Limbah – Limbah seringkali disebut sebagai benda buangan yang merugikan dan meresahkan. Hal ini dikarenakan banyaknya limbah yang tidak terolah sehingga menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan dan kesehatan makhluk hidup. setiap tahun jumlah limbah diidentifikasi semakin bertambah, mulai dari limbah rumah tangga, limbah pabrik, dan lain sebagainya. Meningkatnya jumlah limbah di Indonesia tidak terlepas dari kegiatan masyarakatnya sendiri.
Limbah juga bisa berasal dari kendaraan bermotor, jika hal ini terus dibiarkan maka tidak heran akan menjadi masalah besar di masa selanjutnya. Oleh sebab itu, agar limbah tidak terus meresahkan harus ada kesadaran dari tiap diri untuk mengolah limbah agar dapat meminimalisir dampak negatif.
Maka dari itu, agar kita semakin mengerti mengenai limbah, pada artikel kali ini kami akan membahas hal-hal yang berkenaan dengan benda buangan tersebut. Mulai dari pengertian, karakteristik, macam-macam limbah serta teknik pengolahan limbah yang sesuai dengan prosedur.
Daftar Isi
Pengertian Limbah
Limbah merupakan suatu bahan ataupun barang yang sudah ampas atau buangan. Benda buangan tersebut bisa berasal dari alam ataupun proses teknologi. Mungkin bagi banyak orang, limbah lebih dikenal dengan tumpykan barag bekas atau sampah. Limbah juga diartikan dengan tanaman yang sudah membusuk, serta sayuran yang sudah tidak layak konsumsi.
Dari beberapa keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa limbah merupakan benda buangan yang dihasilkan dari produksi, baik itu pabrik ataupun domestic. Limbah domestic lebih dikenal dengan nama sampah yang kebanyakan tidak dikehendaki kehadirannya. Hal ini dikarenakan benda tersebut dinilai sudah tidak berharga dan non ekonomis.
Karakteristik Fisik Limbah
Menurut katakteristiknya, limbah dibagi ke dalam tiga jenis, yaitu limbah berupa zat padat, bau, suhu, warna, dan kekeruhan.
Zat padat
Limbah yang dapat terdeteksi dengan mudah adalah zat padat yang bermula dari zat solid. Zat solid adalah seluruh zat padat yang tetap ada sebagai suatu residu, dimana zat ini tetap ada meski telah melalui proses pemanasan di suhu 103 – 105 derajat selsius di laboratorium. Karena di suhu yang begitu tinggi zat tersebut tetap ada, maka di suhu rendah pun tidak akan hancur.
Bau
Jika kita berbicara tentang limbah, paling tidak yang dibenak kita adalah buangan dan bau. Bau yang ditimbulkan oleh limbah disebabkan oleh bahan yang tidak lain adalah buangan. Dekomposisi dari zat organic menghasilkan gas yang dapat menimbulkan bau tidak sedap. Penguraian ini bisa berlangsung dalam air limbah.
Air limbah untuk penguraian memiliki beberapa kandungan zat pengurai seperti ammonia dan organic sulfida. Zat yang bernama organic sulfida ini akan banyak ditemukan di perairan yang kotor. Selain itu dijumpai pula pada sampah industri dan senyawa organic, yang biasanya digunakan untuk proses penguraian atau dekomposisi. Oleh sebab itu, Anda akan merasa mencium bau yang tidak sedap ketika lewat di sekitar sungai yang penuh dengan limbah, baik itu industri maupun domestic.
Suhu
Air limbah kebanyakan memiliki suhu yang lebih tinggi dari pada suhu yang ada di sekitarnya. Nah, suhu tinggi inilah yang akan menurunkan kadar DO. Ketika kadar DO sudah turun makan akan terdeteksi dengan mudah meski hanya menggunakan thermometer biasa.
Warna
Limbah juga akan mudah dikenali dengan melihat warnanya. Pada air limbah tertentu warna yang ada akan lebih mudah dideteksi, tentu saja hal ini tergantung bahan asal dari limbah tersebut. kebanyakan air limbahn akan berwarna lebih keruh ke abuan sampai kehitaman.
Warna abu-abu sampai kehitaman tersebut dihasilkan dari proses penguraian bahan organnik, serta oksigen yang jumlahnya menurun drastis sampai di angka nol, akibatnya warna akan memudar. Meski begitu ada pula air limbah yang tidak memiliki warna tertentu, Anda juga harus waspada dengan fenomena tersebut, bisa jadi lebih berbahaya karena tidak terdeteksi.
Kekeruhan
Karakteristik air limbah selanjutnya adalah keruh yang disebabkan oleh berbagai hal seperti zat organic, tanah liat, serta berbagai organism yang mengapung di atasnya. Organism yang mengapung tersebut akan membutuhkan waktu lama untuk mengendap. Bisa dipastikan bahwa jika air limbah akan terlihat semakin keruh apabila kandungan limbahnya semakin besar. Kejadian semacam ini bisa diidentifikasi dengan hanya melihat sekilas.
Karakteristik Kimia Limbah
Limbah memiliki berbagai karakteristik bahan kimia, antara lain:
Bahan organic
karakteristik limbah yang pertama dapat berupah bahan organic. Bahan organic yang terdapat dalam air limbah memiliki takaran protein sebanyak 65%. 70% karbihidrat dan 10% lemak. Kandungan lemak yang ada dalam air limbah dihasilkan dari sisa-sisa makanan.
Bod atau Biologycal Oxigen Demand
Air memiliki kandungan oksigen dalam senyawanya, dan BOD merupakan oksigen yang memang dibutuhkan mikroorganisme dalam air tersebut untuk menguraikan bahan organic. BOD yang mengandung air buangan tidak boleh sibuang secara langsung karena akan membahayakan.
Dossolved Oxygen atau DO
Zat yang membantu menyokong kehidupan tanaman dan hewan dalam air adalah oksigen terlarut atau DO. DO adalah zat yang mempu memberikan oksigen agar kelangsungan hidup makhluk yang ada di zona tersebut tetap aman layaknya berada di lautan.
Chemichal Oxygen Demand atau COD
Chemichal Oxygen Demand merupakan pengukuran kebutuhan oksigen yang difungsikan untuk mengoksidasi partikel organic yang ada di dalam air. Tidak hanya itu, COD juga difungsikan untuk mengoksidasi senyawa terlarut. Hal ini juga dimaksudakan agar bahan tersebut dapat menjadi bentuk lainnya dengan proses yang alami.
pH
pH merupakan ukuran derajat keasaman ataupun basa pada suatu larutan. Air limbah yang memiliki derajat keasaman nol atau netral akan menghasilkan limbah yang berbahaya. Lebih dari pada itu, jika derajat keasaman air naik sevara drastis dari pH keaaman normal, maka ekosistem air akan terganggu.
Pengolahan Limbah
Sebelum dibuang secara mentahan limbah harus diolah terlebih dahulu agar ramah lingkungan. Hal ini bertujuan agar lingkungan tidak tercemar dan membahayakan makhluk hidup di dalamnya. Terdapat beberapa cara untuk mengolah limbah, cara sederhana berikut ini:
Pengeceran atau delution
Proses yang satu ini diberlakukan untuk pengolahan limbah cair. Dimana limbah tersebut akan diencerkan sampai pada konsentrasi yang rendah, yang selanjutnya akan dibuang ke badan air. Apabila volume air limbah cukup banyak, maka untuk mencairkannya diperlukan air yang banyak pula.
Kolam Oksidasi
Mengolah limbah melalui kolam oksidasi harus memanfaatkan sinar matahari, oksigen, bakteri serta ganggang. Selanjutnya limbah tersebut akan akan diletakkan ke dalam kolam besar yang diharuskan jauh dari pemukiman. Selain itu, kolam untuk proses pengolahan limbah juga tidak perlu dilapisi apapun, baik itu dinding kolam ataupun dasar kolam tersebut.
Irigasi
Pengolahan limbah melalui jalur irigasi akan dialirkan menuju parit yang terbuka. Hal ini dimaksudakan agar air merembes masuk ke dalam tanah melalui dinding parit.
Macam-Macam Limbah beserta contohnya
Limbah organic dan contohnya
Berkebalikan dengan limbah anorganik, limbah organic merupakan jenis limbah yang dapat diuraikan oleh bakteri tertentu karena berasal dari makhluk hidup. Limbah organic sendiri merupakan sisa dari segala aktivitas manusia dan pemanfaatan makhluk hidup lainnya, seperti hewan dan tumbuhan. Segala yang termasuk ke dalam limbah organic atau yang berasal dari makhluk hidup dapat diuraikan kembali. Misalnya kotoran hewan atauapun manusia yang dapat dijadikan sumber gas atau zat yang menyuburkan tanaman.
Dari hasil penguraian inilah gas tersebut dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam kegiatan, seperti memasak. Selain diubah menjadi gas, sampah organic dapat diolah menjadi pupuk kompos. Tentu saja pupuk tersebut berfungsi sebagai penyubur tanaman. Dewasaini sudah banyak yang memanfaatkan sampah organic menjadi pupuk dan hasilnya sudah terbukti tanaman menjadi subur serta tumbuh dengan baik.
Ada banyak sampah organic yang bisa kita jumpai, benda-benda dari makhluk hidup di sekitar kita bisa menjadi sampah organic, seperti:
- Dedaunan
- Kulit telur
- Kulit pohon
- Kotoran hewan
- Kotoran manusia
- Sisa sayuran
- Tulang hewan, dan lain-lain
Limbah Anorganic Dan Contohnya
Seperti yang diketahui bahwa limbah ada yang dapat diuraikan dan ada pula limbah yang tidak dapat diuraikan. Limbah anorganik inilah yang masuk ke dalam jenis limbah tidak dapat diuraikan, baik itu oleh bakteri atau zat pengurai lainnya. Ada beberapa contoh limbah anorganik yang perlu Anda ketahui, antara lain:
- Sisa sabun bekas untuk mencuci
- Kain sisa yang sudah tidak digunakan
- Limbah dari hasil produksi pabrik
- Kantong plastik
- Limbah yang dihasilkan dari sisa minyak
- Berbagai sampah plastik seperti botol minuman sekali pakai
- Sampah logam
Dari beberapa contoh limbah norganik di atas ada beberapa yang dapat dipakai kembali meeki tidak dapat diuraikan. Banyak karya yang bisa dihasilkan oleh tangan terampil manusia, sehingga barang yang awalnya disebut sampah dapat memiliki nilai ekonomis. Seperti botol plasyik yang bisa didaur ulang menjadi kerajinan tangan, atau plastik kemasan yang dapat dirangkai menjadi tas cantik. Ada pula logam, besi, dan baja yang dapat dimanfaatkan untuk peralatan lain.
Selain itu, limbah anorganik yang tidak dapat dimanfaatkan kembali adalah limbah hasil produksi pabrik. Limbah inilah yang dianggap berbahaya bagi kesehatan makhluk hidup. Apalagi dengan limbah pabrik cair yang biasanya asal dibuang ke sungai sehingga membuat ekosistem sunperairan rusak. Ada pula limbah gas yang merusak spesies melalui udara.
Limbah B3 Dan Contohnya
Jika biasanya kita hanya mengenal dua jenis limbah yaitu limbah organic dan limbah anorganik. Maka ada salah satu jenis limbah yang dinilai memiliki sifat dan konsentrasi zat berbahaya, limbah yang satu ini disebut limbah B3. Bahaya yang ditimbulkan dari limbah yang satu ini bisa secara langsung maupun tidak langsung. Adanya limbah B3 yang dibuang asal dan tidak diperhatikan dapat merusak lingkungan. Selain itu juga berdampak pada kesehatan makhluk hidup, baik itu manusia maupaun organisme lainnya.
Limbah B3 bukan hanya sisa dari hasil industri saja, berbagai kegiatan rumah tangga yang biasanya dilakukan, secara tidak sadar ikut menumpuk limbah B3, seperti:
- Bekas pengharum ruangan
- Sisa dari pemutih pakaian
- Deterjen sisa mencuci
- Cairan pembersih kamar mandi
- Cairan pembersih kaca
- Pembersih lantai
- Pengilat kayu
- Pembersih oven
- Obat pembasmi serangga
- Perekat semacam lem
- Batu baterai
- Hair spray
Limbah Industri Dan Contohnya
Popularitasnya sebagai penyumbang sisa produksi yang besar perlu dicermati keberadaannya. Limbah yang satu ini dapat dihasilkan dari berbagai kegiatan industri. Terdapat beberapa jenis limbah industri yang harus Anda ketahui, antara lain:
Limbah industri cair
Jika sebelumnya ada limbah cair domestic, maka pada limbah industri juga terdapat bahan buangan dalam bentuk cair. Limbah cair hasil industri sudah menjadi rahasia umum akan langsung dibuang ke perairan seperti sungai ataupun selokan. Limbah yang satu ini biasanya dihasilkan oleh pabrik yang memproduksi bahan cair seperti sisa kebocoran minyak laut, pewarna pakaian cair, pengawet, kandungan besi pada air dan masih banyak lagi.
Limbah industri padat
Limbah industri yang satu ini dihasilkan dari kegiatan industri yang baik itu berupa padatan maupun lumpur hasil pengolahan produk tertentu, atau bisa juga berbentuk seperti bubur. Selain itu, limbah industri padat juga berasal dari kegiatan industri lain maupun tempat umum. Misalnya sampah plastik, sisa kain dari pakaian, sampah elektronik semacam baterai atau lainnya, kertas, kabel, besi, dan masih banyak lagi.
Limbah industri gas
Limbah industri gas bisa berasal dari dua sumber, yang pertama adalah sumber alami dan yang kedua bersumber dari kegiatan manusia. Biasanya limbah industri gas lebih berbahaya dari limbah industri sebelumnya. Meski memang kita tiidak menafikkan bahaya limbah tersebut. namun limbah industri gas dampaknya terhadap makhluk hidup dan lingkungan lebih berefek. Sebut saja pembakaran pada pabrik, asap, kebocoran gas, dan lain-lain.
Limbah Domestic Dan Contohnya
Limbah domestic adalah limbah yang dihasilkan dari sisa kegiatan rumah tangga, mulai dari sabun bekas cucian, sisa sayuran yang dimasakan dan lain sebagainya. Jika dikelompokkan menurut asal usulnya, limbah domestic di bagi ke dalam 3 jenis yang akan kita bahas lebih lanjut. Dewasa ini limbah domestic menjadi masalah serius sebab masih banyak yang belum tepat cara pengelolaan limbah tersebut.
Apalagi limbah domestic yang ada di daerah perkotaan. Di daerah tersebut presentase limbah domestic menjadi semakin besar, sehingga hal itu menjadi penyumbang terbesar rusaknya lingkungan hidup. terdapat berbagai barang buangan yang dihasilkan oleh kegiatan rumah tangga, antara lain:
Limbah padat domestic
Limbah padat domestic bisa ditemukan dengan mudah di rumah Anda sendiri, misalnya sampah dari peralatan rumah tangga yang tidak terpakai. Selain itu, limbah padat domestic juga dapat berupa kardus bekas, serta barang bekas lainnya yang dibuang tidak pada tempatnya. Nah, perbuatan tersebut secara keseluruhan dapat mencemari lingkungan.
Limbah cair domestic
Seperti namanya, limbah yang satu ini dihasilkan dari sisa kegiatan rumah tangga dalam bentuk cair. Misalnya saja air bekas cucian entah itu baju atau peralatan rumah tangga lainnya. Da pula yang berasal dari air sabun saat usai mandi, serta hasil system ekskresi manusia. Apabila terkendali dengan baik, limbah tersebut tidak akan merusak lingkungan. Namun apabila sudah bertumpuk inilah yang dimaksud dengan permasalahan.
Limbah Rumah Tangga Dan Contohnya
Limbah yang satu ini mungkin sudah tidak asing lagi di telinga Anda, karena limbah rumah tangga adalah jenis limbah yang dihasilkan dari semua kegiatan rumah tangga. Misalnya sampah, entah itu berupa sampah organic maupun anorganik. Selain itu, ada pula detergen dan asap hasil pembakaran.
Berbicara mengenai limbah rumah tangga, pasti yang ada di benak adalah kumpulan sampah. Dewasa ini sampah memang menjadi sesuatu yang pelik dan perlu adanya penyelesaian terhadap hal tersebut. Apalagi di Indonesia belum ada alat modern untuk mengolah sampah hasil kegiatan rumah tangga. Selain itu, system pengolahan ssampah juga belum berjalan dengan optimal. Hal ini menyebabkan sampah semakin bertambah banyak setiap tahunnya. Pembuangan yang tidak sesuai prosedur juga menjadi masalah utamanya.
Sampah yang berlebih akan mengganggu kesehatan warga serta lingkungan sekitarnya. Berkenaan dengan pembuangan sampah yang tidak sesuai prosedur, pembuangan limbah air sisa mandi, mencuci ataupun kakus juga dapat mencemari lingkungan.
Limbah Padat Dan Contohnya
Limbah padat merupakan limbah yang dihasilkan dari berbagai kegiatan konsumsi maupun produksi yang berupa fase padat. Apabila tidak segera ditindaklanjuti lama kelamaan limbah padat akan menjadi hal yang meresahkan. Akibat yang ditimbulkan dari limbah padat yang terkontrol adalah pencemaran tanah, badan air seperti sungai, penurunan kualitas air, banjir, serta bau busuk yang dihasilkan dari dekomposisi limbah. Sebenarnya ada banyak sekali limbah padat yang jika dibiarkan dapat merusak lingkungan. Namun untuk contoh ada beberapa yang ada di sekitar kita, seperti:
- Limbah plastik
- Limbah pertanian
- Limbah karet
- Limbah logam
- Limbah kertas
Limbah Cair Dan Contohnya
Kebalikan dari limbah padat maka limbah ini berbentuk cair yang dihasilkan dari berbagai kegiatan. Baik itu proses yang berkenaan dengan konsumsi maupun produksi, mulai dari kegiatan industri sampai rumah tangga. Biasanya limbah cair akan diolah terlebih dahulu agar ramah air sebelum dibuang ke sunga maupun perairan. Hal ini bertujuan untuk tetap menjaga ekosistem di badan air. Bayangkan saja apabila limbah sisa dari produksi dan konsumsi tersebut langsung dibuang ke badan air tanpa diolah terlebih dahulu. Pastinya berbagai macam kehidupan di dalamnya lama kelamaan akan mati.
Limbah cair bisa berasal dari mana saja dan pengolahan apapun, antara lain:
- Rumah tangga bisa menjadi penyumbang limbah cair pada lingkungan. Hal ini terkait dengan berbagai aktivitas yang dilakukan oleh manusia tersebut, mulai dari mandi, mencuci baju, air tinja, atau bekas air cucian dari peralatan masak yang mengandung minyak.
- Ada pula dari kegiatan produksi makanan seperti pengolahan tahu yang bisa menghasilkan limbah cair
- Berbagai limbah cair yang berasal dari air bekas cucian Dimana mengandung senyawa dari ban motor, karet gelang, serta berbagai benda dari karet alam
- Air bekas cucian seperti laundry
- Pengolahan kopra yang menghasilkan limbah cair
Limbah memang seringkali menimbulkan keresahan bagi masyarakat, apalagi limbah yang terus terusan di buang ke badan air dari hasil produksi pabrik yang tentunya tidak sedikit. Oleh sebab itu, hendaknya sebelum dibuang, limbah harus diolah terlebih dahulu agar menjadi senyawa atau zat yang lebih ramah lingkungan. Kini saatnya mengandalkan manusia dengan keterampilannya diharapkan dapat mengolah limbah menjadi bahan bergunan yang memiliki nilai ekonomi.
25+ Limbah : Pengertian, Karakteristik, Jenis (Lengkap Dengan Contohnya)