20 Aplikasi Root (Terbaik 2020) Sekolahnesia

20 Aplikasi Root (Terbaik 2020)

Aplikasi Root – Ketika menggunakan perangkat Android untuk waktu yang cukup lama dan bahkan Android yang dimiliki terbilang tua, maka akan muncul banyak permasalahan. Seperti menjadi lemot, beberapa aplikasi tidak bisa dijalankan dengan baik, dan lain sebagainya. Permasalahan Android yang makin menjadi terbatas performanya ini bisa diatasi menggunakan aplikasi root. Sebuah cara sederhana yang dapat dipelajari.

Sebelum melakukan root pada perangkat, sebaiknya dipastikan dahulu apakah perangkat yang digunakan sempat di-root atau memang belum diroot. Sebab kalau bertumpuk akan mengacaukan sistem dalam perangkat. Banyak sekali developer yang menawarkan aplikasi khusus root. Baik di Google Play Store maupun di browser, untuk memudahkan, inilah rekomendasi aplikasi untuk root Android.

Rekomendasi Aplikasi Untuk Root di Google Play Store

1. Root Booster

Root Booster

Aplikasi untuk root bernama Root Booster ini bisa diunduh secara gratis di Google Play Store. Akan tetapi dalam pemakaian aplikasi, ketika ingin membuka akses ke fitur yang lebih komplit harus melakukan pembayaran terlebih dahulu, dengan harga minimal Rp 13.000,-. Ditawarkan oleh Dominik Nozka dan dirilis pada tahun 2014 silam.

Root Booster memungkinkan perangkat Android untuk mencapai performa terbaiknya. Meminimalkan konsumsi baterai, dan mengoptimalisasi aplikasi yang sering bermasalah saat dijalankan. Root Booster akan langsung berintegrasi dengan sistem CPU, RAM, dan Sistem Operasi Android di dalam perangkat mobile.

Cara kerja Root Booster sehingga bisa meminimalkan daya konsumsi baterai ialah mencari aplikasi yang dinilai paling banyak menguras baterai, kemudian aplikasi tersebut secara otomatis akan dihibernasi oleh Root Booster. Sehingga baterai perangkat Android bisa bertahan lebih lama. Lebih dari itu, Root Booster juga mengintervensi CPU, agar performa perangkat jadi lebih stabil.

Fokus yang digarap oleh Root Booster adalah performa perangkat Android. Dari pengembang memang berusaha memberi layanan bagi pengguna Android agar dapat memaksimalkan perangkat ketika menjalankan aplikasi tertentu tanpa harus kehilangan performa perangkat. Tentu saja hal ini membuat perangkat yang sering ngelag menjadi lancar.

Selain itu, Root Booster juga dilengkapi dengan fitur pembersih cache perangkat sekali sentuh. Saat perangkat mengalami kelebihan beban memori akibat ukuran cache yang terlalu besar, maka Root Booster akan menghapus cache yang mengganggu tersebut.

2. Root Browser App

Root Browser App

Berikutnya adalah aplikasi untuk root yang bernama Root Browser. Aplikasi ini cukup populer, dan bisa diunduh dengan bebas di Google Play Store. Dikembangkan oleh JRummy Apps dan ditawarkan sejak tahun 2011. Ukuran aplikasi ini hanya sekitar 9 MB, sehingga tidak akan membebani daya penyimpanan perangkat Android.

Root Browser App mampu memudahkan pengguna Android untuk menjelajahi sistem operasi dan file-file yang dimiliki. Mengkustomisasi dan mengoptimalkan performa perangkat Android. Root Browser App memungkinkan pengguna Android untuk punya kendali penuh terhadap file sekaligus folder miliknya, termasuk memasang aplikasi-aplikasi yang sulit terpasang akibat beda versi.

Fiturnya cukup kaya dan memang sangat rekomendatif untuk digunakan. Fitur yang dimiliki Root Browser App antara lain; dua panel file manager, kemudian batch copy atau paste pada file zip, rar, tar. Memindahkan file atau folder. Mengekstrak file apk, zip dan rar. SQlite Explorer. Menciptakan direktori baru pada file manager, memberi nama, mengubah nama, dan mengedit nama folder.

Juga mampu membaca file script, mengirim file sekali sentuh via email, mengubah tema tampilan file manager, install ritsleting memakai opsi pemulihan jarum jam dan lain sebagainya. Fitur-fitur yang kaya tersebut semakin didukung dengan tampilan user interface yang modern dan sangat mudah dipahami oleh pengguna Android.

Aplikasi ini juga dilengkapi fitur custom theme, menghapus iklan, mengedit database SQlite, membuat tampilan custom, dan APK Analyzer. Akan tetapi untuk memperoleh fitur tersebut harus membayar terlebih dahulu sebesar Rp 5.000,- hingga Rp 10.000,- untuk setiap itemnya.

3. XBooster Root Gratis Sepenuhnya

Xbooster Root Gratis Sepenuhnya

Bisa jadi, XBooster merupakan pilihan pertama bagi pengguna Android yang ingin mengoptimalkan kinerja perangkat Androidnya. Sebab, XBooster tidak mengenakan biaya sepeser pun di dalam penggunaan aplikasi. Berbeda dengan dua aplikasi rekomendasi sebelumnya. XBooster ketika selesai diunduh di Google Play Store, langsung terbuka semua fiturnya tanpa harus membeli.

XBooster dulunya dikenal dengan nama Boost My Xperia. Sebuah root yang memang dikhususkan untuk pengguna perangkat Sony Xperia yang bersistem operasi Android. Akan tetapi, sekarang XBooster sudah bisa digunakan oleh seluruh perangkat, tidak hanya Xperia. Tampilan user interfacenya sangat sederhana, sehingga cukup banyak yang menggunakan aplikasi khusus root ini.

Aplikasi XBooster Root hanya bisa dijalankan oleh sistem operasi Android minimal 2.3. Aplikasi ini dibuat untuk memungkinkan pengguna Android memaksimalkan fitur multitasking perangkat dan menghemat baterai perangkat secara ekstrem. Ditawarkan oleh Gapps Corp dan dirilis pada tahun 2013. Ukuran downloadnya hanya 1 MB.

Menyediakan fitur DRC (Dynamic RAM Calculation) sehingga pengguna Android bisa melakukan cek terhadap performa RAM perangkat. Selain itu, XBooster tidak seperti aplikasi khusus root lain yang biasanya bisa berjalan sebagai background, XBooster sengaja tidak menyediakan opsi background pemakaian, sehingga semakin menghemat daya konsumsi baterai.

4. Remover System App (Need to root)

Remover System App (Need To Root)

System App Remover bisa diunduh secara gratis dan bebas di Google Play Store. Ditawarkan oleh Jumobile dan dirilis pada tahun 2013. Ukuran unduhannya hanya 3 MB, sehingga tidak akan menghabiskan daya penyimpanan perangkat Android. Remover System App juga termasuk aplikasi root yang paling banyak pemakainya.

Secara mandiri, aplikasi ini akan menghapus semua aplikasi yang memang tidak diperlukan oleh perangkat maupun oleh pengguna perangkat Android. Menyediakan aplikasi pengguna, memindahkan aplikasi dari SD Card ke internal memory maupun sebaliknya, memindai ekstensi apk, rar, dan zip, memasang apk, dan bahkan pemakaiannya dilengkapi tutorial petunjuk rooting hape.

Seluruh aplikasi di perangkat, secara otomatis akan dikategorikan ke dalam kategori Could Remove, Should Keep, dan Key Module, sehingga pengguna bisa tahu dengan jelas mana aplikasi yang dibutuhkan dan mana yang tidak dibutuhkan. Fitur yang dibawa oleh Remover System App juga terbilang sangat kaya.

Fitur-fitur tersebut antara lain, memasang atau melepas aplikasi, menyesuaikan pemasangan aplikasi dengan sistem operasi yang dimiliki, mencari aplikasi secara lokal, menunjukkan detail apk, mencari di market, melakukan backup dan restore aplikasi, kustomisasi aplikasi, mengubah direktori aplikasi file, dan lain sebagainya.

Untuk membuka akses fitur yang lebih lengkap, pengguna harus melakukan pembelian terlebih dahulu di dalam aplikasi dengan harga minimal Rp26.000 per item.

5. Root Essentials

Root Essentials

Di antara semua rekomendasi aplikasi dengan fungsi root yang bisa didapat dari Google Play Store, bisa jadi Root Essentials merupakan aplikasi untuk root perangkat yang memiliki tampilan paling dinamis, interaktif, dan berwarna. Aplikasi Essential Root hanya berukuran sebesar 5 MB, sehingga tidak akan membebani daya tampung perangkat Android.

Menggunakan Root Essential akan memudahkan pengguna Android untuk lebih menjelajahi sistem operasi dan file yang terdapat pada perangkat Android mereka. Semuanya sangat mudah dilakukan karena tampilannya yang dinamis. Sayangnya, Root Essentials hanya bisa digunakan bagi pemakai sistem operasi Android Marshmallow atau lebih.

Fitur yang disediakan juga lumayan kaya, seperti menginstal aplikasi dengan ekstensi apk, rar, maupun zip, memanajemen penyimpanan aplikasi, dan mengkalibrasikan penggunaan baterai, sehingga daya konsumsi baterai akibat menjalankan aplikasi bisa sangat ditekan atau diminimalisir. Bahkan, yang paling menarik, ialah menyediakan flasher.

Flasher yang disediakan oleh Root Essential nantinya akan mengustomisasi ROM’s, GAPPS, dan menciptakan skrip maupun enkripsi sendiri. Dengan fitur semacam ini, tentu saja Root Essential menjadi root app yang paling kaya fitur. Akan tetapi, untuk membuka seluruh fiturnya harus melakukan pembayaran terlebih dahulu di dalam aplikasi, minimal Rp20.000 per item.

Root Essentials ditawarkan oleh Hue Essentials dan dirilis pada tahun 2016. Performa penggunaan Root Essential akan semakin optimal bagi pengguna Android Marshmallow yang perangkatnya adalah Samsung.

6. Titanium Backup App

Titanium Backup App

Titanium Back App termasuk aplikasi untuk root perangkat yang paling populer. Bahkan di Twitter menempati posisi sebagai aplikasi pilihan root terbaik. Sebuah aplikasi yang sangat kuat dalam hal penyediaan fitur dan memiliki beragam pilihan untuk mengoptimalisasi perangkat Android memakai Titanium Backup app ini.

Minimal sistem operasi perangkat adalah Android 1.5. Dengan demikian, hampir seluruh sistem operasi Android mampu memakai aplikasi Titanium Backup. Selain itu, fitur menarik yang dibawa oleh Titanium Backup ialah mampu memproteksi data perangkat sehingga keamanan data akan lebih terjamin.

Satu fitur yang makin membuat Titanium Backup App dilirik ialah menyediakan akses penyimpanan awan bagi pengguna apabila mengijinkan akses internet. Adapun file dan skrip yang telah dibuat dapat disimpan di Google Drive, Box, atau Dropbox. Teknis seperti ini tentu membuat pengguna Android bisa lebih aman ketika melakukan flash pada perangkat, karena data terdahulu tersimpan.

Titanium Backup juga menyediakan fitur untuk mengekspor data ke dalam file CSV. Nantinya dapat diurai kembali. Aplikasi Titanium Backup bisa diunduh secara gratis di Google Play Store, ukuran unduhannya hanya 6 MB.

7. Flashify Root

Flashify Root

Berikutnya ada aplikasi Flashify Root. Sebuah aplikasi untuk flash perangkat Android dan mengoptimalkan penggunaan Android yang bisa diunduh secara bebas dan gratis di Google Play Store. Ukuran pengunduhannya hanya 12 MB. Ditawarkan oleh Christian Gollner dan dirilis pada tahun 2013 silam.

Aplikasi Flashify memungkinkan pengguna Android untuk melakukan flashing dengan cara singkat dan mudah dipahami. Menyediakan pembacaan file data .img tanpa perlu melakukan recovery perangkat Android. Termasuk melakukan flash terhadap file berekstensi .zip yang ingin dipasang di perangkat Android.

Flashify juga mampu membackup file ke penyimpanan awan seperti Dropbox, Box, dan Google Drive. Sehingga data-data di dalam perangkat baik yang sebelum maupun sesudah dilakukan flash tetap terjaga dengan aman dan bisa dipasang kembali sewaktu-waktu. Secara otomatis, Flashify juga akan bersinkronisasi dengan backup yang terdapat pada perangkat.

Sayangnya, tidak disarankan untuk melakukan flashing perangkat Android lebih dari tiga kali dalam sehari, sebab apabila lebih dari tiga kali harus melakukan pembayaran sebesar Rp 50.000 dahulu. Karenanya, pastikan file yang akan diflash pada perangkat memang benar-benar cocok dan representatif dengan sistem perangkat Android yang dimiliki.

8. Androoster Root Tweaking Tool

Androoster Root Tweaking Tool

Untuk rekomendasi aplikasi root selanjutnya yang terdapat di Google Play Store, ada aplikasi Androoster. Termasuk alat root perangkat Android yang memiliki kecepatan tinggi dalam pengoperasiannya. Ukuran downloadnya hanya 5 MB, ditawarkan oleh Andrea Cioccarelli dan dirilis pada tahun 2018. Aplikasi ini termasuk aplikasi root yang serba lengkap.

Memiliki fitur utama seperti optimalisasi daya simpanan perangkat Android dan fungsi penghematan baterai secara ekstrem. Terintegrasi langsung dengan CPU, Memory, RAM, Kernel, dan baterai, sehingga tidak perlu menyeting terlebih dahulu. Juga menyediakan fitur governor switcher, debug monitor, Network buffer, dan lain sebagainya.

9. Aplikasi APP2SD All in One Root Tool

Aplikasi App2Sd All In One Root Tool

Berikutnya ada aplikasi untuk root yang dikembangkan di Asia, yakni APP2SD. Sebuah aplikasi khusus root yang cukup terkenal dan lumayan banyak pemakainya. Ukuran pengunduhannya hanya 12 MB. Dikembangkan oleh Vicky Bonik dan dirilis pada tahun 2015. Aplikasi ini telah berkembang dari aplikasi yang bergerak di data aplikasi ke aplikasi yang memaksimalkan fungsi SD.

Syaratnya, sebelum memakai aplikasi ini, pastikan perangkat Android sudah diroot terlebih dahulu dan memberi akses pada APP2SD root. Lalu melakukan dua partisi pada kartu SD menggunakan alat partisi inbuilt. Jika tidak, maka aplikasi APP2SD tidak akan bisa dijalankan pada perangkat Android.

Fitur yang disediakan APP2SD juga terbilang banyak sekali. Antara lain menautkan apk, odex, dex, lib, data internal, eksternal data, dan folder opp bagi pengguna pada sistem aplikasi yang menyimpannya di kartu SD. Kemudian Bussybox Installer, menghapus bloatware, memindahkan aplikasi ke kartu SD, dan terminal emulator untuk menjalankan perintah skrip dan shell.

Meski terlihat sangat kaya fitur, pastikan sebagai pengguna Android harus yakin terlebih dahulu sebelum memakai aplikasi APP2SD, karena aplikasi ini tidak menanggung segala kesalahan atau kerusakan akibat melakukan root secara sendiri tanpa disertai oleh ahli.

10. Root Master

Root Master

Terakhir, untuk rekomendasi aplikasi melakukan root pada perangkat Android, ada aplikasi Root Master. Ditawarkan oleh Battery Savior dan dirilis pada tahun 2019 kemarin. Aplikasi ini ukurannya hanya 2 MB. Dengan fokus fungsinya sebagai aplikasi untuk mengoptimalkan performa perangkat Android dan menekan jumlah konsumsi baterai oleh aplikasi di perangkat.

Root Master juga akan memberikan stabilitas pada performa perangkat Android yang digunakan. Memberikan setelan setting untuk mengimprovisasi daya konsumsi penyimpanan dan daya konsumsi baterai oleh perangkat dan memaksimalkan penggunaan aplikasi.

Rekomendasi Aplikasi Root Non – Play Store

11. XPosed FrameWork Hub

Xposed Framework Hub

Menggunakan sebuah aplikasi untuk root yang non-Play Store tentu akan terbilang agak rumit, akan tetapi hasilnya bisa melegakan. Salah satu aplikasi untuk root unggulan di luar lingkup Google Play Store adalah XPosed Framework Hub. Aplikasi ini bisa diunduh di forum XPosed Framework di browser perangkat Android secara gratis.

XPosed merupakan aplikasi modul framework yang memungkinkan pengguna Android memanipulasi sistem Android bawaan tanpa memberi pengaruh pada aplikasi yang sudah terpasang atau file ekstensi apk. Artinya, aplikasi XPosed dapat digunakan di hampir semua jenis ROM’s perangkat Android.

Aplikasi XPosed membantu pengguna Android memodifikasi aplikasi agar dapat bersesuaian dengan sistem perangkat termasuk langkah-langkah menerapkan flash pada perangkat Android. Semua perubahan yang sudah dilakukan akan secara otomatis tersimpan di memori SD Card.

Apabila ingin mengembalikan setelan lama, tinggal menonaktifkan modul lalu memulai ulang perangkat. XPosed Framework hanya bisa digunakan untuk perangkat dengan sistem operasi Android minimal Android 4.0.3. Didesain oleh Rovo89 dan Tungstwenty. Jika memilih menggunakan aplikasi ini, persiapkan diri untuk menghadapi risiko tinggi terjadinya bug pada perangkat.

12. Kingo Root Apk

Kingo Root Apk

Kingo Root sebenarnya bisa saja didapatkan dan diunduh di Google Play Store, akan tetapi akan banyak fitur yang terkunci dan kebebasan dalam mengustomisasi sistem menjadi dibatasi. Sebagai gantinya, Kingo Root juga mempunyai versi apk yang bisa diunduh bebas dan gratis tanpa membayar di browser perangkat Android.

Kingo Root merupakan aplikasi root yang bisa diterapkan pada sistem perangkat Android dan PC / laptop. Sehingga menjadikan Kingo Root sebagai aplikasi untuk rooting yang paling populer digunakan. Pun metode yang dijalankan akan sangat mudah sebab terdapat guide user interface yang interaktif. Dalam hitungan menit, perangkat Android pasti sudah selesai dirooting.

Memasang Kingo Root membutuhkan sistem operasi minimal Android 1.5. Memiliki cakup banyak variasi untuk setiap merk perangkat Android. Jadi terdapat Kingo Root khusus untuk Samsung, Huawei, Google Pixels, HTC, OnePlus, Sony, dan lain sebagainya. Kingo Root termasuk aplikasi root yang aman dan tidak memiliki risiko tinggi.

13. One Click Root

One Click Root

Software root lainnya adalah One Click Root. Tidak direkomendasikan untuk menggunakan aplikasi ini jika melakukan root perangkat Android dengan bantuan PC atau laptop. Sesuai dengan namanya, One Click Root menyediakan kemampuan untuk meroot Android cukup dengan sekali sentuh.

Dengan metode yang seperti itu, One Click Root adalah jenis aplikasi instant root yang punya fungsi untuk membuka kunci seluruh enkripsi sistem operasi kemudian mengonfigurasinya di saat yang bersamaan. Untuk menggunakan One Click Root, sistem operasi minimal yang dibutuhkan ialah Android versi 1.5 hingga Android versi 7.0.

Bekerja dengan sangat baik jika digunakan pada perangkat Android bermerk LG, Motorola, Samsung, Sony, dan lain sebagainya. Aplikasi ini sangat cocok bagi pengguna Android yang ingin memodifikasi sistem operasi secara mudah. Artinya, cocok bagi pemula.

14. SuperSU Root

Supersu Root

Nama lengkapnya Super Super User. Diidentifikasi sebagai salah satu aplikasi terbaik untuk melakukan root pada perangkat Android hingga saat ini. Menggunakan aplikasi ini akan memberi pengguna akses untuk menolak, memasang, atau mengonfigurasi sistem operasi pada perangkat yang ingin diroot.

Kerja aplikasi SuperSU juga sangat cepat. Tentu saja, dengan sistem yang begitu cepatnya, SuperSU tidak akan menumpuk data pada CPU. Untuk versi gratisnya dapat diunduh di browser. Apabila ingin versi lengkap, tinggal membayar sebesar 4 dollar Amerika.

15. iRoot Apps

Iroot Apps

Aplikasi root iRoot dirancang oleh pabrikan dari Cina. Memungkinkan pengguna Android untuk melakukan root dengan instan dan mudah, cukup sekali klik. Kompatibel dengan seluruh merek perangkat Android. Bahkan termasuk perangkat tablet.

Sayangnya, iRoot tidak menyediakan opsi untuk mengembalikan perangkat Android ke setelan sebelumnya atau melakukan unroot. Artinya, Perangkat Android akan langsung terkunci pada sistem operasi hasil proses rooting. Aplikasi ini dapat diunduh di browser untuk mendapatkan versi APK Mod.

16. In Conclusion Root App

In Conclusion Root App

Salah satu aplikasi penyedia layanan root App yang paling mudah digunakan, dan memang didesain untuk digunakan oleh pemula. Pengguna Android yang ingin melakukan root pada perangkat tidak perlu menjalankan teknis-teknis sulit apabila menggunakan In Conclusion. Meski demikian, tetap sediakan backup untuk data di perangkat Android sebelum melakukan rooting.

17. BusyBox Root Android

Busybox Root Android

Aplikasi lain yang bisa digunakan untuk melakukan root pada perangkat Android adalah aplikasi BusyBox. BusyBox bisa saja diunduh di Google Play Store. Akan tetapi, untuk memperoleh akses fitur yang lebih lengkap, sebaiknya mengunduh BusyBox versi apk di browser perangkat Android.

BusyBox merupakan software atau aplikasi yang dirancang untuk memanipulasi sistem perangkat sehingga pemilik memiliki kendali penuh terhadap sistem operasi dan seluruh data yang dimiliki. Aplikasi ini juga bisa bekerja di perangkat PC atau Laptop dengan sistem Linux.

BusyBox mampu mengubah environment perangkat Android untuk lebih disesuaikan terhadap kemungkinan pemasangan aplikasi-aplikasi yang sebelumnya tidak kompatibel dengan sistem perangkat Android asli.

Untuk aplikasi BusyBox, spesifikasi minimal sistem operasi perangkat yang dibutuhkan adalah Android 1.5 hingga Android 7.0. BusyBox menyediakan pilihan berbayar bagi pengguna yang ingin mendapat akses fitur lebih komplit.

18. Greenify App Root

Greenify App Root

Aplikasi root Greenify merupakan salah satu aplikasi yang paling mudah digunakan dan memberi jaminan pada pengguna agar perangkat Android lebih mampu menghemat konsumsi penyimpanan dan konsumsi energi baterai perangkat. Dapat digunakan pada perangkat yang sudah pernah di root maupun belum pernah melewati proses root.

Greenify juga memberi kemudahan pada pengguna Android agar perangkat yang digunakan bisa berhibernasi secara otomatis ketika aplikasi yang digunakan menjadi bertumpuk dan tidak seberapa penting untuk digunakan. Aplikasi ini membantu perangkat menjalankan aplikasi lain di dalam perangkat.

19. SixAxis Controller

Sixaxis Controller

Untuk aplikasi root Sixaxis Controller perlu diketahui bahwa aplikasi ini merupakan aplikasi untuk root yang sifatnya premium. Untuk mendapatkan aplikasi ini dan mengoptimalkan semua fitur, perlu melakukan pembelian terlebih dahulu sebesar 4 Dollar Amerika. Untuk mengatasi permasalahan ini, sebagai gantinya bisa mengunduh di browser pada versi yang apk MOD.

SixAxis memiliki kemampuan untuk melakukan root pada perangkat Android dengan bantuan dari perangkat PC untuk memudahkan sistem root yang ingin diinstal pada perangkat. Aplikasi ini merupakan aplikasi yang sangat cocok digunakan bagi para gamers yang ingin memaksimalkan kemampuan perangkat Android dalam menjalankan aplikasi game.

20. WiFinspect

Wifinspect

Rekomendasi terakhir untuk aplikasi root ialah WiFinspect. Sebuah aplikasi untuk root perangkat Android yang dirancang untuk memanipulasi jaringan network wifi. Baik public maupun personal. Termasuk aplikasi untuk root yang sangat sederhana namun memiliki performa penggunaan yang sangat kuat saat digunakan.

Aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk menjadi penjelajah internet sebagai anonim kemudian mengawasi akun-akun bisnis yang terdapat di internet. Aplikasi ini bisa dipakai oleh perangkat yang belum di root, tapi pekerjaannya menjadi sangat mudah bagi perangkat yang sudah dilakukan root.

Wifinspect menawarkan fungsi untuk melakukan ping, menjalankan traceroutes, dan memindai vulnerabilities. Banyak pengguna Android yang menjalankan basis internet yang sangat puas menggunakan Wifinspect.

Saran Menentukan Aplikasi Root Terbaik

Begitu banyak pilihan aplikasi untuk melakukan root pada perangkat Android. Setiap pilihannya memiliki kelebihan dan risiko tersendiri yang harus ditanggung. Guna menghindari hal-hal buruk saat melakukan root, pastikan untuk sudah mengetahui betul seluk beluk perangkat Android yang akan di root dan bagaimana respon perangkat terhadap aplikasi untuk root yang dipakai.

Selain itu, sebelum melakukan root pada Android, selalu persiapkan backup terhadap data-data setelan lama sebelum root. Agar jika ingin mengembalikan ke setelan awal tidak akan ada data yang menghilang.

20 Aplikasi Root (Terbaik)