleh para remaja putri, dimana seringkali ditampilkan saat ada acar-acara tertentu. Apalagi untuk memeriahkan resepsi pernikahan di daerah tersebut.

 

  1. Tari Tradisional Payung

Tari Tradisional Payung

Sudah tidak asing lagi bahwa tarian yang satu ini memang menggunakan payung sebagai properti utamanya. Tari payung sebenarnya berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat dan sudah biasa ditampilkan berpasangan antara laki-laki dengan perempuan. Nah, maksud tari yang satu ini adalah menghindarkan hal-hal negatif, pasalnya payung dimaksudkan untuk penghalang antar kedua orang tersebut.

 

Meski memiliki irama tunggal, namun tari tradisional yang berasal dari Minangkabau ini memiliki irama yang sangat bervariasi. Iringan musiknya terkadang bertempo sedang, pelan, hingga cepat sekalipun. Disebabkan oleh berbagai jenis iringan tersebut semakin banyak yang tertarik dengan tari payung.

 

  1. Tari Tradisional Campak Bangka Belitung

Tari Tradisional Campak Bangka Belitung

Tari campak dilakukan secara berpasangan antara laki-laki dan perempuan, dimana tari yang satu ini berasal dari Bangka Belitung. Tari yang dilakukan oleh para remaja ini memang memberikan kesan gembira bagi muda mudi Bangka Belitung.

 

Maka tidak heran, tari campak sering ditampilkan saat acara pernikahan. Pasalnya pada momen itulah seakan kegemiraan bagi setiap orang, khusunya kedua mempelai.

 

  1. Tari Tradisional Tandak Riau

Tari Tradisional Tandak Riau

Tari yang satu ini berasal dari Riau dan memiliki keunikan tersendiri bagi warga di wilayah tersebut. maka tidak heran banyak warga asli yang menggemari tari tandak ini. Saat menari, penari akan dituntut untuk berbbalas pantun antar satu sama lain. Oleh karena itu, tarian ini biasa dilakukan dengan berpasangan.

 

Kesan yang diberikan kepada para penontonnya adalah kegembiraan karena bermaksud untuk menghibur. Maka tidak heran tari tandak Riau biasa ditampilkan dan dipentaskan saat ada acara atau festival.

 

  1. Tari Tradisional Monong

Tari Tradisional Monong

Tari monong atau tari manang bersala dari Kalimantan yang mana ada mitos yang menyertainya. Menurut warga setempat, tari monong dapat menyembuhkan penyakit dan untuk penari akan dapat menghindarkan mereka dari hal-hal negatif.

 

Bagaimana tidak, saat menari penari tersebut akan memanjatkan berbagai doa agar mereka selalu mendapat perlindungan. Selain itu, itu, agar mereka senantiasa diberi kesehatan dan dijauhkan dari segala macam jenis penyakit.

 

  1. Tari Tradisional Pingan

Tari Tradisional Pingan

Lagi-lagi kita akan membahas mengenai tari adat yang berasal dari suku dayak, lebih tepatnya Dayak Mualang. Tari pingan adalah tari yang dimaksudkan agar cepat mendapat berkah dan rizki dari Tuhan. Menurut sumber ada dua macam tari pingan yang biasa dilakukan, yaitu tari pingan indu dan tari pingan laki. Meski sama-sama tari pingan tapi keduanya tetap memiliki perbedaan, yati dari segi gerakan dan doa yang dilafalkan.

 

Sebagai propertinya, tari pingan memanfaatkan piring berwarna putih. Naun, di masa sebelunya pernah dikisahkan bahwa tari pingan menggunakan batu yang berat sebagai properti tarinya. Sebagai iringannya, tari yang satu ini menggunakan music tebah undup, dimana music tersebut adalah music tradisional warga setempat.

 

  1. Tari Tradisional Gending Sriwijaya

Tari Tradisional Gending Sriwijaya

Hampir sama dengan tari sekapur sisrih, tari yang berasal dari Sumatera Selatan ini juga biasa ditampilkan untuk menyambut penting, baik lokal maupun mancanegara. Di daerah Palembang, tari ini seakan mencerminkan keadaan masyaratnya yang guyup rukun serta ramah. Selain itu, tarian yang memberi kesan kebahagiaan ini mengandung ketulusan.

 

Tari tradisional gending sriwijaya dimainkan oleh 13 orang yang terdiri dari 4 orang penyanyi dan sisanya sebagai penari. Kostum yang digunakan saat mementaskan tari rakyat ini adalah pekaian yang bernuansa kuning keemasan. Nah, kostum tersebut akan menambahkan kesan mewah bagi siapapun yang menyaksikannya.

 

  1. Tari Tradisional Piring

Tari Tradisional Piring

Mungkin kita sudah banyak mendengar tentang tari yang menggunakan properti berupa piring. Iya, tari yang satu ini berasal dari Sumatera Barat, tepatnya Minangkabau, dimana piring tersebut akan dibawa saat menari dengan koordinasi dan keseimbangan yang baik.

 

Jika dilihat dari awal munculnua, tari piring dikatakan berasal dari Solok Sumatera Barat. Lalu, banyak yang menyebutnya berasal dari mingangkabau karena di tempat itulah tari piring berkembang pesat. Selain itu, ikon khas daerah Minangkabau adalah tari piring.

 

  1. Tari Tradisional Datun

Tari Tradisional Datun

Sebuah tarian yang dilakukan oleh sekelompok wanita dengan jumlah puluhan ini berasal dari SUku Dayak Kenyah. Dimana ke semua penari memang berasal dari anggota suku tersebut. tari datum sangat umum ditampilkan saat ada kelahiran seorang bayi, dimana hal itu merupakan bentuk syukur mereka atas nikmat Tuhan.

Kostum yang dipakai adalah berwarna dasar hitam dengan perpaduan warna kuning, putih, biru dan lain sebagainya. Properti yang digunakan saat tarian berlangsung adalah bunga. Tari datum juga merupakan bentuk pengharapan anggota keluarga agar anak yagn lahir tersebut menjadi anak yang baik.

 

  1. Tari Tradisional Serumpai

Tari Tradisional Serumpai

Tari serumpai berasal dari suku Dayak Benuaq. Tari yang satu ini dimaksudkan untuk menangkal hal negatif seperti penyakit  atau wabah-wabah lain yang merugikan. Tari tradisional ini akan diiringi oleh alat music yang bernama serumpai dan alat music itulah yang menjadi dasar nama serumpai. Alat music tersebut berbentuk layaknya seruling.

 

Pakaian unik yang digunakan oleh para penari semakin membuat tari serumpai enak untuk disaksikan. Dimana kostumnya banyak menggunakan dedaunan tidaklupa juga topeng khas suku Dayak Benuaq semakin menambah kental nilai budayanya.

 

  1. Tari Tradisional Kuyang

Tari Tradisional Kuyang

Suku dayak memang bisa dikatakan kaya akan keberagaman. Banyak taria tradisional yang berasal dari Suku Dayak, tidak terkecuali tari kuyang. Tari tradisional ini dianggap memiliki makna tentang dua alam, yaitu alam gaib dan alam nyata. Maka tidak heran, tari kuyang seringkali dimainkan untuk mengusir roh halus. Dengan kepercayaan mistis terhadap suatu benda atau pohon yang dijadikan tempat tinggal jin.

 

Karena bertujuan untuk mengusir makhluk halus, maka seringkali tari kuyang dimainkan saat malam hari. mereka beranggapan bahwa melakukan ritual pada malam hari akan ampuh mengusir roh halus yang mendiami pohon atau benda di sekitar mereka.

 

  1. Tari Tradisional Kratili

Tari Tradisional Kratili

Tari rakyat yang satu ini berasal dari Minahasa Sulawesi Utara. Jika disaksikan sekilas mungkin Anda akan menganggap tarian ini sangat mirip dengan dansa yang biasa dilakukan oleh orang Eropa. Faktanya, tari kratili memanglah sebuah perpaduan budaya Suku Minahasa dengan Eropa.

 

Indonesia telah mengalami penjajahan selama bertahun-tahun, maka tidak heran seringkali terjadi perpaduan budaya. Tari kratili sudah mulai dikenal ketika Negara Spanyol dan Portugis datang ke Sulawesi Utara, artinya tari rakyat yang satu ini memang sudah ada sejak zaman dahulu. Kostum yang digunakan juga termasuk modern dengan gerakan yang bernuansa Eropa pula. Sampai saat ini, tari kratili sudah banyak ditampilkan ketika ada acara adat, perayaan pernikahan, ataupun festival.

 

  1. Tari Tradisional Mangkeat

Tari Tradisional Mangkeat

Masih seputar suku Minahasa, sebuah suku yang berada di Sulawesi Utara ini juga memiliki tari yang dinamakan mangkeat. Di zaman dahulu, tari mangkeat sering digunakan untuk menyambut masa panen yang telah tiba. Oleh karena itu, tari mangkeat juga merupakan bentuk rasa syukur masyarakat daerah atas berkah Tuhan kepada mereka yang telah memberikan hasil panen yang melimpah.

 

Saat sedang menari para penari akan diberikan tiga posisi yang masing-masing berada di depan, tengah dan belakang. Posisi penari paling depan akan diisi oleh penari utama, di bagian tengah akan diisi oleh perempuan, sedangkan di bagian paling belakang diiisi oleh laki-laki. Kostum yang dikenakan juga memiliki warna yang berbeda, yakni kostum berwarna putih untuk penari utama melambangkan kesucian, sedangkan kostum berwarna hijau untuk penari bagian tengah dan belakang memiliki makna tumbuhan.

 

  1. Tari Tradisional Gunde

Tari Tradisional Gunde

Tari rakyat yang menambah kekayaan keanekaragaman bangsa Indonesia ini berasal dari Sangihe Sulawesi Utara. Tari Gunde dimainkan dengan diiringi berbagai alat music daerah Sulawesi Utara sehingga menambah nuansa adat yang sangat kental. Sebagian besar penari Gunde adalah perempuan yang memang biasa ditampilkan saat ada acar tertentu, seperti penyambutan, adat istiadat dan upacara.

 

Jika kita menilik keadaan di zaman dahulu, tari gunde biasa dipersembahkan untuk genggona langi. Menurut masyarakat yang mempercayainya, genggona lengi adalah sang pencipta alam, hal ini didasarkan paa kepercayaan di Sangihe Sulawesi Utara. Salah satu syarat seorang penari agar bisa menari gunde adalah belum pernah menikah alias masih gadis.

 

  1. Tari Tradisional Tumatenden

Tari Tradisional Tumatenden

Tarian yang berasal dari suku Minahasa ini bernama tumatenden, dimana tari  yang satu ini juga berasal dari Sumatera Utara. Tari tumatenden memang memiliki makna tersendiri dalam gerak dan iringannya. Dikisahkan bahwa pada masa yang telah lalu ada seorang petani yang tajuh cinta pada seorang bidadari. Selain itu, cintanya pun tidak bertepuk sebelah tangan karena sang bidadari juga mencintainya. Namun naas, kedua orang yang saling mencintai tersebut tidak dapat bersatu karena mereka berasal dari jenis yang berbeda dan tinggal di tempat yang berbeda pula.

 

Berdasarkan kisah drama tersebut akhirnya muncullah tarian yang bernama tumatenden yang dalam gerakan tarinya seakan mengisahkan kejadian cinta yang tidak dapat bersatu. Oleh sebab itu tari tumatenden lebih terlihat seperti drama musical dari pada sebuah tari tradisional. Sampai saat ini tari rrakyat yang satu ini juga banyak ditampilkan di acara festival karena memiliki nilai historis yang unik.

 

  1. Tari Tradisional Kabasaran

Tari Tradisional Kabasaran

Jenis tari rakyat yang berasal dari Sulawesi Utara ini merupakan tari yang gerakannya menyerupai tari perang. Bagaimana tidak, kostum yang digunakan saat menari adalah kostum perang. Selain itu, para penari juga menggunakan properti berupa tombak, pedan dan perisai.

 

Pada zaman dahulu, tari kabasaran seringkali dilakukan saat suku minahasa akan berangkat maupun setelah pulang dari medan pertempuran. Namun dengan zaman yang semakin berkembang menjadi lebih modern, tari kabasaran sudah sering ditampilkan saat harri besar nasional untuk menghibur masyarakat yang tinggal di daerah tersebut.

 

  1. Tari Tradisional Mahambak

Tari Tradisional Mahambak

Masih di sekitar pulau Sulawesi tepatnya Sulawesi Utara yang juga dihuni oleh suku Bantik memiliki tarian adat yang bernama mahambak. Dahulu, suku bantik adalah suku yang suka meainkan tari mahambak, namun kini tari rakyt ini sudah banyak ditampilkan untuk memeriakan acara tertentu, seperti perayaan, acara adat, ataupun festival.

 

Tari rakyat mahambak dimainkan oleh penari yang jumlahnya banyak dan terdiri dari laki-laki maupun perempuan. Kostum antara pria dan wanita dibedakan warnanya, dimana yang pria menggunakan pakaian dengan warna gelap yakni hitam, sedangkan untuk penari wanita memakai pakaian yang berwarna putih bersih. Dimana perbedaan warna pakaian tersebut seakan ingin memberi pengajaran bahwa meski memiliki perbedaan namun bukan hal yang tidak mungkin untuk tetap bersatu. Hal ini juga didasarkan bahwa tari rakyat mahambak biasa ditampilkan saat ada pertemuan antara beberapa kubu.

 

  1. Tari Tradisional Bulu Londong

Tari Tradisional Bulu Londong

Tari ondong sebenarnya berasal dari Mamasa yang kemudian seiring perkembangannya tari rakyat yang satu ini sampai di wilayah Sulawesi Barat. Tari yang satu ini seakan mensimulasikan perang yang terjadi karena gerakan tarinya pun menyerupai orang yang sedang berperang.

 

Untuk kostum yang dikenakan mungkin termasuk sederhana karena tari rakyat batu londing hanya memakai bawahan dari tanaman tanpa menggunakan atasan apaun. Selain itu, propertinya juga berupa senjata seperti panah yang etrbuat daru kayu serta dedaunan.

 

  1. Tari Tradisional Kipas Pakarena

Tari Tradisional Kipas Pakarena

Tari kipas pakarena mungin sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia. Tari rakyat ini berasal dari Gowa Sulawesi Selatan dan seperti namanya, properti yang digunakan dalam tariannya adalah kipas.

 

Sampai saat ini tari kipas pakarena masih tetap lestari karena masih dijadikan sebagai objek hiburan bagi masyarakat setempat. Selain itu, tari rakyat kipas pakarena tidak pernah ketinggalan untuk ditampilkan di acara-acara tertentu seperti festival dan perayaan.

 

  1. Tari Tradisional Pontanu

Tari Tradisional Pontanu

Tari rakyat pontanu berasal dari Sulawesi Tengah, tepatnya Donggala. Tari yang satu ini seakan memberikan kias seorang wanita yang sedang menenun. Bagaimana tidak, tarian yang dilakukan seakan mencerminkan gerakan orang yang sedang menenun. Bahkan properti yang digunakan kuga berupa sarung Donggala yang mana saung tenun tersebut adalah produk kebanggaan masyarakat setempat.

 

Karena memiliki makna kebudayaan dan berkualitasnya produk lokal tari pontanu semakin sering dtampilkan di acara tertentu. Selain itu, tari rakyat yang satu ini juga sering dimainakan untuk menyambut tamu yang datang ke Sulawesi Tengah, misalnya para pejabat.

 

  1. Tari Tradisional Lumense

Tari Tradisional Lumense

Tari  rakyat yang ikut  berpartisipasi dalam keanekaragaman  Indonesia adalah lumense yang berasal dari Sulawesi Tenggara. Dimana arti kata lumense menurut warga sekitar adalah terbang tinggi. Maka tidak heran, tari yang satu ini memiliki gerakan layaknya kepakan sayap, dimana kepakan tersebut memiliki arti ingin terbang tinggi.

 

Di masa lampau, tarian ini sering digunakan untuk mengusir roh jahat. Sehingga dengan menarikan tari lumense mereka berharap dapat terhindar dari segala macam hal negatif, seperti bencana yang akan menimpa desa tersebut. tapi di masa sekarang, tari lumense sudah sering ditampilkan saat ada acara adat atau acar besar lainnya yang ada di Sulawesi Tenggara.

 

  1. Tari Tradisional Aniri

Tari Tradisional Aniri

Di wilayah Papua ada daerah yang bernama Fak Fak, dari  daerah itulah tari Aniri berasal. Dulu, tari rakyat yang satu ini merupakan salah satu bentuk ritual. Dimana kegiatan tersebut dimaksudakan untuk mengusir roh jahat dan menjauhkan seorang anak dari pengaruh buruk. Oleh karena itu, tari rakyat aniri memiliki sifat sakral dan tidak boleh ditampilkan dengan sembarangan. Para penari semuanya berjenis kelamin pria dan kostumnya memakai pakaian adat khas Papua.

 

  1. Tari Tradisional Suanggi

Tari Tradisional Suanggi

Masih di wilayah Papua tepatnya daerah Papua Barat memiliki tari tradisional bernama Suanggi. Tari ini mengisahkan tentang seorang lelaki yang ditinggal mati oleh istrinya, dimana arwah istri tersebut tidak tenang dan mulai mengganggu warga setempat. Oleh karena itu, tari suanggi dimaksudkan untuk menenangkan arwah wanita tersebut agar tenang.

 

Semua personil tari suanggi adalah seorang pria dan mereka menggunakan pakaian adat Papua. Selain itu, juga ditambahkan corak putiih yang menhiasi seluruh tubuh penari. Pola gerakan tari rakyat ini juga memiliki makna tertentu.

 

  1. Tari Tradisional Antoroni

Tari Tradisional Antoroni

Sebenarnya tari yang satu ini berasal dari suatu daerah yang ada di Papua, daerah tersebut bernama Yapen Waropen. Tari antoroni memiliki arti obor yang mana tarian tersebut memang menjadi khas atau kebanggaan masyarakat setempat.

 

Selain itu, tari antoroni juga memiliki keunikan tersendiri yaitu penggunaan properti yang tidak setengah-setengah. Saking lengkapnya mereka membawa parang, perisai, obor, bahkan hingga bulu burung mambruk yang merupakan burung khas Yapen Waropen.  Tari antoroni dilakukan dengan iringan music daerah dimana alat yang yang digunakan bernama tafa, Dimana alat music tersebut adalah alat music khas daerah.

 

  1. Tari Tradisional Aluyen

Tari Tradisional Aluyen

Anda tahu wiayah Papua Barat? Tepatnya di daerah Sorong adalah tarian adat dengan nama aluyen. Tari rakyat tersebut biasa ditampilkan saat ada ppemmbukaan lahn baru atau pendirian bangunan baru di daerah setempat. Hal ini dimaksudkan agar pembangunan dapat memberi manfaat kepada masyarakat setempat.

 

Tari rakyat aluyen dapat dilakukan oleh pria maupun wanita, dimana mereka akan berbaris memanjang dengan memakai pakaian adat daerah Sorong. Tempo gerakannya cenderung cepat dan lincah dimana kaki adalah focus utamanya. Maaka tidak heran bahwa tari aluyen dimaknai sebagai tari yang membawa kegembiraan dan juga merupakan doa akan kemaslahatan.

 

  1. Tari Tradisional Det Pok Mbui

Tari Tradisional Det Pok Mbui

Tari rakyat det pok mbui melambangkan tarian topeng setan yang berasal dari Merauke. Bagaimana tidak, tari rakyat yang satu ini ternyata sudah biasa dilakukan di daerah perairan seperti sungai untuk mengusir roh jahat yang menghuni daerah mereka.

 

Personil dalam tari det pok mboi bisa berjenis kelamin laki-laki maupun perempuan. Yang terpenting adalah kostum yang digunakan merupakan pakaian adat setempat yang memiliki corak putih. Nah, corak  putih tersebut berasal dari kapur.

 

  1. Tari Tradisional Fela Mandu

Tari Tradisional Fela Mandu

Tarian ini berasal dari daerah Sentani Tengah. Di masa lalu tari fela mandu biasa ditampilkan saat akan berangkat menuju medan perang. Dimana tari yang satu ini dianggap mampu membangkitkan semangat juang para prajurit.

 

Di zaman sekarang, fela mandu sudah tidak digunakan untuk mengobarkan semangat juang karena biasa dijadikan hiburan saat ada acara adat. Selain itu, tidak jarang dari mereka yang menampilkan tari fela mandu untuk menyambut tamu yang datang berkunjung.

 

  1. Tari Tradisional Yospan

Tari Tradisional Yospan

Tari yang berasal dari daerah paling timur Indonesia ini memiliki jenis gerakan tari yang dinamis. Dimana tari rakyat yospan seringkali ditampilkan pada saat ada acara festival budaya. Dimana hal itu untuk menunjukkan keanekaragaman yang ada di Indonesia. Untuk personilnya sendiri, tari yospan dilakukan oleh para perempuan dari daerah tersebut. Lalu kenapa tidak dilakukan oleh pria, Hal ini dikarenakan para penari wanita dianggap lebihmampu membawakan tari yospan dengan dinamis dan menarik.

 

  1. Tari Tradisional Musyoh

Tari Tradisional Musyoh

Mungkin Anda sudah tidak asing lagi dengan jenis tari yang satu ini. pasalnya, tari musyoh merupakan tarian yang sudah terkenal di Papua. Dahulu, tarian ini dilakukan untuk mengusir arwah kerabat yang telah meninggal dengan tragis yang personilnya didominasi oleh kaum pria.

 

Namun seiring dengan waktu yang terus berlalu dan zaman semakin modern, ttari musyoh sudah sering ditampilkan saat ada tamu yang datang berkunjung ke daerah tersebut. hal ini dikarenakan tari musyoh memiliki pola gerakan yang terkesan bersemangat dan lincah. Selain itu, tari musyoh juga bisa dilakukan oleh perempuan dari daerah tersebut dengan iringan music gamelan yang semakin menambah kekentalan budaya di sana.

 

  1. Tari Tradisional Aya Nende

Tari Tradisional Aya Nende

Masih di daerah Papua tepatnya kabupaten Mimika yang memiliki tari adat bernama aya nende. Hal unik dalam tari tersebut adalah aya nende dilakukan semalaman, mulai dari sore hingga pagi hari. Dahulu, tari aya nende dilakukan saat akan menjelang perang, hal ini dimaksudkan agar peperangan yang mereka lakukan membuahkan kemenangan. Tari aya nende juga menjadi  penyemangat bagi mereka yang akan terjun ke medan perang.

 

Untuk pola gerakannya, tari yang satu ini terkoordinasi dengan baik sebab penari yang berbaris lurus ke belakang. Selain itu, lantunan music daerah yang semakin menambah kesan klasik  dalam tarian rakyat Mimika. Dimana alat music yang digunakan adalah gendang yang akan dimainkan oleh para penari.

 

  1. Tari Tradisional Falabea

Tari Tradisional Falabea

Tari rakyat yang satu ini berasal dari Sentani Jayapura. Hampir sama layaknya tari aya nende, tari falabea akan dilakukan dalam waktu semalaman. Selain itu, tari yang satu ini juga bisa dilakukan baik pria maupun wanita. Selain itu, maksud dari tarian ini adalah bentuk semangat yang diberikan kepada para prajurit agar menang dalam peperangan.

 

Bagaimana tidak, dahulu di wilayah papua seringkali terjadi perang antar suku dan dari semua suku tersebut meyakini bahwa tari falabea mampu memberikan kemenangan kepada mereka. Namun kini tari falabea tidak lagi dijadikan tari penyemangat para prajjurit karena perang antar suku telah usai. Sehingga tari falabea lebih dijadikan untuk menyambut hari-hari penting.

 

  1. Tari Tradisional Trunajaya

Tari Tradisional Trunajaya

Tari  yang berasal dari daerah Bali ini sangat terkenal baik pada masyarakat lokal maupun mancanegara. Bali adalah wilayah yang kaya akan budaya, sehingga tari trunajaya pun memiliki keunikan dalam tariannya. Keunikan tersebut seperti posisi kaki yang membentuk kuda-kuda  saat menari. Selain itu, para penari akan melebarkan matanya agar tampak gagah. Bahkan dahulu, tari yang satu ini tidak jarang dilakukan oleh seorang pria untuk memikat wanita yang disukainya.

 

Waktu yang terus berkembang membuat tari trunajaya sudah bisa dilakukan oleh seorang wanita sekalipun. Sampai saat ini tari trunajaya biasa dijadikan sarana hiburan untuk masyarakat. Untuk Anda yang ingin melihat tari trunajaya bisa menyaksikannya saat ada pentas menari di Bali. Tentunya tari yang satu ini juga merupakan media untuk menarik wisatawan asing.

 

  1. Tari Tradisional Barong

Tari Tradisional Barong

Masih berkutat di daerah Bali ada tarian yang bernama Barong. Dimana tari rakyat tersebut juga merupakan tari rakyat yang sudah terkenal hingga mancanegara loh. Maka tidak heran tari barong begitu menarik wisatawan untuk datang  ke Bali, bahkan sudah dijadikan objek wisata. Oleh karena itu, banyak turis  yang sudah mengenal tari yang satu ini. Bahkan jika pentas tari sedang digelar banyak sekali penonton yang tertarik, apalagi tari barong digelar hampir setiap hari.

 

Pada dasarnya, tari barong merupakan perwujudan dari sebuah cerita atau drama. Meski begitu tari barong tetap memiliki keunikan tersendiri, selain sebagai pentas drama tari barong juga mengandung nilai supranatural seperti tubuh yang kebal terhadap benda tajam.

 

  1. Tari Tradisional Kecak Bali

Tari Tradisional Kecak Bali

Mungkin Anda sudah tidak asing lagi dengan tari kecak yang berasal dari Bali ini. bagaimana tidak, jika berbicara tentang Bali pasti yang terbersit adalah pulau Dewata dan tari kecak. Tari kecak menjadi populer karena keunikannya, dimana tari ini dilakukan oleh pria maupun wanita yang dikelilingi oleh banyak penari pria hanya dengan memakai sarung dan beberapa atribut lain. Selain itu, saat tarian dimulai penari akan membunyikan kata “cak-cak” dengan kompak.

 

Tari kecak sendiri memang lebih didominasi oleh kaum pria yang merupakan cerminan dari kisah legendaries Rama dan Rahwana. Kedua orang tersebut adalah seekor kera putih yang dapat berubah wujud menjadi putri cantik. Selain itu, tari yang satu ini juga biasa digelar di pinggir pantai saat matahari mulai terbenam atau bahkan pada malam hari.

 

  1. Tari Tradisional Legong

Tari Tradisional Legong

Dua seniman membawakan Tari Legong Prabu China dalam pagelaran tari klasik Bali di Pesta Kesenian Bali ke-41, Denpasar, Bali, Kamis (27/6/2019). Tari tersebut merupakan bagian dari Tari Legong Keraton yaitu salah satu dari sembilan tari Bali yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya dunia tak benda oleh UNESCO. ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana/wsj.

Tari yang satu ini merupakan tarian adat Bali yang juga sudah terkenal sampai mancanegara. Menurut warga setempat tari legong berasal dari kata “leg” dan “gong”. Dimana “leg” adalah kata yang berarti lemah lembut atau gemulai, sedaangkan “gong” adalah sebuah alat music gamelan. Maka jika dimaknai tari legong merupakan tarian yang diwakan dengan lemah gemulai oleh perempuan dari daerah tersebut.

 

Properti yang digunakan saat menari legong adalh kipas, maka tari legong hampir mirip dengan tari kipas. Selain itu, tari rakyat Bali ini juga bermacam-macam, yaitu legong sudarsana, legong keraton, legong kuntil dan lain sebagainya.

 

  1. Tari Tradisional Pendet

Tari Tradisional Pendet

Saat ini tari pendet yang berasal dari Bali sudah banyak ditampilkan saat acara tertentu, apalagi saat ada festival budaya. Selain itu, tari yang satu ini biasa dilakukan untuk pemujaan sehingga bertempat di pura. Selain itu, tari pendet juga dilakukan oleh para kaum perempuan.

Keunikan dari tari yang satu ini adalah gerakannya yang meliuk anggun sehingga bernilai estetis. Sekarang, teri pendet tidak hanya dijadikan sebagai bentuk pemujaan tapi juga merupakan bentuk ucapan selamat datang kepada wisatawan yang datang berkunjung.

 

  1. Tari Tradisional Panji Semirang

Tari Tradisional Panji Semirang

Tari panji semirang sudah biasa ditampilkan  masyarakat Bali sebagai hiburan dan pertunjukan. Bahkan untuk menghibur wisatawan tari panji semirang sering dipentaskan di luar pura. Untuk properti tari tersebut menggunakan wadah yang telah diisi oleh sesajen dan bunga, dimana benda tersebut akan dipercikkan kepada tamu agar terhindar dari roh jahat.

 

Tari panji semirang adalah tarian yang menyuguhkan kesan menarik karena dilakukan secara dinamis oleh para penarinya yang merupakan perempuan.

 

  1. Tari Tradisional Baris

Tari Tradisional Baris

Tari yang berasal dari Bali ini dilakukan secara berbaris oleh paraa penarinya. Selain itu, tari baris juga membutuhkan kekompakan dan kerapian para penarinya. Selain itu, kostuum yang dipakai pun begitu unik, yakni menggunakan berbagai pernak-pernik yang berkilauan.

 

Tari baris dilakukan oleh kaum pria dengan jumlah yang besar, bahkan saking banyaknya bisa mencapai 40 orang. saat ini, tari baris sudaah sering ditampilkan saat ada perayaan atau acara sakral lainnya.

 

  1. Tari Tradisional Margapati

Tari Tradisional Margapati

Tetap berkecimpung di daerah bali, tari margapati  merupakan tarian yang memiliki arti jalan kematian. Menurut kepercayaan yang beredar tari margapati bercerita tentang seorang wanita yang salah dalam menentukan takdirnya.

 

  1. Tari Tradisional Puspanjali

Tari Tradisional Puspanjali

DISABILITAS – Para seniman penyandang disabilitas duta Kabupaten Badung tampil pada Pesta Kesenian Bali (PKB) XL di Taman Budaya, Denpasar, Senin (9/7) kemarin. (foto/eka adhiyasa)

Hampir sama dengan jenis tari lainnya, tari puspanjali juga untuk menyambut tamu. Secara bahasa puspanjali berarti “menghormati bagaikan bunga”. Arti tersebt sangat layak disematkan karena tari yang satu ii memang memiliki kesan rendah hati dan sederhana. Jumlah personilnya bisa mencapai 5 – 7 orang dan semuanya adalah perempuan.

 

Beberapa jenis tari tradisional di atas semakin membuktikan bahwa Indonesia adalah Negara yang kaya akan keberagaman. Selain itu, meski zaman terus beralih dan semakin maju hendaknya kita tetap melestarikan budaya Indonesia agar tidak diakui oleh Negara asing. Perbedaan tidak akan membuat bangsa kita runtuh dan goyah, bahkan karena perbedaan itulah kita kuat dan bisa saling menjaga.

 

Keanekaragaman masyarakat tidak hanya memunculkan berbagai bahasa dan mata pencaharian. Tapi, nyatanya beragam budaya juga ikut mewarnai kekayaan Indonesia, seperti tari tradisional. di Berbagai daerah dan suku memiliki tarian yang berbeda-beda dengan fungsi yang berbeda pula. Bahkan, tarian yang berasal dari Indonesia sudah sampai ke mancanegara, dimana mereka mengakui kekayaan budaya kita.

 

60 Tari Tradisional Di Seluruh Wilayah Nusantara (Terlengkap)