Properti Tari Sekapur Sirih – Tari sekapus sirih merupakan tarian tradisional yang berasal dari Jambi Kepulauan Riau. Tari sekapur sirih merupakan salah satu jenis tari selamat datang untuk tamu besar. tarian ini memiliki keanggunan dan kelembutan dalam gerakannya ang menyatu dalam iringan musik. Keunikan lain terletak pada properti tari sekapur sirih yang digunakan membawa kebudayaan khas dari Jambi Kepulauan Riau.
Properti tari adalah bagian dari perlengkapan tari yang digunakan penari untuk menambah nilai estetika tarian. Properti tari juga berfungsi untuk memperdalam makna yang terkandung dalam tarian tersebut. Seperti pada tari sekapur sirih yang menunjukkan keramahtamahan menyambut tamu dan rasa putih hati masyarakat menyambut tamu. Berikut adalah properti tari sekapur sirih yang wajib digunakan.
Properti Tari Sekapur Sirih
1. Cerano
Cerano merupakan properti tari sekapur sirih yang paling penting. Cerano adalah suatu wadah yang berisikan sekapur sirih. Dalam tari sekapur sirih membawa cerano adalah hal yang penting karena cerano ini akan disuguhkan kepada tamu yang datang. Tarian ini juga meminta agar tamu yang hadir untuk mencicipi sekapur sirih.
Mencicipi sirih merupakan suatu ritual tanda penyambutan oleh para penari kepada tamu yang datang. Di dalam cerano berisi lembaran daun siri yang akan disuguhkan kepada tamu yang datang. Cerano yang dibawa oleh penari biasanya dihias dengan kain songket dengan warna dasar hitam. Kain songket yang digunakan diberi motif berwarna merah.
2. Baju kurung khas jambi
Baju kurung merupakan salah satu pakaian adat khas Jambi Kepulauan Riau. Pakaian adat ini ada dua macam yaitu pakaian yang digunakan sehari- hari dan baju kurung resmi untuk acara adat. Perbedaan dari kedua macam baju ini terletak pada warna dan aksesoris yang digunakan.
Baju kurung khas jambi biasanya berbahan dasar kain beludru. Baju kurung ini diberikan motif sulaman dengan benang berwarna keemasan. Baju kurung memiliki ciri khas yaitu desain yang longgar pada lubang lengan, dada dan longgar di bagian perut.
Baju kurung merupakan tipe baju yang saat digunakan sejajar dengan pangkal paha dan adapula yang sejajar dengan lutut. Baju kurung biasanya tidak memiliki kancing, tidak berkerah namun tiap ujungnya direnda.
Baju kurung yang digunakan oleh penari biasanya dipilih yang berwarna merah polos dengan hiasan emas. Atau dapat juga dipilih warna hitam dengan aksen motif hiasan berwarna keemasan.
3. Sarung songket
Penggunaan baju kurung pada tari sekapur sirih biasanya dipadu-padankan dengan sarung songket. Sarung songket adalah kain yang di tenun dengan manual dengan teknik songket. Kain songket merupakan kain tenun tradisional khas masyarakat melayu. Kain songket termasuk dalam keluarga kain tenun brokat.
Kain songket adalah benang yang di tenun secara manual dengan diberikan motif menggunakan benang berwarna emas dan perak. Kain songket biasanya digunakan dalam acara-acara resmi orang melayu. Kain songket ditenun dengan benang logam berwarna metalik yang ditenun dengan berlatar kain yang dapat menimbulkan kesan mengkilau.
Kain songket merupakan kerajinan tradisional yang dapat bersaing dengan kain modern. Karena kain songket memiliki nilai keindahan yang lebih serta corak yang khas. Kain songket mulai digemari karena keunikannya.
Kain sarung songket yang digunakan biasanya dipilih warna merah. Warna merah kain sarung songket berasal dari benang sutra yang di tenun.
4. Teratai dada
Teratai dada merupakan sebuah aksesoris yang dapat menutup dada yang biasanya dikenakan oleh perempuan. Aksesoris ini biasanya dipakai melingari leher. Aksesoris ini terbuat dari kain beludru yang diberi payet berwarna keemasan.
Alasan mengapa penutup dada ini disebut dengan teratai dada adalah karena bentuknya yang menyerupai bunga teratai. Warna kuning emas pada penutup dada ini menjadi keunikan tersendiri pada baju yang dikenakan penari.
5. Selendang
Selendang merupakan kain lembaran yang panjang. Dalam tari sekapur sirih para penari menggunakan baju kurung dengan hiasan selendang. Selendang ini biasanya dioakai dengan cara diikatkan pada pinggang penari. Selendang dipilih dengan warna yang cerah dan biasanya berlainan warna dengan baju kurung yang digunakan.
Warna merah adalah warna yang paling banyak digunakan dalam tari sekapur sirih. Warna merah ini biasanya berasal dari benang sutra yang di tenun secara manual sehingga menghasilkan warna yang mengkilat. Atau dapat juga menggunakan selendang dengan warna yang cerah yang melambangkan semangat dan kesenangan menerima kehadiran tamu.
6. Ikat pinggang
Ikat pinggang adalah pita berbahan kulit maupun yang digunakan dibagian pinggang. Pada properti tari sekapur sirih ikat pinggang dibuat dari kain beludru dengan motif keemasan. Motif dapat terbuat dari sulaman benang maupun sulaman payet berwarna keemasan. Motif juga dapat berupa tenunan benang sutra yang tampak mengkilat.
Warna ikat pinggang yang dipilih biasanya berwarna keemasan. Ikat pinggang ini juga dapat terbuat dari emas perak maupun tembaga.
Pemakaian ikat pinggang juga ditambahkan dengan pending. Pending adalah pengancing ikat pinggang yang dihiasi dengan berbagai motif yang menarik. Pending biasanya berbentuk bujur seperti mata manusia, ada pula yang berbentuk bulat dan segi empat. Pending biasanya terbuat dari emas atau suasa ada juga yang terbuat dari perak atau tembaga.
7. Properti Tari Sekapur Sirih “Aksesoris”
Gelang menjadi salah satu properti tari sekapur sirih yang wajib digunakan. Selain menambah keindahan pemakaian gelang juga menambah keanggunan dari penari tari sekapur sirih. Tidak hanya pada penari namun dalam kehidupan sehari-hari gelang selalu digunakan baik oleh laki-laki mapun perempuan Jambi.
Gelang yang digunakan oleh penari cukup banyak seperti gelang kilat bahu sebanyak dua buah. Ada pula gelang kano, gelang ceper dan gelang buku beban yang ketiganya dipasangkan di seluruh lengan. Terdapat pula gelangnyang digunakan di kaki yaitu gelang nago betapo dan ular melingkar.
Selain menggunakan gelang para penari juga menggunakan kalung. Kalung yang digunakan terdapat tiga jenis yaitu kalung tapak, kalung jayo, dan kalung rantai sembilan. Ketiga kalung ini digunakan di leher. Aksesoris lainnya yaitu cincin yang menghiasi jari-jari penari. Ada dua macam cincin yang digunakan yaitu cincin pacat kenyang dan cincin kijang atau capung.
Penari tari sekapur sirih juga menggunakan anting yang terbuat dari emas dan agak panjang. Anting ini menambah keanggunan dan kecantikan dari penari.
8. Hiasan kepala
Salah satu hiasan kepala yang digunakan oleh penari tari sekapur sirih adalah mahkota. Mahkota merupakan hiasan kepala yang wajib dikenakan bersama pakaian adat Jambi. Oleh karena itu penari tari sekapur sirih juga wajib menggunakan mahkota.
Pada bagian rambut penari di sanggul lipat pandan. Kemudian dibagian rambut diberi sunting beringin, dan kembang goyang untuk memperindah penampilan. Sunting beringin biasanya dibuat dari emas dan ada juga yang tebuat dari perak maupun tembaga.
Pengikat kepala juga merupakan salah satu penghias kepala penari tari sekapur sirih. Pengikat kepala ini terbuat dari kain berwarna merah yang kemudian diberi hiasan yang terbuat dari emas maupun perak atau tembaga. Pada pengikat kepala terdapat pula manik-manik yang menggantung dan berwarna emas.
Pada rambut yang telah dikonde juga dapat ditambahkan hiasan berupa bunga atau rumbai-rumbai bunga. Rumbai-rumbai bunga di gantungkan pada rambut. Bunga yang digunakan harus bunga yang segar.
Tari sekapur sirih memiliki makna yang mendalam. Tari ini mengartikan bahwa masyarakat Jambi memiliki sifat keterbukaan untuk menyambut tamu yang datang ke Jambi. Dalam gerakan tarian dapat dilihat adanya kegembiraan, perasaan bahagia, dan rasa syukur. Hal ini juga dapat dilihat dari properti tari sekapur sirih yang banyak menggunakan warna yang cerah dan mengkilat. semoga bermanfaat untuk anda pembaca sekalian.
8 Properti Tari Sekapur Sirih (Lengkap beserta deskripsi dan gambar)
