37 Tokoh Proklamator Kemerdekaan Indonesia (Paling Lengkap) Sekolahnesia

37 Tokoh Proklamator kemerdekaan Indonesia (Paling Lengkap)

Tokoh Proklamator kemerdekaan Indonesia – Indonesia merdeka pada tanggal 17 agustus 1945, dan itu tidak lepas dari jasa besar para pahlawan kemerdekaan serta para tokoh proklamator indonesia. kita tahu bahwa bangsa yang besar adalah bangsa menghargai jasa para pahlawan nah mari simak beberapa biografi tentang tokoh proklamator kemerdekaan indonesia

ABDOEL HALIM

Abdoel Halim

Nama                           : Abdoel Halim

TempatLahir                : BukitTinggi, Sumatera Barat

Tanggal Lahir             : 27 Desember 1911

Agama                         : Islam

Kebangsaan                 : lndonesia

Meninggal                   : Jakarta, 4 Juli 1987 W

 

Abdul Halim (ejaan lama: Abdoel Halim) adalah Perdana Menten indonesia pada Kabinet Halim (1949) yang memerintah ketika Republik Indonesia menjadi bagian Republik Indonesia Serikat.

Abdul Halim lahir dari pasangan Achmad Sutan lyus dan Darama asal Banuhampu, Agam, Sumatera Barat. Pada usia 7 tahun, Abdullah, sepupu ibunya yang pada waktu itu menjadi salah satu pemimpin Bataafsche Petroleum Maatscappij (BPM sekarang dikenal sebagai Pertamina) membawanya ke Jakarta. Disini ia menerima pendidikan sejak di HIS, MULO, AMS B, hingga lulus dari GHS (Geneeskundige Hooge School atau Sekolah Kedokteran, sekarang Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia).

Sejak Proklamasi 1945 ia duduk sebagai Wakil Ketua BP-KNIP bersama Assaat yang menjabat Ketua BP-KNIP. Badan Pekerja (BP)

yang beranggotakan 28 orang, adalah badan pelaksana yang melakukan pekerjaan sehari-hari dari Komite Nasional Indonesia Pusat yang beranggotakan 137 orang.

Pada tahun 1948, Halim ikut membentuk Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Sumatera Barat. Pada masa revolusi fisik (1945-1949) ia tidak pernah melakukan praktek dokter. Selain sebagai politisi, Halim juga mempunyai hobi memelihara mobil kesayangannya. Sehingga oleh kawan-kawannya, ia dijuluki sebagai “dokter mobil” alias “montir mobil”.

Pada masa Republik lndonesia Serikat, ia dipercaya sebagai Perdana Menteri di mana Mr. Assaat sebagai acting Presiden. Kemudian setelah RIS ia duduk dalam Kabinat Natsir. Setelah melepaskan jabatan sebagai Menteri Pertahanan (ad interim) di Kabinet Natsir. Abdul Halim kembali menekuni bidangnya sebagai dokter dan menjabat direktur Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta (1951-1961 ). Abdul Halim terakhir menjabat sebagai inspektur Jenderal RSCM dan meninggal di Jakarta.

ABDUL RACHMAN SALEH

Abdul Rachman Saleh

Nama                           : Abdul Rachman Saleh

Nama Julukan             : Karbol

Tempat Lahir              : Jakarta, 1 Juli 1909

Agama                         : Islam

Kebangsaan                 : Indonesia

Meninggal                   : –

Dimakamkan               : Kuncen, Jogjakarta

 

Abdulrachman Saleh, masa mudanya bersekolah di HIS (Sekolah rakyat berbahasa Belanda atau Hollandsch Inlandsche School) MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs) atau kini SLTP, AMS (Algemene Middelbare School) kini SMU, dan kemudian diteruskannya ke STOVIA (School Tot Opleiding van ‘Inlandsche Artsen); Karena pada saat itu STOVIA dibubarkan sebelum ia menyelesaikan studinya di sana, maka ia meneruskan studinya di GHS (Geneeskundige Hoge School), semacam sekolah tinggi dalam bidang kesehatan atau kedokteran. Ketika ia masih menjadi mahasiswa, ia berpartisipasi dalam organisasi seperti Jong Java, Indonesia Muda, dan KBI atau Kepanduan Bangsa Indonesia.

Pada saat Belanda mengadakan agresi pertamanya, Adisutjipto dan Abdulrachman Saleh diperintahkan ke India.. Dalam perjalanan pulang mereka mampir diSingapura untuk mengambil bantuan obatobatan dari Palang Merah Malaya. Keberangkatan dengan pesawat Dakota ini, mendapat publikasi luas dari media massa dalam dan luar negeri.

Tanggal 29 Juli 1947., ketika pesawat berencana kembali ke Yogyakarta melalui Singapura, harian Malayan Times memberitakan bahwa penerbangan Dakota VT-CLA sudah mengantongi izin pemerintah Inggris dan Belanda. Sore harinya, Suryadarma, rekannya baru saja tiba dengan mobil jip-nya di Maguwo. Namun, pesawat yang ditumpanginya ditembak oleh dua pesawat P-4O Kitty-Hawk Belanda dari arah utara. Pesawat kehilangan keseimbangan dan menyambar sebatang pohon hingga badannya patah menjadi dua bagian dan akhi irnya terbakar.

Nama la diabadikan sebagai nama Pangkalan TNI-AU dan Bandar Udara di Malang. Selain itu, piala bergilir yang diperebutkan dalam Kompetisi Kedokteran dan Biologi Umum (Medical and General Biology Competition) disebut Piala BergilirAbdulrahman Saleh.

 

ABDUL MALIK KARIM AMRULLAH

 Abdul Malik Karim Amrullah

Nama                           : Abdul Malik Karim Amrullah

Nama Pena                  : Hamka

Tempat Lahir              : Batang, 17 Februari 1908

Agama                         : Islam

Kebangsaan                 : lndonesia

Meninggal                   : Jakarta, 4 Juli 1981

Dimakamkan               : TPU Tanah Kusir, Jakarta

 

Prof. DR. H. Abdul Malik Karim Amrullah, pemilik nama pena Hamka adalah seorang ulama dan sastrawan Indonesia. Ia melewatkan waktunya sebagai wartawan, penulis, dan pengajar. la terjun dalam politik melalui Masyumi sampai partai tersebut dibubarkan, menjabat Ketua Majelis Ulama lndonesia (MUI) pertama, dan aktif dalam Muhammadiyah sampai akhir hayatnya.

Selama revolusi fisik, Hamka bergerilya dalam Barisan Pengawal Nagari dan Kota (BPNK) menyusuri hutan pengunungan di Sumatera Barat untuk menggalang persatuan menentang kembalinya Belanda. Pada 1950, Hamka membawa keluarga kecilnya ke Jakarta. Meski mendapat pekerjaan di Departemen Agama, Hamka mengundurkan diri karena terjun di jalur politik. la terlibat dalam perumusan kembali dasar negara. Sikap politik Maysumi menentang komunisme dan gagasan Demokrasi Terpimpin memengaruhi hubungannya dengan Soekarno. Usai Masyumi dibubarkan sesuai Dekret Presiden 5 Juli 1959, Hamka menerbitkan malalah Panji Masyarakat tetapi berumur pendek, dibredel oleh Sukarno setelah menurunkan tulisan yang telah mengundurkan diri sebagai wakil presiden berjudul “Demokrasi Kita”;

Seiring peralihan kekuasaan ke Suharto, Hamka dibebaskan pada Januari 1966. la mendapat ruang pemerintah, mengisi jadwal tetap ceramah di RRI dan TVRI. .la mencurahkan waktunya membangun kegiatan dakwah diMasjid AI-Azhar. Ketika pemerintah menjajaki pembentukan MUl pada 1975, peserta musyawarah memilih dirinya sebagai ketua. Namun, Hamka memilih meletakkan jabatannya pada 19 Mei 1981, menanggapi tekanan Menteri Agama untuk menarik fatwa haram MUI atas perayaan Natal bersama bagi umat Muslim. Ia meninggal pada 24 Juli 1981 dan jenazahnya dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta.

 

AMIR HAMZAH

Amir Hamzah

Nama                           : Amir Hamzah

Nama lengkap             : Tengku Amir Hamzah

Tempat Lahir              : Tanjungpura, 28 -21911

Agama                         : Islam

Kebangsaan                 : lndonesia

Meninggal                   : Kuala Begumit, 20 -31946

Dimakamkan               : Tanjung Pura, Langkat

 

Tengku Amir Hamzah yang bernama lengkap Tengku Amir Hamzah pangeran Indera Putera adalah seorang sastrawan aIndonesia angkatan Pujangga Baru.

Amir Hamzah bersekolah menengah dan tinggal di Pulau Jawa pada saat pergerakan kemerdekaan dan rasa kebangsaan Indonesia bangkit. Pada masa ini ia memperkaya dirinya dengan kebudayaan modern, kebudayaan Jawa, dan kebudayaan Asia yang lain. Selama di Pulau Jawa,ia bergaul dengan tokoh pergerakan asal Jawa Misalnya, Mr.Raden Pandji Singgih dan K.R.T Wedyodi.

Dalam kumpulan sajak Buah Rindu (1941) yang ditulis antara tahun 1928 dan tahun 1935 terlihat jelas perubahan perlahan saat lirik pantun dan syair Melayu menjadi sajak yang lebih modern; Bersama dengan Sutan Takdir Alisjahbana dan Armijn Pane ia mendirikan majalah Pujangga Baru (1933), yang kemudian oleh H.B. Jassin dianggap sebagai tonggak berdirinya angkatan sastrawan Pujangga Baru. Kumpulan puisi karyanya yang lain, Nyanyi Sunyi (1937), juga menjadi bahan rujukan klasik kesusastraan Indonesia. Ia pun melahirkan karya-karya terjemahan, seperti Setanggi Timur (1939)

Amir Hamzah tidak hanya menjadi penyair besar pada zaman Pujangga Baru, tetap’i juga menjadi penyair yang diakui kemampuannya dalam bahasa Melayu-Indonesia hingga sekarang. Di tangannya Bahasa Melayu mendapat suara dan lagu yang unik yang terus dihargai hingga zaman sekarang.

Amir Hamzah terbunuh dalam Revolusi Sosial Sumatera Timur yang melanda pesisir Sumatra bagian timur di awal-awal tahun |ndonesia merdeka. Ia wafat di Kuala Begumit dan dimakamkan di pemakaman Mesjid Azizi, Tanjung Pura, Langkat.Adapun, revolusi ini terjadi pada tahun 1946. Ia diangkat menjadi Pahlawan Nasional Indonesia berdasarkan SK Presiden RI Nomor 106/ tahun 1975, tanggal 3 November 1975.

 

TOKOH PROKLAMATOR BAGINDO AZIZCHAN

Tokoh Proklamator Bagindo Azizchan

Nama                           : Bagindo Azizchan

Tempat Lahir              : Padang

Tanggal Lahir             : 30 september 1910

Agama                         : Islam

Kebangsaan                 : indonesia

Meninggal                   : 15Agustus 1946

Dimakamkan               : T M P Bahagia, Bukittinggi

 

Lahir pada 30 September 1910, Bagindo Aziz Chan mengenyam pendidikan HIS di Padang, MULO di Surabaya, dan AMS di Batavia. Tamat dari AMS dan sempat dua tahun duduk di Rechtshoogeschool te Batavia (RHS), ia sempat membuka praktik pengacara dan aktif di beberapa organisasi, di antaranya sebagai anggota pengurus Jong lslamieten Bond di bawah pimpinan Agus Salim; Kembali ke kampung halamannya pada tahun 1935, ia mengabdi sebagai guru di beberapa sekolah di Padang dan berkali-kali pindah mengajar ke luar kota. Ia sempat aktif di Persatuan Muslim Indonesia (Permi) sampai organisasi itu dibubarkan pada tahun 1937. Setelah proklamasi kemerdekaan, ia ditunjuk sebagai Wakil Wali Kota Padang pada 24. Januari 1946 dan pada 15 Agustus 1946 dilantik sebagai wali kota menggantikan Mr. Abubakar Jaar, yang pindah tugas menjadi residen di Sumatera Utara.

Pada masa pemerintahannya beliau menolak keras sekutu yang saat itu menduduki kota padang. Bagindo Azizchan menolak untuk tunduk kepada militer Belanda dan kemudia ia terus berupaya untuk melakukan perlawanan dengan menerbitkan surat kabar perjuangan yang bernama republik indonesia jaya.

Di tengah situasi pasca-kedatangan Sekutu di Padang pada 10 Oktober 1945, ia menolak tunduk terhadap kekuatan militer Belanda yang berada di belakang tentara Sekutu. Ia terus melakukan perlawanan dengan menerbitkan surat kabar perjuangan yang bernama Republik Indonesia Jaya, bahkan turun .Iangsung memimpin perlawanan terhadap Belanda sampai akhirnya meninggal pada tanggal 19 Juli 1947

Bagindo Azizchan di anugerahi sebagai salah seorang pahlawna nasional indonesia oleh presiden susilo bambang yudhoyono pada tanggal 9 November 2005 saat peringatan hari pahlawan tanggal 10 November 2005.

 

DEWI SARTIKA

Dewi Sartika

Nama                           : Raden Dewi Sartika

Tempat Lahir              : Bandung

Tanggal Lahir             : 4 Desember 1884

Agama                         : Islam

Kebangsaan                 : lndonesia

Meninggal                   : Tasikmalaya, 11 -91947

Dimakamkan               : Karang Anyar, Bandung

 

Raden Dewi Sartika adalah tokoh perintis pendidikan untuk kaum wanita, diakui sebagai Pahlawan Nasional oleh Pemerintah lndonesia tahun 1966. Semasa hidupnya, Dewi Sartika amat gigih memperjuangkan nasib dan harkat kaum perempuan. Sejak 1902, Dewi Sartika sudah merintis pendidikan bagi kaum perempuan. Di rumahnya, Dewi Sartika mengajar anggota keluarga dan kaum perempuan disekitarnya mengenai berbagai keterampilan seperti membaca. menulis. memasak, dan menjahit.

Ia bersama Kartini adalah tokoh perempuan terkemuka lndonesia. Totalitasnya dalam memperjuangkan pendidikan terutama bagi kaum perempuan di akui dan diberikan apresiasi pemerintah dengan memberinya gelar pahlawan nasional sejak tahun 1966. Dewi Sartika adalah putri pasangan Raden Somanegara dan Raden Ayu Permas. Ayahnya seorang patih di Bandung. Kedua Orang tuanya adalah pejuang kemerdekaan yang pernah diasingkan di Ternate (maluku). Setelah kedua orang tuanya di asingkan, Dewi Sartika kemudian di asuh pamannya (Patih Aria) yang tinggal di Cicalengka.

Pada tanggal 16 Juli 1904 beliau mendirikan Sakola lstri atau sekolah perempuan di Kota Bandung. Sekolah ini menjadi lembaga pendidikan bagi perempuan yang pertama kali di dirikan di Hindia Belanda. ‘

Tahun 1913 Sakola Istr’i kemudian diganti namanya menjadi Sakola Kautamaan Istri. Tahun 1913 mendirikan organisasi Kautamaan Istri di tasikmalaya yang menaungi sekolah-sekolah yang didirikan Dewi Sartika.Tahun 1929 Sakola Kautamaan Istri Berganti nama lagi menjadi Sekolah Raden Dewi dan oleh pemerintah Hindia Belanda dibangunkan gedung baru yang besar dan lengkap.

 

DJOEANDA KARTAWIDJAJA

Djoeanda Kartawidjaja

Nama                           : Djoeanda Kartawidjaja

Tempat Lahir              : Tasikmalaya, Jawa Barat

Tanggal Lahir             : 14 Januari1911

Agama                         : Islam

Kebangsaan                 : lndonesia

Meninggal                   : Jakarta, 7 November 1963

Dimakamkan               : TMP Kalibata, Jakarta

 

Ir. H.. R. Djoeanda Kartawidjaja (ejaan baru: Juanda Kertawijaya) adalah Perdana Menteri Indonesia ke-1O sekaligus yang terakhir. la menjabat dari 9 April 1957 hingga 9 Juli 1959. Setelah itu ia menjabat sebagai Menteri Keuangan dalam Kabinet Kerja l.

Ir. H. Djuanda seorang abdi negara dan abdi masyarakat. Dia seorang pegawai negeri yang patut diteladani. Meniti karier dalam berbagai jabatan pengabdian kepada negara dan bangsa. Semenjak lulus dari TH Bandung(1933) dia memilih mengabdi di tengah masyarakat. Dia memilih mengajar di SMA Muhammadiyah di Jakarta dengan gaji seadanya. Padahal, kala itu dia ditawari menjadi asisten dosen di TH Bandung dengan gaji lebih besar.

Setelah empat tahun mengajar di SMA Muhammadiyah Jakarta, pada 1937, Djuanda mengabdi dalam dinas pemerintah di Jawa dan Irigasi Jawa Barat. Aktif sebagai anggota Dewan Daerah Jakarta.

Sumbangannya yang terbesar dalam masa jabatannya adalah Deklarasi Djuanda tahun 1957 yang menyatakan bahwa laut lndonesia adalah termasuk laut sekitar, di antara dan di dalam kepulauan Indonesia menjadi satu kesatuan wilayah NKRI atau dikenal dengan sebutan sebagai negara kepulauan dalam konvensi hukum lautUnited Nations Convention on Law of the Sea (UNCLOS).

Namanya diabadikan sebagai nama lapangan terbang di Surabaya, Jawa Timur yaitu Bandara Djuanda atas jasanya dalam’ memperjuangkan pembangunan lapangan terbang tersebut sehingga dapat terlaksana. Selain itu juga diabadikan untuk nama hutan raya di Bandung yaitu Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda, dalam taman ini terdapat Museum dan Monumen Ir. H. Djuanda.

Djuanda wafat di Jakarta 7 November 1963 karena serang jantung dan dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta. Berdasarkan Surat Keputusan Presiden RI No.244/1963 Ir. H. Djuanda Kartawidjaja diangkat sebagai tokoh nasional.

 

ERNEST DOUWES DEKKER

Ernest Douwes Dekker

Nama                           : Ernest Douwes Dekker

Nama Lain                  : Danudirja Setiabudi

Tempat Lahir              : Pasuruan, 8 Oktober 1879

Agama                         : Islam

Kebangsaan                 : Indonesia

Meninggal                   : Bandung, 28 Agustus 1950

Dimakamkan               : TMP Cikutra, Bandung

 

Dr. Ernest Francois Eugene Douwes Dekker (umumnya dikenal dengan nama Douwes Dekker atau Danudirja Setiabudi; adalah salah seorang peletak dasar nasionalisme Indonesia di awal abad ke-20., penulis yang kritis terhadap kebijakan pemerintah penjajahan Hindia Belanda, wartawan, aktivis politik, serta penggagas nama “Nusantara” sebagai nama untuk Hindia Belanda yang merdeka.

Pendidikan dasar ditempuh Nes di Pasuruan. Sekolah lanjutan pertama-tama diteruskan ke HBS di Surabaya, lalu pindah ke Gymnasium Koning Willem III School, sekolah elit setingkat HBS di Batavia. Selepas lulus sekolah .ia bekerja di perkebunan kopi “Soember Doeren” di Malang, Jawa Timur. Di sana ia menyaksikan perlakuan semena-mena yang dialami pekerja kebun, dan sering kali membela mereka. Tindakannya itu membuat ia kurang disukai rekan-rekan kerja, namun disukai pegawai-pegawai bawahannya. Akibat konflik dengan manajernya, ia dipindah ke perkebunan tebu “Padjarakan” di Kraksaansebagai laboran. Sekali lagi, dia terlibat konflik dengan manajemen karena urusan pembagian irigasi untuk tebu perkebunan dan padi petani. Akibatnya, ia dipecat.

Jasa Douwes Dekker dalam perintisan kemerdekaan diekspresikan dalam banyak hal. Di setiap kota besar dapat dijumpai jalan yang dinamakan menurut namanya: Setiabudi. Jalan Lembang di Bandung utara, tempat rumahnya berdiri, sekarang bernama Jalan Setiabudi. Di Jakarta bahkan namanya dipakai sebagai nama suatu kecamatan, yakni Kecamatan Setiabudi di Jakarta Selatan.

Di Belanda, nama Douwes Dekker juga dihormati sebagai orang yang berjasa dalam meluruskan arah koloniallisme (meskipun hampir sepanjang hidupnya .ia berseberangan posisi politik dengan pemerintah kolonial Belanda; bahkan dituduh “pengkhianat’”).

 

ISMAIL MARZUKI

Ismail Marzuki

Nama                           : Ismail Marzuki

Tempat Lahir              : Kwitang, Senen Jakarta Pusat

Tanggal Lahir             : 11 Mei 1914

Agama                         : Islam

Kebangsaan                 : lndonesia

Meninggal                   : Jakarta

Dimakamkan               : Jakarta

 

Ismail Marzuki adalah sastrawan dan budayawan terkemuka Indonesia, sekaligus komposer besar Indonesia. Untuk menghormati jasa dan karyanya pemerintah mendirikan pusat kebudayaan dan sastra di Salemba Jakarta Pusat yang diberi nama Taman Ismail-Marzuki. Pada tahun 2004 dia dinobatkan menjadi salah seorang tokoh pahlawan nasional Indonesia berdasarkan SK Presiden berdasarkan SK No 089/TK/tahun 2004. Ismail Marzuki adalah putra Betawi asli dengan panggilan akrab Maing. Ia menjadi maestro musik dan berpredikat sebagai komponis pejuang legendaris. Lagu-Iagu ciptaannya terkenal dan mampu menggugah semangatjuang dan jiwa nasionalisme Indonesua.

Lagu-lagu ciptaan

Aryati, Gugur Bunga, Melati di Tapal Batas (1947),Wanita,Rayuan Pulau Kelapa,Sepasang Mata Bola (1946),Bandung Selatan di Waktu Malam (1948),O Sarinah (1931),Keroncong Serenata,Kasim Baba,Bandaneira,Lenggang Bandung,SampuI Surat,Karangan Bunga dari Selatan,Selamat Datang Pahlawan Muda (1949),Juwita Malam,Sabda Alam,Roselani,Rindu Malam,lndonesia Pusaka, Halo, Halo Bandung. Ismail Marzuki mulai mencipta Iagu mulai tahun 1931 dengan lagu pertama berjudul O Sarinah yang menggambarkan suatu kehidupan sebuah bangsa yang tertindas. Setelah itu sekitar 250 lagu berhasil ia ciptakan dalam kurun waktu tahun 1930-1950 Lagu-lagunya memiliki bermacam-macam tema dan aliran musik. Puluhan lagu Ismail Marzuki dirilis ulang oleh artis-artis top hingga kini. Ismail Marzuki terkenal keahliannya membuat lirik lagu yang sederhana namun mempunyai syair yang kuat dan melodius serta tidak lekang oleh waktu. Gelar maestro musik Indonesia pantas disandangnya.

 

JOHN LIE TJENG TJOAN

John Lie Tjeng Tjoan

Nama                           : John Lie Tjeng Tjoan

Nama lain                    : Jahja Daniel Dharma

Tempat Lahir              : Manado, 9 Maret 1911

Agama                         : –

Kebangsaan                 : lndonesia

Meninggal                   : Jakarta, 27 Agustus 1988

Dimakamkan               : TMP Kalibata, Jakarta

 

Laksamana Muda TNI (Purn.) John Lie Tjeng Tjoan, atau yang Iebih dikenal sebagai Jahja Daniel Dharma adalah salah seorang perwira tinggi di Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut dari etnis Tionghoa dan Pahlawan Nasional Indonesia.

Ia lalu ditugaskan mengamankan pelayaran kapal yang mengangkut komoditas ekspor Indonesia untuk diperdagangkan di luar negeri dalam rangka mengisi kas negara yang saat itu masih tipis. Pada masa awal (tahun 1947), ia pernah mengawal kapal yang membawa karet 800 ton untuk diserahkan kepada Kepala Perwakilan RI di Singapura. Utoyo Ramelan. Sejak itu, ia secara rutin melakukan operasi menembus blokade Belanda. Karet atau hasil bumi lain dibawa ke Singapura untuk dibarter dengan senjata. Senjata yang mereka peroleh lalu diserahkan kepada pejabat Republik yang ada di Sumatera sepertiBupati Riau sebagai sarana perjuangan melawan Belanda.

Pada awal 1950 ketika ada di Bangkok, ia dipanggil pulang ke Surabaya oleh KASAL, Laksamana TNl R. Soebijakto dan ditugaskan menjadi komandan kapal perang Rajawali. Pada masa berikut ia aktif dalam penumpasan RMS (Republik Maluku Selatan) di Maluku lalu PRRI/Permesta. Ia mengakhiri pengabdiannya di TNI Angkatan Laut pada Desember 1966 dengan pangkat terakhir Laksamana Muda.

Menurut kesaksian Jenderal Besar TNI AH. Nasution pada 1988. prestasi John Lie ”tiada taranya di Angkatan Laut” karena dia adalah ”panglima armada (TNI AL) pada puncak-puncak krisis eksistensi Republik”, yakni dalam operasi-operasi menumpas kelompok separatis Republik Maluku Selatan, Pemerintahan Revolusioner Republik lndonesia, dan Perjuangan Rakyat Semesta.

Ia meninggal dunia karena stroke pada 27 Agustus 1988 dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta.

 

MANGKUNEGARA

Mangkunegara

Nama                           : KGPA Arya Mangkunegara

Nama lain                    : Raden Mas Said

Tempat Lahir              : Kraton Kartasura, 7 April 1725

Agama                         : islam

Kebangsaan                 : indonesia

Meninggal                   : Surakarta, 28 Desember 1795

Dimakamkan               : —

 

Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara l alias Pangeran Sambernyawa alias Raden Mas Said, julukan Pangeran Sambernyawa diberikan oleh Nicolaas Hartingh, gubernur VOC, karena di dalam peperangan RM. Said selalu membawa kematian bagi musuh musuhnya.

RM Said berperang sepanjang 16 tahun melawan kekuasaan Mataram dan Belanda; Selama tahun 1741-1742, ia memimpin Iaskar Tionghoa meiawan Belanda. Kemudian bergabung dengan Pangeran Mangkubumi selama sembilan tahun melawan Mataram dan Belanda, 1743-1752. Perjanjian Giyanti pada13 Februari 1755, sebagai hasil rekayasa Belanda berhasil membelah bumi Mataram menjadi dua, Surakarta dan Yogyakarta, merupakan perjanjian yang sangat ditentang oleh’ RM Said karena bersifat memecah belah rakyat Mataram.

Tak seorang pun yang berhasil menjamah Mangkunegara. Melihat kenyataan tersebut, Nicholas Hartingh, pemimpin VOC di Semarang, mendesak Sunan Paku Buwono lll meminta Mangkunegara ke meja perdamaian. Sunan memohon kepadanya agar mau membimbingnya. Sunan menjemput Mangkunegara di’ Desa Tunggon, sebelah timur Bengawan Solo. Untuk menetapkan wilayah kekuasaan Said, dalam perjanjian yang hanya melibatkan Sunan Paku Buwono III, dan saksi utUsan Sultan Hamengku Buwono | dan VOC ini, disepakati bahwa Said diangkat sebagai Adipati Miji alias mandiri; Walaupun hanya sebagai adipati, kedudukan hukum mengenai Mangkunegara I (nama kebesarannya), tidaklah sama dengan Sunan yang disebut sebagai Leenman sebagai penggaduh, peminjam kekuasaan dari Kumpeni. melainkan secara sadar sejak dini ia menyadari sebagai “raja kecil”, bahkan tingkah ‘Iakunyapun menyiratkan bahwa “dia adalah raja di Jawa Tengah yang ke-3″. demikian kenyataannya Kumpenipun memperlakukannya sebagai raja ke llil di Jawa Tengah, selain Raja l Sunan dan Raja ll Sultan.

 

MAYOR JENDERAL PROFESSOR MOESTOPO

Mayor Jenderal Professor Moestopo

Nama                           : Kiai Haji Mas Mansoer

Tempat Lahir              : Ngadiluwih, Jawa Timur

Tanggal Lahir             : 13 Juli 1913

Agama                         : —

Kebangsaan                 : lndonesia

Meninggal                   : Bandung, 29 September 1986

Dimakamkan               : —

 

Mayor Jenderal Professor Moestopo adalah seorang dokter gigi Indonesia, pejuang kemerdekaan, dan pendidik. Setelah akhir Perang Dunia ll, pada 17 Agustus 1945 Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya, Moestopo mempertahankan kontrol baru lahir militer kekuatan di Surabaya dan secara paksa melucuti pasukan Jepang sementara dipersenjatai dengan bambu runcing. Pada bulan Oktober tahun itu ia menyatakan dirinya Menteri interim Pertahanan. Pada tanggal 25 Oktober tahun itu, 49 India Brigade Infanteri di bawah komando Brigadir Walter Sothern Mallaby Aubertin, tiba di kota itu. Mallaby mengirim kecerdasannya petugas Kapten Macdonald untuk bertemu dengan Moestopo. Menurut laporan Macdonald, Moestopo ada|ah berat terhadap kedatangan pasukan Inggris.

Presiden mengambil Moestopo sebagai penasihat dan mengatakan pasukan Indonesia untuk menghentikan pertempuran. Moestopo, tidak mau melepaskan perintah-Nya, memilih untuk pergi ke Gresik sebagai gantinya; Jadi, ketika Pertempuran Surabaya Ianjutan, Moestopo tidak lagi berkuasa. Dengan Februari 1946, ketika tentara Belanda telah kembali ke Jawa, ia pergi ke Yogyakarta untuk bekerja sebagai pendidik militer, mengajar untuk waktu di akademi militer di sana.

Pada pertengahan 1946 Moestopo dikirim ke Subang, di mana dia memimpin Pasukan Terate. Selain dari pasukan militer reguler. anggotaPasukan Terate bawah Moestopo yang menyuruh juga termasuk legiun pencopet dan pe|acur yang bertugas menyebarkan kebingungan dalam pengadaan dan pasokan dari belakang garis Belanda. Moestopo juga menjabat sebagai pendidik politik bagi pasukan militer di Subang. Pada Mei 1947, setelah menjalani periode sebagai kepala Biro Perjuangan di Jakarta, ia dipindahkan ke Jawa Timur setelah terluka dalam pertempuran dengan pasukan Belanda.

 

KIAI HAJI MAS MANSOER

Kiai Haji Mas Mansoer

Nama                           : Kiai Haji Mas Mansoer

Tempat Lahir              : Surabaya

Tanggal Lahir             :25 Juni 1896

Agama                         : Islam

Kebangsaan                 : lndonesia

Meninggal                   : Surabaya, 25 April 1946

Dimakamkan               : Gipo Surabaya

 

Masa kecilnya dilalui dengan belajar agama pada ayahnya sendiri. Di samping itu, dia juga belajar di Pesantren Sidoresmo, dengan Kiai Muhammad Thaha sebagai gurunya. Pada tahun 1906, ketika Mas Mansur berusia sepuluh tahun, dia dikirim oleh ayahnya ke Pondok Pesantren Demangan, Bangkalan, Madura. Di sana, dia mengkaji Al-Qur’an dan mendalami kitab Alfiyah ibnu Malik kepada Kiai Khalil. Belum lama dia belajar di sana kurang lebih dua tahun, Kia Khalil meninggal dunia, sehingga Mas Mansur meninggalkan pesantren itu dan pulang ke Surabaya.

Dalam perpolitikan ummat Islam saat itu, Mas Mansoer juga banyak melakukan gebrakan. Sebelum menjadi Ketua Pengurus Besar Muhammadiyah, Mas Mansoer sebenarnya sudah banyak terlibat ‘dalam berbagai aktivitas politik ummat Islam. Setelah menjadi Ketua Pengurus Besar Muhammadiyah, ia pun mulai melakukan gebrakan politik yang cukup berhasil bagi ummat Islam dengan memprakarsai berdirinya Majelis Islam A’la lndonesia (MIAI) bersama Hasyim Asy’ari dan Wahab Hasboellah yang keduanya dari Nahdlatul Ulama (NU). Demikian juga ketika Jepang berkuasa di Indonesia, Mas Mansoertermasuk dalam empat orang tokoh nasional yang sangat diperhitungkan. yang terkenal dengan empat serangkai, yaitu Soekarno,Mohammad Hatta, Ki Hadjar Dewantara, dan Mas Mansur.

Keterlibatannya dalam empat serangkai mengharuskannya pindah ke Jakarta, sehingga Ketua Pengurus Besar Muhammadiyah diserahkan kepada Ki Bagoes Hadikoesoemo. Namun kekejaman pemerintah Jepang yang luar biasa terhadap rakyat Indonesia menyebabkannya tidak tahan dalam empat serangkai tersebut, sehingga ia memutuskan untuk kembali ke Surabaya, dan kedudukannya dalam empat serangkai digantikan oleh Ki Bagoes Hadikoesoemo.

 

MOHAMMAD NATSIR

37 Tokoh Proklamator Kemerdekaan Indonesia (Paling Lengkap) Sekolahnesia

Nama                           : Mohammad Natsir

Tempat Lahir              : Solok, Sumatera Barat

Tanggal Lahir             : 17 Juli 1908

Agama                         : Islam

Kebangsaan                 : Indonesia

Meninggal                   : Jakarta, 6 Februari 1993

Dimakamkan               : –

 

Mohammad Natsir mulai mengenyam pendidikan di Sekolah Rakyat Maninjau. Pada tahun 1923, ia melanjutkan pendidikannya di Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) lalu ikut bergabung dengan perhimpunan-perhimpunan pemuda seperti Pandu Nationale lslamietische Pavinderij dan Jong Islamieten Bond. Setelah lulus dari MULO, ia pindah ke Bandung untuk belajar di Algemeene Middelbare School (AMS) hingga tamat pada tahun1930.

Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, ia menjadi anggota Komite Nasional Indonesia Pusat. Sebelum menjadi perdana menteri, ia menjabat sebagai menteri penerangan. Pada tanggal 3 April 1950, ia mengajukan Mosi Integral Natsir dalam sidang pleno parlemen. Mohammad Hatta sebagai Wakil Presiden Indonesia yang mendorong semua pihak untuk berjuang dengan tertib, merasa terbantu denga adanya mosi ini. Mosi ini memulihkan keutuhan bangsa Indonesia dalamNegara Kesatuan Republik Indonesia yang sebelumnya berbentuk serikat, sehingga ia diangkat menjadi perdana menteri oleh Presiden Soekarno pada 17 Agustus 1950. Namun ia mengundurkan diri dari jabatannya pada tanggal 26 April 1951 karena perselisihan paham dengan Soekarno, Soekarno yang menganut paham nasionalisme mengkritik Islam sebagai ideologi seraya memuji sekularisasi yang dilakukan Mustafa Kemal Ataturk di Kesultanan Utsmaniyah, sedangkan Natsir menyayangkan hancurnya Kesultanan Utsmaniyah dengan menunjukkan akibat-akibat negatif sekularisasi. Natsirjuga mengkritik Soekarno bahwa dia kurang memperhatikan kesejahteraan di luar Pulau Jawa. Menurut Hatta, sebelum pengunduran diri Natsir, Soekarno Selaku presiden sekaligus ketua Partai Nasionalis Indonesia (PNI) terus mendesak Manai Sophiaan serta para menteri dan anggota parlemen dari PNI untuk menjatuhkan Kabinet Natsir, dan tidak mendukung kebijakan-kebijakan yang diusulkan oleh Natsir dan Hatta.

 

PROF. MOHAMMAD YAMIN S.H

Prof. Mohammad Yamin S.h

Nama                           : Mohammad Yamin

Tempat Lahir              : Sawahlunto, Sumatera Barat

Tanggal Lahir             : 24 Agustus 1903

Agama                         : Islam

Kebangsaan                 : Indonesia

Meninggal                   : Jakarta, 17 Oktober 1962

Dimakamkan               : —

 

Mr. Prof. Mohammad Yamin, S.H. merupakan salah satu perin. tis puisi modern Indonesia dan pelopor Sumpah Pemuda sekaligus “pencipta imaji keindonesiaan” yang mempengaruhi sejarah per. satuan Indonesia. Yamin mendapatkan pendidikan dasarnya di Hollandsch-Inlandsche School (HIS) Palembang, melanjutkannya ke Algemeene Middelbare School (AMS) Yogyakarta. Setelah tamat, niat untuk melanjutkan pendidikan ke Leiden, Belanda harus diurungnya dikarenakan ayahnya meninggal dunia. Ia kemudian menjalani kuliah di Rechtshoogeschool te Batavia (Sekolah Tlnggi Hukum di Jakarta, yang kelak menjadi Fakultas Hukum Universitas Indonesia)

Semasa pendudukan Jepang (1942-1945), Yamin bertugas pada Pusat Tenaga Rakyat (PUTERA), sebuah organisasi nasionalis yang disokong o|eh pemerintah Jepang. Pada tahun 1945, ia terpilih sebagai anggota Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Dalam sidang BPUPKI, Yamin banyak memainkan peran. Ia berpendapat agar hak asasi manusia dimasukkan ke dalam konstitusi negara.[4] Ia juga mengusulkan agar wilayah Indonesia pasca-kemerdekaan, mencakup Sarawak, Sabah, Semenanjung Malaya. Timor Portugis, serta semua wilayah Hindia Belanda. Soekarnoyang juga merupakan anggota BPUPKI menyokong ide Yamin tersebut. Setelah kemerdekaan, Soekarno menjadi Presiden Republik lndonesia yang pertama, dan Yamin dilantik untukjabatan-jabatan yang penting dalam pemerintahannya.

Setelah kemerdekaan, jabatan-jabatan yang pernah dipangku Yamin antara lain anggota DPR sejak tahun 1950, Menteri Kehakiman (1951-1952), Menteri Pengajaran, Pendidikan, dan Kebudayaan (1953-1955), Menteri Urusan Sosial dan Budaya (1959-1960), Ketua Dewan Perancang Nasional (1962), Ketua Dewan Pengawas IKBN Antara (1961-1962) dan Menteri Penerangan (1962-1 963).

OEMAR SAID TJOKROAMINOTO

Oemar Said Tjokroaminoto

Nama                           : Oemar Said Tjokroaminoto

Tempat Lahir              : Ponorogo, Jawa Timur

Tanggal Lahir             : 16 Agustus 1882

Kebangsaan                : lndonesia

Meninggal                   : Yogyakarta, 17 -121934

Dimakamkan               : TMP Kalibata, Jakarta.

 

Raden Hadji Oemar Said Tjokroaminoto, pahlawan nasional sekarang lebih dikenal dengan nama H.O.S Cokroaminoto, merupakan seorang pemimpin salah satu organisasi yaitu Sarekat Islam (Sl).

Tjokroaminoto yang melahirkan berbagai macam ideologi bangsa indonesia pada saat itu, rumah ia sempat dijadikan rumah kost para pemimpin besar untuk menimbah ilmu padanya, yaitu Semaoen, Alimin, Muso,Soekarno, Kartosuwiryo, bahkan Tan Malaka pernah berguru padanya, ia adalah orang yang pertama kali menolak untuk tunduk pada Belanda, setelah ia meninggal lahirlah Warna-warni pergerakan indonesia yang dibangun oleh murid-muridnya, yakni kaum sosialis/ komunis yang dianut oleh Semaoen, Muso, Alimin, Soekarnoyang nasionalis, dan Kartosuwiryo yang islam merangkap sebagai sekretaris pribadi. Namun, ketiga muridnya itu saling berselisih menurut paham masing-masing. Pengaruh kekuatan politik pada saat itu memungkinkan para pemimpin yang sekawanan itu saling berhadap-hadapan hingga terjadi PemberontakanMadiun 1948 yang dilakukan Partai komunis Indonesia karena memproklamasikan “Republik Soviet Indonesia” yang dipimpin Musodan dengan terpaksa presiden Soekarno mengirimkan pasukan elite TNI yakni Divisi Siliwangi yang mengakibatkan “abang” sapaan akrab Soekarno kepada Muso pemimpin Partai komunis pada saat itu tertembak mati 31 Oktober, dan dilanjutkan pemberontakan oleh Negara Islam lndonesia(Nll) yang dipimpin oleh Kartosuwiryo dan akhirnya hukuman mati yang dijatuhkan oleh Soekarno kepada kawannya Kartosuwiryo pada 12 September 1962.

Pada bulan Mei 1912, HOS Tjokroaminoto mendirikan organisasi Sarekat Islam yang sebelumnya dikenal Serikat Dagang Islam dan terDilih menjadi ketua. :

 

OTTO ISKANDARDINATA

Otto Iskandardinata

Nama                           : Raden Otto Iskandardinata

Nama Lam                  : Otto Iskandardinata

Tempat Lahir              : Bandung, 31 Maret 1897

Agama                         : Islam

Kebangsaan                 : lndonesia

Meninggal                   : Tangerang, 20 -12-1945

Dimakamkan               : TMP Kalibata, Jakarta.

 

Raden Otto Iskandardinata adalah julukan si Jalak Harupat. Otto menempuh pendidikan dasarnya di Hollandsch-Inlandsche Schoo| (HIS) Bandung, kemudian melanjutkan dineekschool Onderbouw (Sekolah Guru Bagian Pertama) Bandung, serta di Hogere Kweekschool (Sekolah Guru Atas) di Purworejo, Jawa Tengah. Setelah selesai bersekolah, Otto menjadi guru HIS di Banjarnegara.

Dalam kegiatan pergarakannya di masa sebelum kemerdekaan, Otto pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Budi Utomo cabang Bandung pada periode 1921-1924, serta sebagai Wakil Ketua Budi Utomo cabang Pekalongan tahun 1924. Ketika itu, ia menjadi anggota Gemeenteraad (“Dewan Kota”) Pekalongan mewakili Budi Utomo. Oto juga aktif pada organisasi budaya Sunda bernama Paguyuban Pasundan. Ia menjadi Sekretaris Pengurus Besar tahun 1928, dan menjadi ketuanya pada periode 1929-1942. Organisasi tersebut bergerak dalam bidang pendidikan, sosial-budaya, politik, ekonomi, kepemudaan, dan pemberdayaan perempuan. Otto juga menjadi anggota Volksraad (“Dewan Rakyat”, semacam DPR) yang dibentuk pada masa Hindia Belanda untuk periode 1930-1941.

Pada masa penjajahan Jepang, Otto menjadi Pemimpin surat kabar Tjahaja (1942-1945). Kemudian menjadi anggota BPUPKI dan PPKI yang dibentuk pemerintah pendudukan Jepang sebagai lembaga-lembaga yang membantu persiapan kemerdekaan Indonesia.

Setelah proklamasi kemerdekaan, Otto menjabat sebagai Menteri Negara pada kabinet yang pertama Republik Indonesia tahun 1945. Ia bertugas mempersiapkan terbentuknya BKR dari laskar-Iaskar rakyat yang tersebar di seluruh Indonesia. Dalam melaksanakan tugasnya. Otto diperkirakan telah menimbulkan ketidakpuasan pada salah satu laskar tersebut. Ia menjadi korban penculikan sekelompok orang yang bernama Laskar Hitam, hingga kemudian hilang dan diperkirakan terbunuh di daerah Banten.

 

SAHARDJO, SH

Sahardjo, Sh

Nama                           : Dr. Sahardjo, SH

Tempat Lahir              : Solo, Jawa Tengah

Tanggal Lahir             : 26 Juni 1909

Agama                         : Islam

Kebangsaan                 : Indonesia

Meninggal                   : Jakarta, 13 November 1963

Dimakamkan               : TMP Kalibata, Jakarta.

 

Dr. Sahardjo, SH (lahir di Solo, Jawa Tengah, 26 Juni 1909 meninggal di Jakarta, 13 NoVember 1963 pada umur 54 tahun) adalah Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia pada Kabinet Kerja | (10 Juli 1959-18 Februari 1960), Kabinet Kerja Ii ( 1960-6 Maret 1962), Kabinet Kerja III (6 Maret 1962-13 November1963).

Saharjo pernah mengenyamp endidikan di STOVIA, tetapi sebelum selesai beliau pindah ke AMS. Setelah itu. beliau mengajar di Perguruan Rakyat, Jakarta. Profesi sebagai gum membuatnya berjuang di bidang pendidikan. Beliau masuk ke dunia politik pertama kali melalui Partindo sebagai salah seorang pengurus besar. Pada tahun 1941, beliau mendapatkan gelar sarjana hukum dan mulai aktif dl bidang hukum. Setelah Proklamasi Kemerdekaan, beliau diangkat menjadi : Menteri Muda Kehakiman (Kabinet Kerja I). Menteri Kehakiman (Kabinet Kerja II), dan terakhir sebagai WakilM enteri Pertama Bidang Dalam Negeri. UU Warga Negara tahun 1947 dan 1994 serta UU Pemilu tahun 1953 merupakan hasil pemikiran beliau.

Banyak sekali gagasan beliau lainnya di bidang hukum. seperti: menyarankan agar beberapa undang undang kolonial tidak digunakan lagi karena tidak sesuai perkembangan zaman. menyesuaikan hokum dengan kepribadian bangsa Indonesia. mengganti istilah penjara menjadi lembaga pemasyarakatan khusus. istilah orang hukuman menjadi narapidana, dan Iambing keadilan Dewi Justisia menjadi pohon benngin. Atas jasa-jasanya, Universitas Indonesia memberi gelar Doktor Honoris Causa. Saharjo wafat di Jakarta dan di makamkan di TMP kalibata

Saharjo merupakan tokoh penting dalam bidang hukum di Indonesia. Hasil buah pemikirannya yang penting adalah Undang-undang Warga Negara Indonesia pada tahun 1947 dan Undang-undang Pemilihan Umum pada tahun 1953. la dimakamkan di TMP Kalibata. Jakarta

 

SAMANHUDI

37 Tokoh Proklamator Kemerdekaan Indonesia (Paling Lengkap) Sekolahnesia

Nama                           : Samanhudi

Nama Lain                  : Kyai Haji Samanhudi

Tempat Lahir              : Surakarta, Tahun 1868

Agama                         : Islam

Kebangsaan                 : lndonesia

Meninggal                   : Klaten, 28 Desember 1956

Dimakamkan               : Srandakan,SoIo

 

Samanhudi atau sering disebut Kyai Haji Samanhudi (lahir di Laweyan, Surakarta, Jawa Tengah, 1868; meninggal di Klaten, Jawa Tengah, 28 Desember 1956) adalah pendiri , sebuah organisasi massa di Indonesia yang awalnya merupakan wadah bagi para pengusaha batik di Surakarta. Nama kecilnya ialah Sudarno Nadi.

Pondok Pesantren yang pernnah ia menimba ilmu didalamnya al: Pontren KM Sayuthy (Ciawigebang), Pontren KH Abdur Rozak (Cipancur) ,paman ia, Pontren Sarajaya (Kab Cirebon). Pontren (di Kab Tegal, Jateng), Pontren Ciwaringin (Kab. Cirebon) dan Pontren KH Zaenal Musthofa (Tasikmalaya. ) . Catatan : Ia sangat ta.zdim trhdp guru guru ia . Trlebih trhdp Asysyahid KH Zainal Mushtofa (Pahlawan Nasional) ia banyak bercerita tentang heroisme perjuangan gurunya yang satu ini ketika berjuang melawan penjajah Jepang hingga beluau gugur sebagai pahlawankusuma bangsa didepan regu tembak srdadu Jepang. Ketika makbarohgurunya ini telah dipindahkan ke Taman Pahlawan Sukamanah Tasikmalaya,

Dalam dunia perdagangan, Samanhudi merasakan perbedaan perlakuan oleh penguasa Hindia Belanda antara pedagang pribumi yang mayoritas beragama Islam dengan pedagang Tionghoa pada tahun 1905. Oleh sebab itu Samanhudi merasa pedagang pribumi harus mempunyai organisasi sendiri untuk membela kepentingan mereka. Pada tahun 1905, ia mendirikan Sarekat Dagang Islam untuk mewujudkan cita-citanya.

Untuk mengetahui perjuangan pendiri Serikat Dagang islam yang kelak menjadi Serikat islam, Yayasan Warna Warni mendirikan Museum Haji Samanhudi di tengah Kampoeng Batik Laweyan. Solo. Museum Haji Samanhudi menampung sejumlah dokumen yang menceritakan kehidupan KH Samanhudi, terutama kisah dan pen’uangannya hingga masa tua.

 

SAM RATU LANGI

Sam Ratu Langi

Nama                           : Sam Ratulangi

Nama Lain                  : Saul Samuel Jacob Ratulangi

Tempat Lahir              : Tondano, 5 -11- 1890

Agama                         : Kristen

Kebangsaan                 : Indonesia

Meninggal                   : Jakarta, 30 Juni 1949

Dimakamkan               : —

 

Dr. Gerungan Saul Samuel Jacob Ratulangi atau lebih dikenal dengan nama Sam Ratulangi (lahir di Tondano, Sulawesi Utara, 5 November 1890 meninggal di Jakarta, 30 Juni 1949 pada umur 58 tahun) adalah éeorang aktivis kemerdekaan Indonesia dari Sulawesi Utara, lndonesia. ‘Ia adalah seorang pahlawan nasional Indonesia. Sam Ratulangi juga sering disebut-sebut sebagai tokoh multidimensional. Ia dikenal dengan filsafatnya: “Si tou timou tumou tou” yang artinya: manusia baru dapat disebut sebagai manusia, jika sudah dapat memanusiakan manusia.

Sam Ratulangi juga merupakan Gubernur Sulawesi yang pertama. la meninggal di Jakarta dalam kedudukan sebagai tawanan musuh pada tanggal 30 Juni 1949 dan dimakamkan di Tondano. Namanya diabadikan dalam nama bandar udara di Manado yaitu Bandara Sam Ratulangi dan Universitas Negeri di Sulawesi Utara yaituUniversitas Sam Ratulangi.

Pendidikan

Sam Ratulangi mengawali pendidikannya di Sekolah Dasar Belanda (Europesche Lagere School) di Tondano, lalu Ia melanjutkannya di Hoofden School (Sekolah Rajazsetingkat SMA), Tondano dan menyelesaikan Sekolah Teknik Koninginlijke Wilhelmina School (saat ini bernama SMK Negeri 1 Jakarta Budi Utomo) bagian mesin,Jakarta pada tahun 1908. Pada tahun 1915, Sam Ratulangi berhasil memperoleh ijazah guru ilmu pasti (Middelbare Acte Wiskunde en Paedagogiek) di Universitas Amsterdam (Un’iversiteit van Amsterdam), Belanda. Pada tahun yang sama, ia melanjutkan studi ke Swiss dan mendapat gelar Doktor der Natur-Philosophie (Dr. Phil.) untuk ilmu Pasti dan ilmu Alam di Universitas ZUrich tahun 1919.

 

SLAMET RIJADI

Slamet Rijadi

Nama                           : Ignatius Slamet Rijadi

Tempat Lahir              : Surakarta

Tangga Lahir              : 26 Juli 1927

Agama                         : Katolik

Kebangsaan                 : Indonesia

Meninggal                   : Ambon, 4 November 1950

 

Brigadir Jenderal llgnatius Slamet Rijadi adalah seorang tentara Indonesia. Rijadi ”lahir di Surakarta, Jawa Tengah, putra dari seorang tentara dan penjual buah. “Dijual” pada pamannya dan sempat berganti nama saat masih balita untuk menyembuhkan penyakitnya, Rijadi tumbuh besar di rumah orangtuanya dan belajar di sekolah milik Belanda.

Slamet umumnya menempuh pendidikan di sekolah milik Belanda. Sekolah dasar dilaluinya di Hollandsch-lnlandsche Schooll Arojoeno, sebuah sekolah swasta yang dimiliki dan dikelola oleh kelompok agamawan Belanda. Saat bersekolah di Sekolah Menengah Mangkoenegaran, ia memperoleh nama belakang Rijadi karena ada banyak siswa yang bernama Slamet di sekolah tersebut. Saat di sekolah menengah juga ayahnya kembali “membelinya” dari sang paman. Setelah tamat sekolah menengah dan saat Jepang menduduki Hindia Belanda pada tahun 1942, ia melanjutkan pendidikannya ke akademi pelaut di Jakarta. Setelah lulus, ia bekerja sebagai navigator di sebuah kapal laut.

Setelah Jepang menyerah, Belanda berupaya untuk kembali menjajah Indonesia; karena tidak mau dijajah kembali, rakyat Indonesiapun melawan balik. Rijadi memulai kampanye gerilya melawan Belanda dan dengan cepat memperoleh kenaikan pangkat. la bertanggung jawab atas Resimen 26 di Surakarta. Selama Agresi Militer Belanda I, yaitu serangan umum yang dilancarkan oleh belanda pada pertengahan 1947, Rijadi memimpin pasukan Indonesia di.beberapa daerah di Jawa Tengah, termasuk Ambarawa dan Semarang; ia juga memimpin pasukan penyisir di sepanjang Gunung Merapi dan Merbabu.

Rijadi telah menerima berbagai tanda kehormatan dari pemerintah Indonesia. la menerima beberapa medali anumerta, termasuk Bintang Sakti pada bulan Mei 1961, Bintang Gerilya pada bulan Juli 1961, dan Satya Lencana Bakti pada bulan November 1961.

 

SOEPRIJADI

Soeprijadi

Nama                           : Soeprijadi

Tempat Lahir              : Trenggalek. Jawa Timur

Tanggal Lahir             : 13 April 1923

Agama                         : Islam

Kebangsaan                 : lndonesia

Meninggal                   : –

Dimakamkan               : –

 

Soeprijadi adalah pahlawan nasional Indonesia dan pemimpin pemberontakan pasukan Pembela Tanah Air (PETA) terhadap pasukan pendudukan Jepang di Blitar pada Februari 1945. Ia ditunjuk sebagai Menteri Keamanan Rakyat dalam Kabinet Presidensial. tetapi digantikan oleh Imam Muhammad Suliyoadikusumo pada 20 Oktober 1945 karena Supriyadi tidak pernah muncui.

Supriyadi sesudah menamatkan Europeesche Lagere School (setingkat Sekolah Dasar), Soeprijadi melanjutkan pendidikannya ke Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (setingkat Sekolah Pertama). dan kemudian memasuki Sekolah Pamong Praja dl Magelang. Namun,’Jepang menyerbu Hindia_Belanda sebelum ia lulus

Pada Oktober 1943, Jepang mendirikan mulisu PETA untuk membantu tentara Jepang menghadapi Sekutu. Supriyadi bergabung dengan PETA dengan pangkat shodancho atau komandan ptaton. dan setelah mengikuti pelatihan ditugaskan di Blitar. Jawa Timur. la ditugaskan mengawasi pekerja romusha. Pendentaan pekerjapekerja tersebut mendorongnya memberontak melawan Jepang.

Pemberontakan Blitar. Saat Soekarno sedang mengunjungi orangtuanya di Blitar. pasukan PETA memberitahunya bahwa mereka sedang merencanakan pemberontakan dan meminta pendapat Soekarno. Soekarno meminta mereka untuk mempertimbangkan akibatnya, tetapi Supriyadi yakin pemberontakan akan berhasil Pada 14 Februari 1945, tentara PETA mulai memberontak. Namun, Jepang berhasil memadamkan pemberontakan mi. Enam (atau delapan) orang dihukum mati dan sisanya dipenjara antara tiga tahun hingga seumur hidup. Namun. Supriyadi tidak dihukum mati. Ada yang mengatakan Supriyadi melarikan diri dan bersembunyi dari Jepang dan tidak pernah ditemukan sesudahnya.

 

Prof. Dr. SUHARSO

Prof. Dr. Suharso

Nama                           : Prof. Dr. Suharso

Tempat Lahir              : Ampel, Boyolali

Tanggal Lahir             : 13 Mei 1912

Agama                         : –

Kebangsaan                 : Indonesia

Meninggal                   : Solo, 27 Februari 1971

Dimakamkan               : Ampel, Boyolali

 

Prof. Dr. Suharso adalah dokter ahli bedah. dan pendiri Pusat Rehabilitasi Profesor Dokter Suharso yang merupakan tempat merawat penderita cacat jasmani.

Setelah Suharso menyelesaikan pendidikan AMS (setingkat Sekolah Menengah Umum) Bagian B di Yogyakarta. ia memasuki Nederlandsch Indische Artsen School (sekolah dokter) di Surabaya Pada lahun 1939, ia lulus dan bekerja sebagai asisten di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Surabaya. Karena bertengkar dengan seorang suster bangsa Belanda, ia dipindahkan ke Sambas. Kal mantan Barat. Saat Jepang mendarat di Indonesia. Ia tetap berada di daerah Kalimantan Sebagai seorang terpelajar. Suharso masuk dalam daftar tokoh di Kalimantan yang akan dibunuh Jepang karena dianggap berbahaya.

Usaha beliau mendapat perhatian pemerintah sehingga pada tahhun 1950 ditugaskan ke Inggris untuk mendalami ilmu prothese (anggota tubuh buatan). Ia mendirikan Pusat Rehabilisasi (Rehabilitation Center) bagi para pasien yang kehilangan anggota tubuh di Solo sebagai seorang dokter. Suharso telah membantu banyak prajurit TNI yang harus kehilangan anggota tubuh akibat pertempuran Nama Suharso diabadikan sebagai kapal rumah sakit terbaru ml k TNI AL.

Karier dan sumbangsih

☆ 1939 Asisten di RSUP Surabaya ‘

☆ 1939 Dokter di Sambas. Kalimantan Barat

☆ 1942 Dokter di RS Jebres, Kota Sumkarta

☆ 1948 Mendirikan bengkel pembuatan kaki dan tangan tiruan (prostesis) di RS Umum Surakarta

☆ 1951 Mendirikan Rehabilitasi Centrum Penderita Cacat Tubuh di Surakarta

☆ 1953 Mendirikan Rumah Sakit Ortopedi dan Yayasanan Anak-anak Cacat di Surakarta (YPAC)

 

SUKARJO WIRYOPRANOTO

Sukarjo Wiryopranoto

Nama                                       : Sukarjo Wiryopranoto

Tempat Lahir                          : Cilacap, Jawa Tengah, 1903

Agama                                     : Islam

Kebangsaan                             : Indonesia

Meninggal                               : New York, 23 Oktober 1962

Dimakamkan                           : TMP Kalibata, Jakarta.

 

Sukarjo Wiryopranoto, Tamatan Sekolah Hukum tahun 1923 ini kemudaian bekerja di Pengadilan Negeri di beberapa kota sampai akhirnya mendirikan sendiri kantor pengacara”Wisnu” di Malang, Jawa Timur. Sukardjo menjadi anggota Volksraad pada tahun 1931. Bersama Dr. Soetomo ia mendirikan Persatuan Bangsa Indonesia (PBI). Ia juga pernah menjabat sebagai Pen/vakilan Tetap Indonesia di Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) sampai akhir hayatnya.

Sejak menjadi anggota Partai Indonesia Raya (Parindra) tahun 1936, karir politiknya memuncak. Sebagai anggota Parindra, ia sering berkunjung ke daerah-daerah, antara lain ke beberapa kota di Sumatera. Dalam sidang Volksraad tahun 1937, ia mengajukan mosi agar orang-orang indonesia diberikan kesempatan untuk menjadi walikota. Mosi itu didukung oleh sebagian besar anggota Volksraad, tetapi ditolak oleh Pemerintah Belanda. Disamping aktif dalam Parindra, ia aktif pula sebagai sekretaris Gabungan Politik Indonesia (Gapi). Tanggal 22 Agustus 1940 Sukarjo menyampaikan seruan Gapi yang menuntut agar di Indonesia dibentuk parlemen dan pemerintah bertanggung jawab kepada parlemen.

Setelah Kemerdekaan, Kegiatan di bidang politik dimulai kembali sesudah Pengakuan Kedaulatan.. ia pernah menduduki jabatan Duta Besar Indonesia RI di Vatikan, Duta Besar Luar Biasa untuk Italia dan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh untuk Republik Rakyat Cina. Pada tahun 1962 .ia diangkat menjadi Wakil Tetap Indonesia di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Dalam jabatan itu ia berusaha mempengaruhi negara-negara lain agar membantu perjuangan lndonesia untuk membebaskan Irian Barat dari penjajahan Belanda.

 

SULTAN DAENG RADJA

Sultan Daeng Radja

Nama                           : Andi Sultan Daeng Radja

Nama Lain                  : Sultan Daeng Radja

Tempat Lahir              : Bulukumba, 20 Mei 1894

Agama                         : Islam

Kebangsaan                 : Indonesia

Meninggal                   : 17 Mei 1963

Dimakamkan               : Makassar Sulawesi

 

Tahun 1902, Sultan Daeng Radja masuk sekolah Volksschool (Sekolah Rakyat) tiga tahun di Bulukumba. Tamat dariVolksschool, dia melanjutkan pendidikannya ke Europeesche Lagere School (ELS) di Bantaeng. Selesai mengenyam pendidikan di ELS, Sultan Daeng Radja melanjutkan pendidikannya di Opleiding School Voor Inlandsche Ambtenaren(OSV|A) di Makassar. Setelah menyelesaikan pendidikannya di OSVIA pada tahun 1913, Sultan Daeng Radja yang saat itu, masih berusia 20 tahun diangkat menjadi juru tulis kantor pemerintahan OnderAfdeeIing Makassar. Bebeberapa bulan kemudian, dia diangkat menjadi calon jaksa dan diperbantukan di InI of Justitie Makassar. Tanggal 7 Januari 1915 diangkat menjadi Eurp Klerk pada Kantor Asisten Residen Bone di Pompanua.

Tanggal 2 April 1921, pemerintah mengeluarkan surat keputusan mengangkat Sultan Daeng Radja menjadi pejabat sementara Distrik Hadat Gantarang menggantikan Andi Mappamadeng Daeng Malette yang mengundurkan diri karena tidak bisa bekerjasama |agi dengan pemerintah koionial Belanda.

Sultan Daeng Radja berjuang menentang penjajahan kolonial Belanda dimulai sejak masih menjadi siswa di Opdeiing School Voor Indiandsche Ambtenar (OSVIA) di Makassar. Ketidak-sukaan Sultan Daeng Radja terhadap pemerintah kolonial dipicu oleh kesewenangan dan penindasan yang dilakukan pemerintah Belanda terhadap rakyat Bulukumba.

Semangat untuk membela rakyat dan bangsa Indonesia yang terpateri dalam jiwa Sultan Daeng Radja, semakin berkobar saat dia aktif mengikuti perkembangan dan pertumbuhan organisasi kebangsaan yang muncul di Pulau Jawa. Seperti Budi Utomo dan Serikat Dagang Islam yang didirikan sebagai wadah perjuangan melawan penjajahan kolonial Belanda.

 

SULTAN MAHMUD BADARUDDIN ll

37 Tokoh Proklamator Kemerdekaan Indonesia (Paling Lengkap) Sekolahnesia

Nama                           : Sultan Mahmud Badaruddin II

Nama Asli                   : Raden Hasan Pangeran Ratu

Tempat Lahir              : Palembang, Tahun 1767

Agama                         : Islam

Kebangsaan                 : lndonesia

Meninggal                   : Ternate 26 September

Dimakamkan               : –

Sultan Mahmud Badaruddin II, nama aslinya sebelum menjadi Sultan adalah Raden Hasan Pangeran Ratu. Dalam masa pemerintahannya, ia beberapa kali memimpin pertempuran melawan Inggris dan Belanda, di antaranya yang disebut Perang Menteng.

Orang Eropa pertama yang dihadapi Sultan Mahmud Badaruddin ll (SMB II) adalah Sir Thomas Stamford Raffles. Raffles tahu persis tabiat Sultan Palembang ini. Karena itu, Raffles sangat menaruh hormat di samping ada kekhawatiran sebagaimana tertuang dalam laporan kepada atasannya, Lord Minto, tanggal 15 Desember 1810: Bersamaan dengan adanya kontak antara Britania dan Palembang, hal yang sama juga dilakukan Belanda. Dalam hal ini, melalui utusannya, Raffles berusaha membujuk SMB II untuk mengusir Belanda dari Palembang (surat Raffles tanggal 3 -3-1811 ).

Dengan bijaksana, SMB II membalas surat Raffles yang intinya mengatakan bahwa Palembang tidak ingin terlibat dalam permusuhan antara Britania dan Belanda, serta tidak ada niatan bekerja sama dengan Belanda. Namun akhirnya terjalin kerja sama Britania-Palembang, di mana pihak Palembang Iebih diuntungkan.

Konvensi London 13 Agustus 1814 membuat Britania menyerahkan kembali kepada Belanda semua koloninya di seberang lautan sejak Januari 1803. Kebijakan ini tidak menyenangkan Raffles karena harus menyerahkan Palembang kepada Belanda. Serah terima terjadi pada 19 Agustus 1816 setelah tertunda dua tahun, itu pun setelah Raffles digantikan oleh John Fendall.

Tindakan pertama yang dilakukannya adalah mendamaikan kedua sultan, SMB II dan Husin Diauddin. Tindakannya berhasil, SMB II berhasil naik takhta kembali pada 7 Juni 1818. Sementara itu, Husin Diauddin yang pernah bersekutu dengan Britania berhasil dibujuk oleh Muntinghe ke Batavia dan akhirnya dibuang ke Cianjur.

 

SULTAN NUKU

Sultan Nuku

Nama                           : Muhammad Amiruddin

Nama Lain                  : Sultan Nuku

Tempat Lahir              : Soasiu, Tidore, Tahun 1733

Agama                         : Islam

Kebangsaan                 : Indonesia

Meninggal                   : Tidore, 14 November 1805

Dimakamkan               : —

 

Muhammad Amiruddin atau lebih dikenal dengan nama Sultan Nuku. Dia merupakan sultan dari Kesultanan Tidore yang dinobatkan pada tanggal 13 April 1779, dengan gelar “Sri Paduka Maha Tuan Sul. tan Saidul Jehad el Ma’bus Amiruddin Syah Kaicil Paparangan”.

Muhamad Amiruddin alias Nuku juga dijuluki sebagai Jou Bara. kati artinya Panglima Perang. Pada zaman pemerintahan Nuku (1797-1805), Kesultanan Tidore mempunyai wilayah kerajaan yang luas yang meliputi Pulau Tidore, Halmahera Tengah, pantai Barat dan bagian Utara Irian Barat serta Seram Timur. Sejarah mencatat bahwa hampir 25 tahun, Nuku bergumul dengan peperangan untuk mempertahankan tanah airnya dan membela kebenaran.

Dari satu daerah, Nuku berpindah ke daerah lain, dari perairan yang satu menerobos ke perairan yang lain. berdiplomasi dengan Belanda maupun dengan Inggris. mengatur strategi dan taktik serta terjun ke medan perang. Semuanya dilakukan hanya dengan tekad dan tujuan yaitu membebaskan rakyat dari cengkeraman penjajah dan hidup damai dalam alam yang bebas merdeka. Cita-citanya membebaskanseluruh kepulauan Maluku terutama Maluku Utara (Maloko Kie Raha) dari penjajah bangsa asing.

VOC yang berpusat di Batavia dengan gubernur-gubemumya yang ada di Kota Ambon, Kepulauan Banda dan Pulau Ternate befhadapan dengan perlawanan dari Pangeran Nuku. VOC menghadap| konfrontasi Nuku dan Kerajaan Tidore dalam usahanya menguasa Maluku. Nuku sulit ditaklukan, ia bertempur melawan Belanda di darat maupun di laut.

ia adalah seorang pejuang yang tidak bisa diajak kompromi dan pengaruhnya yang kuat di wilayah Maluku. Hingga usia senja. semangat dan perjuangannya tidak berhenti. Ia meninggal dalam usia 67  tahun pada tahun 1805.

 

SUTOMO

Sutomo

Nama                           : Sutomo

Nama Lain                  : Bung Tomo

Tempat Lahir              : Surabaya, 3 Oktober 1920

Agama                         : Islam

Kebangsaan                 : lndonesia

Meninggal                   : Padang Arafah, 7 10 1981

Dimakamkan               : makam pahlawan ngagel surabaya

 

Sutomo lebih dikenal dengan sapaan akrab oleh rakyat sebagai Bung Tomo, adalah pahlawan yang terkenal karena peranannya dalam membangkitkan semangat rakyat untuk melawan kembalinya penjajah Belanda melalui tentara NICA, yang berakhir dengan pertempuran 10 November 1945 yang hingga kini diperingati sebagai Hari Pahlawan.

Sutomo pernah menjadi seorang jurnalis yang sukses. Kemudian ia bergabung dengan sejumlah kelompok politik dan sosial. Ketika ia terpilih pada 1944 untuk menjadi anggota Gerakan Rakyat Baru yang disponsori Jepang, hampir tak seorang pun yang mengenal dia. Namun semua ini mempersiapkan Sutomo untuk peranannya yang sangat penting, ketika pada Oktober dan November 1945, ia menjadi salah satu Pemimpin yang menggerakkan dan membangkitkan semangat rakyat Surabaya, yang pada waktu itu Surabaya diserang habis-habisan oleh pasukan Inggeris yang mendarat untuk melucutkan senjata tentara pendudukan Jepang dan membebaskan tawanan Eropa. Sutomo terutama sekali dikenang karena seruan-seruan pembukaannya di dalam siaran-siaran radionya yang penuh dengan emosu.

Meskipun lndonesia kalah dalam Pertempuran 10 November itu, kejadian ini tetap dicatat sebagai salah satu peristiwa terpenting dalam sejarah Kemerdekaan Indonesia.

Pada tahun 1950-an di Surabaya, Bung Tomo berusaha sebagai penolong tukang becak pertama yakni dengan mendirikan pabrik sabun melalui uang iuran tukang becak untuk pendirian pabrik sabun. Pabrik tersebut didirikan oleh dan untuk tukang becak akan tetapi kelanjutan ide pendirian pabrik sabun tidak berhasil dan tanpa adanya pertanggungan-jawaban keuangan.

 

SYAFRUDDIN PRAWIRANEGARA

Syafruddin Prawiranegara

Nama                           : Syafruddin Prawiranegara

Tempat Lahir              : Serang, Banten

Tanggal Lahir             : 28 Februari 1911

Agama                         : Islam

Kebangsaan                 : indonesia

Meninggal                   : Jakarta, 15 Februari 1989

Dimakamkan               : —

 

Mr. Syafruddin Prawiranegara, atau juga ditulis Sjafruddin Prawi. ranegara adalah pejuang pada masa kemerdekaan Republik Indonesia yang juga pernah menjabat sebagai Presiden/Ketua PDRI (Pemerintah Darurat Republik indonesia) ketika pemerintahan Republik Indonesia di Yogyakarta jatuh ke tangan Belanda saat Agresi Militer Belanda II pada tanggal 19 Desember 1948,

Syafruddin menempuh pendidikan ELS pada tahun 1925, dilanjutkan ke MULO di Madiun pada tahun 1928, danAMS di Bandung pada tahun 1931. Pendidikan tingginya diambilnya di Rechtshoogeschool (Sekolah Tinggi Hukum) di Jakarta (sekarang Fakuitas Hukum Universitas Indonesia) pada tahun 1939, dan berhasil meraih gelar Meester in de Rechten (saat ini setara dengan Magister Hukum).

Pada awal tahun 1958, PRRI berdiri akibat ketidakpuasan terhadap pemerintah karena ketimpangan-ketimpangan sosial yang terjadi dan pengaruh komunis (terutama PKI) yang semakin menguat. Syafruddin diangkat sebagai Perdana Menteri PRRI dan kemudian membentuk Kabinet tandingan sebagai Jawaban atas dibentuknya kabinet Ir Juanda, di Jawa. Kabinet PRRI berbasis di Sumatera Tengah. PRRI masih tetap mengakui Soekarno sebagai Presiden PRRI, karena ia diangkat secara konstitusional.

Dalam aktivitas keagamaannya, ia pernah menjabat sebagai Ketua Korp Mubalig lndonesia (KMI). Kegiatan-kegiatannya yang berkaitan dengan pendidikan, keislaman, dan dakwah, antar lain:

  1. Anggota Dewan Pengawas Yayasan Pendidikan & Pembinaan Manajemen (PPM), PPM Manajemen(1958)
  2. Anggota Pengurus Yayasan Al Azhar (1978)
  3. Ketua Korps Mubalig Indonesia (1984-??)

Ia juga sempat menyusun buku Sejarah Moneter, dengan bantuan Oei Beng To, direktur utama Lembaga Keuangan Indonesia.

 

T.B SIMATUPANG

T.b Simatupang

Nama                           : Tahi Bonar Simatupang Nama

Lain                             : T.B. Simatupang

Tempat Lahir              : Sidikalang, 28 Januari 1920

Agama                         : Kristen

Kebangsaan                 : Indonesia

Meninggal                   : Jakarta, 1 Januari 1990

Dimakamkan               : TMP, Kalibata

 

Letnan Jenderal TNI (Purn) Tahi Bonar Simatupang atau yang lebih dikenal dengan nama T.B. Simatupang, menempuh pendidikannya di HIS Pematangsiantar dan lulus pada 1934. Ia melanjutkan sekolahnya di MULO Tarutung 1937, lalu ke AMS di Jakarta dan selesai pada 1940. Setelah menyelesaikan pendidikan dasar dan menengahnya, Simatupang mendaftarkan diri dan diterima di Koninklije Militaire Academie (KMA) yang merupakan sebuah akademi untuk anggota KNIL, di Bandung dan selesai pada 1942 Dalam masa perjuangan mempertahankan kemerdekaan. Simatupang turut berjuang melawan penjajahan Belanda. Ia mangkat menjadi Wakil Kepala Staf Angkatan Perang Rl (1948-1949) dan kemudian dalam usia yang sangat muda ia menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Perang (1950-1953). Pada tahun1954-1959 Ia diangkat sebagai Penasihat Militer di Departemen Pertahanan RI. Ia kemudian mengundurkan diri dengan pangkat Letnan Jenderal dari dinas aktifnya di kemiliteran karena perbedaan prinsipnya dengan Presiden Soekarno pada waktu itu.

Di lingkungan kemasyarakatan, Simatupang menjabat sebagai Ketua Yayasan Universitas Kristen Indonesia dan Ketua Yayasan institut Pendidikan dan Pembinaan Manajemen (IPPM). la bahkan mempakan salah satu pencetus lembaga pendidikan ini. ketika di Indonesia belum banyak orang yang memikirkannya. Simatupang percaya bahwa Indonesia membutuhkan pemimpin-pemimpin yang menguasai ilmu manajemen di dalam perusahaan maupun di tengah masyarakat. Pada 1969 Simatupang dianugerahi gelar Doctor Honons Causa dari Universitas Tulsa, Oklahoma. Amerika Serikat. Simatupang meninggal dunia pada tahun 1990 di Jakarta dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata.

 

TAN MALAKA

Tan Malaka

Nama                           : Tan Malaka

Nama Lain                  : lbrahim Datuk Tan Malaka

Tempat Lahir              : Pandam Gadang, 2 Juni 1897

Agama                         : Islam

Kebangsaan                 : lndonesia

Meninggal                   ; Kediri, 21 Februari 1949

Dimakamkan               : —

 

Tan Malaka atau Ibrahim gelar Datuk Tan Malaka (lahir di Nagari Pandam Gadang, Suliki, Sumatera Barat, 2 Juni 1897 meninggal di Desa Selopanggung, Kediri, Jawa Timur, 21 Februari 1949 pada umur 51 tahun) adalah seorang aktivis kemerdekaan Indonesia, filsuf kiri, pemimpin Partai Komunis Indonesia, pendiri Partai Murba. dan Pahlawan Nasional Indonesia.

Selama kuliah, pengetahuannya tentang revolusi mulai meningkat setelah membaca de Fransche Revolutie, yang diberikan kepadanya sebelum keberangkatannya ke Belanda oleh Horensma. Setelah Revolusi Rusia pada Oktober 1917, ia semakin tertarik pada komunisme dan sosialisme, membaca buku-buku karya Karl Marx. Friedrich Engels, dan Vladimir Lenin. Friedrich Nietzsche juga menjadi salah satu panutannya. Saat itulah ia mulai membenci budaya Belanda dan terkesan oleh masyarakat Jerman dan Amerika. Karena banyaknya pengetahuan yang ia dapat tentang Jerman, ia terobsesi menjadi salah satu angkatan perang Jerman. Dia kemudian mendaftar ke militer Jerman, Bagaimanapun, ia ditolak karenaAngkatan Darat Jerman tidak menerima orang asing. Saat itulah ia bertemu Henk Sneevliet. salah satu pendiri Indische Sociaal dari-Democratische Vereeniging (ISDV, pendahulu dari Partai Komunis lndonesia).

Direktur Penerbitan Institut Kerajaan Belanda untuk Studi Karibia dan Asia Tenggara atau KITLV, Harry A Poeze kembali merilis hasil penelitiannya, bahwa Tan Malaka ditembak pasukan TNI di lereng Gunung Wilis, tepatnya di Desa Selopanggung, Kecamatan Semen. Kabupaten Kediri pada 21 Februari 1949.

Keputusan Presiden Rl No. 53, yang ditandatangani Presiden Soekarno 28 Maret 1963 menetapkan bahwa Tan Malaka adalah seorang pahlawan Nasional.

 

TEUKU MUHAMMAD HASAN

Teuku Muhammad Hasan

Nama                                       : Teuku Muhammad Hasan

Tempat Lahir                          : Pidie, Aceh

Tanggal Lahir                         : 4April 1906

Agama                                     : Islam

Kebangsaan                             : Indonesia

Meninggal                               : Jakarta, 21 Septemer 1997

Dimakamkan                           : –

 

Teuku Muhammad Hasan dilahirkan tanggal 4 April 1906 sebagai Teuku Sarong, di Sigli, Aceh. Ayahnya, Teuku Bintara Pineung lbrahim adalah Ulee Balang di Pidie (Ulee Balang adalah bangsawan yang memimpin suatu daerah di Aceh)

Dia bersekolah di Sekolah Rakyat (Volksschool) di Lampoeh Saka 1914-1917. Pada tahun 1924 bersekolah di sekolah berbahasa Belanda Europeesche Lagere School (ELS), dilanjutkan ke Koningen Wilhelmina School (KWS) di Batavia (sekarang Jakarta). Kemudian ia masuk Rechtschoogeschool (Sekolah Tinggi Hukum).

Pada usia 25 tahun, T.M Hasan memutuskan untuk bersekolah di Leiden University, Belanda. Selama di Belanda, ia bergabung dengan Perhimpunan Indonesia yang dipelopori oleh Muhammad Hatta, Ali Sastroamidjojo, Abdul Madjid Djojodiningrat’dan Nasir Datuk Pamuntjak. Selain kesibukannya sebagai mahasiswa, Hasan juga menjadi aktifis yang mengadakan kegiatan-kegiatan organisasi baik di da|am kota maupun di kota-kota lain di Belanda.

Mendengar berita bahwa tentara Belanda telah menduduki ibukota Yogyakarta dan menangkap sebagian besar pimpinan Pemerintahan Republik Indonesia, tanggal 19 Desember sore hari, Mr. Syafruddin Prawiranegara bersama Kol. Hidayat, Panglima Tentara dan Teritorium Sumatera, mengunjungi Mr. Teuku Mohammad Hasan, Gubernur Sumatera/Ketua Komisaris Pemerintah Pusat di kediamannya, untuk mengadakan perundingan. Malam itu juga mereka meninggalkan Bukittinggi menuju Halaban, perkebunan teh 15 Km di selatan kota Payakumbuh.

Pada tahun 1990, Universitas Sumatera Utara menganugerahkan gelar Doctor Honoris Causa. Mr. Teuku Muhammad Hasan dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional oleh Pemerintah Republik lndonesia den

gan Surat Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 085/TK/Tahun 2006 tertanggal 3 November 2006.

 

TUANKU TAMBUSAI

Tuanku Tambusai

Nama                           : Tuanku Tambusai

Nama Lahir                 : Muhammad Saleh

Tempat Lahir              : Riau, 5 November 1784

Agama                         : Islam

Kebangsaan                 : Indonesia

Meninggal                   : 12 November 1882

Dimakamkan               : Negeri Sembilan, Malaya

 

Tuanku Tambusai (Iahir di Tambusai, Rokan Hulu, Riau, 5 November 1784 -meninggal di Negeri Sembilan, Malaya Briania, 12 November 1882 pada umur 98 tahun) adalah salah seorang tokoh Paderi terkemuka.

Perjuangannya dimulai di daerah Rokan Hulu dan sekitarnya den= gan pusat di Benteng Dalu-dalu. Kemudian ia melanjutkan perlawanan ke wilayah Natal pada tahun 1823. Tahun 1824, ia memimpin pasukan gabungan Dalu-dalu, Lubuksikaping, Padanglawas, Angkola, Mandailing, dan Natal untuk melawan Belanda. Dia sempat menunaikan ibadah haji dan juga diminta oleh Tuanku Imam Bonjol untuk mempelajari perkembangan Islam di Tanah Arab.

Dalam kurun waktu 15 tahun, Tuanku Tambusai cukup merepotkan pasukan Belanda, sehingga sering meminta bantuan pasukan dari Batavia. Berkat kecerdikannya, benteng Belanda Fort Amerongen dapat dihancurkan. Bonjol yang telah jatuh ke tangan Belanda dapat direbut kembali wa|aupun tidak bertahan lama. Tuanku Tambusai tidak saja menghadapi Belanda, tetapi juga sekaligus pasukan Raja Gedombang (regent Mandailing) dan Tumenggung Kartoredjo, yang berpihak kepada Belanda. Oleh Belanda ia digelari “De Padrische Tijger van Rokan” (Harimau Paderi dari Rokan) karena amat sulit dikalahkan, tidak pernah menyerah, dan tidak mau berdamai dengan Belanda. Keteguhan sikapnya diperlihatkan dengan menolak ajakan Kolonel Elout untuk berdamai. Pada tanggal 28 Desember 1838, benteng Dalu-dalu jatuh ke tangan Belanda. Lewat pintu rahasia, ia meloloskan diri dari kepungan Belanda dan sekutu-sekutunya. Ia mengungsi dan wafat di Seremban, Negeri Sembilan, Malaysia pada tanggal 12 November 1882.

 

WAHID HASJIM

Wahid Hasjim

Nama                           : Wahid Hasjim

Nama Lain                  : Kiai Haji Abdul Wahid Hasjim

TempatLahir               : Jombang, 1 Juni 1914

Agama                         : Islam

Kebangsaan                 : Indonesia

Meninggal                   : Cimahi, 19April 1953

Dimakamkan               : Tebuireng, Jombang

 

Kiai Haji Abdul Wahid Hasjim adalah pahlawan nasional Indonesia dan menteri negara dalam kabinet pertama Indonesia. Ia adalah ayah dari presiden keempat lndonesia, Abdurrahman Wahid dan anak dari Hasyim Asy’arie, salah satu pahlawan nasional Indonesia. Wahid Hasjim dimakamkan di Tebuireng, Jombang.

Pada tahun 1939, NU menjadi anggota MIAl (Majelis lslam A’la Indonesia), sebuah badan federasi partai dan ormas Islam pada zaman pendudukan Belanda. Saat pendudukan Jepang yaitu tepatnya pada tanggal 24 Oktober 1943 ia ditunjuk menjadi Ketua Majelis Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi) menggantikan MIAI. Selaku pemimpin Masyumi ia merintis pembentukan Barisan Hizbullah yang membantu perjuangan umat Islam mewujudkan kemerdekaan. Selain terlibat dalam gerakan politik, tahun 1944 ia mendirikan Sekolah Tinggi Islamdi Jakarta yang pengasuhannya ditangani oleh KH. A. Kahar Muzakkir. Menjelang kemerdekaan tahun 1945 ia menjadi anggota BPUPKI dan PPKI.

Wahid Hasyim dengan segUdang pemikiran tentang agama, negara, pendidikan, politik, kemasyarakatan, NU, dan pesantren, telah menjadi lapisan sejarah keislaman dan ke-lndonesiaan yang tidak dapat tergantikan oleh siapapun.

Karier politiknya terus menanjak dengan cepat. Ketua PBNU. anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan lndonesia (BPUPKI) dan Panitia Persiapan Kemerdekaan lndonesia (PPKI), hingga Menteri Agamapada tiga kabinet (Hatta, Natsir, dan Sukiman). Banyak kontribusi penting yang diberikan Wahid bagi agama dan bangsa.

Rumusan “Ketuhanan Yang Maha Esa” dalarn Pancasila sebagai pengganti dari “Kewajiban Menjalankan Syariat Islam bagi Pemeluknya” tidak terlepas dari peran seorang Wahid Hasjim. Wahid dikenal sebagai tokoh yang moderat, substantif, dan inklusif.

 

WAHIDIN SUDIROHUSODO

Wahidin Sudirohusodo

Nama                           : Wahidin Sudirohusodo

Nama Lain                  : dr. Wahidin Sudirohusodo

Tempat Lahir             : Sleman, 7 Januari 1852

Agama                         : Kristen

Kebangsaan                 : Indonesia

Meninggal                   : Yogyakarta, 26 Mei 1917

Dimakamkan               :

 

Wahidin Sudirohusodo, Namanya selalu dikaitkan dengan Budi Utomo karena walaupun ia bukan pendiri organisasi kebangkitan nasional itu, dialah penggagas berdirinya organisasi yang didirikan para pelajar School tot Opleiding van Inlandsche Artsen Jakarta itu.

 

Pendidikan

☆ Sekolah Dasar di Yogyakarta

☆ Europeesche Lagere School di Yogyakarta

☆ Sekolah Dokter Jawa di Jakarta

 

Dokter lulusan STOVIA ini sangat senang bergaul dengan rakyat biasa, sehingga tak heran bila ia mengetahui banyak penderitaan rakyat. Ia juga sangat menyadari bagaimana terbelakang dan tertindasnya rakyat akibat penjajahan Belanda. Menurutnya, salah satu cara untuk membebaskan diri dari penjajahan, rakyat harus cerdas. Untuk itu, rakyat harus diberi kesempatan mengikuti pendidikan di sekolahsekolah. Sebagai dokter, ia sering mengobati rakyat tanpa memungut bayaran. Dua pokok yang menjadi perjuangannya ialah memperluas pendidikan dan pengajaran dan memupuk kesadaran kebangsaan.

Lahirnya Budi Utomo, Saat mengunjungi Jakarta dan bertemu dengan pelajar-pelajar STOVIA, ia melontarkan gagasan agar para mahasiswa segera mendirikan organisasi modernyang bertujuan memajukan derajat bangsa. Gagasan tersebut disambut dengan berdirinya organisasi Boedi Utomo tanggal 20 Mei 1908. Organisasi ini akhirnya menjadi pioner terhadap bangkitnya kesadaran nasional sehingga setiap tanggal 20 Mei diperingati sebagai hari kebangkitan nasionai hingga sekarang.

YOS SUDARSO

Yos Sudarso

Nama                           : Yosaphat Soedarso

Nama Lain                  : Yos Sudarso

Tempat Lahir              : Salatiga, 24 November 1925

Agama                         : Kristen

Kebangsaan                 : lndonesia

Meninggal                   : 15 Januari 1962

Dimakamkan               : Laut Aru

 

Laksamana Madya TNI (Ant) Yosaphat Soedarso (lahir di Salatiga, Jawa Tengah, 24 November 1925 -meninggal di Laut Aru, 15 Januari 1962 pada umur 36 tahun) adalah seorang pahlawan nasional lndonesia. Ia beragama Kristen. Ia gugur di atas KRI Macan Tutul dalam peristiwa pertempuran Laut Aru setelah ditembak oleh kapal patroli Hr. Ms. Eversten milik armada Belanda pada masa kampanye Trikora. Sesaat sebelum tengelam, Komodor Yos Sudarso dengan menggunakan radio menyerukan pesan tempurnya kepada teman-teman seperjuangan, “Kobarkan semangat pertempuran!“ Hal yang kurang lazim adalah, sebagai seorang Kepala Staf Angkatan Laut tidak seharusnya ia ikut terjun langsung di dalam operasi tersebut. Namanya kini diabadikan menjadi nama KRI dan pulau, Nama Yos Sudarso sangat lekat dalam ingatan bangsa Indonesia dalam perjuangan merebut Irian Barat dari Tangan penjajah Belanda. Pasca perundingan KMB Irian Barat masih di bawah kolonialisme Belanda. Sebagai wilayah yang masuk dalam nusantara, Irian Barat diperjuangkan mati-matian oleh bangsa Indonesia baik melalui diplomasi maupun konfrontasi politik, ekonomi dan militer. Puncak perebutan Irian Barat melalui perintah Presiden Soekarno dalam pidatonya yang terkenal dengan sebutan Trikora (tri komando rakyat). Tindak lanjut dari Trikora adalah pembentukan komando Mandala dan konfrontasi militer. Dalam konfrontasi militer di Laut Arafuru, Laksamana Madya Yis Sudarso gugur setelah KRI Macan Tutul di bombardir Belanda.

Yos Soedarso menikah dengan Siti Kustini (1935-2006) pada tahun 1955 dan meninggalkan lima orang anak.

 

ZAINAL MUSTAFA

Zainal Mustafa

Nama                           : Zainal Mustafa

Nama Lain                  : Kiai Haji Zainul Arifin Pohan

Tempat Lahir              : Tasikmalaya, Tahun 1899

Agama                         : Islam

Kebangsaan                 : Indonesia

Meninggal                   : Jakarta, 28 Maret1944)

Dimakamkan               : TMP Tasikmalaya

 

K.H. Zainal Mustafa adalah salah satu pahlawan nasional lndonesia. Ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan TaJawa Barat yang mengadakan pemberontakan terhadap pemerintahan Jepang. Nama kecilnya Hudaeni. Lahir dari keluarga petani berkecukupan, putra pasangan Nawapi dan Ny. Ratmah, di kampung Bageur, Desa Cimerah, KecamatanSingaparna (kini termasuk wilayah Desa Sukarapih Kecamatan Sukarame) Kabupaten Tasikmalaya (ada yang menyebut ia lahir tahun 1901 dan Ensiklopedia Islam menyebutnya tahun 1907, sementara tahun yang tertera di atas diperoleh dari catatan Nina Herlina Lubis, Ketua Masyarakat Sejarawan Indonesia Cabang Jawa Barat). Namanya menjadi Zaenal Mustofa setelah ia menunaikan ibadah haji pada tahun 1927.

Besarnya pengaruh KH Zaenal Mustofa dalam pembentukan mental para santri dan masyarakat serta peranan pesantrennya sebagai lembaga pendidikan dan pembinaan umat membuat pemerintah .Jepang merasa tidak bebas jika membiarkan pesantren ini tetap berjalan. Maka, setelah peristiwa pemberontakan tersebut, pesantren ini ditutup oleh Jepang dan tidak diperbolehkan melakukan kegiatan apapun. Belakangan, Kepala Erevele Belanda Ancol, Jakarta memberi kabar bahwa KH. Zaenal Mustofa telah dieksekusi pada 25 Oktober 1944 dan dimakamkan di Taman Pahlawan Belanda Ancol, Jakarta. Melalui penelusuran salah seorang santrinya, Kolonel Syarif Hidayat, pada tahun 1973 keberadaan makamnya itu ditemukan di daerah Ancol, Jakarta Utara, bersama makam-makam para santrinya yang berada di antara makam-makam tentara Belanda. Lalu, pada 25 Agustus 1973, semua makam itu dipindahkan ke Sukamanah, Tasikmalaya.

37 Tokoh Proklamator kemerdekaan Indonesia