Doa Buka Puasa – Puasa merupakan rukun Islam yang ketiga. Ibadah ini merupakan amalan yang dapat memberikan pahala besar jika dilakukan dengan sempurna. Puasa adalah menahan diri dari makan dan minum dimulai dari sejak terbitnya matahari hingga terbenamnya matahari. Untuk membatalkan ibadah ini, umat muslim wajib melafalkan doa buka puasa dan minum atau makan sesuatu.
Daftar Isi
Apa itu Puasa?
Puasa ialah sebuah bentuk ibadah yang mengharuskan umat Islam untuk menahan diri dari makan dan minum, serta dari semua hal yang dapat membatalkan puasa, selama satu hari penuh sejak terbitnya matahari hingga terbenamnya matahari. Puasa yang juga disebut shaum ini dilaksanakan pada waktu-waktu tertentu, tergantung pada jenis puasa yang dilakukan.
Menurut bahasa, shaum berarti mencegah atau menahan diri. Sekilas, ibadah ini terkesan sederhana. Namun, puasa sebenarnya tidak selalu mudah untuk dilakukan karena ada banyak godaan di luar sana yang dapat membatalkan puasa maupun mengurangi pahala puasa.
Berikut ini hal-hal yang dapat membatalkan puasa.
- Keluar darah haid
- Makan atau minum dengan sengaja
- Pingsan
- Muntah dengan sengaja
- Bersetubuh pada siang hari
Berikut ini hal-hal yang dapat mengurangi pahala puasa.
- Bergosip
- Berbohong
- Mengumpat
- Menyombongkan diri
- Bertengkar
- Memfitnah orang lain
- Melakukan maksiat
Setelah seharian menahan diri, umat Islam yang berpuasa wajib membatalkan puasa pada saat senja. Cara yang paling sederhana untuk membatalkan puasa adalah dengan minum segelas air putih. Namun, sebelum meminumnya, wajib baginya untuk mengucapkan basmallah. Selain itu, mereka yang berpuasa juga harus membaca doa buka puasa agar ibadahnya lebih sempurna.
Jenis-Jenis Puasa
Pada dasarnya, puasa dibedakan menjadi dua jenis, yaitu wajib dan sunnah. Puasa wajib adalah puasa yang apabila dikerjakan akan menambah pahala orang yang melakukannya namun jika tidak dikerjakan akan menambah dosa orang yang tidak melakukannya. Puasa sunnah adalah puasa yang akan memberi pahala pada orang yang mengerjakannya namun tidak akan menambah dosa jika tidak dilakukan.
Puasa wajib ada tiga macam.
1. Puasa Ramadan
Puasa Ramadan adalah puasa wajib yang dilakukan pada bulan Ramadan. Puasa ini dilakukan selama 30 hari dan memiliki keutamaan yang sangat besar. Beberapa orang mungkin tidak dapat berpuasa selama 30 hari penuh karena, misalnya, sakit, haid, atau hamil. Oleh karenanya, orang sakit, wanita hamil, atau wanita yang sedang haid harus mengganti puasa ini pada hari lain.
2. Puasa denda
Puasa denda atau yang juga disebut puasa kifarat adalah puasa wajib bagi seorang muslim yang melanggar aturan tertentu. Puasa ini harus dilakukan selama dua bulan secara berturut-turut. Namun kewajiban puasa ini dapat gugur jika orang yang melanggar aturan tersebut dapat memerdekakan budak atau memberi makanan kepada 60 orang miskin.
Beberapa contoh pelanggaran aturan yang menyebabkan pembayaran denda ini adalah:
- Berhubungan suami istri pada siang hari saat bulan Ramadan
- Melanggar sumpah
- Membunuh orang tanpa sengaja
- Melakukan sesuatu yang diharamkan dalam ikhram (untuk kasus ini hanya 7 hari puasa)
3. Puasa nazar
Puasa nazar wajib dilakukan jika seseorang bernazar untuk puasa. Contoh dari kasus ini adalah seseorang mengucapkan nazar, “demi Allah, aku akan melaksanakan puasa selama satu minggu apabila Allah mengangkat penyakitku.” Apabila ia sudah sembuh, maka ia wajib berpuasa selama 7 hari sesuai yang ia nazarkan.
Berikut ini macam-macam puasa sunnah.
4. Puasa Senin Kamis
Puasa ini dilaksanakan pada hari Senin dan Kamis. Pada hari tersebut, amal serta perbuatan manusia diperiksa oleh malaikat. Oleh karenanya, Rasulullah selalu melaksanakan puasa ini karena beliau ingin diperiksa amalannya ketika sedang berpuasa.
5. Puasa Daud
Puasa Daud adalah puasa yang dilakukan secara berselang seling, yaitu hari ini berpuasa dan besok tidak berpuasa. Puasa yang paling disukai oleh Allah ini memberi banyak keutamaan. Beberapa diantaranya adalah membuka pintu rezeki, menjadikan diri sabar dan ikhlas, dan menjaga diri dari maksiat.
6. Puasa Arafah
Puasa Arafah ini dikhususkan bagi umat muslim yang tidak melaksanakan ibadah haji. Pelaksanaannya dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijah. Puasa ini memiliki banyak keutamaan. Beberapa diantaranya adalah menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun kemudian, dikabulkan doanya, dan menjauhkan siksa api neraka.
7. Puasa 6 hari di bulan Syawal
Puasa ini dilakukan selama 6 hari berturut-turut selama bulan Syawal. Orang yang melaksanakannya akan memperoleh pahala seolah-olah ia melakukan puasa selama satu tahun. Tanggal pelaksanaan puasa ini boleh kapan saja di bulan Syawal kecuali pada hari idul Fitri.
8. Puasa Sya’ban
Puasa Sya’ban memiliki banyak keutamaan. Beberapa diantaranya adalah diampuni dosanya, dan dijauhkan dari siksa api neraka. Oleh karenanya, Rasulullah selalu menunaikan lebih banyak ibadah puasa pada bulan ini. Pelaksanaan puasa ini dapat dilakukan kapan saja. Beberapa waktu terbaik adalah kamis pertama dan terakhir, hari senin terakhir, dan awal, pertengahan, serta akhir bulan.
9. Puasa Asyura
Puasa Asyura dilaksanakan pada tanggal 10 Muharram. Dengan melakukan puasa ini, dosa-dosa yang dilakukan pada satu tahun yang lalu akan dihapus oleh Allah.
10. Puasa Tasu’a
Puasa ini dilaksanakan pada tanggal 9 Muharram. Sehingga, puasa ini mendahului puasa Asyura. Puasa ini ditujukan untuk membedakan puasa tanggal 10 Muharram yang juga dilakukan oleh penganut Nasrani serta Yahudi.
Doa Buka Puasa
Ada tiga pendapat tentang doa yang harus dipanjatkan saat membatalkan puasa. Tiga versi doa ini umum dipanjatkan oleh muslim Indonesia. Meski berbeda, namun doa buka puasa ini sama-sama memiliki makna yang baik.
1. Doa buka puasa versi pertama
اَللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْت
Allahumma laka shumtu wa ‘alaa rizqika afthortu
Artinya: Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa dan dengan rezeki-Mu aku berbuka.
Dasar dari doa ini adalah sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Daud. Hadits tersebut berbunyi, “Dari Mu’adz bin Zuhrah, sesungguhnya telah sampai riwayat kepadanya bahwa sesungguhnya jika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berbuka puasa, beliau membaca (doa), ‘Allahumma laka shumtu wa ‘ala rizqika afthortu”
Akan tetapi, hadits tersebut dianggap dho’if oleh Syekh al-Albani. Beberapa ulama lain juga menganggap hadits ini sebagai hadits dho’if.
2. Doa buka puasa versi kedua
اللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْت
“Allahumma laka shumtu wa bika aamantu wa ‘ala rizqika afthortu”
Artinya: Ya Allah, kepada-Mu aku berpuasa dan kepada-Mu aku beriman, dan dengan rizki-Mu aku berbuka.
Doa kedua ini umum di lafalkan oleh masyarakat Indonesia saat berbuka puasa. Sayangnya, doa ini juga dianggap dho’if. Oleh karenanya, doa ini dianggap kurang bisa menyempurnakan ibadah puasa.
3. Doa buka puasa versi ketiga
ذَهَبَ الظَّمَأُ، وابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وثَبَتَ اْلأَجْرُ إِنْ شَاءَاللهُ
“Dzahabazh zhoma’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insya Allah”
Artinya: Telah hilanglah dahaga, telah basahlah kerongkongan, semoga ada pahala yang ditetapkan, jika Allah menghendaki.
Doa buka puasa ini dianggap sebagai doa yang shahih karena berasal dari hadits shahih yang diriwayatkan dari Abu Dawud. Hampir tidak ada ulama yang memperselisihkan shahih atau tidaknya doa ini
Manakah doa yang paling baik diucapkan saat berbuka puasa? Karena banyak ulama menganggap bahwa doa versi ketiga sebagai doa yang shahih, maka sebaiknya Anda menggunakan doa buka puasa ini saat berbuka. Hal ini untuk menghindari perselisihan. Selain itu, sebaiknya Anda tidak mengejek orang lain yang membaca doa buka puasa versi pertama atau kedua ketika berbuka.
Tata Cara Membatalkan Puasa sesuai Sunnah
Berbuka puasa dengan cara-cara yang telah disunnahkan akan menambah pahala puasa Anda. berikut ini tata cara membatalkan puasa yang sesuai dengan sunnah.
1. Membaca doa-doa sebelum masuk waktu berbuka
Sambil menunggu waktu berbuka, Anda hendaknya memanjatkan doa sebanyak-banyaknya. Doa ini dapat berupa doa keselamatan dunia akhirat, doa untuk orang tua, dan doa-doa lainnya. Hal ini karena doa orang yang berpuasa pasti dikabulkan oleh Allah SWT.
2. Membaca basmallah
Setelah mendengar adzan maghrib, Anda harus membaca basmallah sebelum membatalkan puasa anda dengan cara makan atau minum. Dengan membaca basmallah, amalan anda akan semakin sempurna.
3. Minum air putih dan makan kurma
Untuk membatalkan puasa, umat muslim disunnahkan untuk minum air putih dan makan beberapa biji kurma. Kurma yang rasanya manis dan tinggi kalori sangat dianjurkan untuk dimakan saat berbuka karena dapat memulihkan tenaga dengan cepat.
4. Membaca doa buka puasa
Setelah membatalkan puasa dengan minum air putih dan makan kurma, Anda harus memanjatkan doa buka puasa terutama yang versi ketiga. Dengan membaca doa ini, Anda berarti telah menyempurnakan ibadah puasa anda dan mengucap syukur atas rahmat dan rezeki yang dikaruniakan oleh Allah SWT.
Keutamaaan Berbuka Puasa
Waktu buka puasa adalah salah satu waktu yang sangat membahagiakan bagi mereka yang berpuasa. Pada waktu ini, mereka diizinkan untuk membatalkan puasa. Berbuka puasa memungkinkan mereka untuk makan dan minum setelah seharian menahan lapar dan haus. Selain itu, berbuka puasa juga memiliki berbagai keutamaan.
Berikut ini beberapa keutamaan berbuka puasa.
1. Mengantarkan ridha Allah
Berbuka puasa adalah salah satu dari syarat sah puasa. Dengan berbuka, ibadah puasa mereka akan sempurna. Namun, harus diingat bahwa buka puasa tersebut harus dilakukan dengan cara yang benar. Dengan sempurnanya ibadah ini, maka Allah akan ridha dengan makhluknya.
2. Terkabulnya doa
Rasullullah pernah bersabda, “Ada tiga orang yang doanya tidak ditolak : (1) Pemimpin yang adil, (2) Orang yang berpuasa ketika dia berbuka, (3) Doa orang yang terzholimi.” (HR. Tirmidzi no. 2526 dan Ibnu Hibban 16/396, shahih).
Dari hadits tersebut dapat disimpulkan bahwa orang yang berbuka setelah seharian berpuasa akan dikabulkan doanya oleh Allah SWT. Dengan demikian, menjelang waktu berbuka adalah waktu yang baik untuk memanjatkan doa sebanyak-banyaknya.
3. Berbuka dengan makanan ringan
Berbuka puasa tidak perlu dengan menikmati makanan dan minuman secara berlebihan. Untuk membatalkan puasa, Anda cukup dengan menyantap makanan sederhana, misalnya kurma dan air putih. Keutamaan berbuka ini telah diriwayatkan dalam sebuah hadits shahih.
Anas bin Malik RA berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasanya berbuka dengan rothb (kurma basah) sebelum menunaikan shalat. Jika tidak ada rothb, maka beliau berbuka dengan tamr (kurma kering). Dan jika tidak ada yang demikian beliau berbuka dengan seteguk air.” (HR. Abu Daud no. 2356 dan Ahmad 3/164, hasan shahih)
4. Menyegerakan berbuka
Umat Islam yang sedang berpuasa disunnahkan untuk segera membatalkan puasa saat waktunya telah tiba. Menunda-nunda dalam membatalkan puasa sangat tidak dianjurkan. Hadits untuk menyegerakan berbuka ini diriwayatkan dari HR Bukhari dan Muslim.
الْفِطْرَعَجَّلُو مَا بِخَيْرٍ النَّاسُ يَزَالُ لاَ
“Manusia akan senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka.”
5. Buka puasa merupakan keberkahan
Berbuka puasa adalah suatu keberkahan bagi umat Islam yang berpuasa. Dengan berbuka, mereka dapat menikmati makanan dan minuman kembali. Hal ini belum tentu diperoleh oleh mereka yang kurang beruntung, yang tidak memiliki makanan untuk membatalkan puasa.
6. Berbagi makanan untuk buka puasa
Membagikan makanan buka puasa untuk mereka yang berpuasa adalah salah satu keutamaan besar saat berbuka puasa. Dengan berbagi makanan untuk membatalkan puasa maka Anda akan memperoleh pahala sebesar pahala orang yang berpuasa tersebut. Hal ini tentu menjadi ladang amal yang tidak boleh disia-siakan.
Sunnah tentang Berbuka dengan yang Manis
Selama ini, banyak umat Islam yang mengira bahwa berbuka dengan yang manis adalah sunnah. Oleh karenanya, mereka memilih kolak, es cendol, dan es buah untuk menjadi hidangan berbuka mereka. Sebenarnya, berbuka dengan hidangan manis tidak disunnahkan oleh Rasulullah.
Hal ini dapat dilihat dari hadits yang meriwayatkan tentang kebiasaan Rasulullah yang menyantap kurma basah atau kurma kering atau air putih ketika membatalkan puasa beliau. Dari hadits ini, orang membuat kesimpulan bahwa berbuka dengan makanan manis, misalnya kurma, adalah hal yang disunnahkan. Padahal, Rasulullah terkadang juga berbuka hanya dengan minum air putih saja saat tidak ada kurma.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa berbuka dengan kurma dan air putih merupakan hal yang lebih baik dari pada berbuka dengan es buah atau kolak. Yang paling penting adalah Anda telah membatalkan puasa dengan segera tanpa berlebih-lebihan. Membatalkan puasa dengan menyantap kurma atau minum air putih sudah cukup menyempurnakan ibadah puasa anda.
Syarat Wajib Puasa
Syarat wajib puasa ada empat. Orang yang memenuhi syarat ini wajib menunaikan ibadah puasa.
1. Islam
Ibadah puasa adalah bagian dari ibadah umat Islam. Oleh sebab itu, hanya orang Islam saja yang diwajibkan melakukan ibadah ini. Orang beragama lain tidak perlu melakukan ibadah ini seperti yang telah dituntunkan dalam Alquran dan hadits. Apabila mereka menunaikannya, mereka tidak akan memperoleh pahala.
2. Berakal sehat
Hanya umat Islam yang berakal sehat saja yang wajib melaksanakan ibadah puasa. Orang yang mengalami gangguan mental, contohnya gila, tidak diwajibkan untuk menunaikan ibadah ini. Sehingga, mereka tidak akan berdosa meski meninggalkan puasa Ramadan.
3. Mampu
Puasa wajib dilakukan oleh mereka yang mampu. Mampu di sini berarti adalah fisik mereka sehat dan kuat sehingga mampu menahan haus dan lapar sehari penuh. Orang-orang yang sudah tua atau fisiknya lemah boleh tidak melakukan puasa wajib. Meski demikian, mereka tetap harus membayar fidyah dalam jumlah tertentu yang disalurkan kepada fakir miskin.
Pembayaran fidyah ini harus dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Jika seorang lanjut usia tidak dapat melakukan puasa Ramadan selama satu bulan, maka ia wajib membayar fidyah sebesar 1 mud beras dikali 30. Satu mud ini setara dengan ¾ liter beras. Fidyah ini dapat diganti dengan uang dengan nilai yang sama.
4. Baligh
Umat muslim yang telah baligh atau dewasa harus menunaikan ibadah puasa wajib. Jika mereka meninggalkan ibadah ini tanpa sebab, maka ia akan mendapat dosa. Anak-anak tidak diwajibkan untuk melakukan puasa Ramadan atau puasa wajib lainnya.
Syarat Sah Puasa
Selain syarat wajib, ada juga syarat sah puasa. Semua syarat tersebut harus dipenuhi. Jika ada salah satu yang tidak dipenuhi, maka puasa seseorang tidak sah atau tidak sempurna. Berikut ini syarat sah puasa.
1. Suci
Puasa seseorang akan dikatakan sah jika ia melakukannya dalam keadaan suci. Bagi perempuan, suci di sini berarti adalah ia tidak sedang mengalami haid atau nifas.
2. Puasa pada waktunya
Puasa hanya boleh dilakukan pada waktu-waktu tertentu saja. Jika puasa dilaksanakan pada waktu tersebut, maka puasa seseorang tersebut dapat dikatakan sah. Namun, ada waktu-waktu tertentu yang haram untuk berpuasa. Berikut ini beberapa diantara waktu haram berpuasa.
- 1 Syawal
- 10 Dzulhijah
- Hari Tasyrik (tanggal 11, 12, 13 Dzulhijah)
- 30 Sya’ban
- Puasa pada hari jumat saja (tanpa puasa di hari sebelumnya atau sesudahnya)
- Setiap hari berpuasa
3. Mummayiz
Mummayiz adalah kemampuan seseorang untuk membedakan mana yang buruk dan mana yang baik. Oleh sebab itu, anak-anak yang belum dapat membedakan kebaikan dan keburukan tidak diwajibkan untuk melakukan puasa Ramadan.
Rukun Puasa
1. Niat
Niat puasa ini sebaiknya dilakukan sebelum matahari terbit. Niat puasa hanya boleh dikhususkan untuk satu macam puasa. Jadi, Anda tidak boleh berniat untuk mengganti puasa Ramadan sekaligus puasa Syawal
2. Meninggalkan hal-hal yang dapat membatalkan puasa
Orang yang berpuasa wajib meninggalkan hal-hal yang dapat membatalkan puasa sejak fajar hingga senja. Hal-hal tersebut tidak hanya berkaitan dengan makan dan minum saja namun juga hal lainnya.
Semoga pembahasan tentang doa buka puasa dan segala hal yang berkaitan dengannya di atas dapat menjadikan kita sebagai muslim yang lebih baik. Dan semoga pembahasan ini dapat membantu Anda untuk lebih menyempurnakan ibadah puasa anda karena doa buka puasa juga termasuk sunnah.