15+ Zat Adiktif : Pengertian, Jenis, Dan Contohnya (Paling Lengkap) Sekolahnesia

15+ Zat Adiktif : Pengertian, Jenis, Dan Contohnya (Paling Lengkap)

Zat Adiktif – Mendengar kata zat adiktif tentu saja bukanlah menjadi kata yang asing bagi masyarakat. Pasalnya, zat adiktif sudah banyak dikenalkan baik di lingkungan belajar mengajar atau sosialisasi kepada masyarakat umum. Pengenalan zat adiktif memang penting adanya, mengingat zat tersebut merupakan salah satu hal berbahaya.

Namun ternyata, meski sering dilakukan sosialisasi masih banyak orang yang terjerumus dengan godaan zat-zat berbahaya tersebut. Entah karena faktor paksaan dari pihak lain atau karena kemauan diri sendiri.

Penyalah gunaan zat adiktif memang tidak pernah di benarkan. Oleh karena itu, pemberian peringatan kepada semua pihak masih harus terus dilakukan. Berikut ini sedikit diulas mengenai zat adiktif.

Pengertian Zat Adiktif

Pengertian Zat Adiktif

Istilah zat adiktif bukan sekali ini kita dengar. Zat adiktif merupakan bahan lain yang  tidak termasuk dalam golongan narkotika ataupun psikotropika yang mana penggunaan nya dapat menimbulkan efek ketergantungan baik pada sisi psikologis atau fisik. Meskipun bahan aktif bukan narkotika atau psikotropika yang mempunyai efek psikoaktif, tetapi dapat menimbulkan dampak buruk bagi penggunaan nya karena ketergantungan dan ketagihan.

Zat adiktif merupakan zat-zat yang dapat menjadikan pemakaian nya menjadi kecanduan (adiksi). Kecanduan merupakan suatu keadaan dimana jasmani (fisik) maupun psikologis (non fisik) dari seseorang yang merasakan sesuatu tidak normal jika tidak menggunakan atau mengonsumsi zat- zat tertentu. Biasanya, si pecandu akan berusaha untuk menuruti keinginannya dengan kembali mengonsumsi zat-zat tersebut.

Zat-zat adiktif sebenarnya sudah banyak dikenal oleh orang-orang zaman dahulu. Contohnya saja masyarakat suku indian yang merokok dan mengunyah tembakau ketika ada acara adat. Tumbuh-tumbuhan merupakan awal ditemukannya kandungan zat adiktif. Misalnya saja ganja, opium, mariyuana dan juga kokain. Dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan alam terutama ilmu di bidang kimia, dewasa ini manusia sudah dapat mensintesis (membuat) zat adiktif yang mempunyai kemampuan sama seperti zat adiktif alami. Tentu saja zat adiktif sensitif mempunyai berbagai jenis dan mempunyai efek masing-masing.

Zat adiktif pada awalnya hanya digunakan untuk keperluan medis saja. Biasanya para dokter  akan menggunakan obat atu zat adiktif ketika dalam penanganan operasi untuk meghilangkan rasa sakit pada pasien. Tentu saja untuk penggunaan nya tidak sembarang. Pemaikaian zat adiktif akan digunakan sesuai dengan dosis yang dibutuhkan serta dengan pengawasan yang baik.

Macam-macam Zat Adiktif

Macam-Macam Zat Adiktif

Ada beberapa zat adiktif yang dapat ditemui di kehidupan sehari-hari. Diantaranya yaitu :

  1. Nikotin

Nikotin

Nikotin merupakan zat  yang terdapat dalam tembakau yang dapat diisolasi atau dipisahkan. Nikotin merupakan senyawa yang dapat mengakibatkan katarak, hipertensi, meningkatkan denyut jantung, gangguan kehamilan, jantung koroner, gangguan janin, kemandulan, melebarnya alveolus serta mempunyai sifat karsinogenik yang mana dapat menjadi pemicu dari kanker paru-paru.

Beberapa dari sifat nikotin adalah polar, aromatid, berminyak dan tidak berwarna, dapat menyebabkan perih pada lambung dan juga dapat menaikkan tekanan pada darah.

Dalam keseharian, kita dapat menemukan dengan  mudah nikotin yang ada pada rokok. Setiap orang yang sudah terlalu sering menghirup rokok, akan menjadi ketagihan atau kecanduan. Selain berdampak menjadi ketagihan, ternyata di dalam rokok juga terkandung zat lain yang dapat membahayakan bagi perokok maupun orang yang berada di sekitarnya.

Asap yang ditimbulkan sari orang yang merokok dapat terhirup oleh orang lain. Padahal dalam asap rokok tersebut mengandung banyak sekali racun. Akibatnya, orang yang menghirup akan terkena dampak negatifnya. Bahkan bis alebih parah dari orang yang merokok itu sendiri.

  1. Alkohol

Alkohol

Alkohol merupakan minumam yang kepopulerannya tidak pernah hilang dari zaman dahulu. Alkohol sendiri di dapatkan melalui proses fermentasi atau peragian        dari suatu makanan atau minuman. Konsumsi alkohol dapat menyebabkan sistem kerja otak dan saraf menjadi semakin lambat. Ada beberapa makanan yang di dalamnya mengandung alkohol dan boleh kita konsumsi. Misalnya saja tapai ketan atau tapai singkong. Namun  kadar alkohol yang terkandung dalam  makanan kadarnya kecil dan dengan intensitas yang sangat kecil pula.

Selain itu, kandungan alkohol yang besar juga ada di beberapa makanan dan minuman. Misalnya anggur, tuak, arak, bir, brendi, wiski dan masih banyak lainnya. Beberapa ciri-ciri yang dapat di ketahui ketika orang tersebut mengonsumsi diantaranya adanya rasa gembira yang berlebih, menurunnya kesadaran atau konsentrasi, sulit mengendalikan diri, mukanya kemerahan,  sering tercium aroma alkohol dari nafasnya.

  1. Kafein

Kafein

Salah satu minuman yang didalamnya terkandung kafein adalah kopi. Setiap jenis kopi yang berbeda, kandungan kafein di dalamnya pun juga berbeda. Seperti contoh, jenis kopi arabika mempunyai kadar kafein sebesar 1  1,5 %, atau pada kopi robusta kadar kafeinnya adalah 2 – 2,5 %. Tidak hanya kopi saja yang mengandung kafein di dalamnya. Ternyat kafein juga terdapat pada minuman teh dan juga cokelat. Efek yang timbul dari pemakaian kafein adalah timbulnya efek kesiagaan dan bersemangat. Namun di lain sisi, kafein juga dapat menimbulkan kecemasan.

Orang yang sudah merasakan enaknya kopi, biasanya akan ketagihan. Karena ini memang efek yang ditimbulkan dari minuman kopi itu sendiri. Tujuan orang banyak mengonsumsi kopi biasanya adalah agar tubuh terasa segar, tidak mudah kantuk dan juga kuat. Namun, jika kafein dikonsumsi dalam jumlah berlebihan akan menimbulkan efek kerja jantung yang terganggu. Karena setelah minum kopi dapat menjadikan detak jatung semakin cepat.

  1. Zat inhalasi

Zat Inhalasi

Zat inhalensia termasuk zat yang dapat menguap dengan mudah. Bentuknya ada dua, yaitu padat dan cair. Zat inhalensia termasuk dalam zat adiktif karena efek yang ditimbulkan setelah menghirup zat ini akan menjadikan kitamerasa nyaman dan enak.  Banyak orang yang setelah menghirup zat ini menjadi ketagihan.  Jika dinikmati dalam dosis kecil, efek yang ditimbulkan adalah efek euforia dan menyenangkan. Namun, jika zat ini dinikmati secara terus menerus efek yang terjadi ialah timbulnya halusinasi. Beberapa zat inhalensia yang ada di kehidupan sehari-hari adalah vernis, pelarut tip-ex (tinner), lem castol, semir sepatu, cat tembok dan masih banyak lagi.

Dampak Negatif Zat Adiktif

Dampak Negatif Zat Adiktif

Setidaknya ada tiga penggolongan dari dampak zat adiktif, yaitu :

  1. Stimulasi adalah suatu gejala yang dapat terjadi pada saraf pusat yang bertugas untuk mempercepat berbagai proses yang terjadi di dalam tubuh, seperti pernapasan, jantung, dan tekanan darah. Contohnya : adanya kandungan nikotin pada rokok, kandungan kafein pada kopi, juga kokain dan amfetamin.
  2. Depresi adalah suatu gejala yang dapat terjadi pada syaraf pusat yang dapat memperlambat proses yang terjadi di dalam tubuh. Akibat dari depresi adalah turun nya kesadaran dari seseorang pada apa yang ada di sekitarnya. Contoh zat-zat yang tergolong depresan merupakan alkohol, obat penenang dan sebagainya.
  3. Halusinasi adalah suatu gejala yang dapat terjadi pada saraf manusia yang mana memberikan efek khayalan bagi orang yang terkena. Halusinasi biasanya akan menyebabkan sang penderita melihat benda, mendengar suara, atau bisa juga merasakan berbagai hal tidak terjadi sama sekali di luas halusinasinya. Contoh zat yang tergolong dari zat halusinogen adalah yang termasuk zat halusinogen merupakan LSD kafein pada kopi.

Untuk dampak penyalahgunaan zat adiktif secara spesifik, simaklah pemaparan di bawah ini :

Dampak penyalahgunaan halusinogen

Dampak Penyalahgunaan Halusinogen

Beberapa zat adiktif mempunyai efek yang bersifat halusinogen. Yang mana apabila zat ini di nikmati, dapat mengakibatkan munculnya halusinasi yang berlebihan. Hal ini disebabkan zat yang ada di dalam kandungan nya langsung menyerang pada sistem saraf.

Dampak dari halusinogen tidaklah main-main. Karena dampaknya ini akan terjadi pada wilayah saraf. Tentu saja sistem kerja otak akan menjadi sangat terganggu. Jika zat halusinogen terlalu banyak dikonsumsi, akibatnya sangat besar. Karena bagian otak dapat mengalami pendarahan, yang tentunya ini bukanlah persoalan kecil.

Dampak penyalahgunaan kokain

Dampak Penyalahgunaan Kokain

Sebenarnya, jika kokain di konsumsi dalam kadar yang wajar hal ini tidak akan menimbulkan masalah yang besar. Segala sesuatu jika di konsumsi dalam keadaan di luar wajarnya tentu akan mengakibatkan masalah. Dampak buruk dari konsumsi kokain di luar batas wajar dan secara terus menerus ialah dapat menjadikan tubuh kita kekurangan sel darah putih. Keadaan seperti ini biasa kita kenal sebagai penyakit anemia.

Keadaan yang sering kita temui, ketika seseorang menderita penyakit anemia, kita menjumpai nya dalam keadaan yang semakin kurus. Selain dapat menimbulkan anemia, kokain dapat memicu perforesi yang terjadi pada sekat hidung. Kokain juga daat mengakibatkan munculnya aritma para jantung.

Dampak penyalahgunaan apoida

Dampak Penyalahgunaan Apoida

Seperti halnya zat adiktif yang lainnya, penyalahgunaan apoida dapat menyebabkan dmpak negatif. Dampak yang di timbulkan dari apoida yang masuk ke dalam tubuh ialah dapat menimbulkan gangguan menstruasi pada wanita. Kemudian juga dapat menyebabkan impotensi dan juga konstipasi khronuk.

Dampak penyalahgunaan inhalasian

Dalam hal wajar, penggunaan inhalasian tidaklah berpengaruh besar. Namun jika disalah gunakan tentu akan menimbulkan dampak kerugian tersendiri. Ada beberapa benda yang disengaja untuk penggunaan yang tidak benar. Penggunaan yang secara berlebihan dan dilakukan jangka panjang, dapat mengganggu sistem kerja tubuh.

Gejala awal dari efek di gunakan nya inhalasian seperti pusingnya kepala. Bahkan jika secara sengaja dilanjutkan, dapat membuat tidak sadarkan diri. Tidak hanya itu, penggunaan inhalasian secara asal-asalan dan berkelanjutan juga dapat berdampak pasa  kondisi kritis pada tubuh manusia. Beberapa organ tubuh yang mungkin saja terserang akibat penggunaan berlebih misalnya jantung, gangguan liver bahkan yang kebih parah, gangguan pada otak.

 

Kemudian selain dampak diatas, tentunya bagi seorang yang sudah terlanjur menjadi pencandu zat adiktif dan psikotropika akan berusaha melakukan apapun  agar dapat kembali mengonsumsi obat yang di inginkan. Beberapa masalah yang terjadi dapat di gambarkan sebagaimana berikut :

  • Pecandu akan kekurangan gizi karena dampak dari obat tersebut dapat mengurangi nafsu makan. Biasanya, tubuh seorang pecandu akan menjadi kurus kering, tidak segar, tatapan pada matanya kosong dan mata yang matanya terlihat cekung.
  • Masalah keuangan. Karena obat-obatan yang dikonsumsi harganya tidaklah murah. Namun apabila seseorang telah kecanduan, maka akan melakukan segala cara untuk bisa mendapatkan obat itu kembali. Bahkan mereka bisa saja menjual barang pribadi mereka, atau tindakan yang lebih nekat adalah mengambil barang milik orang lain. Hal ini tentu saja akan mendorong sang pengguna untuk melakukan tindak kriminal.
  • Kemungkinan terinfeksi penyakit. Penggunaan jarum suntik yang dilakuka oleh para pecandu secara bergantian dapat menimbulkan infeksi, misalnya infeksi virus HIV (yaitu virus penyebab AIDS) dan juga hepatitis (penyakit pada kerusakan hati).

Dampak penyalahgunaan non obat

Dampak Penyalahgunaan Non Obat

Banyak resep yang dapat di temukan di sekitar masyarakat dengan tujuan tertentu. Beberapa benda digunakan dengan tidak sebagaimana mestinya agar menimbulkan hal-hal setelah pemakaian. Misalnya seperti racun serangga, tiner, bensin, lem dan lain sebagainya. Benda-benda tersebut mempunyai sifat yang bisa dikatakan cukup keras.

Untuk itu, hindari benda-benda tersebut untuk penggunaan yang tidak tepat. Efek yang ditimbulkan dapat mengalami infeksi timboli. Tentunya ini bukanlah hal yang sepele. Jangan coba untuk melukai diri yang Anda cintai karena ingin mencoba suatu hal yang sangat merugikan.

 

Penggunaan Zat Adiktif dan Psikotropika dalam Bidang Kesehatan

Penggunaan Zat Adiktif Dan Psikotropika Dalam Bidang Kesehatan

Sebenarnya, zat adiktif dan juga psikotropika mempunyai manfaat jika di gunakan dalam bidang kesehatan. Namun hal tersebut harus di dalam dosis yang wajar dan juga sesuai dengan kebutuhan pengobatan. Tentu saja penggunaan zat adiktif dan juga psikotropika di luar batasnya dan tidak sesuai dosis akan menimbulkan masalah-masalah negatif. Seperti yang sudah di jelaskan sebelumya. Berikut ini zat adiktif dan juga psikotropika yang digunakan di dalam bidang kesehatan.

  1. Zat stimulan

Zat Stimulan

Zat stimulan merupakan zat yang berfungsi untuk merangsang fungsi tubuh dan dapat meningkatkan kegairahan dan juga kesadaran sehingga kemampuan beraktivitas akan meningkat selama beberapa waktu. Jenis zat stimulan antara lain amfetamin, kokain dan kafein. Beberapa contoh zat stimulan yang sering disalah gunakan adalah ekstasi dan shabu – shabu.

  1. Zat depresan

15+ Zat Adiktif : Pengertian, Jenis, Dan Contohnya (Paling Lengkap) Sekolahnesia

Syringe, spoon and heroin, concept of addictionZat depresan

Zat depresan juga mempunyai peranan di dalam dunia kedokteran. Zat ini mempunyai fungsi untuk menekan sistem saraf. Selain itu zat depresan juga mempunyai fungsi penting untuk mengurangi aktivitas dari fungsional tubuh. Hal ini akan menjadikan sang pemakai merasa tenang. Zat ini akan membuat orang yang diberi menjadi tidur bahkan tidak sadar diri. Jika penggunaan zat ini terlalu berlebih dapat mengakibatkan hal fatal, yaitu kematian. Jenis dari zat adiktif depresan antara lain adalah opioda dan berbagai senyawa turunannya seperti herion dan morfin. Contoh yang banyak di kenal yaitu putaw.

  1. Zat narkotika

Zat Narkotika

Di dalam dunia kedokteran, zat narkotika difungsikan sebagai zat analgesik kuat yang naba dapat menghilangkan rasa nyeri pada saat pembedahan. Zat-zat yang tergolong dalam kelompok narkotika adalah opium, ganja dan kokain.

  1. Alkohol

Alkohol

Di dunia kesehatan, alkohol dimanfaatkan sebagai zat disinfektan. Dimana zat disinfektan adalah zat yang berfungsi untuk membunuh kuman dan bakteri. Selain itu, alkohol juga digunakan untuk mencuci alat-alat kesehatan.

Bagaimana Menghindari Penggunaan Zat Adiktif Berbahaya ?

Bagaimana Menghindari Penggunaan Zat Adiktif Berbahaya ?

Seperti telah disinggung di atas bahwa zat adiktif merupakan zat yang harus dijauhi. Zat ini berbahaya bagi kesehatan mental maupun kesehatan jasmani. Seringkali terjadi kasus, pada mulanya seseorang hanya ingin merasakan sedikit saja. Namun, ternyata dari saat mencoba itu timbullah rasa ingin menikmati lagi yang lama kelamaan menjadi ketagihan dan terbiasa. Beberapa cara dapat kita terapkan sebagai upaya untuk menghindari terkontaminasi dengan zat-zat adiktif. Kita harus merubah pola hidup kita menjadi pola hidup yang sehat. Selain pola hidup sehat, kesehatan dalam pergaulan juga dapat menjadi pemicu.

Kemudian yang paling utama ialah, kita harus meningkatkan keimanan kita kepada Tuhan YME. Karena dengan iman yang kuat akan menjadikan mental kita sehat sehingga tidak mudah untuk tergoda mengonsumsi yang dilarang dan berbahaya.

Setelah itu, jangan pernah mencoba sekalipun hanya dalam jumlah yang sangat kecil.  Karena pengguna biasanya berawal karena ingin sekedar mencoba saja. Kemudian, setelah ia mencoba, ia merasa nikmat yang membuatnya ketaguhan. Dalam hal ini, peran lingkungan dari seorang teman akan sangat menentukan.  Teman yang benar-benar baik tidak akan membawa kita menuju sesuatu yang dilarang.

Sampai disini, tentu Anda sudah mengerti apa dan bagaimana zat adiktif beserta dampaknya. Meski disini tidak dibahas secara mendetail, setidaknya dari membaca penjelasan di atas tentu akan memberikan tambahan pengetahuan seputar zat adiktif. Kita harus menanamkan dalam kepala kita bahwa segala macam at adiktif itu harus benar-benar kita hindari. Terlebih untuk zat adiktif yang bisa dikatakan cukup keras, seperti halnya alkohol dan lebih parah lagi adalah narkoba.

15+ Zat Adiktif : Pengertian, Jenis, Dan Contohnya (Paling Lengkap)

Tags:,