Niat Puasa Ramadhan, Niat Berbuka Bulan Ramadhan, Niat Shalat Tarawih Dan Witir Sekolahnesia

Niat Puasa Ramadhan, Niat Berbuka Bulan Ramadhan, Niat Shalat Tarawih dan Witir

Puasa Ramadhan – Tak lama lagi, bulan Ramadhan akan tiba. Sudahkah Anda mempersiapkan semuanya? Selain persiapan lahir batin, persiapan fisik dan mental pun harus dimaksimalkan agar bisa mencapai berkah dengan optimal. Anda pun tentu tak lupa bagaimana niat puasa ramadhan, niat berbuka bulan Ramadhan, niat shalat tarawih dan witir, serta amalan lainnya kan?

Mengenal Puasa Ramadhan

Mengenal Puasa Ramadhan

Puasa Ramadhan merupakan salah satu ibadah wajib bagi umat Islam yang dilakukan pada bulan Ramadhan selama 29-30 hari. Puasa ini masuk dalam rukun Islam nomor 4 dan dilaksanakan dengan menahan diri dari makan, minum, dan segala yang membatalkannya sedari terbit fajar sampai matahari terbenam.

Selain melatih kesabaran, menjalankan puasa juga bisa menjadi jalan untuk menghapus dosa dan mendekatkan diri pada Tuhan YME. Dengan catatan, semuanya harus dijalankan sesuai syariat dan ketentuan yang ditetapkan, serta iman dan kuat untuk mengharap ridha Allah semata. Apalagi di bulan Ramadhan nanti, ada berbagai amalan yang bisa dilakukan untuk menambah pahala seperti tarawih dan witir.

Untuk lebih maksimal dalam menjalankan ibadah, Anda tentu tahu niat puasa Ramadhan, niat berbuka bulan ramadhan, niat shalat tarawih dan witir kan? Jika lupa, simak uraian lengkap di bawah ini.

Niat Puasa Ramadhan

Niat Puasa Ramadhan

Dalam menjalankan ibadah puasa, niat menjadi suatu hal yang sangat fundamental. Bahkan, niat merupakan salah satu rukun puasa. Yang berarti, puasa dianggap tidak sah tanpa adanya niat. Terlebih, segala hal wajib didasarkan pada niat. Sesuai dengan hadist riwayat Al-Bukhari no. 1, diriwayatkan juga oleh Muslim no. 1907 bahwa Umar Ibn Al-Khattab menyatakan Rasullullah SAW pernah bersabda;

“Semua amalan tergantung pada apa yang diniatkannya, setiap orang berhak mendapatkan sesuai apa yang diniatkannya.”

Sementara dalam berpuasa, niat wajib dilakukan pada malam sebelumnya. Bisa pula dilakukan pada saat sahur. Yang terpenting, seseorang berazam (memiliki keinginan kuat) untuk berpuasa sejak malam hari atau hingga terbit fajar agar sah puasanya.

Ketentuan tersebut diperkuat dengan adanya hadist riwayat Abu Dawud no. 2454, An-Nasa’I no. 2331, 2332, 2334, Ad-Daruquthni hal. 234, dan Ibnu Khuzaimah no, 1933. Hadsit ini juga telah dinilai keshahihannya dalam Shahih al-Jami’ Ash-Shaghir wa Ziyadatih no. 6535 dan Irwa al-Ghalil no. 914, oleh Syaikh al-Albani. Bunyinya;

“Dari Hafshah diceritakan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda: Barangsiapa yang tak meniatkan puasanya hingga fajar, maka tidaklah terhitung pahala puasa baginya.”

Bacaan niat puasa Ramadhan begitu singkat dan mudah dilafalkan, yakni;

Nawaitu shoumaghodin an adaa’i fardhisyahri romadhoona hadihis sanati lillahi ta’ala

Artinya: “Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan ibadah puasa tahun ini karena Allah.”

Hukum Mengeraskan Bacaan Niat Puasa Ramadhan

Hukum Mengeraskan Bacaan Niat Puasa Ramadhan

Niat berpuasa Ramadhan seringkali dilafalkan secara lantang usai melakukan shalat tarawih di masjid bersama-sama. Namun jika tak melakukannya di masjid, bagaimana seharusnya seseorang mengucapkan niat puasanya? Haruskah secara lantang seperti saat di masjid?

Mengenai perkara ini, Imam Ibnu Taimiyyah menyatakan bahwa niat dalam melakukan ibadah apapun tak perlu dilisankan secara lantang. Hal tersebut sesuai dengan kesepakatan para ulama yang meyakini bahwa niat berasal dari dalam hati.

Bahkan, kalaupun seseorang melafalkan suatu niat yang keliru (berbeda antara apa yang dilafalkan dengan maksud yang ada di hatinya), maka Allah SWT akan menghitung niat yang sesuai dengan hatinya. Bukan berdasar apa yang dilisankan ucapannya.

Tak ada yang menyelisihi pandangan ini. tetapi sebagian ulama ada yang mentakhrij agar mengeraskan bacaan niat puasa. Hal tersebut dianggap lebih mustahab (disukai), karena pelafalan dipercaya lebih menguatkan niatan seseorang. Bagaimana pun, yang terpenting adalah kita tak lupa untuk melantunkan bacaan niat sebelum waktu terbit fajar, baik dilisankan maupun hanya dalam hati.

Niat Berbuka Puasa Ramadhan

Niat Berbuka Puasa Ramadhan

Berbuka merupakan momen yang ditunggu banyak orang ketika melakukan ibadah puasa. Di momen inilah, Anda bisa melepas lapar dan dahaga setelah seharian berpuasa. Menyegerakan berbuka juga menjadi suatu keutamaan dalam berpuasa, sehingga bisa menambah berkah pahalanya. Berikut niat berbuka yang bisa Anda lafalkan ketika waktunya telah tiba.

Allohumma lakasumtu wabikaa amantu wa alaa rizkika afthortu birohmatika yaa arhamar rohimiin

“Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa, untuk-Mu lah pula aku beriman, dan kepada-Mu aku berserah, dengan rizki-Mu lah aku berbuka dan dengan rahmat-Mu, Ya Allah Tuhan Yang Maha Pengasih.”

Keutamaan Menyegerakan Berbuka

Keutamaan Menyegerakan Berbuka

Waktu berbuka puasa biasanya datang beriringan dengan waktu adzan shalat magrib. Keduanya tiba secara beruntutuan dengan selang waktu yang tak begitu lama. Lalu, mana yang lebih utama dijalankan untuk mendapat karunia-Nya? Berbuka ataukah menjalankan ibadah shalat magrib dahulu? Yuk telisik beberapa hadist yang menjelaskan perkara ini.

Diriwayatkan dalam hadist riwayat Bukhari nomor 1957 dan Muslim nomor 1098. Dari Sahl bin Sa’ad, Rasulullah SAW pernah bersabda;

“Umatku akan senantiasa dalam lindungan kebaikan selama mereka terbiasa menyegerakan berbuka puasa.”

Nah, bagaimana dengan keutamaan untuk melaksanakan shalat di awal waktu? Lebih utama yang manakah di antara keduanya? Dalam hadist lain yakni hadist riwayat Abu Daud nomor 2356 dan Ahmad 3/16, diceritakan bahwa Annas bin Malik ra pernah berkata;

Rasulullah SWA biasanya menyegerakan berbuka dengan kurma basah (rothb) sebelum beranjak menunaikan ibadah shalat. Jika tak ada rothb, beliau memilih berbuka dengan kurma kering (tamr). Jika keduanya tak ada, maka Rasulullah SAW berbuka dengan meminum seteguk air.”

Dari hadist yang dipaparkan di atas dapat diketahui bahwa menyegerakan berbuka ketika sudah masuk waktu buka puasa merupakan keutamaan yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Bahkan sekalipun dengan kurma ataupun seteguk air saja. Setelah membatalkan puasa, Anda bisa shalat magrib terlebih dahulu untuk kemudian berlanjut makan hidangan utama.

Mengenal Shalat Tarawih

Mengenal Shalat Tarawih

Shalat tarawih atau yang lebih dikenal dengan istilah taraweh atau tarwih, merupakan salah satu shalat sunnah yang bisa dilakukan khusus di bulan Ramadhan saja. Jumlah rakaat shalat tarawih terkadang berbeda antara satu masjid dengan masjid lainnya. Ada yang berpatokan melaksanakan tarawih 20 rakaat, ada pula yang hanya 8 rekaat saja.

Bahkan dalam pelaksanaannya, ada yang menggunakan aturan dua rakaat salam, ada pula yang menggunakan aturan 4 rakaat baru salam. Tak ada yang salah mengenai aturan pelaksanaan shalat ini, bergantung pada imam yang saat itu sedang mengimami saja.

Pelaksanaan shalat tarawih sendiri biasanya dilakukan selepas menjalankan shalat isya’. Umumnya, jika dilakukan di masjid, shalat tarawih akan dilanjutkan dengan shalat witir berjamaah.

Niat Shalat Tarawih

Niat Shalat Tarawih

Selain dapat dilakukan secara berjamaah, shalat tarawih juga bisa dilakukan secara munfarid (sendiri) di rumah. Meski begitu, melaksanakannya di masjid dengan cara berjamaah memiliki nilai yang lebih utama. Yang terpenting, Anda tahu bagaimana mengutamakan pelaksanaan shalat tarawih ini, apakah lebih baik di rumah atau di masjid terdekat sesuai situasi kondisi.

Berikut ini merupakan niat shalat tarawih dalam berbagai kategori yang berbeda.

Niat  Shalat Tarawih 2 Rakaat

Niat  Shalat Tarawih 2 Rakaat

Menurut pendapat ulama secara mayoritas, shalat tarawih 2 rakaat lebih dianjurkan ketimbang yang melakukan 4 rakaat salam. Hal ini dilandaskan pada teori bahwa shalat sunnah di malam hari umumnya dilakukan dalam 2 rakaat. Sementara shalat tarawih sendiri mengambil waktu bada’ isya’ yang berarti waktu pelaksanaannya pada malam hari dan lebih disukai jika dilakukan dengan 2 rakaat salam.

1. Niat shalat tarawih munfarid

Jika Anda mendapati halangan dan tak bisa ke masjid untuk menjalankan shalat tarawih berjamaah, Anda bisa melakukannya di rumah. Tentunya jumlah rakaat menyesuaikan dengan kemampuan Anda pribadi, entah 8 rakaat atau 20 rakaat. Jika shalat dilakukan dengan 2 rakaat salam, maka niatnya adalah sebagai berikut;

Ushallii sunnatat-taraawiihi rak’ataini mustaqbilal qiblati lillahi ta’alaa

Artinya: “Saya niat shalat sunah tarawih dua rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta’ala.”

2. Niat shalat tarawih berjamaah sebagai imam

Meski diperbolehkan shalat di rumah, namun shalat tarawih lebih diutamakan untuk dikerjakan secara berjamaah. Ketika menjadi imam tarawih, baik untuk imam di rumah ataupun di masjid, Anda bisa mengikuti niat berikut ini.

Ushalli sunnatat taraawiihi rak‘ataini mustaqbilal qiblati adaa’an imaaman lillaahi ta‘alaa.

Artinya: “Saya niat shalat tarawih dua rakaat menghadap kiblat menjadi imam karena Allah Ta’ala.”

3. Niat shalat tarawih berjamaah sebagai ma’mum

Jika dalam shalat tarawih, posisi Anda berkedudukan sebagai ma’mum, berikut bacaan niat untuk memulai shalat tarawih berjamaah.

Usholli sunnatat-taraawiihi rak’ataini mustaqbilal qiblati adaa’an ma’muuman lillaahi ta’alaa

Artinya: “Saya niat shalat tarawih dua rakaat menghadap kiblat menjadi makmum karena Allah Ta’ala.”

Niat Shalat Tarawih 4 Rakaat

Niat Shalat Tarawih 4 Rakaat

Walaupun menurut mayoritas (jumhur) ulama shalat tarawih lebih afdhal jika pelaksanaannya dilakukan dengan 2 rakaat salam, tapi tampaknya Imam Abu Hanifah memiliki pandangan yang berbeda. Beliau berkeyakinan bahwa shalat tarawih lebih afdhal jika dilakukan masing-masing dengan 4 rakaat salam. Jika di shalat tarawih dilakukan dengan 4 rakaat salam, Anda bisa membaca niat seperti berikut.

1. Niat shalat tarawih munfarid

Menjalankan shalat tarawih di rumah dengan 4 rakaat salam bisa Anda mulai dengan melantunkan niat seperti berikut.

Ushallii sunnatat-taraawiihi arba’a rok’aataim mustaqbilal qiblati lillahi ta’alaa

Artinya: “Saya niat shalat sunah tarawih empat rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta’ala.”

2. Niat shalat tarawih berjamaah sebagai imam

Jika menjadi imam dan Anda termasuk pengikut pandangan Imam Abu Hanifah, Anda bisa membaca niat shalat sebagai berikut.

Ushalli sunnatat taraawiihi arba’a rok’aataim mustaqbilal qiblati adaa’an imaaman lillaahi ta‘alaa.

Artinya: “Saya niat shalat tarawih empat rakaat menghadap kiblat menjadi imam karena Allah Ta’ala.”

3. Niat shalat tarawih berjamaah sebagai ma’mum

Saat terbiasa menjalankan tarawih 2 rakaat dan tiba-tiba berada di masjid yang melaksanakan shalat tarawih 4 rakaat, Anda tak perlu merasa bingung. Ikuti saja imam dan adat yang ada di tempat tersebut. Hal itu lebih utama agar tak menimbulkan perpecahan. Sebagai bacaan niat, Anda bisa melafalkan bacaan berikut.

Usholli sunnatat-taraawiihi arba’a rok’aataim mustaqbilal qiblati adaa’an ma’muuman lillaahi ta’alaa

Artinya: “Saya niat shalat tarawih empat rakaat menghadap kiblat menjadi makmum karena Allah Ta’ala.”

Mengenal Shalat Witir

Mengenal Shalat Witir

Shalat witir merupakan salah satu shalat sunnah yang pelaksanaannya dilakukan di malam hari, selepas isya dan sebelum memasuki waktu subuh. Berbeda dengan shalat sunnah lainnya, rakaat dalam shalat witir berjumlah ganjil. Karena memang shalat ini dimaksudkan untuk menjadi pemungkas malam, guna mengganjili shalat-shalat dengan rakaat genap.

Di antara shalat sunnah malam lainnya, pelaksanaan shalat witir dianjurkan untuk dilakukan sebagai akhir shalat malam. Yakni, setelah shalat tarawih maupun tahajjud. Hukum pengerjaannya termasuk dalam kategori sunnah muakad. Anda pun bebas melaksanakan shalat witir 3 rakaat atau 1 rakaat saja, sepanjang hitungannya ganjil.

Niat Shalat Witir

Niat Shalat Witir

Pelaksanaan shalat witir bisa dikerjakan secara berjamaah di masjid pasca tarawih di bulan Ramadhan atau bisa pula dilakukan secara munfarid di rumah. Meski dimaksudkan untuk menjadi shalat pemungkas waktu malam, namun jika Anda sudah shalat witir di masjid, Anda tak perlu lagi melakukannya setelah bangun dan menjalankan shalat tahajjud.

Hal ini selaras dengan sabda Rasulullah SAW bahwa “Tidak ada witir dua kali dalam kurun waktu semalam.” Hal tersebut terdapat dalam hadist Tirmidzi, Nasai, Abu Dawud, Ahmad, dll, yang telah membuktikan keshahihannya. Tak mengherankan jika di bulan puasa, beberapa orang memilih langsung pulang usai shalat tarawih dan tak mengikuti witir karena ingin melaksanakannya usai tahajjud nanti.

Padahal hal tersebut tidaklah dianjurkan. Lebih utama untuk memakmurkan masjid dan mengikuti seperti yang dilakukan imam. Artinya, jika imam melakukan shalat witir, maka makmum wajib mengikutinya agar tak timbul perpecahan. Seumpama nantinya ia melakukan shalat tahajjud di sepertiga malam, ia tak perlu melakukan shalat witir lagi.

Nah, untuk melakukan shalat witir, tentu Anda akan mengawalinya dengan bacaan niat. Untuk lebih jelasnya, berikut niat yang bisa Anda lafalkan untuk memulai shalat witir.

Niat Shalat Witir 1 Rakaat

Niat Shalat Witir 1 Rakaat

Shalat witir bisa dilakukan secara ringkas, cukup dengan 1 rakaat lalu salam.

1. Niat shalat witir munfarid

Bacaan ini bisa Anda lantunkan ketika tengah menjalankan shalat witir di rumah. Biasanya shalat ini dilakukan usai menjalankan shalat tahajjud sebagai penutup dan penyempurna ibadah malam Anda.

Ushallii sunnatal witri rok ‘atan mustaqbilal qiblati lillaahi ta’alaa

Artinya: “Saya niat shalat witir satu rakaat menghadap qiblat karena Allah ta’alaa”

2. Niat shalat witir berjamaah sebagai imam

Meski jarang didapati shalat witir 1 rakaat di masjid, namun jika Anda memiliki pedoman kuat untuk melakukannya, hal tersebut tidaklah mengapa. Untuk merealisasikannya, berikut bacaan niat yang harus Anda baca.

Ushallii sunnatal witri rok ‘atan mustaqbilal qiblati adaa’an imaaman lillaahi ta’alaa

Artinya: “Saya niat shalat witir satu rakaat menghadap qiblat menjadi imam karena Allah ta’alaa”

3. Niat shalat witir berjamaah sebagai ma’mum

Dalam peranan sebagai ma’mum, berikut ini bacaan niat untuk dibaca ketika imam memimpin shalat witir 1 rakaat.

Ushallii sunnatal witri rok ‘atan mustaqbilal qiblati adaa’an ma’muuman lillaahi ta’alaa

Artinya: “Saya niat shalat witir satu rakaat menghadap qiblat menjadi ma’mum karena Allah ta’alaa”

Niat Shalat Witir 3 Rakaat

Niat Shalat Witir 3 Rakaat

Dalam prakteknya, kebanyakan shalat witir yang dilaksanakan di masyarakat adalah shalat witir 3 rakaat. Angka ini dianggap pas, karena tak terlalu sedikit ataupun kebanyakan. Pelaksanaannya adalah dengan shalat langsung 3 rakaat dengan 1 kali salam.

1. Niat shalat witir munfarid

Untuk melakukannya di rumah, Anda hanya perlu mengubah beberapa bagian pada bacaan niat saja, yakni sebagai berikut.

Ushallii sunnatal witri tsalaasa roka’aatin mustaqbilal qiblati lillaahi ta’alaa

Artinya: “Saya niat shalat witir tiga rakaat menghadap qiblat karena Allah ta’alaa”

2. Niat shalat witir berjamaah sebagai imam

Saat menjadi imam dan hendak memimpin shalat witir, pastikan Anda melafalkan bacaan niat dengan tepat. Jika lupa, simak bacaannya berikut ini.

Ushallii sunnatal witri tsalaasa roka’aatin mustaqbilal qiblati adaa’an imaaman lillaahi ta’alaa

Artinya: “Saya niat shalat witir tiga rakaat menghadap qiblat menjadi imam karena Allah ta’alaa”

3. Niat shalat witir berjamaah sebagai ma’mum

Di masjid-masjid, biasanya selepas shalat tarawih, imam akan berlanjut untuk memimpin pelaksanaan shalat witir. Umumnya shalat tersebut dilaksanakan dengan menganut ketentuan 3 rakaat salam. Dalam hal ini, Anda bisa membaca niat seperti di bawah ini.

Ushallii sunnatal witri tsalaasa roka’aatin mustaqbilal qiblati adaa’an ma’muuman lillaahi ta’alaa

Artinya: “Saya niat shalat witir tiga rakaat menghadap qiblat menjadi ma’mum karena Allah ta’alaa”

Kini, Anda telah memahami bagaimana bacaan niat puasa ramadhan, niat berbuka bulan Ramadhan, niat shalat tarawih dan witir dengan lebih detail, kan? Adanya perbedaan dalam praktek beberapa ibadah merupakan hal lumrah dan wajar mengingat interpretasi tiap golongan bisa berbeda satu dengan lainnya. Yang lebih utama, tetaplah menjaga keutuhan agama Islam dan tak saling menyalahkan.

Niat Puasa Ramadhan, Niat Berbuka Bulan Ramadhan, Niat Shalat Tarawih dan Witir