Tanaman Padi : Jenis, Ragam Dan Cara Menanamnya (Terlangkap) Sekolahnesia

Tanaman Padi : Jenis, Ragam dan Cara Menanamnya (Terlangkap)

Tanaman Padi – Siapa yang tak kenal dengan tanaman padi? Semua orang di dunia ini pasti kenal dengan tanaman peradaban yang satu ini. Tanpa padi maka kemakmuran manusia di bidang pangan akan sangat menurun bahkan bisa hancur. Keberadaan padi dalam kehidupan bernilai sangat penting tidak heran jika sebagian besar petani di Indonesia merupakan petani padi.

Yang dimaksud petani padi adalah petani yang secara khusus membudidayakan tanaman padi secara intensif pada lahan persawahannya. Dengan mengesampingkan penanaman tumbuhan lain di lahannya tersebut. Karena tanaman ini menjadi kunci kemakmuran umat maka banyak sekali keuntungan yang bisa diperoleh bagi para petani padi tersebut. Artinya, padi membawa banyak manfaat dalam kehidupan.

Apa Sebenarnya Tanaman Padi Itu?

Tanaman Padi : Jenis, Ragam Dan Cara Menanamnya (Terlangkap) Sekolahnesia

Mungkin secara garis besar mendengar nama tanaman padi saja Anda sudah paham bagaimana wujud padi dan apa fungsi dari pada padi itu sendiri. Meskipun begitu, tidak ada salahnya jika Anda lebih dalam mengenal tanaman yang satu ini. Padi merupakan jenis tanaman peradaban. Padi dibutuhkan oleh hampir semua orang di dunia ini. Padi sendiri dalam ilmu biologi memiliki nama latin Oryza sativa.

Sejauh ini, penanam padi terbesar di dunia ada di negeri Thailand. Meskipun begitu, di Indonesia pun tidak sedikit yang menjadi penanam padi. Hal ini mengingat makanan pokok masyarakat Indonesia sendiri adalah nasi yang berasal dari padi. Tidak dapat dipungkiri bahwa petani padi merupakan profesi yang sangat penting dan berharga bagi pangan tanah air.

Tanaman padi tidak hanya terdiri dari satu jenis akan tetapi beberapa jenis. Mungkin tidak banyak orang yang mengetahui jenis padi tersebut. Budidaya padi menjadi hal yang sudah banyak dilakukan di banyak negara. Hingga hasil panennya pun sering diimpor dan diekspor. Petani padi yang hasil panennya berlimpah akan mendapatkan keuntungan banyak karena kebutuhan masyarakat akan padi cukup besar.

Jenis-Jenis Tanaman Padi

Seperti yang telah dijelaskan di atas secara sekilas bahwa tanaman padi tidak hanya terdiri dari satu jenis saja akan tetapi ada beberapa jenis. Jenis-jenis padi tersebut memiliki kualitas panen yang berbeda-beda. Karena kualitanya yang berbeda tersebut maka tidak menutup kemungkinan harga jual tiap jenis padi tersebut adalah berbeda-beda.

Bagi Anda yang ingin tahu apa saja jenis padi yang ada maka berikut di bawah ini bisa Anda simak dengan baik beberapa jenisnya :

1. Lokal

Jenis-Jenis Tanaman Padi

Jenis padi yang pertama adalah padi lokal. Padi lokal merupakan jenis padi yang hanya bisa berbuah bagus jika ditanam pada jenis tanah-tanah tertentu saja pada sebuah lokasi. Padi lokal bisa cocok dengan jenis tanah tertentu apabila memiliki masa adaptasi yang cukup lama. Maka jangan heran jika di beberapa wilayah tidak bisa ditemukan jenis padi yang satu ini.

Sebagai contoh padi lokal adalah seperti padi gundelan yang berasal dari kota Malang, padi simenep yang berasal dari Yogyakarta.

2. Hibrida

Hibrida

Jenis padi selanjutnya adalah padi hibrida. Padi jenis ini dikenal sebagai jenis padi yang memiliki kualitas bagus dengan harga jual termahal. Kualitas yang dihasilkan oleh padi hibrida memang terbilang sangat maksimal. Hal ini menjadi kelebihan padi hibrida dibandingkan jenis padi lainnya. Namun jenis padi ini juga memiliki kekurangan.

Secara umum jenis padi lain memiliki potensi untuk ditanam kembali dengan hasil panen yang tidak bisa dikatakan jelek. Hal ini berbeda dengan jenis padi hibrida. Padi hibrida akan memiliki hasil panen yang kurang bagus jika dibandingkan dengan hasil panen indukannya. Tidak heran jika padi hibrida sering dikenal dengan padi sekali tanaman.

Sehingga jika Anda memiliki benih induk padi hibrida sebaiknya jangan menanam benih hasil panennya kembali. Karena hal tersebut tidak bisa menjamin kualitas panen yang bisa Anda dapatkan. Hal ini juga menghindari kerugian yang bisa terjadi pada Anda. Beberapa contoh jenis padi hibrida adalah seperti hibrindo R-1 Dan R-2, adirasa-1 Dan 64, bernas prima, dan lain sebagainya.

3. Unggul

Unggul

Padi unggul sebenarnya memiliki kualitas yang sama bagusnya dengan hasil panen yang dimiliki oleh padi hibrida. Akan tetapi kedua jenis padi ini terbilang berbeda. Padi unggul memiliki kualitas panen yang secara umum bagus. Bahkan benih dari hasil panen induknya pun sangat bisa ditanam kembali dengan hasil panen yang sama bagusnya dengan hasil panen induknya.

Bahkan padi jenis ini sudah melalui berbagai uji coba dan mendapatkan hasil yang baik. Padi unggul telah mendapat lisensi aman untuk ditanam para petani padi. Meskipun hasil panen dari padi unggul ini terbilang tidak jauh berbeda dari padi hibrida akan tetapi harga pasaran padi unggul tidak semahal padi hibrida. Hal inilah yang menjadi salah satu kelebihan padi unggul yang mana disukai oleh berbagai kalangan masyarakat.

Tipe Hasil Panen Tanaman Padi

Pada pembahasan sebelumnya telah disebutkan jenis padi berdasarkan kualitas hasil panennya. Kali ini Anda juga perlu tahu bahwa tanaman padi memiliki jenis-jenis padi berdasarkan tipe hasil panennya. Berikut di bawah ini bisa Anda simak beberapa jenis padi berdasarkan tipe hasil panennya yakni :

1. Pulen

Tipe Hasil Panen Tanaman Padi

Jenis tipe padi yang pertama adalah padi pulen. Padi ini menjadi salah satu jenis padi yang disukai oleh kebanyakan orang. Padi ini memiliki ciri khas sedikit lengket saat dimasak. Karakteristik kepulenan dari jenis padi ini berasal dari kandungan amilopektin dengan kadar tinggi. Selain itu kandungan amilosa yang ada di dalam padi memiliki kadar kurang dari 25%. Hal ini lah yang menjadi pengaruh kepulenan padi.

2. Wangi

Wangi

Padi wangi memiliki ciri khas pada aromanya yang harum. Salah satu padi yang masuk ke dalam jenis padi wangi adalah pandanwangi.

3. Ketan

Ketan

Jenis padi ketan memiliki rasa dan tekstur yang berbeda dengan jenis padi biasa. Jika dimasak, padi ketan akan memiliki tektur yang jauh lebih lengket dibandingkan jenis padi biasa. Karenanya, padi ketan tidak dijadikan sebagai makanan pokok. Namun padi ini biasa dijadikan untuk membuat jajanan seperti tape, bubur, ketan salak, dan lain sebagainya.

4. Pera

Pera

Jenis padi pera memiliki tekstur yang cukup keras apabila dimasak. Teksturnya yang keras ini disebabkan karena kandungan amilosa yang cukup tinggi. Kadar amilosanya bisa dibilang mencapai 25% keatas. Ketinggian kadar amilosa yang ada pada padi akan mempengaruhi kadar kerasnya tekstur padi yang dimasak.

Meskipun begitu, jenis padi pera ini sangat berguna untuk dijadikan sebagai bahan dasar pembuatan tepung beras dan juga bihun. di Indonesia sendiri wilayah yang banyak membudidayakan jenis padi ini adalah riau dan juga beberapa daerah di Sumatra Barat. Beberapa contoh jenis padi pera adalah seperti hipa 4, inpari 17 Dan 12, inpara 1, 3, Dan 4.

Tanaman Padi Berdasarkan Budidayanya

Tanaman Padi Berdasarkan Budidayanya

Selain dilihat dari tipe hasil panennya, tanaman padi juga memiliki beberapa jenis yang berdasarkan pada cara budidayanya. Secara umum ada dua jenisnya yakni padi rawa dan padi gogo. Padi rawa adalah jenis padi seperti pada umumnya yang mana ditanam pada lahan persawahan. Untuk mengolahnya juga membutuhkan proses irigasi secara berkala.

Berbeda dengan padi rawa, jenis padi gogo merupakan jenis padi yang penanamannya dilakukan di luar lahan persawahan. Biasanya jenis padi ini akan ditanam pada lahan ladang maupun kebun. Kelebihan yang dimiliki oleh jenis padi ini adalah tidak memerlukan irigasi secara konsisten namun mengandalkan aliran air hujan. Di Indonesia sendiri wilayah yang membudidayakan jenis padi ini tak lain adalah Lombok.

Untuk mengantisipasi kegagalan hasil panen maka warga Lombok yang membudidayakan padi jenis ini biasanya akan melakukan penggenangan padi pada saat-saat tertentu. Dengan penggenangan tersebut maka hasil panen yang didapatkan juga akan berlimpah.

Ragam Benih Tanaman Padi

Sama halnya dengan tanaman lain, tanaman padi juga tentu memiliki benih-benih yang dihasilkan dari tanaman induknya. Benih inilah yang nantinya akan berbuah menjadi produksi padi baru dengan kualitas yang sesuai. Beberapa ragam benih yang ada bisa Anda simal : bawah ini :

1. Penjenis

Ragam Benih Tanaman Padi

Benih penjenis merupakan induk pokok dari beberapa ragam benih yang lain. Benih penjenis secara umum diawasi oleh perawat tanaman atau pemulia tanaman. Benih ini dirawat dan dikembangkan dengan penyesuaian lahan tanaman. Selain itu benih ini juga dibudidayakan agar tahan terhadap serangan hama.

2. Dasar

Dasar

Di bawah benih penjenis, ada benih dasar yang merupakan anak turunan dari benih penjenis. Benih ini tidak dapat diproduksi secara langsung tanpa adanya pengawasab dan persetujuan dari Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih. Hal ini dilakukan agar padi yang dihasilkan pun baik dan aman serta layak dikonsumsi.

3. Pokok

Pokok

Di bawah kelas benih dasar ada benih pokok. Sama halnya dengan ragam benih yang sebelumnya, benih pokok ini juga tidak dapat dibudidayakan tanpa sertifikasi yang sesuai dengan mutu baku yang berlaku.

4. Sebar

Sebar

Benih sebar ini merupakan hasil turunan dari benih sebelumnya yakni dari benih pokok. Benih sebar ini juga tidak jauh berbeda dengan beberapa ragam benih yang ada sebelumnya. Benih ini juga membutuhkan ketetapan standard mutu yang sesuai dengan aturan sertifikasi.

Langkah Menanam Tanaman Padi Dengan Baik

Padi yang dikenal sebagai tanaman peradaban ini tentunya harus diperhatikan dengan baik terkait hasil panen yang akan didapatkan. Jika sebagian besar hasil panen padi gagal maka bisa jadi kebutuhan pangan bangsa akan mengalami penurunan. Oleh karenanya, tanaman padi membutuhkan perhatian khusus untuk proses penanamannya.

Penanaman dan budidaya tanaman padi tidak bisa diremehkan begitu saja. Membutuhkan beberapa proses panjang hingga Anda bisa mendapatkan hasil panen yang memuaskan. Lantas bagaimana langkah yang benar untuk bisa menanam padi dan mendapatkan hasil panen berlimpah? Berikut di bawah ini bisa Anda simak dengan baik langkah-langkahnya :

1. Olah tanah

Langkah Menanam Tanaman Padi Dengan Baik

Tanah atau lahan menjadi hal yang paling utama sekaligus paling penting dalam proses penanaman padi. Pengolahan tanah ini bisa Anda mulai dengan pembersihan lahan dari rerumputan maupun semak belukar yang sekiranya dapat mengganggu pertumbuhan padi.

Setelah lahan bersih maka selanjutnya Anda bisa melalukan pengaliran air pada lahan yang telah Anda bersihkan. Hal ini dilakukan agar tanah yang akan dijadikan sebagai penanaman padi bisa menjadi lebih lunak dan lebih gembur. Untuk menjadikan lahan lebih gembur Anda juga bisa menggunakan bantuan mesin traktor atau menggunakan tenaga kerbau dan sapi.

Proses selanjutnya adalah menggenangi lahan dengan ketinggian air sekitar 5 hingga 10 cm. Proses menggenangi ini bisa Anda lakukan selama kurang lebih 2 mingguan. Hal ini dilakukan agar tanah menjadi lebih lunak dan racun-racun yang ada pada lahannya bisa ternetralisir dengan baik.

2. Memilih bibit unggul

Memilih Bibit Unggul

Bibit unggul menjadi dasar pembudidayaan tanaman padi setelah tanah terolah dengan baik. Jika bibit yang dipilih Salah maka akan berpengaruh terhadap hasil panen yang akan Anda dapatkan. Tentunya Anda tidak ingin mendapatkan hasil panen yang buruk. Oleh karenanya memilih bibit yang unggul menjadi hal yang penting untuk dilakulan.

Tidak semua orang bisa membedakan mana bibit yang unggul dan mana yang tidak. Untuk mengetahui jenis bibit unggul atau tidaknya bisa Anda lakukan dengan cara merendam beberapa benih padi selama lebih dari dua jam ke dalam air bersih. Setelah itu tiriskan padi yang telah Anda rendam di atas kain basah. Akumulasikan benih yang berkecambah.

Jika benih yang berkecambah berkisar 90% dari jumlah benih yang Anda rendam maka bisa dikatakan benih tersebut merupakan benih yang unggul.

3. Persemaian

Persemaian

Proses persemaian dilakukan dengan cara merendam benih yang akan ditanam selama kurang lebih 2 hari. Setelah benih telah berkecambah maka selanjutnya Anda bisa menyiapkan satu petakan untuk menabur benih yang telah Anda siapkan. Anda juga bisa menambahkan pupur urea atau pupuk organik pada lahan persemaian tersebut sehingga benih yang Anda tabur bisa lekas tumbuh.

4. Penanaman padi

Penanaman Padi

Setelah melalui proses persemaian maka benih yang telah tumbuh lantas dipindahkan ke lahan persawahan yang telah dipersiapkan sebelumnya. Untuk menanamnya Anda bisa memakai metode tunggal maupun ganda. Artinya dalam satu lubang Anda bisa tanam satu sampai dua helai tanaman padi. Usahakan tanah yang ditanami tidak terdapat genangan air.

Selain itu, penanaman sebisanya dilakukan tidak terlalu dalam. Anda juga harus memperhatikan posisi penanaman padi yang harus dilakulan secara teratur dan sejajar.

5. Penyiangan Tanaman Padi

Penyiangan Tanaman Padi

Penyiangan dilakukan dengan cara membersihkan tiap rumpun padi yang telah tumbuh dari serangan gulma ataupun rumput liar lainnya. Sehingga tidak menghambat pertumbuhan rumpun padi.

6. Pemberian pupuk

Pemberian Pupuk Pada Tanaman Padi

Pemberian pupuk dilakukan dalam 3 kali sesi. Sesi yang pertama dilakukan saat padi berusia 7 hingga 15 hari. Sesi kedua dilakukan pada saat padi berusia selitar 25 hingga 30 hari. Dan sesi terakhir dilakukan pada saat padi berusia 40 hingga 45 hari.

7. Perlindungan terhadap hama

Perlindungan Terhadap Hama

Tanaman padi di lahan persawahan tidak terlepas dari peluang gangguan hama. Pembasmian hama bisa dilakukan dengan cara alami yakni dengan memelihara hewan pemangsa hama. Selain itu Anda juga bisa menggunakan pestisida sebagai pembasmi hama. Namun cara ini terbilang kurang bagus mengingat adanya kandungan kimia di dalamnya.

8. Panen Tanaman Padi

Panen Tanaman Padi

Tahapan akhir dari penanaman padi ini tak lain adalah masa panen. Perlu Anda tahu bahwa padi yang siap panen memiliki ciri seperti gabahnya yang sudah berwarna kekuningan. Kemudian rumpun padi yang sudah semakin merunduk karena menandakan rumpun tersebut telah terisi dengan buah padi.

Dalam memanen hasil padi Anda bisa memanfaatkan alat sabit bergerigi atau menggunakan striper. Setelah itu Anda bisa secara langsung merontokkan buah padi keatas terpal yang telah disiapkan.

Dalam menanam padi memang dibutuhkan banyak proses. Dibutuhkan pula pengetahuan yang baik terkait bagaimana menanam padi dengan baik dan benar. Tanpa pengetahuan dan wawasan yang benar terkait penanaman padi maka bisa jadi hasil panen yang didapat pun kurang memuaskan. Terlebih lagi keuntungan yang didapat juga akan sangat sedikit.

Tanaman Padi : Jenis, Ragam dan Cara Menanamnya (Terlangkap)