35 Permainan Tradisional : Jenis, Tata Cara Dan Manfaat Sekolahnesia

35 Permainan Tradisional : Jenis, Tata Cara dan Manfaat

Permainan Tradisional – Sebelum zaman dipenuhi dengan teknologi canggih semacah barang elektronik, permainan tradisional adalah cara untuk bersenang-senang yang dilakukan anak-anak saat pulang sekolah. Selain itu, permainan tradisional juga mampu melatih kekompakan, kreativitas, serta menyelesaikan suatu permasalahan.

Tidak hanya itu, permainan tradisional juga akan membuat anak aktif bergerak serta bersosialisasi alih-alih terpaku kepada satu benda dan menjadi individualis. Mungkin jika melihat di masa sekarang, permainan tradisional sudah sangat jarang dilakukan. Anda hanya bisa menemukannya di beberapa daerah pedesaan. Untuk lebih jelasnya berikut akan kami paparkan beberapa jenis permainan tradisional yang mungkin sudah jarang ditemui.

Jenis-Jenis Permainan Tradisional

Permainan Tradisional Balap Karung

Permainan Tradisional Balap Karung

Mungkin Anda masiih sering menjumpai permainan yang satu ini ketika perayaan hari kemerdekaan RI. Namun dahulu, permainan balap karung pernah menjadi agenda permainan anak yang populer. Dimana saat itu belum banyak teknologi seperti sekarang. Mereka juga tidak jarang menggunakan karung beras, bekas pupuk, karung bekas tepung. Bahkan tidak jarang pula badan mereka akan gatal setelahnya. Namun, karena begitu seru, efek samping tersebut seakan terbayar dengan kegembiraan.

 

Mula-mula mereka akan menggambar garis finish dan garis start. Anak-anak akan membawa karung mereka masing-masing dan memasukkan kedua kaki mereka ke dalam karung tersebut. anak-anak akan berdiri di garis start. Lalu, dengan aba-aba mereka akan berlomba mencapai garis finish. Siapapun yang pertama mencapai garis finish, dialah yang menjadi pemenangnya.

Permainan Tradisional Rumahan Tanah

Permainan Tradisional Rumahan Tanah

Permainan ini bisa melatih kreativitas anak loh. Karena mereka akan membuat permainan dari bahan tanah yang ada di sekitar mereka. Biasanya yang bermain permainan rumahan tanah adalah anak perempuan. Selain itu, permainan ini juga bisa dimainkan dengan beberapa orang.

 

Terkadang mereka seolah membuat permainan ini bagaikan kehidupan nyata, dimana mereka bertetangga dengan rumahan tanah anak lain. Disini, mereka juga akan melakukan drama seperti waktunya tidur, waktunya mandi, sarapan dan lain sebagainya. Bahkan mereka juga akan membuat tempat tidur, ruang tamu, dapur dan ruangan lain seolah di dunia nyata, tentunya dengan media tanah liat. Permainan yang satu ini sangat efektif untuk perkembangan imajinasi anak.

 

Permainan Tradisional Gobag Sodor

Permainan Tradisional Gobag Sodor

Permainan ini dilakukan sekelompok anak, dimana anak-anak tersebut akan dibagi menjadi dua tim sama banyak. Jumlah anak pertimnya minimal terdiri dari tiga orang. Selain itu, jika satu tim sebagai pemain maka tim yang satunya akan menjadi lawan. Jadi, semakin banyak yang ikut bermain maka akan semakin seru. Sebuah permainan yang biasa dilakukan di luar luangan ini mengandalkan garis kotak-kotak 2 kolom 3 baris.

 

Saat permainan dimulai, tim yang bertugas untuk menjaga akan berdiri pada garis dalam kotak yang telah dibuat, sedangkan tim yang mendapat giliran untuk bermain harus bisa melewati kotak tersebut tanpa tersentuh oleh lawan yang berjaga. Jika ada yang tersentuh, maka anak tersebut gugur dalam permainan dan harus berganti posisi. Penghitungan skor akan dilakukan ketika tim yang bermain dapat melewati tim penjaga dan kembali ke pos pertama.

 

Jika dibandingkan dengan gadget, permainan ini sangatlah seru karena kita anak-anak akan dibuat aktif dan tidak terpaku pada satu hal. Selain itu, mereka juga dituntut untuk waspada agar tidak kalah. Biasanya anak-anak tersebut akan berkumpul di sebuah lapangan atau teras rumah yang luas pada sore hari dan selesai sesaat sebelum maghrib. Selain itu, permainan ini juga memberikan pelajaran mengenai kepercayaan pada teman sendiri.

 

Permainan Tradisional Petak Umpet

Permainan Tradisional Petak Umpet 

Permainan ini dilakukan oleh dua orang atau lebih, sehingga tidak ada batas maksimal tentang berapa anak yang boleh ikut bermain. Satu orang akan menjadi penjaga pos yang memiliki tugas untuk menyari seluruh temannya yang telah bersembunyi. Biasanya, penjaga akan menghitung mulai dari angka 1 sampai 10 untuk memberi kesempatan kepada temannya agar bisa bersembunyi.

 

Setelah hitungan diselesesaikan oleh penjaga pos maka pencarian pun dimulai. Setiap anak yang ditemukan pertama kali harus menggantikan tugas penjaga untuk menjaga pos. selain itu, permainan ini dinyatakan selesai jika semua orang sudah berhasil ditemukan. Maka dari itu, setiap anak yang bersembunyi harus memiliki tempat yang strategis agar tidak mudah ditemukan. Selain itu, tidak jarang permainan ini dilakukan di dalam rumah, perkebunan dengan semak-semak sebagai tempat persembunyian.

 

Permainan Tradisional Ingklik Atau Engklek

Permainan Tradisional Ingklik Atau Engklek

Permainan ini bisa melatih ketangkasan dan keseimbangan anak. Bagaiman tidak untuk bisa bermain peserta harus mengankat satu kakinya dan melompat dengan satu kaki, namun memang ada engklek yang menggunakan dua kaki. Biasanya engklek dimainkan oleh anak-anak saat pulang sekolah atau pada sore hari. selain itu, engklek juga memiliki jenis yang bermacam-macam, seoerti engklek kali, engklek silang, engklek kitiran, engklek L, dan masih banyak lagi.

 

Di awal permainan para pemain harus mengundi siapa yang bermain paling awal, ketentuan ini bisa dengan Hom Pim Pah. Pemain harus memiliki gacuk yang nantinya akan dilempar pada kotak dengan berurutan. Namun, gacuk yang dilempar tidak boleh mengenai garis, karena jika mengenai garis berarti mati. Saat gacuk berhasil masuk pada kotak, maka pemain tidak diperkenankan untuk menginjak kotak tersebut. Setelah berhasil menuju puncak, saat kembali harus mengambil gacuk tersebut untuk dilempar ke kotak yang berikutnya. Pada saat bermain engklek pemain juga tidak boleh menginjak garis batas.

 

Permainan Tradisional Lompat Tali

Permainan Tradisional Lompat Tali

Permainan ini bisa dimainkan dengan beregu ataupun individu yang minimal berjumlah 3 orang. Dimana dua orang yang tidak bermain harus memegang tali di masing-masing sisi. Tali tersebut terbuat dari karet yang sudah dikaitkan sedemikian rupa hingga memanjang. Untungnya permainan lompat tali bisa dilakukan dengan orang banyak loh. Untuk langkah-langkahnya, si pemegang tali mulai dari selutut, lalu seperut, sedada, setelinga (tali didempetkan dengan telinga), sekepala, setengah merdeka (tali diletakkan dengan jarak sejengkal di atas kepala), yang terakhir adalah merdeka (tangan diangkat dengan tinggi).

 

Banyak variasi pada permainan ini di masing-masing daerah. Salah satu variasinya adalah setelah melakukan lompatan maka bisa berpura-pura menjadi patung. Patung tersebut tidak boleh bergerak sampai pelompat terakhir melakukan gilirannya. Patung akan berubah menjadi manusia kembali ketika pelompat terakhir melakukan lompatan. Apabila ada yang bergerak sebelum waktu yang ditentukan maka dianggap gugur dan menjadi pemegang tali.

 

Permainan Tradisional lempar Batu Atau Gatheng

Permainan Tradisional Lempar Batu Atau Gatheng

Permainan tradisional yang satu inni membutuhkan benda berupa kerikil-kerikil dalam jumlah cukup banyak. Semakin banyak kerikil yang digunakan, maka permainan akan semakin seru. Jika pemain lebih dari dua orang, maka Anda bisa melakukan hompimpah. Namun jika pemmain hanya berjumlah dua orang Anda cukup melakukan suit atau batu kertas gunting. Siapapun yang menang aakan menjadi penentu berapa jumlah batu yang harus diambil oleh lawan. Biasanya dengan ketentuan 2 – 5 batu saja.

 

Cara bermainnya adalah batu untuk gacuk akan dilempar ke udara dan sebelum batu tersebut kembali jatuh pemain harus mengambil beberapa batu kerikil yang sudah ditentukan jumlahnya. Ketika Anda sudah mengambilnya maka segera tangkap batu yang Anda lempar bersamaan dengan batu yang Anda ambil sebelumnya. Meski terlihat gampang, namun permainan ini mebutuhkan ketangkasan serta kecepatan pemain.

 

Jika terkadi kesalahan saat bermain maka harus bergantian dengan lawan. Kesalahan bisa berupa batu yang diambil kurang atau batu yang dilempar jatuh ke tanah tanpa bisa ditangkap, dan lain sebagainya.

 

Permainan Tradisional Dakon Atau Congklak

Permainan Tradisional Dakon Atau Congklak

Dakon adalah salah satu permainan yang sebenarnya tidak berasal dari Indonesia. Banyak yang meyakini bahwa permainan yang satu ini berasal Arab, dimana penyebarannya dibawa oleh pedagang. Bahkan ada pula yang berpendapat bahwa congklak atau dakon ini berasal dari Mesir yang memang sudah ada sejak 15 abad SM. Pada zaman dahulu, di Indonesia banyak gadis Jawa yang bermain engklek.

 

Mungkin Anda sudah tidak asing dengan permainan yang satu ini. ciri khas dar permainan engklek adalah memiliki tempat yang berbentuk lonjong dengan lubang yang berjumlah 12. Dimana benda tersebut terbuat dari logam, plastik, bahkan kayu sekalipun. Lubang yang berjumlah dua belas tersebut harus diisi dengan kecik yang bisa berupa kerikil, biji sawo, dan sebagainya. Satu dakon hanya bisa dimainkan oleh dua orang saja. Selain itu, di bagian pojok kanan dan kiri permainan tersebut terdapat masing-masing satu lubang sebagai tabungan.

 

Pemain yang pertama akan mengambil akan mengambil kecik di salah satu lubang yang dimilikinya lalu membagikannya ke semua lubang keculai tabungan milik lawan. Saat kecik terakhir jatuh pada salah satu lubang maka pemain harus mengambil kecik tersebut dan diputar kembali sampai jatuh di lubang yang kosong. Jika hal ini terjadi maka lubang yang ada di sisi yang berlawanan dengan kecik terakhir akan menjadi milik pemain dan dapat dimasukkan ke dalam tabungan.

 

Permainan Tradisional Egrang

Permainan Tradisional Egrang

Egrang adalah salah satu permainan tradisional yang terbuat dari bambu. Bambu tersebut akan dipotong dengan ukuran tertentu, lalu akan dipasang bambu pendek dengan melintang yang nantinya akan berfunsi sebagai pijakan. Biasanya permainan ini akan dimainkan oleh anak-anak sebagai ajang balapan. Untuk membuatnya tentu perlu bantuan orang dewasa. Membuat permainan yang satu ini tentu akan melatih kreativitas anak dan juga ketepatan ukuran.

 

Ketika egrang sudah berhasil dibuat maka waktunya untuk bermain. Biasanya mereka akan berlomba mengadu siapa yang paling cepat sampai di garis finis tanpa jatuh sekalipun. Sampai saat ini egrang masih dimainkan meski sudah tidak sebanyak dulu. Bahkan ada juga yang membuat permainan inni sebagai ajang kompetisi dan memberi penghargaan kepada pemenangnya. Salah satu bukti bahwa egrang masih kerap dimainkan adalah adanya perlombaan saat hari kemerdekaan RI.

 

Permainan Tradisional Bola Bekel

Permainan Tradisional Bola Bekel

Bola bekel termasuk permainan yang dilakukan individu atau tidak beregu. Benda yang digunakan untuk melakukan permainan ini adalah bola bekel -bola yang terbuat dari karet sehingga bisa memantul- dengan 4 kecik yang terbuat dari plastik maupun logam. Untuk bermainan permainan ini langkah pertama Anda harus melempar bola hingga memantul untuk mengambil kecik satu per satu, lalu dua-dua, san seterusnya. Kemudian level akan berubah yaitu dengan membalikkan kecik pada posisi tertentu lalu di ambil satu-satu, dua-dua dan seterusnya.

 

Pemain akan ugur dan harus bergiliran dengan pemain lain jika melakuan pelanggaran, seperti tidak berhassil menangkap bola di waktu yang tepat. Lalu, kecik yang diambil kurang atau lebih, salah membalik kecik, kecik jatuh saat bola sudah tertangkap. Tentunya permainan bola bekel dapat melatih ketepatan, kecepatan, dan ketterampilan anak.

 

Permainan Tradisional Ular Naga

Permainan Tradisional Ular Naga

Jenis permainan tradisional berikut ini bisa dilakukan oleh banyak orang, bahkan semakin banyak personil akan semakin seru. Permainan ini dimulai dengan adanya dua anak yang menyatukan kedua tangan layaknya membentuk sebuah terowongan. Teman yang lain akan berbaris memanjang dengan bernyanyi sebuah lagu sampai selesai. Lagu ini dinyanyikan samobil berjalan menyusuri terowongan yang sudah dibuat oleh dua orang tersebut dengan berjalan perlahan.

 

Terkadang setiap daerah menggunakan lagu yang berbeda, namun kurang lebih begini “Ular naga panjang bukan kepalang. Menjalar dengan riang kesana kemari dan umpan lezat itulah yang dicari. Ini dia yang paling belakang”. Ketika lagu telah selesai dan dinyanyikan dan ada salah satu anak yang ada di terowongan maka dia akan diajak menjauh. Lalu anak tersebut akan diberi pilihan ingin mengikuti siapa.

 

Permainan ini akan terus berlanjut sampai semua anak terjebak di terowongan satu per satu. Siapapun yang mmemiliki ppengikut paling banyak akan menjadi induk ayam dan anak ayam, dimana induknya adalah orang yang ada di posisi paling depan. Sedangkan siapapun yang memiliki pengikut lebih sedikit akan menjadi serigala. Tugas induk ayam adalah menjaga anak-anaknya dari tikaman serigala dengan merentangkan kedua tangannya. Permainan ular naga akan sangat seru. Selain itu, permainan ini melatih anak agar tidak individualis.

 

Permainan Tradisional Layang-Layang

Permainan Tradisional Layang-Layang

Layang-layang adalah permainan tradisional yang populler ketika musim kemarau datang. Bagaimana tidak, kondisi angin yang bagus dan cuaca yang cerah adalah waktu yang tepat untuk bermain layang-layang. Anak-anak akan berlomba membuat layang-layang lalu menerbangkannya bersama-sama. Biasanya mereka akan memilih lapangan yang luas untuk permainan ini. Layang-layang sendiri bisa terbuat dari plastik bekas dimana pondasi utamanya adalah bambu. Mungkin jika mengamati masa modern sekarang ini anak-anak seakan melupakan permainan tradisional mereka.

 

Padahal, mebuat layang-layang bisa melatih kreativitas serta ketepatan, pasalnya saat membuat kerangka layang-layang harus dengan perhitungan yang tepat. Karena jika tidak layang-layang tersebut tidak akan bisa terbang. Kini, permainan ini banyak dijumpai di area sekitar pantai, seperti di Bali. Dahulu, layang-layang menjadi permainan kesukaan anak-anak pedesaan. Terkadang banyak dari mereka yang berkreasi membuat layang-layang unik.

 

Permainan Tradisional ABC Lima Dasar

Permainan Tradisional Abc Lima Dasar 

Permainan ABC lima dasar akan melatih ingatan anak. Permainan yang satu ini bisa dilakukan oleh dua oang atau lebih. Alat yang dibutuhkan dalam permainan ini adalah kertas dan pensilyang nantinya akan digunakan untuk menulis jawaban. Mula-mula setiap orang harus menyumbangkan jarinya sesuai keinginan mereka. Lalu,, satu orang akan menunjuk satu persatu jari te,an-tamannya sambil mengucahkan alfabhet. Huruf akhir yang disebut akan menjadi patokan dalam permainan ini.

 

Misalnya berhennti pada penyebutan alfabhet B. maka setiap pemain harus menuliskan berbagai macam hal yang berawalan huruf B. Setiap pemain harus menuliskan idenya masing-masing dan tidak boleh mencontek pemain lain. Biasanya ada estimasi waktu yang diberikan agar tidak terlalu lama dan melatih kecepatan juga. Saat waktu mencocokkan, apabila ada yang sama maka nilainya adalah 50. Namun jika tidak ada yang sama akan mendapat skor 100.

 

Ada beberapa table yang harus diisi, dan masing-masing table memiliki kategori yang berbeda. Diantaranya adalah nama orang, nama hewan, nama buah, film, iklan, Negara, nama produk, dan masih banyak lagi. Jumlah kolom bisa diisi sesuai dengan kesepakatan. Apabila ada kolom yang tidak diisi maka tidak akan mendapat nilai. Siapapun yang mendapat skor terbanyak akan menjadi pemenangnya.

Permainan Tradisional Benteng-Bentengan

Permainan Tradisional Benteng-Bentengan 

Permainan benteng-bentengan pernah menjadi bahan pembelajaran Penjaskes loh. Sehingga pernah menjadi bahan yang diajarkan saat pelajaran berlangsung. Permainan benteng-bentengan akan sangat seru karena dimainkan secara beregu. Lebih banyak yang ikut beramain maka akan semakin seru. Anak-anak akan dibagi ke dalam dua kelompok dengan jumlah yang sama. Lalu mereka akan diberi pos masing-masing, dimana tujuan dari permainan ini adalah merebut menteng lawan.

 

Setiap masing-masing akan dijaga dengan ketat, para pemain akan maju menuju benteng lawan. Namun, dia tidak boleh tersentuh oleh lawan, apabila sampai tersentuh maka dia akan menjadi tawanan. Selain itu, jika ada salah satu kelompok sudah memiliki banyak tawanan, tentu akan mudah bagi mereka untuk merebut benteng lawan agar bisa menang. Permainan ini akan berakhir apabila benteng berhasil dikuasai. Dimana hal ini didahului pemain bisa menyentuh atau menduduki benteng lawan tanpa tersentuh anggota kelompok tersebut.

 

Permainan benteng-bentengan akan melatih kekompakan dan strategi mereka. Terkadang anak-anak tersebut menganggapnya serius dan menganggap permainan ini seakan sungguhan. Sehingga akan menjadi sangat seru. Mereka juga terkadang berkejar-kejaran untuk saling menyentuh.

 

Permainan Tradisional Cublak-Cublak Suweng

Permainan Tradisional Cublak-Cublak Suweng

Permainan tradisional yang membuat satu pemainnya harus rela berjongkok di tanah ini berasal dari jawa tengah. Dimana dia bertugas menebak dimana batu atau kecik disembunyikan. Pertama-tama, pemain lain akan meletakkan tangannya di atas punggung anak tersebut. lalu, mereka akan bernyanyi sambill memindahkan kecik tersebut. Ketika lagu telah selesai dinyanyikan, kerikil harus disembunyikan di tangan salah satu pemain. Anak yang berjongkok harus menebak dengan benar dimana kecik disembunyikan.

 

Lagu yang dinyanyikan dalam permainan ini adalah sebagai berikut:

“Cublak-cublak suweng, suwenge teng gelenter, mambu ketundung gudel. Pak dempo wela welo, sopo ngguyu ndhelekake. Sir-sirpong dhele kopong, sir-sirpong dhele kopong”

Nah, ketika sampaai pada kata “sir” yang pertama kecik mulai disembunyikan di tangan salah satu pemain. Ketika anak yang berjongkok berhasil menebak dengan benar, maka siapapun yang membawa kecik tersebut harus menggantikan posisinya.

 

Permainan Tradisional Jamuran

Permainan Tradisional Jamuran 

Di Jawa Tengah ada permainan tradisional jamuran. Permanan yang satu ini dimainkan oleh banyak anak yang membentuk lingkaran dengan satu anak berada di tengah-tengah. Anak-anak yang mebentuk lingkaran harus bernyanyi “Jamuran jamuran ndoge kethok. Jamur gajeh mbejijeh sak oro-oro, sira badhek jamur opo?” lagu ini dinyanyikan sambil berjalan memutar.

 

Selanjutnya, ketika lagu telah selesai semuanya harus berhenti dan duduk. Satu anak yang berada di tengah lingkaran akan memilih jamur apa yang dia inginkan. Anak-anak yang memutar memiliki nama jamur mereka masing-masing.

 

Permainan Tradisional Bentik

Permainan Tradisional Bentik

Permainan yang satu ini membutuhkan potongan kayu sebagai media permainannya. Pertama-tama Anda harus membuat lubang terlebih dahulu. Ukuran potongan kayu tersebut kurang lebih 20 cm. Potongan kayu yang dibutuhkan berjumlah dua, dimana satu kayu untuk dipukul dan kayu yang lain sebagai pemukul. Biasanya untuk menentukan siapa yang mendapat gilirann pertama akan ditentukan melalui hompimpah atau suit. Selain itu, bisa dengan melempar potongan kayu pada lubang dengan jarak tertentu, siapa yang lemparannya paling dekat dengan lubang menjadi pemain pertama dan yang lain menjadi penjaga.

 

Gerakan awal permainan adalah meletakkan tongkat dengan melintang di atas lubang yang telah dibuat. Selanjutnya, anak yang mendapat giliran akan akan melejitkan kayu (menchutat) yang dipasang melintang menggunakan kayu pemukul. Apabila penjaga berhasil menangkap kayu tersebut, maka penjaga akan mendapat poin.

 

Permainan Tradisional Boi-Boian

Permainan Tradisional Boi-Boian 

Sama halnya dengan benteng-bentengan, boi-boian juga akan semakin seru jika dimainkan banyak orang. Mula-mula, anak-anak tersebut akan menyusun berbagai benda seperti tumpukan sandal, pecahan genting, batu, ranting dan benda lain sebagai patokan permainan. Setelah berhasil ditumpuk, mereka akan mengambil bola kasti (dapat menggunakan bola kecil jenis lain). Mereka akan melempar bola tersebut dalam jarak tertentu sampai berhasil meruntuhkan tumpukan. Namun sebelum itu, mereka akan melakukan suit untuk menentukan giliran. Yang mendapat giliran paling akhir harus berdiri di belakang tumpukan.

 

Apabila pemain lain berhasil mengenai tumpukan maka siapapun yang berjaga harus mengambil bola tersebut untuk dilempar agar menganai pemain lain. Tumpukan yang sudah berantakan harus disusun kembali sambil tetap waspada akan datangnya bola. Jika tumpukan berhasil disusun kembali maka permainan akan berakhir dan kembali ke sesi sebelumnya.

 

Permainan Tradisional Gasingan

Permainan Tradisional Gasingan

Gasing yang dimaksud disini bukanlah gasing yang terbuat dari plastik atau logam seperti biasanya. Namun gasing yang dimaksud adalah terbuat dari bunga kelapa atau bluluk. Bluluk adalah kelapa yang gagal untuk tumbuh dan akhirnya jatuh ke tanah. Bluluk tersebut akan dibentuk (lihat gambar) agar bisa berputar. Selain itu, untuk bisa berputar gasing membutuhkan tancapan lidi atau kayu kecil di atasnya lalu ditambahkan karet.

 

Setelah gasing berhasil dibuat, masing-masing dari mereka akan melombakan gasing tersebut. gasing juga menjadi objek jual beli. Bahkan sampai sekarang anak-anak pedesaan masih ada yang memainkannya meski tidak sebanyak dulu. Seiring dengan berkembangnya zaman gasing kemudian diperunik lagi dengan berbagai hiasan dan diberi warna yang menarik.

 

Permainan Tradisional Masak-Masakan

Permainan Tradisional Masak-Masakan 

Masak-masakan disini bukanlah seperti yang ada pada serial televise loh. Namun lebih mengarah kepada permainan tradisional yang identik dilakukan oleh anak perempuan. Mungkin saat ini sudah banyak beredar replica alat masak untuk anak-anak yang terbuat dari plastik. Namun dulu, alat masak yang digunakan adalah barang bekas yang sudah tidak terpakai, seperti gelas plastik bekas, botol bekas dan lain-lain.

 

Tidak jarang mereka akan mengajak anak lain untuk bermain masak-masakan dan berjual beli. Untuk bahan masakan mereka biasa menggunakan tanah, dedaunan, bunga, dan masih banyak lagi. Tidak jarang mereka akan berpura-pura menjadi pemilik restoran yang menjual makanannya. Tanah liat pun tidak jarang dibentuk menjadi kue kecil semacam donat, cookis, dan lain sebagainya.

 

Permainan Tradisional Donal Bebek

Permainan Tradisional Donal Bebek

Permainan donal bebek melibatkan banyak orang, dimana mereka akan membentuk lingkaran dengan saling menepuk satu sama lain. Tentunya perminan ini juga diiringi dengan nyanyian seperti “donal bebek maju satu langkah” kata maju dalam lagu tersebut dapat diganti dengan mundur, sedangkan kata satu bisa diganti sesuai keinginan, seperti 3, 4 dan seterusnya.

 

Setelah lagu tersebut usai, mereka akan melakukan sesuai perintah. Setelah dijalankan anak-anak akan melakukan suit, pemain yang menang harus berusaha menginjak kaki temannya. Apabila pemain tersebut berhasil maka dia berhak mengikuti permainan kembali, namun jika gagal maka dia harus keluar dari permainan. Siapapun yang kakinya terinjak maka gugur. Permainan ini berakhir jika telah ditemukan satu pemenang, yaitu yang kakinya tidak pernah terinjak saat permainan.

 

Permainan Tradisional Gatrik

Permainan Tradisional Gatrik

Permainan tradisional ini hampir sama teknisnya seperti bentik. Salah satu yang membedakan hanyalah cara bermainnya seperti teknik memukul dan peraturan yang diberikan. Permainan yang berasal dari Jawa Barat ini membutuhkan batu bata serta tempat yang luas. Gatrik akan diletakkan di atas batu bata. Permainan ini membutuhkan dua gatrik dimana gatrik yang lebih panjang akan dijadikan sebagai pemukul. Gatrik yang ada di atas batu bata akan dipukul hingga melambung, apabila berhasil ditangkap maka kelompok tersebut akan mendapat satu poin.

 

Permainan ini sangat ramah di berbagai kalangan. Artinya tidak hanya anak-anak yang suka memainkannya, tapi orang dewasa pun masih berminat. Bagaimana tidak, permainan gatrik memang dapat melatih ketangkasan dan kerjasama antar pemainnya. Bagaimanapun juga, permainan tradisional gatrik harus tetap dilestarikan. Salah satu caranya bisa mengajak anak-anak untuk puassa gadget sejenak. Selain itu, perkenalkan mereka dengan permainan tradisional agar tidak terpaku pada layar pipih.

 

Permainan Tradisional Kasti

Permainan Tradisional Kasti

Sampai sekarang, kasti masih tetap diajarkan dan menjadi bahan pelajaran di sekolah. Salah satu permainan yang menggunakan bola kecil ini dilakukan oleh dua belas orang, dimana mereka akan dibagi menjadi dua kelompok dengan jumlah sama banyak. Perwakilan kelompok akan melakukan suit untuk menentukan siapa yang bermain dan siapa yang bertugas untuk berjaga. Siapapun yang mendapat giliran untuk berjaga satu orang anggotanya akan menjadi pelempar bola, menjaga di belakang emukul, kemudian yang penjaga yang lain akan menyebar ke tengah lapangan. Dalam permaina ini ada dua pos yang harus dilalui.

 

Kelompok yang berkesempatan menjadi pemain harus berhasil memukul bola tersebut hingga melambung jauh. Lalu, mereka harus berlari menuju pos yang sudah diberi patokan dan kembali ke based mereka. Jika saat berlari pemukul terkena lemparan bola maka dia gugur dalam permainan dan haruus berganti posisi menjadi tim penjaga.

 

Permainan Tradisional Lenggang Rotan (Hoola Hop)

Permainan Tradisional Lenggang Rotan (Hoola Hop)

Jika saat ini hoola hop dianggap permainan modern, ternyata dahulu permainan ini juga sudah populer. Selain itu, anak-anak pedesaan memanfaatkan rotan yang bentuk melingkar. Oleh karena itu, permainan ini disebut dengan lenggang rotan. Saat ini, hoola hop tidak hanya dimainkan di Indonesia tapi bahkan dimainkan secara internasional. Bahkan mereka kadang berlomb. Siapapun yang berhasil memutar hoola hop paling lama dialah yang menjadi pemenangnya.

 

Permainan Tradisional Bakiak Atau Teklek

Permainan Tradisional Bakiak Atau Teklek

Yang dimaksud disini bukanlah sandal tradisional yang dipakai pada zaman dulu, namun lebih ke papan yang dipasangi karet berebntuk alas memanjang. Permainan ini juga biasa dijadikan ajang perlombaan beregu, dalam satu regu bisa terdiri dari 3 orang. Papan karet tersebut akan dipasangi karet mulai dari satu hingga tiga karet. Tiap kelompok akan memakai teklek yang sama. Mereka harus berkoordinasi dan mengandalkan kerjasama agar papan berjalan stabil. Kelompok yang paling cepat mencapai garis finish adalah pemenangnya.

 

Meski tampak sederhana, namun jika dilakukan permaainan ini tidaklah semudah itu. hal ini dikarenakan saat bermain tiap anggota kelompok harus bekerjasama. Tidak jarang dari mereka yang akan terjatuh karena tidak seimbang. Apalagi jika ada satu saja yang tidak focus, bisa dipastikan permainan akan semakin sulit.

 

Permainan Tradisional Polisi-Polisian

Permainan Tradisional Polisi-Polisian 

Permainan ini juga akan semakin seru jika dilakukan dengan banyak orang. Pertama-tama mereka akan melakukan suit atau hompimpah untuk menentukan siapa yang menjadi polisi dan siapa yang menjadi maling. Siapapun yang kalah akan menjadi maling. Tugas polisi adalah menangkap maling, sedangkan siapapun yangv menjadi maling harus berusaha lari dari kejaran polisi. Maling yang tertangkap akan menjadi rekan polisi dan harus membantu menangkap maling lain.

 

Permainan Tradisional Rangku Alu

Permainan Tradisional Rangku Alu

Permainan tradisional rangku alu terkadang dipentaskan dengan diiringi alunan music. Permainan yang juga disebut tari tongkat ini memerlukan empat buah tongkat yang akan dipegang oleh 4 orang dengan posisi 2 tegak dan 2 lurus. Dalam tempo yang sudah ditentukan, tongkat tersebut akan dibuka tutup secara berkala. Siapapun yang berada di tengah harus melompati tongkat tersebut saat dalam posisi terbuka.

 

Permainan Tradisional Amelia-Amelia

Permainan Tradisional Amelia-Amelia 

Amelia-amelia adalah suatu permainan yang minimal dilakukan oleh 5 orang anak. Satu anak akan berda di tengah-tengah lingkaran yang dibuat oleh temannya. Mereka akan bernyanyi bersahutan. Dimana nyanyian ini seakan adalah bentuk dialog mereka. Anak yang berada di tengah akan berperan sebagai orang miskin, sedangkan yang lain akan bertindak sebagai si kaya. Lirik yang dipakai adalah…

Miskin: kami ini orang miskin, Amelia Amelia

Kaya: kami ini orang kaya, Amelia-amelia

Miskin: kami minta anak satu, Amelia-amelia

Kaya: yang bernama siapa, Amelia-amelia

Miskin: Namanya xxx, Amelia-amelia

Kaya: seperti apa, Amelia-amelia

Miskin: seperti xxxx, Amelia-amelia

Kaya: ini xxx, Amelia-amelia

 

Permainan ini dilakukan sampai semua si kaya menjadi pengikut si miskin. Setelah hanya tinggal satu orang si kaya, maka dia harus menjadi serigala dan si miskin sebagai ayam yang melindungi semua anaknya.

 

Permainan Tradisional Kucing Dan Tikus

Permainan Tradisional Kucing Dan Tikus

Permainan ni dilakukan dengan banyak orang dimana ada dua orang yang nantinya akan menjadi kucing dan tikus. Sisanya akan membentuk sebuah lingkaran dengan bergandengan. Kucing akan berada di luar lingakaran, sedangkan tikus akan ada di tengah lingkaran. Kucing harus berusha masuk lingkaran agar dapat menangkan tikus.

Permainan Tradisional Paraga

Permainan Tradisional Paraga

Jika biasanya permainan tradisional sering dilakukan oleh anak-anak, maka permainan dari suku Bugis ini dimainkan oleh orang dewasa. Untuk cara bermainnya mirip dengan permainan sepak takraw, dimana permainan ini juga dilakukan beregu. Menurut kepercayaan, bola rotan harus diberi mantra terlebih dahulu agar seakan hidup. para pemain harus memainkan bola dengan cara memantulkannya dengan kaki atau kepala.

 

Permainan yang termasuk salah satu permainan kesenian suku Bugis ini juga biasa dipertunjukkan dengan berbagai atraksi. Tidak jarang dari mereka yang memainkannya dengan berbaring, atau dengan menaiki pundak anggota regu.

 

Permainan Tradisional Kotak Pos

Permainan Tradisional Kotak Pos

Bukan seperti kkotak pos pada umumnya, namun permainan hanya menggunakan kepalan tangan. Anak-anak yang ikut bermain hharus menngepalkan tangannya dan berkumpul di tengah-tengah. Semua anak yang ikut bermain harus bernyanyi dengan satu orang sebagai pemimpin yang bertugas untuk menyentuh satu persatu kepalan tangan temannya. Lagu yang dinyannyikan adalah “Kotak pos belum diisi, mari kita isi dengan bunga-bungaan, mbak uk uk minta bunga apa?”.

 

Ketika nyanyian telah berhenti, anak terakhir yang disentuh tangannya harus menyebutkan tiga jenis bunga. Apabila anak tersebut gagal maka dia dinyatakan dudur dalam permainan. Kata bunga bisa diganti dengan berbagai kategori, misalnya film, buah, hewan, sayur dan masih banyak lagi.

Permainan Tradisional Sepak Sekong

Permainan Tradisional Sepak Sekong

Hampir mirip dengan permainan petak umpet, permainan sepak sekong lebih seru lagi. Dimana penjaga pos harus lebih waspada, karena anak yang bersembunyi dapat sesuka hati merebut pos tersebut hanya dengan menyentuhnya. Oleh karena itu, ketika penjaga berhasil menemukan temannya yang bersembunyi harus segara berlari ke pos utama sampil berteriak sekong. Namun, apabila anak yang bersembunyi berhasil menyentuh pos lebih dulu, maka penjaga pos harus kembali berjaga. Tentunya, permainan ini melatih kewaspadaan dan kecepatan anak.

 

Permainan Tradisional Cendak Beralih

Permainan Tradisional Cendak Beralih

Permainan tradisional cendak beralih harus dilakukan dengan jumlah minimal 3 orang anak. Untuk menentukan siapa yang akan menjadi pecendak, maka dilakukan hompimpa atau suit. Siapapun yang kalah akan menjadi pecendak. Lalu sisanya akan menyilangkan tangan di dada selama waktu yang ditentukan dan harus membukanya kembali.

 

Pecendak haruus bisa menyentuh lawan sebelum lawan tersebut berhasil menyilangkan tangannya kembali. Siapapun yang terkena sentuhan pecendak harus rela menggantikan posisinya. Pada dasarnya, permainan cendak beralih dapat mmmelatih kecepatan anak loh. Selain itu, mereka juga dituntut untuk waspada agar tidak terkecoh oleh pecendak dan sebaliknya. Meski tidak menggunakan lagu atau alat apapun, nyatanya permainan ini sangat seru untuk dimainkan dengan banyak orang.

 

Permainan Tradisional Gundu Atau Kelereng

Permainan Tradisional Gundu Atau Kelereng

Permainan dengan menggunakan kelereng ini sangat disukai oleh anak laki-laki maupun perempuan. Apalagi untuk mereka yang masih duduk di bangku sekolah dasar, tidak jarang permainan ini dimainkan saat istirahat sekolah. Bahkan dahulu, banyak anak yang membawa kelereng ke sekolah hingga satu kantung seragam atau satu plastik.

 

Untuk memainkannya, Anda cukup menggambar kotak atau bisa juga segitiga. Lalu, kelereng diletakkan di dalam dan garis-garis pembatas. Secara bergantian satu per satu anak akan menggelindingkan kelereng mereka ke arah kotak tersebut. apabila ada yang mengenai kelereng pada kotak maka dia berhak memilikinya. Selain itu, setiap pemain memiliki kesempatan untuk menyentilkan kelerengnya ke arah kelereng lawan. Mungkin permainan ini mirip dengan billiard versi anak-anak.

 

Permainan Tradisional Pletokan

Permainan Tradisional Pletokan 

Pletokan adalah permainan tembak-tembakan bambu. Permainan ini biasa dimainkan oleh mereka yang masih duduk di bangku sekolah dasar. Dinamakan pletokan karena saat dimainkan akan terdengar bunyi pletok. Permainan membutuhkan bambu denga lubang kecil, dimana bambu tersebut biasa diisi dengan bijian-bijian atau kertas yang dibasahi dan dibentuk layaknya bola kecil-kecil.

 

Bambu yang dipakai berukuran 30 cm. permainan ini akan sangat seru jika dilakukan dengan lebih dari dua orang. Selain itu, pletokan juga melatih kecepatan, ketepatan serta strategi pemainnya. Tidak jarang daari mereka yang menganggap permainan ini seperti perang sungguhan.

Setiap orang memang berhak atas aktivitasnya. Namun, sebaiknya kenalkan kembali anak-anak dengan permainan tradisional yang sekarang mulai jarang ditemukan. Bermain permainan tradisional akan membantu mereka bersosialisasi.

 

35 Permainan Tradisional : Jenis, Tata Cara dan Manfaat