Properti Reog Ponorogo – Reog Ponorogo ialah suatu tarian tradisional yang berasal dari daerah Jawa Timur yakni Ponorogo. Tarian yang berasal dari cerita rakyat ini masih tetap eksis sampai sekarang. Dalam pagelarannya, penari Reog Ponorogo tentu memerlukan yang namanya properti Tari. Properti tari adalah sebuah alat yang selalu digunakan dalam sebuah pementasan seni Tari. Selain sebagai penambah keindahan dalam tari, properti tari mampu menambah nilai/makna dari gerakan tari tersebut, seperti halnya pengunaan Properti Reog Ponorogo.
Terdapat begitu banyak properti yang digunakan oleh penari Reog Ponorogo dalam melangsungkan tariannya. Sebagian tarian pembuka, tentu penari-penari tersebut perlu menyuguhkan hal terbaik pagi pentonon sekalian. Adapun properti yang digunakan, tentu akan menyesuaikan dengan peran yang dibawa seperti Pembarong, Warok, Jathilan, Patih Bujang Ganong dan Prabu Kelono Sewandono.
Daftar Properti Reog Ponorogo
1. Dadak Merak
Properti ini pasti digunakan oleh penari Reog Ponorogo. Dadak Merak merupakan sebuah topeng yang digunakan oleh penari Reog Ponorogo berbentuk kepala singa. Selain itu, juga terdapat hiasan burung merak dengan bulu yang berada di atas kepala singa. Kurang lebih tingginya mencapai ukuran 2,25 meter dengan berat 2,30 kilogram.
Secara spesifik, Dadak Merak memiliki makna tersendiri dalam pagelaran tari Reog Ponorogo. Dadak Merak dijadikan sebagai simbol kekuatan maupun keindahan yang mana wujud kekuatan disimbolkan dalam wujud kepala singa yang ganas dan buas. Keindahan dari Dadak Merak dituangkan sebagai wujud seekor burung merak yang tengah mengembangkan bulu-bulu ekornya dengan amat memukau.
Singa dan burung merak merupakan dua binatang yang terlihat amat kontras satu sama lainnya. Hal ini kiranya dapat dipetik pembelajaran maupun nilai-nilai kehidupan bagi masyarakat Ponorogo agar selalu tampil berani, berwibawa, sopan serta santun guna menciptakan kedamaian antar sesama. Properti ini digunakan oleh Pembarong.
Sebenarnya Dadak Merak tidak hanya digunakan pada acara tarian Reog Ponorogo saja. Dadak Merak juga biasa digunakan untuk pesta acara unduh mantu adat Jawa.
2. Jarit
Jarit atau jarik adalah properti berikutnya yang pasti dipakai oleh penari Reog Ponorogo. Properti ini digunakan oleh penari-penari yang berperan sebagai Pembarong, Warok, Jathilan dan Prabu Kelono Sewandono. Jarit merupakan sebuah kain panjang bermotif batik dengan berbagai macam corak. Adapun motif jarit yang sering digunakan oleh penari Reog Ponorogo bernama jarit parang barong.
Jarit ini harus digunakan dengan cara yang baik. Pertama, Anda perlu mewiru selendang tersebut menjadi tiga wiruan. Setelah itu, lipat jarit menjadi dua sama panjang yang mana wiruan nampak dari luar. Gunakan jarik untuk melilit pinggang dengan bagian wiruan pada bagian kaki kanan.
3. Udheng
Udheng merupakan salah satu kelengkapan busana Reog Ponorogo yang diikatkan pada bagian kepala penari jathilan. Adapun jenis udheng yang dipakai bernama udheng tapak dara atau gadhung melati. Dalam pemakaian udheng tidak boleh sembarangan. Anda perlu tahu bagaimana cara memakai udheng dengan baik dan benar.
Sebelum dipakai, ada baiknya udheng dibasahi dengan air terlebih dahulu. Jangan lupa diperas agar tidak menyebabkan kepala pusing saat dipakai. Bentuklah udheng menjadi segitiga yang diwiru selebar 2 sentimeter atau sesuai dengan kebutuhan. Pasang duheng yang sudah dibentuk tersebut pada kepala dengan sudut lancip terdapat pada pertengahan kedua mata.
4. Celana
Seorang penari Reog Ponorogo akan menggunakan celana kepanjen berwarna dasar hitam. Celana ini biasanya terbuat dari bahan beludru berbordir mante emas pada bagian bawah. Biasanya panjang celana ini hanya mencapai batas lutut atau paha.
5. Samir dan Bara-bara
Samir dan bara-bara adalah perlengkapan berikutnya yang pasti dipakai oleh penari Reog Ponorogo. Kedua properti ini terbuat dari kain bludru dengan bordiran monte emas pada setengah bagian. Bara-bara dan Samir berbentuk menyerupai anak panah dengan segitiga lancip pada bagian bawah. Namun, bara-bara memiliki desain terbelah pada bagian bawahnya.
Baik ujung samir maupun bara-bara mempuyai bagian ujung yang bergombyok. Selain itu, pada bagian hiasan monte emas terdapat hiasan payet dengan beraneka macam warna seperti hijau, kuning dan merah.
6. Stagen Cinde
Stagen cinde atau yang juga dikenal dengan nama cinde merah adalah kain sutera panjang warna merah yang digunakan sebagai selendang pengikat. Panjangnya lebih kurang 4 meter dengan lebar 10 sentimeter. Biasanya stagen cinde memiliki motif batik dengan kombinasi warna tertentu. Yang paling sering adalah warna hijau dan kuning.
Cara pemakaian stagen cinde adalah dengan melilitkannya pada penari Reog di bagian pinggang setelah pemakaian jarik. Stagen cinde biasanya dipakai oleh penari Reog yang memerankan Pembarong dan Prabu Kelono Sewandono.
7. Epek Timang
Epek timang adalah properti lainnya yang pasti digunakan oleh penari Reog. Epek timang berbentuk sabuk dengan bahan dasar beludru. Properti ini berhiaskan bordir emas dengan timang berwarna putih. Tidak hanya sebagai aksesoris, epek timang berfungsi sebagai ikat pinggang serta tempat sampur.
8. Sampur
Properti Reog Ponorogo berikutnya adalah sampur. Sampur merupakan kain mirip selendang yang terdiri atas 2 macam warna yaitu kuning dan merah. Masing-masing ujung dari sampur tersebut bergeyombok atau mempunyai renda greji dengan warna emas.
Sampur dipakai dengan cara memasukkannya ke dalam epek timang. Sampur yang memiliki warna merah akan ditampilkan pada bagian depan. Sementara itu, sampur berwarna kuning akan ditampilkan di bagian belakang.
9. Hem
Properti lainnya dari penari Reog adalah hem. Hem yang dipakai adalah hem lengan panjang dengan warna putih mengkilap. Warna putih dengan tekstur mengkilap tersebut tidak akan tembus pandang ketika terkena sorot sinar lampu pementasan.
10. Gulon ter
Properti Reog Ponorogo berikutnya yang pasti dipakai adalah gulon ter. Properti ini dibuat dari bahan kain beludru dengan hiasan greji warna kuning emas. Gulon ter dikenakan pada bagian pundak penari tepatnya sebagai hiasan di sekitar kerah baju. Fungsi dari gulon ter adalah sebagai simbol atau karakteristik seorang prajurit.
11. Kace
Kace merupakan kalung hiasan yang dibuat dari kain beludru dengan hiasan greji berwarna kuning emas. Selain itu, terdapat beberapa payet yang menghiasi kace dengan beraneka macam warna cerah yakni merah, hijau dan ungu. Kace juga memiliki gerombyak atau berenda dengan warna benang kuning emas.
12. Srempang
Sama seperti kace, srempang merupakan hiasan yang dipakai pada sekitar bahu. Tepatnya, srempang diletakkan pada pundak bagian kanan penari Reog. Srempang memiliki ujung yang dikancingkan pada bagian pinggang bagian kiri. Properti ini memiliki hiasan greji berwarna kuning emas serta bergerombyak atau memiliki renda berwarna senada.
13. Cakep
Cakep adalah hiasan yang terletak pada bagian pergelangan tangan penari Reog. Cakep berbentuk menyerupai gelang yang dipakai pada tangan kiri dan kanan penari. Cakep memiliki pengait berwarna merah serta berhiaskan greji kuning emas pada bagian sisi mukanya. Selain itu, gelang yang berbahan dasar kain beludru ini juga berhiaskan beberapa payet berwarna cerah seperti hijau, merah dan kuning.
14. Binggel
Jika cakep adalah gelang tangan, maka binggel merupakan gelang kaki yang dikenakan oleh penari Reog. Binggel dikenakan secara sepasang dengan warna kuning emas. Selain itu, terdapat corak warna cokelat atau hitam pada bagian tengah gelang secara horizontal.
15. Eblek
Properti terakhir yang digunakan oleh penari Reog ialah eblek. Eblek merupakan kuda luping yang berwarna putih yang dipakai oleh pemeran jathilan dalam tarian khas Jawa Timur tersebut. Eblek digambarkan sebagai seekor kuda putih dengan mata merah seperti sedang marah.
15 properti Reog Ponorogo tersebut selalu dipakai oleh penari. Pemakaian tersebut menyesuaikan dengan karakter yang diperankan oleh si penari. Anda bisa ikut serta dalam upaya melestarikan tarian tersebut dengan memahami apa saja properti yang digunakan. Kiranya informasi tersebut bermanfaat bagi Anda. terimakasih.
15 Properti Reog Ponorogo (Lengkap beserta gambar dan deskripsi)