Properti Tari Sajojo

7 Properti Tari Sajojo (Lengkap dengan gambar dan deskripsi)

Properti Tari Sajojo – Tari sajojo adalah tari tradisional yang berasal dari daerah Papua. Tari tradisional ini merupakan salah satu jenis tari pergaulan. Oleh karena itu tarian ini dapat ditarikan oleh berbagai kalangan. Tarian ini biasanya ditampilkan saat acara adat atau hiburan suatu acara. Properti tari sajojo yang digunakan membawa kebudayaan khas dari Papua.

Properti tari adalah bagian dari perlengkapan tari yang digunakan penari untuk menambah nilai estetika tarian. Properti tari juga berfungsi untuk memperdalam makna yang terkandung dalam tarian tersebut.  Seperti pada tari sajojo yang melambangkan semangat kebersamaan dan gotong royong antar masyarakat Papua berbagai kalangan. Berikut adalah properti tari sajojo yang wajib digunakan.

Beberapa Properti Tari Sajojo

1. Rok rumbai

Rok Rumbai

Secara umum properti tari sajojo adalah rumbai-rumbai. Kostum yang digunakan oleh penari pada tari sajojo tidak menggunakan pakaian adat dari Papua melainkan memakai rumbai-rumbai khas daerah Papua. Tari sajojo dapat ditarikan oleh perempuan maupun laki-laki karena tarian ini merupakan tari pergaulan.

Rok rumbai biasanya digunakan sehari-hari oleh wanita di Papua untuk menutupi sebagian tubuh bagian bawah. Tetapi rok rumbai tidak hanya digunakan oleh perempuan saja di Papua. Melainkan juga digunakan oleh lelaki di Papua pada acara-acara tertentu.

Rok rumbai juga termasuk pakaian adat dari papua yang terbuat dari daun sagu yang telah kering yang disusun sedemian rupa membentuk rok. Rok rumbai juga dapat dibuat dengan tali rafia yang berwarna-warni. Penari laki-laki tari sajojo biasanya hanya menggunakan rok rumbai dan tidak memakai atasan.

Penari lelaki tari sajojo biasanya bertelanjang dada dengan menghias tubuhnya dengan mengecat tubuh dengan ukiran khas etnis Papua. Penari perempuan untuk tari sajojo juga menggunakan rok rumbai untuk menutupi tubuh bagian bawah. Penari wanita ada yang juga bertelanjang dada seperti penari lelaki.

Namun para penari wanita ini biasanya membuat tato yang akan menyamarkan tubuh bagian atas. Motif dari tato yang digunakan pun beragam yang membawa ciri khas Papua seperti flora dan fauna. Flora dan fauna yang di cat di tubuh penari seperti burung cendrawasih ataupun lainnya.

Tetapi ada juga yang menggunakan rumbai-rumbai sama seperti pada rok rumbai untuk menutupi tubuh bagian atas. Namun para penari modern biasanya menggunakan manset berwarna hitam atau kaos polos berwarna hitam. Ataupun dapat juga menggunakan manset atau kaos oblong polos berwarna putih.

Ada pula yang memakai leging untuk lebih menutupi baian tubuh bagian bawah. Namun aslinya di Papua bagian kaki yang terlihat akan ikut di cat. Warna cat yang biasa digunakan adalah berwarna merah hitam dan putih.  Rok rumbai memiliki filosofi yaitu kedekatan masyarakat dengan alam sekitar.

2. Penutup kepala

Penutup Kepala

Penutup kepala adalah hiasan yang berfungsi untuk menutupi kepala penari tari sajojo. Bahan yang digunakan untuk membuat penutup kepala ini sangat unik dan sangat alami dengan nuansa alam. Penutup kepala ini biasanya terbuat dari bahan ijuk yang dibuat melingkar.

Bagian penutup dibuat dari daun sagu yang dirajut dengan sangat teliti dan dibuat secara manual namun harus rapi. Dan bagian penutup kepala biasanya digunakan bulu burung kasuari.

Dapat juga ditambahkan bahan hiasan seperti bulu burung kasuari ataupun dapat menggunakan daun sagu yang kering. Penggunaan bulu ayam atau burung yang diwarnai akan semakin menambah keindahan dari kostum penari.

Penutup kepala ini dapat terbuat dari bulu ayam yang diberikan warna sehingga akan lebih menarik. Penutup kepala ini juga terbuat dari kain yang memiliki motif khas etnis papua. Kemudian dibagian atas kain diberikan ijuk, daun sagu kerung maupun bulu burung atau bulu ayam yang diberikan warna.

Fungsi dari penutup kepala ini adalah untuk memperindah kostum yang digunakan penari.

3. Gelang rumbai

Gelang Rumbai

Gelang rumbai adalah gelang yang berbentuk seperti rok rumbai yang digunakan pada tangan dan juga kaki. Gelang rumbai ini terbuat dari daun sagu kering maupun ijuk. Gelang rumbai merupakan aksesoris yang termasuk dalam properti tari sajojo.

Gelang rumbai ini juga dapat terbuat dari rafia yang berwarna yang dibuat melingkar. Gelang rumbai biasanya dipakai di kedua tangan dan juga kedua kaki penari.

4. Kalung

Kalung

Kalung merupakan aksesoris pada tari sajojo yang digunakan di leher. Kalung yang dipakai oleh penari biasanya terbuat dari kerang. Kalung yang digunakan oleh penari berupa kalung dengan liontin ikon-ikon Papua seperti burung cendrawasih, patung asmat, honai ataupun yang lainnya.

Kalung kerang merupakan kalung yang biasanya dipakai pada acara adat Papua salah satunya tarian adat. Liontin kalung juga dapat terbuat dari kayu atau batu yang diukir menyerupai taring. Liontin juga dapat terbuat dari gigi anjing dan babi. Gigi anjing adalah hiasan yang sering dijadikan kalung.

Kalung yang digunakan penari dapat juga berupa kalung panjang. Pemakaian kalung ini dengan cara menyilangkan kalung ke tubuh penari.

5. Lukisan etnis Papua

Lukisan Etnis Papua

Selain menggunakan properti diatas tari sajojo juga menggunakan berupa lukisan etnis Papua pada tubuh penari. Lukisan ini biasanya terdapat pada wajah, dada, tangan dan kaki penari. Lukisan pada tubuh ini biasanya menggambarkan etnis masyarakat Papua.

Lukisan dapat berupa lingkungan di Papua maupun tentang flora dan fauna di Papua. Seperti burung kasuari ataupun burung cendrawasih. Warna cat pada lukisan yang digunakan adalah warna putih, merah dan hitam.

6. Tombak

Tombak

Tombak merupakan salah satu senjata yang sering digunakan oleh masyarakat di Papua. Tombak biasanya digunakan dalam kehidupan sehari-hari misalkan untuk berburu. Namun tombak juga termasuk dalam properti tari sajojo yang berfungsi untuk lebih memepertegas gerakan tari. Tombak ini digunakan untuk media gerakan dalam tari sajojo.

7. Tifa

Tifa

Tifa adalah alat musik tradisional khas dari daerah Papua. Tifa  ini berbentuk seperti kendang yang terbuat dari kayu yang dilubangi tengahnya. Namun suara dari alat musik tifa lebih ringan dibandingkan kendang. Alat musik tifa hanya memiliki satu suara. Oleh karena itu tifa menjadi pengatur irama dan suara utama.

Dalam beberapa penampilan adapula yang membawa tifa sebagai properti tari sajojo. Selain sebagai penambah keindahan tifa yang dibawa juga sebagai penambah iringan dalam tarian. Lagu yang digunakan dalam tari sajojo adalah lagu sajojo yang diiringi dengan alat musik tifa.

Tifa merupakan alat musik yang penggunaannya secara dipukul ataupun dimainkan dengan tangan. Tifa merupakan alat musik yang sering digunakan di Papua. Tifa biasanya digunakan untuk mengiringi upacara adat pertunjukan musik ataupun pada tarian tradisional seperti tari sajojo.

Seiring dengan perkembangan zaman properti dari tari sajojo pun ikut mengalami perkembangan. Properti tari sajojo banyak dikreasikan dengan kain yang bertujuan agar lebih simpel dan menarik. Dampaknya sudah ada tari sajojo modern dan mengalami perubahan pada kostum yang dipakai. Namun kita harus menjaga agar modernisasi tidak menghilangkan kearifan lokal daerah Papua.

7 Properti Tari Sajojo (Lengkap dengan gambar dan deskripsi)