8+ Jenis Manusia Purba Di Indonesia, Dunia, Kepercayaannya (Lengkap) Sekolahnesia

8+ Jenis Manusia Purba Di Indonesia, Dunia, Kepercayaannya (Lengkap)

Manusia Purba – Mungkin Anda pernah mempelajari tentang teori asal-usul peradaban manusia ataupun teori terciptanya alam semesta. Memang tidak sedikit para ahli yang memaparkan pendapat mereka mengenai hal tersebut, termasuk asal muasal terbentuknya manusia. Jika didasarkan pada pendapat dan penemuan para ahli, manusia dahulu memiliki bentuk yang berbeda dengan manusia sekarang.

Biasanya, kita menyebut manusia dahulu dengan nama manusia purba. Para arkeolog dan ahli sejarah banyak menemukan bukti tentang keberadaan manusia purba. Baik itu berupa fosil ataupun benda-benda yang diduga digunakan oleh manusia purba pada masanya. Jika Anda ingin mengetahui lebih detail mengenai manusia purba dan cara kehidupannya, mari simak ulasan di bawah ini!

Jenis-jenis Manusia Purba

Bentuk dari manusia purba selalu mengalami perkembangan dari generasi ke generasi. Oleh sebab itulah, mengapa fosil yang ditemukan oleh para arkeolog selalu berbeda. Bahkan di tiap daerah pun, terdapat perbedaan bentuk dari manusia purba yang satu dengan yang lainnya. Secara umum, jenis manusia purba dapat dibedakan menjadi :

1.        Meganthropus Paleojavanicus

1.        Meganthropus Paleojavanicus

Seorang arkeolog yang berasal dari Negeri Kincir Angin Belanda berhasil menemukan fosil manusia purba tertua di Indonesia. Arkeolog tersebut bernama Von Koenigswald yang sedang melakukan penelitian di wilayah Sangiran sekitar tahun 1936. Kemudian dia berhasil menemukan fosil manusia purba yang diberi nama Meganthropus Paleojavanicus.

Meganthropus Paleojavanicus diduga merupakan manusia yang pertama kali mendiami Pulau Jawa. Mereka hidup kira-kira satu hingga dua juta tahun yang silam. Hal ini berdasarkan penelitian para ahli terhadap fosil manusia purba tersebut dengan menggunakan teknik peluruhan karbon.

Jika dilihat dari namanya, megan memiliki arti besar sedangkan anthropus memiliki arti manusia. Untuk paleo dapat diartikan sebagai tua dan javanicus memiliki arti Jawa.

Ciri-ciri Meganthropus Paleojavanicus

Terdapat ciri-ciri khusus yang membedakan antara Meganthropus Paleojavanicus dengan manusia purba yang lainnya. Ciri-ciri tersebut antara lain :

  • Memiliki badan yang tegap
  • Memiliki gigi, rahang, dan otot kunyah yang sangat kuat
  • Tulang kening menonjol
  • Volume otak sekitar 900 cc
  • Hidung lebih lebar
  • Tulang pipi tebal
  • Pemakan tumbuh – tumbuhan
  • Hidup secara berkelompok dan nomaden
  • Mempunyai tonjolan belakang tajam dan melintang
  • Tidak berdagu

2.        Pithecanthropus Erectus

2.        Pithecanthropus Erectus

Fosil manusia purba yang kedua ditemukan sekitar tahun 1890 oleh Eugene Dubois. Mereka diduga hidup sekitar satu hingga dua juta tahun yang silam, seperti halnya Meganthropus Paleojavanicus. Para arkeolog menyebutnya dengan nama Pithecanthropus Erectus.

Eugene Dubois pertama kali menemukan bagian geraham di daerah Trinil tepatnya di Lembah Sungai Bengawan Solo. Kemudian baru disusul bagian tengkorak atas, kaki, dan rahang. Mereka hidup dengan mengandalkan ketersediaan bahan pangan di sekitarnya sehingga mereka hidup secara nomaden.

Oleh karena itulah, mengapa fosil Pithecanthropus Erectus ditemukan di dekat lembah sungai. Daerah lembah sungai, hutan, maupun mata air akan menunjang kehidupan mereka menjadi lebih baik. Selain memakan berbagai jenis tumbuhan, manusia purba jenis ini sudah mengenal cara berburu dan memakan hewan hasil buruan nya.

Ciri-ciri Pithecanthropus Erectus

Beberapa ciri khusus yang membedakan pithecanthropus Erectus dengan manusia purba yang lainnya adalah :

  • Memiliki tinggi sekitar 165 cm – 180 cm
  • Kening dan kepala belakang lebih menonjol serta melintang di bagian dahi
  • Memiliki tengkuk dan pengunyah yang sangat kuat
  • Mempunyai tubuh tegap namun belum tegap sempurna
  • Volume Otak berkisar 750 cc – 1350 cc
  • Hidung lebih tebal
  • Memiliki gigi geraham lebih besar dan kuat

3.        Pithecanthropus Soloensis

3.        Pithecanthropus Soloensis

Sekitar tahun 1931, kembali ditemukan fosil manusia purba lainnya oleh Von Koenigswald dan Openorth di daerah Ngandong. Fosil tersebut diberi nama Pithecanthropus Soloensis yang memiliki makna manusia kera dari Solo secara terjemahan. Bagian tulang tengkorak dan tulang kering merupakan fosil yang pertama kali mereka temukan.

Penemuan tersebut terus berlanjut hingga tahun 1933 dengan di temukannya fosil manusia purba jenis lainnya di dekat Sungai Bengawan Solo tepatnya di wilayah Sangiran.

Ciri-ciri Pithecanthropus Soloensis

Jika dilihat dari bagian-bagian tubuhnya, maka terdapat ciri-ciri khusus yang dimiliki oleh Pithecanthropus Soloensis, diantaranya adalah :

  • Bentuk tulang belakang lebih menonjol
  • Termasuk pemakan segala
  • Memiliki tinggi badan sekitar 165 cm hingga 180 cm
  • Memiliki bentuk tubuh yang tegap
    • Tonjolan di bagian kening tebal
    • Tulang pipi lebih tebal
    • Otot tengkuk dan tempat melekatnya kuat dan besar
    • Volume Otak 750 cc – 1350 cc
    • Tulang pipi menonjol
    • Rahang bawah besar dan kuat
    • Terlihat tidak mempunyai dagu

4.        Pithecanthropus Mojokertensis

4.        Pithecanthropus Mojokertensis

Pada tahun 1939, Von Koenigswald berhasil menemukan sebuah fosil di daerah Mojokerto, Jawa Timur. Fosil yang pertama kali ditemukan adalah bagian tengkorak yang diperkirakan milik seorang anak berumur sekitar 6 tahun. Kemudian, fosil serupa ditemukan kembali di kota yang sama oleh Widenreich pada tahun 1936.

Ciri-ciri Pithecanthropus Mojokertensis

Ciri-ciri bagian tubuh Pithecanthropus Mojokertensis yang membedakannya dengan jenis manusia purba lainnya, yaitu :

  • Memiliki ukuran volume otak sekitar 750 cc hingga 1300 cc
  • Diperkirakan telah hidup dua setengah juta tahun yang lalu berdasarkan temuan fosilnya
  • Memiliki bentuk kening yang menonjol, seperti manusia purba jenis lainnya
  • Memiliki tinggi 165 cm hingga 180 cm
  • Mempunyai tulang tengkorak yang bentuknya lonjong dan lebih tebal
  • Berbadan tegap dan tidak punya dagu

5.        Homo Floresiensis

5.        Homo Floresiensis

Beberapa arkeolog yang berasal dari New England University bersama dengan arkeolog nasional berhasil menemukan fosil manusia purba di Pulau Flores, Nusa Tenggara. Fosil ini diberi nama Homo Floresiensis yang diperkirakan berumur lebih muda daripada jenis Pithecanthropus. Disamping itu, ditemukan pula fosil gajah stegodo, tikus besar, dan biawak.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap fosil yang ditemukan di Linag Bua tersebut, Homo Floresiensis diperkirakan hidup sekitar 12.000 tahun yang silam. Mereka hidup berdampingan dengan jenis manusia purba homo lainnya dan kehidupannya pun juga jauh lebih teratur. Meskipun dikategorikan sebagai pemakan segala namun, manusia purba ini tidak terindikasi sebagai kanibal.

Ciri-ciri Homo Floresiensis

Terdapat beberapa karakteristik yang menunjukkan ciri-ciri Homo Floresiensis, diantaranya adalah :

  • Tulang rahangnya terlihat lebih menonjol
  • Memiliki berat badan sekitar 25 kg
  • Memiliki bentuk dahi yang sempit dan tidak menonjol
  • Memiliki tinggi badan sekitar 1 meter dan cenderung kerdil
  • Bentuk kepala kecil
  • Memiliki volume otak kecil sekitar 380 cc

6.        Homo Wajakensis

6.        Homo Wajakensis

Fosil manusia purba berikutnya ditemukan di daerah Campur Darat, Tulung Agung, Jawa Timur. Fosil ini ditemukan oleh Eugene Dubois yang merupakan seorang arkeolog terkenal. Fosil yang ditemukan tersebut, kemudian dikenal dengan nama Homo Wajakensis. Manusia purba jenis ini diperkirakan memiliki kehidupan yang jauh lebih modern dibanding manusia purba sebelumnya.

Hal ini terbukti dengan ditemukannya peralatan yang terbuat dari tulang dan batu untuk membuat makanan. Sehingga, ini menandakan jika Homo Wajakensis sudah mengenal cara mengolah makanan dengan dimasak.

Ciri-ciri Homo Wajakensis

Terdapat beberapa ciri spesifik pada manusia purba jenis Homo Wajakensis, diantaranya adalah :

  • Memiliki berat badan sekitar 30 kg 150 kg
  • Berjalan tegak dan dapat berdiri tegap
  • Terdapat kerutan di kening yang terlihat jelas, diduga dimiliki semua usia
  • Mempunyai wajah yang datar dan lebih lebar
  • Letak hidung dan mulut berjarak sedikit jauh
  • Pada bagian mulut, rahangnya lebih menonjol dan hidungnya sangat lebar
  • Memiliki tinggi sekitar 130 cm hingga 210 cm
  • Mempunyai dahi yang bentuknya miring
  • Mempunyai tulang pipi yang bentuknya menonjol ke samping

7.        Homo Soloensis

7.        Homo Soloensis

Sekitar tahun 1931 hingga 1934, fosil manusia purba kembali ditemukan oleh Von Koenigswald dan Weidenrich. Fosil manusia purba yang ditemukan ini diduga tidak tergolong manusia kera atau Pithecanthropus karena volume otaknya. Bagian tulang tengkorak merupakan fosil yang berhasil mereka temukan pertama kali.

Homo Soloensis, begitu para arkeolog menamainya dan diduga hidup sekitar 300.000 hingga 900.000 tahun yang silam. Manusia purba ini memiliki kehidupan yang lebih baik serta pikiran yang lebih cerdas dibandingkan jenis Pithecanthropus.

Ciri-ciri Homo Soloensis

Manusia purba Homo Soloensis memiliki ciri-ciri khusus, diantaranya adalah :

  • Tinggi badan sekitar 130 hingga 210 cm
  • Memiliki volume otak 1000 cc hingga 1300 cc.
  • Memiliki badan yang lebih tegap
  • Memiliki wajah yang tidak menonjol seperti manusia kera
  • Berjalan dengan bipedal

8.        Homo Sapiens atau Homo Erectus

8.        Homo Sapiens Atau Homo Erectus

Jenis manusia purba berikutnya adalah Homo Sapiens atau Homo Erectus. Manusia purba jenis ini dikenal sebagai manusia purba tegak dan bijaksana karena memiliki pikiran yang cerdas serta kehidupan sosial yang baik. Homo Sapiens memiliki bentuk yang paling mendekati manusia zaman sekarang dan merupakan jenis manusia purba termuda.

Bahkan, mereka juga sudah mampu membagi tugas bagi tiap-tiap anggota kelompoknya.

Ciri-ciri Homosapiens atau Homo Erectus

Karakteristik yang menjadi ciri khas dari Homo Erectus adalah :

  • Bentuk rahang dan gigi lebih kecil dan tidak sekuat Pithecanthropus
  • Memiliki tinggi badan sekitar 130 cm hingga 210 cm
  • Dapat berjalan dengan tegap dan tegak
  • Mempunyai pemikiran yang paling baik
  • Memiliki dagu
  • Volume otak berkisar antara 1000 cc hingga 1200 cc
  • Pada bagian wajah bentuknya sudah seperti manusia sekarang
  • Pada bagian wajah bentuknya sudah seperti manusia sekarang
  • Kening sudah tidak lagi menonjol
  • Mempunyai karakteristik manusia ras Austramelanosoid dan Mongoloid
  • Mengalami penyusutan di bagian otot tengkuk

Kehidupan Manusia Purba pada Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan

Kehidupan Manusia Purba Pada Masa Berburu Dan Mengumpulkan Makanan

Pada mulanya, manusia purba melakukan perburuan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Mereka melakukan beberapa hal untuk mencari makanan sehingga harus hidup secara berpindah-pindah. Berdasarkan penelitian pada beberapa hal dan fakta yang ditemukan, terdapat ciri-ciri khusus kehidupan manusia purba pada masa ini.

Ciri-ciri Manusia Purba pada Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan

  • Goa merupakan tempat tinggal bagi mereka yang paling lama dan aman
  • Mereka hidup berpindah-pindah karena belum memiliki tempat tinggal yang tetap dan tidak akan kembali lagi ke tempat semula
  • Sebelumnya mereka tinggal sendiri-sendiri, namun pada akhirnya mereka mulai membentuk suatu kelompok kecil
  • Pada masa berburu dan mengumpulkan makanan, mereka sudah memakan ubi
  • Pada dinding goa dimana mereka tinggal, ditemukan beberapa lukisan seperti rusa dan babi yang sedang terkena panah. Hal ini membuktikan bahwa pada masa tersebut mereka sudah mengenal seni dan warna. Beberapa warna yang sering mereka gunakan adalah hitam, putih, dan merah.

Kehidupan Manusia Purba pada Masa Bercocok Tanam

Kehidupan Manusia Purba Pada Masa Bercocok Tanam

Kehidupan manusia purba semakin berkembang menjadi lebih baik seiring dengan perkembangan zaman. Mereka mulai mengenal cara berladang dan bercocok tanam setelah masa berburu. Mereka pun mulai memilih hidup menetap dengan kelompoknya. Semakin hari, jumlah anggota kelompok semakin besar dan hewan buruan semakin sulit didapatkan.

Hal inilah yang menjadi latar belakang mereka memilih hidup menetap dan mencari alternatif untuk mendapatkan tambahan makanan dengan bercocok tanam. Pada awalnya mereka mulai menanam sorgum, kacang-kacangan, jewawut, dan kurma. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Vishnu Mitre, seorang ahli.

Namun, beberapa pendapat juga ada yang mengemukakan jika pohon ara atau pohon fig merupakan tanaman yang paling disukai oleh manusia purba karena rasanya yang manis dan berbuah lebat. Para manusia purba pun mulai melakukan pembagian tugas dan melakukan banyak pengamatan untuk belajar menanam tanaman yang lain seperti jagung, kentang, dan labu.

Ciri-ciri Masa Bercocok Tanam

Seperti halnya masa berburu dan mengumpulkan makanan, pada masa bercocok tanam terdapat beberapa ciri-ciri yang dimiliki oleh manusia purba, diantaranya adalah :

  • Mereka mulai membangun rumah dengan sangat sederhana menggunakan ranting pohon dan kayu
  • Mereka mulai membuat pakaian dari bulu-bulu hewan hasil tangkapan meskipun masih seadanya
  • Mereka dapat membuat beberapa perhiasan dan alat pertanian seperti kapak lonjong, mata panah, beliung persegi, dan kapak

Manusia Mengenal Kepercayaan

Manusia Mengenal Kepercayaan

Manusia purba semakin hari banyak belajar dari alam sehingga mereka pun menyadari bahwa ada kekuatan lain yang jauh lebih besar dari kekuatan mereka. Mereka mempercayai bahwa ada kekuatan tertentu yang berada di luar batas nalar yang mereka miliki. Sehingga mereka pun memuja kekuatan besar tersebut.

Mereka yakin bahwa kekuatan itulah yang selama ini membantu kehidupan mereka baik dalam hal mengembangbiakkan hewan hasil buruan maupun menumbuhkan tanaman yang mereka tanam. Terdapat tiga kepercayaan yang dianut oleh manusia purba pada masa itu yaitu dinamisme, totemisme, dan animisme.

Macam-macam Kepercayaan Manusia Purba

Untuk mengetahui lebih jelas mengenai tiga kepercayaan yang dianut oleh manusia purba, silahkan simak uraian di bawah ini!

1.        Dinamisme

1.        Dinamisme

Salah satu kepercayaan yang dianut oleh manusia purba adalah dinamisme yaitu suatu kepercayaan yang menganggap bahwa benda-benda tertentu memiliki kekuatan mistis atau gaib. Dalam hal ini, bukan hanya sebatas benda seperti keris , benda bertuah, batu, ataupun patung kayu saja yang dianggap memiliki kekuatan mistis, bahkan alam pun juga.

Beberapa dari mereka ada yang menyembah pohon besar yang berada di sekitar tempat tinggal mereka, bukit, gunung, gua, maupun laut.

2.        Totemisme

2.        Totemisme

Manusia purba ada juga yang mempercayai jika terdapat beberapa hewan tertentu yang harus dipuja dan dikeramatkan untuk menghindari malapetaka. Kepercayaan yang unik ini disebut Totemisme. Mereka membuat patung tiruan yang berukuran sangat besar dari hewan yang dikeramatkan tersebut untuk melakukan pemujaan.

Kepercayaan Totemisme ini berkembang pada zaman batu besar atau Megalitikum.

3.        Animisme

3.        Animisme

Kepercayaan yang dianut manusia purba berikutnya adalah animisme. Kepercayaan ini meyakini bahwa terdapat roh-roh suci yang ada di sekitar mereka yang membantu kehidupan manusia purba menjadi lebih baik. untuk melakukan pemujaan, maka mereka membuat sesajen dari hewan, hasil bumi, maupun tumbuh-tumbuhan di waktu tertentu.

Mereka yakin jika roh-roh suci tersebut akan murka jika mereka melewatkan satu kali saja pemujaan dan akan mengganggu kehidupan yang mereka jalani. Sebagian dari mereka juga ada yang meyakini jika roh suci tersebut berasal dari anggota keluarga mereka yang telah meninggal ataupun nenek moyang mereka terdahulu.

Ada pula pendapat yang menyatakan jika manusia purba mulai mengenal hantu pada masa ini.

Manusia Purba di Luar Indonesia

Bukan hanya di Indonesia saja fosil manusia purba ditemukan oleh para arkeolog, namun di luar negeri pun fosil manusia purba juga berhasil ditemukan. Fosil tersebut memiliki karakteristik yang berbeda dengan yang ditemukan di Indonesia. Beberapa fosil manusia purba tersebut, antara lain :

1.        Homo Rhodesiensis

1.        Homo Rhodesiensis

Fosil manusia purba di luar Indonesia yang pertama ditemukan oleh Robert Brom dan Raymond Dart pada tahun 1924 di Zimbabwe. Fosil ini diberi nama Homo Rhodesiensis dan memiliki ciri yang mirip dengan fosil yang ditemukan di Indonesia dari jenis manusia purba homo.

Beberapa ciri khusus dari Homo Rhodesiensis adalah memiliki wajah yang lebar, hubungan antar tulang yang tidak jelas, dan memiliki alis yang besar.

2.        Sinanthropus Pekinensis

2.        Sinanthropus Pekinensis

Sekitar tahun 1927, Davidson Black menemukan fosil manusia purba yang diberi nama Sinarthropus Pekinensis di dalam Gua Choukoutien, Cina. Terdapat beberapa ciri umum yang dimiliki oleh Sinarthropus Pekinensis, diantaranya adalah memiliki tulang alis besar, bagian belakang kepala tampak menonjol, kepala hampir mirip kera, dan mulut agak sedikit maju.

3.        Homo Cro – Magnon

3.        Homo Cro – Magnon

Pada tahun 1868 ditemukan fosil manusia purba yang memiliki ciri-ciri yang sama dengan manusia purba jenis Homo Sapiens di Indonesia. Fosil ini ditemukan di dekat Paris dan diberi nama Homo Cro – Magnon. Pada bidang teknologi, manusia purba jenis ini terbilang lebih menonjol di banding manusia purba jenis lainnya menurut para ahli.

Hal ini didasarkan pada kemampuan Homo Cro – Magnon dalam membuat pakaian dari kulit hewan. Ini juga menandakan jika mata pencaharian utama mereka adalah berburu.

4.        Australopithecus Africanus

4.        Australopithecus Africanus

Sekitar tahun 1924, di wilayah Taung Vryburg, Afrika Selatan ditemukan fosil manusia purba Australopithecus Africanus oleh Raymond Dart. Mereka hidup kira-kira 2 hingga 3 juta tahun yang silam. Manusia purba jenis ini memiliki ciri-ciri yaitu memiliki tubuh yang cukup ramping, tangan yang relatif panjang, dan hidup di lingkungan semak belukar.

Melalui ulasan di atas, maka kita dapat mengetahui jika manusia sudah tercipta sejak jutaan tahun yang lalu. Hal itu terbukti dari banyaknya fosil yang ditemukan oleh para arkeolog baik di Indonesia maupun di luar Indonesia. Selain itu, manusia purba juga menyadari jika di dunia ini ada kekuatan mistis yang lebih besar dan di luar batas nalar kita.

8+ Jenis Manusia Purba Di Indonesia, Dunia, Kepercayaannya (Lengkap)