Aliran Seni Lukis – Hampir setiap kegiatan yang dilakukan oleh manusia selalu mengandung nilai seni di dalamnya. Baik itu beladiri, bertani, bercocok tanam, pertukangan, bernyanyi, menari, menggambar, beribadah, dan lain sebagainya. Seni terbagi ke dalam beberapa cabang yang meliputi seni rupa, seni tari, seni teater, dan seni musik.
Salah satu seni yang tetap berkembang, baik pada era modern maupun lampau adalah seni lukis. Seni murni ini lebih mengutamakan nilai estetika dibanding nilai pakai. Tidak sedikit pelukis yang mampu menciptakan karya luar biasa yang bersumber dari ekspresi jiwa mereka. Terkadang, terdapat makna yang tersirat dibalik keindahan karya lukis yang mampu membuat decak kagum penikmatnya.
Seni yang termasuk dalam karya dua dimensi ini, merupakan curahan perasaan sang pelukis yang digoreskan melalui kanvas atau kertas dengan menggunakan pensil, cat cair, kuas, dan lain sebagainya. Dalam melukis, para seniman biasanya menerapkan aliran seni lukis tertentu untuk menghasilkan suatu lukisan dengan nilai estetika yang tinggi.
20 Aliran Seni Lukis di Dunia
Setiap pelukis memiliki ciri khas yang membedakannya dengan pelukis yang lain. Biasanya mereka memiliki aliran tersendiri dalam menuangkan kreativitasnya menjadi sebuah lukisan. Setidaknya terdapat 20 aliran seni lukis yang tersebar di dunia. Aliran seni lukis tersebut, diantaranya adalah :
1. Aliran Seni Lukis Realisme
Jika dilihat dari arti katanya secara harfiah, realisme mengandung makna riil atau nyata. Jadi aliran seni lukis Realisme menggunakan corak yang menggambarkan sesuatu yang memang benar adanya dan bersifat nyata di dunia ini. Tidak sedikit para seniman yang memilih aliran ini sebagai gaya lukisannya. Hasil lukisan memiliki kesan sederhana namun mengandung nilai estetika yang tinggi.
Untuk mendukung lukisan agar tampak nyata, sang pelukis akan memberikan latar berupa kegiatan manusia dalam sehari-hari. Baik latar tempat maupun suasana dalam lukisan tersebut. Karena hal yang paling utama dan ditonjolkan dalam aliran seni lukis ini adalah latar dari lukisan yang diciptakan.
2. Aliran Seni Lukis Surealisme
Bagi pelukis yang menyukai kebebasan dalam berekspresi, mereka akan cenderung memilih aliran seni lukis Surealisme. Mereka bebas menuangkan kreativitas dalam menggambarkan objek yang ada meskipun melampaui batas logika. Sehingga dapat dikatakan jika Surealisme merupakan aliran seni lukis yang dapat menembus logika penikmatnya dengan menunjukkan segala hal yang tidak lazim.
Mungkin aliran seni lukis Surealisme terkesan agak aneh, tetapi kenyataannya aliran ini banyak dipilih oleh pelukis terkenal di dunia. Misalnya saja Max Ernst, Yves Tanguy, Rene Magritte, Juan Miro, Salvador Dali, serta beberapa pelukis terkenal lainnya yang mampu menciptakan lukisan terbaik mereka. Aliran seni lukis ini muncul sekitar tahun 1924.
3. Aliran Seni Lukis Abstraksionisme
Anda ingin melukis namun tidak memiliki ide? Cobalah untuk menggambar abstrak saja. Aliran seni lukis Abstraksionisme pada mulanya hanya digunakan sebagai cara untuk mendeskripsikan seni saja. Namun, lambat laun aliran ini banyak disukai oleh para penikmat seni. Melalui aliran Abstraksionisme, pelukis dapat menyampaikan karakter atau simbol tertentu kepada penikmatnya.
Anda hanya menggunakan berbagai bentuk non representasional dengan berbagai warna tanpa menggambarkan objek secara nyata. Meskipun demikian, penyusunan unsur-unsur visual harus tetap diperhatikan karena merupakan poin terpenting dalam aliran ini. Selain itu, agar makna atau pesan dalam lukisan dapat tersampaikan dan menghasilkan kesan tertentu.
Pelukis juga harus mampu menciptakan keharmonisan antara warna yang diberikan dengan berbagai unsur seni rupa seperti tekstur, komposisi, titik, dan garis. Penafsiran dan kesan dari lukisan yang dihasilkan tergantung dari masing-masing penikmatnya. Karena masing-masing individu memiliki persepsi yang berbeda-beda dari setiap hal yang mereka lihat.
4. Aliran Seni Lukis Kubisme
Jika dilihat dari namanya, Anda pasti akan teringat akan pelajaran mengenai bangun ruang. Anda memang benar, aliran seni lukis yang satu ini menggunakan pola yang diadopsi dari berbagai bentuk geometri seperti lingkaran, tabung, persegi, kubus, kerucut, bahkan segitiga. Keunikan pola yang digunakan tersebutlah yang membuat aliran ini berbeda dengan aliran seni lukis yang lain.
Tidak sedikit pelukis yang memilih menggunakan aliran Kubisme dalam mengekspresikan karyanya. Aliran ini juga cukup banyak tersebar di dunia sehingga beberapa pelukis terkenal seperti Fajar Sidiq, Pablo Picasso, George Braque, dan Paul Cezane juga memilih aliran ini sebagai gaya melukis mereka.
Jika Anda ingin membedakan aliran ini dengan aliran seni lukis yang lain maka Anda perlu melihat elemen utama yang digunakan pada lukisan tersebut, apakah termasuk geometri atau bukan. Lukisan yang dihasilkan dengan aliran Kubisme biasanya akan menampilkan sebuah lukisan yang tersusun atas bangun kubus kecil-kecil yang tertata rapi dan unik.
Aliran Kubisme sendiri terbagi ke dalam dua jenis yaitu Kubisme Analistis yaitu kemampuan pelukis untuk menganalisis dan memecah objek menjadi sebuah bangun yang menyerupai kubus atau bentuk geometri lainnya, dan Kubisme Sintetis yaitu kemampuan pelukis dalam melekatkan kebersamaan objek sehingga menghasilkan lukisan dengan komposisi yang seimbang.
5. Aliran Seni Lukis Ekspresionisme
Salah satu aliran seni lukis yang murni keluar dari ekspresi pelukisnya adalah aliran Ekspresionisme. Saat melukis menggunakan aliran ini, maka Anda akan keluar dari aturan resmi dalam melukis. Anda tidak akan menirukan objek dari alam kemudian melukiskannya. Karena, apa yang Anda lukiskan adalah sesuatu yang memang berasal dari dalam diri Anda sendiri.
Aliran Ekspresionisme ini pertama kali muncul dari kota-kota yang tersebar di Negara Jerman. Lukisan yang dibuat pada saat itu mengekspresikan sebuah tanggapan akan hubungan antar manusia yang semakin keruh dan saling bermusuhan. Hal tersebut mendorong beberapa seniman untuk menciptakan aliran ini seperti Edvard Munch, James Ensor, dan Vincent van Gogh.
Aliran seni lukis tersebut awalnya hanya menyebar di wilayah Eropa namun akhirnya berkembang di seluruh dunia mulai tahun 1905 hingga 1920. Aliran seni lukis Ekspresionisme memiliki beberapa ciri khusus diantaranya adalah :
- Menggunakan teknik menggambar yang naif dengan komposisi warna terbaik
- Mengutamakan ekspresi dari pelukisnya sendiri
- Mengutamakan keorisinilan seni yang sesungguhnya
6. Aliran Seni Lukis Romantisme
Aliran seni lukis Romantisme telah berkembang sejak abad ke- 18 sehingga bisa dikatakan jika aliran ini memiliki umur yang sudah tua. Konsep penekanan pada rasa emosi para penikmatnya merupakan poin utama pada aliran seni lukis ini. Yang dimaksud penekanan rasa di sini adalah emosi yang akan timbul baik dari dalam diri pelukis ataupun penikmatnya saat mengamati lukisan tersebut.
Seni lukis ini berasal dari negara yang memang mampu menciptakan suatu karya seni lukis romantisme yang mengagumkan yaitu Perancis. Sesuatu yang utama disajikan dalam lukisan yang menggunakan aliran Romantisme adalah keindahan, nilai fantastis, irrasional, dan tampak nyata. Lukisan ini biasanya mengandung nilai drama yang tinggi dengan suasana romantis.
Beberapa pelukis yang menggunakan aliran Romantisme adalah Theobore, Gerriwult, dan Raden Saleh. Kesan yang luar biasa dan indah dalam bentuk lukisan akan dirasakan oleh para penikmat aliran Romantisme sebagaimana yang dijunjung tinggi oleh para pelukisnya. Kisah yang sering diangkat dalam aliran ini adalah tragedi cinta yang berakhir dramastis dan di luar perkiraan.
7. Aliran Seni Lukis Impresionisme
Aliran seni lukis Impresionisme mungkin tidak akan asing lagi bagi Anda yang menyukai lukisan fiksi. Aliran ini mengutamakan pencahayaan objek yang menggunakan warna yang akurat dan dilukis sesuai dengan teori dengan menggunakan sapuan kuas kecil. Dibutuhkan waktu yang relatif cepat dalam mengerjakan lukisan dengan aliran ini karena bentuk pada gambar terkesan dikorbankan.
Seperti halnya aliran Romantisme, aliran Impresionisme juga berawal dari Negara Perancis. Claude Monet merupakan tokoh utama yang mengembangkan aliran seni lukis ini. Pada mulanya, aliran ini diciptakan untuk menghindari penyerangan yang dilakukan oleh fotografi. Akhirnya, dibentuklah suatu kelompok untuk menampung pelukis yang karyanya tidak dapat ditampilkan di pameran.
Sedangkan nama Impresionisme diambil dari lukisan yang berjudul Impression, Sunrise karya Claude Monet. Sekitar tahun 1870 hingga 1880, aliran Impresionisme mampu mewarnai dunia seni lukis dengan hal yang baru. Hal ini membuat seni lukis dapat berdiri sejajar dengan kemampuan teknik fotografi di kala itu karena semakin meningkat.
8. Aliran Seni Lukis Pointilisme
Salah satu aliran seni lukis yang cukup unik adalah aliran seni lukis Pointilisme. Aliran ini menggunakan titik sebagai pola utama untuk melukiskan suatu objek. Selain itu, mereka biasanya menggambarkan objek dengan sapuan kuas. Anda akan melihat kombinasi titik yang menarik, serta warna titik yang cerah jika mengamati lukisan dengan gaya ini dari jarak dekat.
Untuk pembuatan bentuk titiknya pun harus dikonsep sedemikian rupa sehingga warna yang dihasilkan dapat membaur dengan pola. Banyak pelukis terkenal yang menggunakan aliran seni lukis ini dan mampu menghasilkan karya luar biasa. Beberapa pelukis tersebut diantaranya adalah Keo Budi Harijanto, Vincent van Gogh, dan Georges Seurat.
9. Aliran Seni Lukis Fauvisme
Salah satu jenis aliran seni lukis modern yang mungkin agak kurang dikenal masyarakat adalah aliran seni lukis Fauvisme. Hal ini dikarenakan, aliran ini menghiasi jenis aliran seni lukis hanya dalam rentang waktu yang pendek. Menghargai berbagai macam ekspresi sang seniman dalam menangkap segala suasana merupakan inti dari aliran seni lukis ini.
Beberapa tokoh yang sempat menggunakan aliran ini adalah Cezanne, Vincent van Gogh, Gustave Moreau, dan Paul Gauguin. Pada dasarnya aliran ini merupakan suatu usaha untuk mengembangkan serta menyempurnakan aliran seni lukis Impresionisme agar lebih menarik. Namun, beberapa unsur seperti warna, garis yang tidak teratur, serta tekstur masih diutamakan dalam aliran ini.
10. Aliran Seni Lukis Futurisme
Aliran seni lukis berikutnya adalah aliran Futurisme yang mengutamakan segala hal yang bersifat dinamis dan cepat secara seimbang. Aliran ini mampu menciptakan suatu karya yang tampak nyata dan terlihat bergerak. Komponen yang diutamakan dalam aliran ini adalah warna yang membuatnya lebih statis, garis, serta keindahan gerak.
Tujuan utama dari aliran Futurisme adalah membuat para penikmatnya mampu menangkap kecepatan serta unsur gerak yang terdapat pada lukisan. Untuk menonjolkan ekspresi pada gambar, maka dilakukan penambahan unsur-unsur lain seperti typografi. Anda harus mengamati serta memahami gambar dari berbagai sudut agar dapat menangkap unsur di dalam gambar tersebut.
11. Aliran Seni Lukis Naturalisme
Ada beberapa seniman yang menyukai hal-hal yang bersifat alami dan natural. Biasanya mereka memilih aliran seni lukis Naturalisme karena aliran ini mengutamakan kemiripan serta ketepatan objek yang digambar agar terlihat senyata, semirip, dan senatural mungkin. Aliran ini biasanya menjadikan panorama alam sekitar sebagai objek lukisannya.
Tidak bisa dipungkiri jika alam memegang peranan penting sebagai sumber inspirasi bagi para seniman. Orang yang paling berpengaruh serta mampumembuat aliran ini menyatu dengan alam adalah John Constable. Mungkin sekilas aliran Naturalisme hampir mirip dengan aliran Realisme namun sesungguhnya terdapat perbedaan diantara keduanya.
Jika hal yang paling utama dalam aliran Naturalisme adalah menggambar objek semirip mungkin namun untuk aliran realisme, menggambar objek namun kemiripan bukanlah hal yang utama. Beberapa pelukis terkenal yang menggunakan aliran ini diantaranya adalah Trubus, Basuki Abdullah, Raden Saleh, dll.
Hasil lukisan yang menggunakan aliran Naturalisme mampu menghasilkan gradasi warna yang indah dan enak untuk dinikmati. Hal yang harus diperhatikan untuk menghasilkan lukisan senatural mungkin adalah pewarnaan gelap terang serta penyusunan tekstur warna yang tepat.
12. Aliran Seni Lukis Klasikisme
Bagi Anda yang menyukai lukisan bertema sejarah, maka Anda dapat memilih aliran seni lukis klasikisme. Lukisan yang dihasilkan oleh aliran ini biasanya menampilkan zaman peperangan maupun sejarah dan kebudayaan masa lampau. Karena pada intinya, aliran Klasikisme mengambil berbagai suasana ataupun keadaan serta kebudayaan masyarakat pada zaman dahulu.
Aliran ini pertama kali muncul di Benua Eropa sekitar 3000 sm hingga abad ke- 17 atau 18. Arsitektur serta mutu karya yang dihasilkan menggunakan aliran ini memiliki kualitas yang tinggi. Beberapa seniman yang menggunakan teknik Klasikisme adalah Jan Ingles, Michel Angelo, dan Leonardo Da Vinci. Ciri utama lukisan yang dihasilkan mengambil latar istana dengan gaya yang dilebih-lebihkan.
Lukisan yang dihasilkan menggunakan aliran klasikisme biasanya digunakan oleh sekolah atau universitas sebagai sarana pendidikan pada era modern. Kesan yang dihasilkan dari pemberian warna dengan gaya ini bersifat statis dan bersih. Selain itu, aliran ini juga mengajarkan cara menggambar raut wajah seseorang senyata mungkin.
13. Aliran Seni Lukis Popular Art
Aliran seni lukis Popular Art pada umumnya mengambil tema budaya, gaya, metode, atau gerakan yang sedang populer pada masanya. Aliran ini biasanya menggambarkan segala hal yang bersifat non formal, komersial, dan hiburan. Selain itu, berbagai media massa seperti komik, iklan, karya fiksi ilmiah juga terkadang diusung sebagai tema dalam aliran ini.
Dari segi pewarnaan, biasanya pelukis akan memilih warna yang kontras sehingga mampu membuat mata tertarik. Saat ini, Pop Art bukan hanya digunakan untuk lukisan saja, namun beberapa jenis barang juga menggunakan teknik ini untuk menaikkan nilainya agar lebih menarik.
14. Aliran Seni Lukis Konstruktivisme
Jika dilihat dari namanya, aliran seni lukis Konstruktivisme memang merepresentasikan sebuah ruangan dalam bangunan. Beberapa trend yang terdapat dalam bidang pahat maupun seni terapan lainnya digunakan sebagai konsep dalam aliran seni lukis ini. Aliran Konstruktivisme terinspirasi dari seorang pemahat bernama Vladimir Tlatin yang berasal dari Rusia sekitar tahun 1913.
Baik dalam pengambilan latar atau objek yang akan digambar, bangunan menjadi konsep utama aliran Konstruktivisme. Pada mulanya, objek yang dilukiskan masih bersifat klasik atau kuno karena aliran ini lahir sekitar abad 20. Namun saat ini, beberapa bangunan modern menjadi konsep untuk aliran ini.
15. Aliran Seni Lukis Dadaisme
Bagi Anda penikmat seni lukis dengan karya yang menantang, aliran seni lukis Dadaisme sangat cocok untuk dijadikan pilihan. Aliran ini menyajikan suatu karya yang memiliki daya magis, dengan bentuk yang cenderung menyeramkan, mengerikan, namun memiliki nilai artistik yang tinggi dan mengesankan. Seni ini menyajikan ketidakadaan ilusi atau justru sebuah ilusi sebagai ciri utamanya.
Terdapat tiga warna yang mendominasi karya yang menggunakan aliran Dadaisme yaitu hijau, merah, dan hitam. Warna-warna tersebut disusun secara kontras dan tajam. Lukisan ini biasanya sarat akan kritik, menunjukkan hal yang bersifat keras, serta mengesampingkan perasaan manusia.
16. Aliran Seni Lukis Optik
Berbagai bidang ilmu pengetahuan seperti anatomi maupun fisika ternyata juga mampu mempengaruhi munculnya aliran dalam seni lukis. Misalnya saja aliran seni lukis Optik yang mampu membuat ilusi pada pandangan mata pecinta seni lukis. Interaksi antara ilusi yang disertai dengan pemahaman dan juga sudut pandang penglihatan menjadi penyebab terjadinya hal tersebut.
Aliran seni lukis Optik memiliki sifat abstrak dengan warna dominan putih dan hitam. Mata Anda akan merasakan sebuah getaran, pergerakan, dan penampakan pola tertentu saat melihat lukisan dengan gaya ini. Untuk mendapatkan kesan maksimum, maka pemilihan bentuk, warna, maupun garis harus dilakukan secara hati-hati. Bentuk geometris menjadi pilihan dalam membuat lukisan ini.
Berkembangnya aliran seni lukis optik tidak terlepas dari peranan seniman grafik Belanda yang bernama M.C Escher. Beliau pernah membuat karya seni Litografi pada tahun 1930 di Italia. Karya tersebut mampu mengolah perspektif dan ruang secara mendasar sehingga menghasilkan bentuk-bentuk yang mendetai dan unik.
17. Aliran Seni Lukis Gotik
Perancis memang menjadi negara yang menjadi pusat perkembangan beberapa aliran seni lukis. Salah satunya adalah aliran seni lukis Gotik yang muncul sejak abad ke 12 di sebuah gereja. Aliran ini menggunakan garis tebal untuk menggambarkan objeknya. Selain itu, untuk menambah ketegasan, gambar tersebut dibuat ramping.
Aliran seni lukis Gotik, tidak hanya digunakan untuk membuat karya lukisan saja. Namun, beberapa monumen dan patung ada yang memanfaatkan aliran ini sebagai konsep pembuatannya. Bahkan, lukisan panel dan kaca patri pun saat ini masih menggunakan aliran Gotik. Beberapa seniman yang menggunakan aliran ini adalah Mathias Grunnewald, Albert Durer, Jan Van Eyck, dan Pieter Droughel.
18. Aliran Seni Lukis Primitivisme
Pada zaman prasejarah, manusia menggunakan gambar sebagai alat komunikasi. Hal ini dikarenakan mereka belum mengenal adanya tulisan dan masih sangat primitif. Mereka menggambar berbagai pola pada dinding goa yang mereka tinggali. Seperti halnya aliran seni lukis Primitivisme. Aliran ini menggambarkan pola yang terdapat pada dinding goa masa lampau sebagai gaya utamanya.
Berdasarkan hal tersebut, dapat dipastikan jika umur aliran seni lukis Primitivisme sudah sangat tua. Anda dapat mencoba aliran seni lukis ini ketika akan membuat lukisan secara langsung dan spontan tanpa adanya persiapan. Selain desainnya yang terkesan sederhana, bahkan alat yang diperguanakn untuk melukis pun juga terbilang seadanya.
Objek yang dilukiskan pun hanyalah hal-hal yang bersifat pokok saja sehingga tidak mendetail. Seni lukis Primitivisme pada zaman dahulu bersifat sakral karena digunakan sebagai alat pemujaan. Mereka menggambarkan berbagai lukisan dewa-dewa pada dinding goa untuk melakukan penyembahan.
19. Aliran Seni Lukis Kontemporer
Salah satu aliran seni lukis yang tidak terpaku pada aturan dan terkesan luwes adalah aliran seni lukis Kontemporer. Aliran ini biasa dikenal dengan nama posmo atau post modern. Pada dasarnya, aliran Kontemporer tidak terikat akan perkembangan zaman. Aliran ini mulai tersebar di Indonesia sekitar tahun 1970 dan awalnya berkembang ketika perang dunia kedua.
Terdapat beberapa ciri yang membedakan aliran Kontemporer dengan aliran seni lukis lainnya yaitu, aliran ini menggambarkan waktu yang tematik dan refleksi situasi pada sebuah objek. Sedangkan ciri lainnya yaitu objek yang digambar bersifat bebas, dinamis, dan mencolok. Seniman dunia yang menggunakan aliran Kontemporer adalah Richard Artschwager, Ida Applebroog, dan Frank Auerbach.
20. Aliran Seni Lukis Pittura Metafisika
Tidak semua hal yang ada di dunia ini mampu kita lihat secara kasat mata. Terkadang ada hal-hal yang hanya mampu dilihat oleh orang-orang tertentu atau biasa disebut dengan metafisika. Aliran ini berkembang sekitar tahun 1911 dan digagas oleh Chirico. Lukisan yang dia buat selalu kental dengan konsep metafisika.
Gare Montparnasse merupakan salah satu karya Chirico yang cukup terkenal. Pada lukisan tersebut terdapat sebuah jalur yang tertuju pada satu titik di cakrawala. Hal yang paling mendasari aliran ini adalah unsur perspektif yang dituangkan ke dalam ide dan permainan. Oleh karena itulah, tidak sedikit penikmat seni yang merasa bingung saat memaknai karya dengan aliran Pittura Metafisika.
Lukisan Terkenal di Dunia
Di dunia ini, terdapat beberapa lukisan terkenal karya dari beberapa seniman yang dibuat dengan menggunakan aliran seni lukis yang telah disebutkan di atas. Bagi Anda yang menyukai karya seni rupa terutama seni lukis, lukisan terkenal tersebut patut untuk Anda apresiasi. Keindahan serta keunikan dari lukisan tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi para penikmat seni.
Daftar Lukisan Terkenal di Dunia
Bagi Anda yang ingin mengetahui lukisan apa saja yang terkenal di dunia, mari simak ulasan di bawah ini!
1. Mona Lisa
Lukisan karya Leonardo Da Vinci ini memang telah tersohor di seluruh dunia. Bukan hanya penikmat karya seni rupa saja yang mengenal lukisan ini, bahkan masyarakat awam pun juga mengenal lukisan yang menggambarkan seorang wanita cantik ini. Lukisan yang dibuat pada abad ke- 16 ini mampu membuat para penikmatnya merasa penasaran mengenai identitas wanita dalam lukisan tersebut.
Lukisan ini menggambarkan senyuman yang khas serta tatapan Mona Lisa yang penuh misteri.
2. Cafe Terrace at Night
Lukisan dengan judul Cafe Terrace at Night ini menggambarkan suasana orang yang sedang menikmati minuman seperti kopi dan santai di kafe dengan ditemani cahaya lampu. Lukisan ini mengambil latar sebuah cafe yang ada di Negara Belanda pada tahun 1888. Pada lukisan tersebut juga ditambahkan bintang serta langit yang berwarna biru.
Cafe Terrace at night merupakan salah satu dari beberapa lukisan karya Vincent van Gogh.
3. The Dream
Salah satu lukisan terkenal di dunia yang menggunakan aliran seni lukis Kubisme adalah The Dream. Lukisan karya Pablo Picasso ini menggambarkan seorang perempuan berumur 24 tahun yang sedang tidur di sofa dengan nyaman. Lukisan ini mengandung unsur berbagai bentuk geometri seperti kerucut, kubus, segiempat, segitiga, dan lain sebagainya.
4. Corner of The Garden at Montgreon
Pada tahun 1877, seorang seniman terkenal di dunia yaitu Claude Monet membuat lukisan klasik yang berjudul Corner of The Garden at Montgreon. Lukisan ini menggambarkan air yang mengalir, pohon, serta keadaan alam yang asri dan tampak nyata. Oleh karena itulah, mengapa lukisan ini sangat terkenal di dunia.
5. Girl with a Pearl Earring
Johannes Vermeer merupakan salah satu pelukis asal Belanda yang mampu menghasilkan karya luar biasa. Salah satu karyanya yang cukup terkenal berjudul Girl with a Pearl Earring. Lukisan ini menggambarkan seorang gadis yang dipercaya sebagai putri sulungnya. Gadis tersebut memakai sorban dan anting mutiara. Namun, ada yang mengatakan jika anting tersebut terbuat dari timah.
Banyak yang menganggap lukisan ini sebagai Mona Lisanya negara kincir angin tersebut. Lukisan ini menyimpan sebuah misteri yang digambarkan melalui ekspresi mata serta mulut gadis yang agak terbuka.
6. Starry Night
Kemahiran Van Gogh dalam menciptakan berbagai karya seni lukis memang tidak diragukan lagi. Salah satu karyanya yang turut menghiasi seni lukis dunia adalah Starry Night. Lukisan yang terkesan klasik ini menggambarkan keindahan alam yang dihiasi beberapa bangunan serta warna indah pada langit-langitnya. Perpaduan warna putih, kuning, dan biru mampu menarik perhatian penikmatnya.
Terdapat sebuah pohon cemara yang menjulang tinggi ke langit sebagai gambaran kematian dan pemakaman. Lukisan yang mengandung makna mendalam ini disimpan di Museum of Modern Art, New York.
7. The Persistence of Memory
Salah satu lukisan terkenal di dunia yang menggunakan aliran seni lukis Surealisme adalah The Persistence of Memory karya Salvador Dali. Lukisan yang dibuat sekitar tahun 1931 ini menggambarkan beberapa arloji saku lebur. Arloji-arloji tersebut nampak lentur dan menjadi sebuah bangkai.
Pada dasarnya aliran Surealisme memang menggunakan objek yang berasal dari imajinasi atau mimpinya, lalu dituangkan dalam bentuk lukisan. Seniman Surealisme biasanya memiliki daya imajinasi yang tinggi. Begitu juga dengan Salvador Dali sehingga mampu menciptakan sebuah karya yang unik. Terkadang, Salvador Dali juga terkejut atas hasil karyanya sendiri.
8. Guernica
Selain The Dream, lukisan berjudul Guernica karya Pablo Picasso juga menjadi salah satu lukisan paling terkenal di dunia. Lukisan ini menggambarkan keadaan Kota Guernica, Spanyol yang sangat mencekam ketika terjadi peristiwa pengeboman. Lukisan yang dibuat pada tahun 1937 ini di simpan di Museum Nacional Centro de Arte Reina Sofia di Perancis.
Dengan semakin banyaknya aliran seni lukis yang berkembang maka semakin banyak pula karya yang akan dihasilkan. Setiap seniman memiliki ciri khas tersendiri dalam menuangkan kreativitasnya. Terkadang dibutuhkan ketelitian serta jiwa seni yang tinggi jika ingin mengetahui pesan yang tersirat di dalam lukisan yang mereka buat.